Anda di halaman 1dari 10

FUNGSI ETIKA PROFESI HUKUM SEBAGAI UPAYA PENEGAKAN

HUKUM YANG BAIK DI INDONESIA

Abstract

One of the aspects highlighted by ethics and morals regarding a person's behavior is in
the field of skilled work called a profession. Because the profession is a job about theoretical
and technical expertise, which relies on honesty, so the dependence and expectations of
people who need help are very large in order to implement a good law enforcement system,
so that the bearers of a profession are required to meet certain conditions in carrying out and
carry out their professional duties and functions, so that they truly work professionally in
their field. Professions engaged in the legal sector include judges, prosecutors, police,
advocates, notaries and various elements of agencies that are given authority based on law.
The main benchmark for being a legal professional administrator in enforcing the law lies in
the professional administrator's independence and strong moral integrity when facing various
problems for which he is responsible. To be a good organizer of the legal profession in
carrying out its professional duties in enforcing the law requires practitioners who have
attitude qualifications, a humanitarian attitude, an attitude of justice, the ability to see and
place objective values in a case handled, an honest attitude, as well as technical skills and
ethical maturity.
Keywords: Ethics, Legal Profession, Law Enforcement
Abstrak

Salah satu aspek yang disoroti etika dan moral berkenaan dengan perilaku perbuatan
seseorang adalah pada bidang kerja keahlian yang disebut profesi. Dikarenakan profesi
sebagai suatu pekerjaan tentang keahlian teori dan teknis, yang bersandar pada suatu
kejujuran, sehingga ketergantungan dan harapan orang yang membutuhkan bantuannya
sangat besar guna menerapkan sistem penegakan hukum yang baik, sehingga dari itu para
pengemban suatu profesi dituntut syarat - syarat tertentu dalam mengemban dan
melaksanakan tugas dan fungsi profesinya, agar benar – benar bekerja secara profesional di
bidangnya. Profesi yang bergerak di bidang hukum antara lain hakim, jaksa, polisi, advokat,
notaris dan berbagai unsur instansi yang diberi kewenangan berdasarkan undang – undang.
Tolak ukur utama menjadi penyelenggara profesi hukum dalam menegakkan hukum terletak
pada indepensi penyelenggara profesi dan kuatnya integritas moral Ketika menghadapi
beragam permasalahan yang menjadi tanggung jawabnya. Untuk menjadi penyelenggaraa
profesi hukum yang baik dalam menjalankan tugas profesinya dalam menegakkan hukum
dibutuhkan praktisi yang memiliki kualifikasi sikap, sikap kemanusiaan, sikap keadilan,
mampu melihat dan menempatkan nilai-nilai obyektif dalam suatu perkara yang ditangani,
sikap jujur, serta kecakapan teknis dan kematangan etis.
Kata Kunci: Etika, Profesi Hukum, Penegakan Hukum

PENDAHULUAN sedangkan yang bermoral adalah orang


yang lakoni keteladanan itu.
Indonesia sebagai negara yang
Etika juga merupakan konsepsi tentang
meletakkan hukum sebagai kekuatan
baik atau buruknya perangai atau perilaku
tertinggi berlandaskan Pancasila dan
seseorang. Sedangkan moral adalah
Undang-Undang Dasar 1945 telah
perilaku yang baik atau buruknya
memberikan jaminan bagi seluruh warga
seseorang. Etika merupakan ide – ide, cita
negarannya untuk mendapatkan kepastian,
– cita tentang dambaan kebaikan perbuatan
ketertiban, dan perlindungan hukum yang
atau perilaku manusia. Etika senantiasa
berintikan pada kebenaran dan keadilan.
memberikan contoh – contoh yang baik,
Hukum mengatur segala hubungan antar
sementara moral selalu memberi penilaian
individu atau perorangan dan induvidu
terhadap pelaksanaan dari contoh – contoh
dengan kelompok atau masyarakat maupun
yang diberikan oleh etika. Oleh karenanya,
individu dengan pemerintah, hukum
orang yang beretika adalah orang yang
merupakan bagian yang tidak dapat
memberi contoh perilaku keteladanan,
dipisahkan dari kehidupan masyarakat
sedangkan yang bermoral adalah orang
manusia sehingga di dalam masyarakat
yang lakoni keteladanan itu.
selalu ada sistem hukum, ada masyarakat
Salah satu aspek yang disoroti etika
ada norma hukum. (Tardjono, 2021)
dan moral berkenaan dengan perilaku
Etika merupakan konsepsi tentang baik
perbuatan seseorang adalah pada bidang
atau buruknya perangai atau perilaku
kerja keahlian yang disebut profesi.
seseorang. Sedangkan moral adalah
Dikarenakan profesi sebagai suatu
perilaku yang baik atau buruknya
pekerjaan tentang keahlian teori dan teknis,
seseorang. Etika merupakan ide – ide, cita
yang bersandar pada suatu kejujuran,
– cita tentang dambaan kebaikan perbuatan
sehingga ketergantungan dan harapan orang
atau perilaku manusia. Etika senantiasa
yang membutuhkan bantuannya sangat
memberikan contoh – contoh yang baik,
besar guna menerapkan sistem keadilan,
sementara moral selalu memberi penilaian
sehingga dari itu para pengemban suatu
terhadap pelaksanaan dari contoh – contoh
profesi dituntut prasyarat‐prasyarat tertentu
yang diberikan oleh etika. Oleh karenanya,
dalam mengemban dan melaksanakan tugas
orang yang beretika adalah orang yang
dan fungsi profesinya, agar benar – benar
memberi contoh perilaku keteladanan,
bekerja secara profesional di bidangnya. negara hukum. Sejalan dengan ketentuan
Golongan profesi ini sering menjadi pusat tersebut maka prinsip-prinsip penting
perhatian karena memiliki tata nilai yang negara hukum harus ditegakkan. Dalam
tertuang secara tertulis (yaitu kode etik usaha mewujudkan prinsip-prinsip negara
profesi). Sorotan masyarakat menjadi hukum dalam kehidupan bermasyarakat
semakin tajam manakala perilaku sebagian dan bernegara, peran dan fungsi penegak
anggota profesi tidak didasarkan pada nilai- hukum sebagai profesi yang bebas, mandiri
nilai pergaulan telah disepakati bersama dan bertanggung jawab merupakan hal
(tertuang dalam kode etik profesi). (Putri yang penting, di samping lembaga
Syam et al., 2023) peradilan dan instansi penegak hukum.
Adapun profesi yang bergerak di Melalui jasa hukum yang diberikan,
bidang hukum yang biasa populer di era kepentingan masyarakat pencari keadilan,
digital adalah hakim, jaksa, advokat, notaris termasuk usaha memberdayakan
dan berbagai unsur instansi yang diberi masyarakat dalam menyadari hak-hak
kewenangan berdasarkan undang – undang. fundamental mereka di depan hukum dapat
Pekerja professional hukum merupakan diwujudkan. Dalam kajian ilmu hukum
pejabat umum di bidangnya masing – dikemukakan bahwa selain norma hukum,
masing. Oleh karena itu, tugas pokok terdapat juga norma lain yang turut
profesinya memberikan pelayanan umum menopang tegaknya ketertiban dalam
kepada masyarakat tanpa diskriminatif masyarakat yang disebut norma etika.
berdasarkan ketentuan hukum yang Norma etika dari berbagai kelompok
berlaku. Bagi profesional hukum dalam profesi dirumuskan dalam bentuk kode etik
menjalankan fungsi keprofesionalannya profesi. Kode etik adalah prinsip-prinsip
diperlengkapi dengan rambu – rambu moral yang melekat pada suatu profesi dan
dalam arti luas, yaitu rambu – rambu disusun secara sistematis.
hukum (hukum perundangan) dalam arti Adapun profesi yang bergerak di
luas, dan rambu – rambu etik dan moral bidang hukum antara lain hakim, jaksa,
profesi (kode etik profesi), sehingga polisi, advokat, notaris dan berbagai unsur
tanggung jawab profesi dalam pelaksanaan instansi yang diberi kewenangan
profesi meliputi tanggung jawab hukum berdasarkan undang – undang. Pekerja
dan tanggung jawab moral. (Atikah, 2014) profesional hukum merupakan pejabat
Undang-Undang Dasar Negara umum di bidangnya masing – masing. Oleh
Republik Indonesia Tahun 1945 karena itu, tugas pokok profesinya
menegaskan bahwa Indonesia adalah memberikan pelayanan umum kepada
masyarakat tanpa diskriminatif berdasarkan penelitian hukum yang meletakkan hukum
ketentuan hukum yang berlaku. sebagai sebuah bangunan sistemnorma.

RUMUSAN MASALAH KAJIAN PUSTAKA

1. Apa itu Etika Profesi Hukum ? 1. Etika Dalam Profesi


2. Bagaiamana fungsi Etika Profesi
Hukum Sebagai Upaya Penegakan Etika profesi terdiri dari dua suku kata,
Hukum Yang Baik Di Indonesia ? yaitu “etika” dan “profesi”. Kedua suku
TUJUAN PENELITIAN kata ini bila dipadukan akan memiliki

1. Untuk mengetahui apa pengertian etika makna yang sangat penting. Dalam Kamus

profesi hukum. Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa

2. Untuk mengetahui bagaimana fungsi etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan

etika profesi hukum sebagai Upaya apa yang buruk, dan tentang hak dan

penegakan hukum yang baik di kewajiban moral (akhlak). Kanter (2001)

Indonesia. mengemukakan bahwa etika merupakan


ilmu sekaligus termasuk cabang dari
METODE PENELITIAN
filsafat yang paling tua, sejak zaman
Metode penelitian pada dasarnya Yunani kuno. Etika adalah refleksi kritis,
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan metodis, dan sistematis tentang tingkah
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. laku manusia dari sudut pandang baik dan
Pada dasarnya, sesuatu yang dicari dalam buruk. (Salma, 2016)
penelitian ini tidak lain adalah
Etika merupakan konsepsi tentang baik
“pengetahuan” atau lebih tepatnya
atau buruknya perangai atau perilaku
“pengetahuan yang benar”, dimana
seseorang. Sedangkan moral adalah
pengetahuan yang benar ini nantinya dapat
perilaku yang baik atau buruknya
dipakai untuk menjawab pertanyaan atau
seseorang. Etika merupakan ide – ide, cita
ketidaktahuan tertentu. Penelitian hukum
– cita tentang dambaan kebaikan perbuatan
yang dilakukan dalam penelitian ini dengan
atau perilaku manusia. Etika senantiasa
cara meneliti bahan pustaka, yang
memberikan contoh – contoh yang baik,
dinamakan penelitiannormativeAtau
sementara moral selalu memberi penilaian
penelitian kepustakaan.Dengan demikian,
terhadap pelaksanaan dari contoh – contoh
jenis penelitian hukum yang dilakukan
yang diberikan oleh etika. Oleh karenanya,
adalah penelitian yuridis normatif.
orang yang beretika adalah orang yang
Penelitian hukum yuridis normatif adalah
memberi contoh perilaku keteladanan,
sedangkan yang bermoral adalah orang pertimbangan yang diambil merupakan
yang lakoni keteladanan itu. kepentingan klien dan kepentingan
umum, bukan kepentingan pribadi dari
Etika profesi adalah sikap etis sebagai
pengemban profesi. Jika hal ini
bagian integral dari sikap hidup dalam
diabaikan,pelaksanaan profesi akan
menjalani kehidupan sebagai pengemban
mengarah pada penyalahgunaan professi
profesi. Hanya pengemban profesi yang
sehingga merugikan klienya.
bersangkutan sendiri yang dapat atau yang
b. Pelayanan profesi mendahulukan
paling mengetahui tentang apakah
kepentingan klien, yang mengacu pada
perilakunya dalam mengemban profesi
kepentingan atau nilai-nilai luhur
memenuhi tuntutan etika profesinya atau
sebagai manusia yang membatasi sikap
tidak. Karena tidak memiliki kompetensi
dan tindakan.
teknikal, maka orang awam tidak dapat
c. Pengemban profesi harus berorientasi
menilai hal itu. Ini berarti, kepatuhan pada
pada masyarakat secara keseluruhan.
etika profesi akan sangat tergantung pada
d. Pengemban profesi harus
akhlak pengemban profesi yang
mengembangkan semangat solidaritas
bersangkutan. Di samping itu,
sesama rekan seprofesi.
pengembanan profesi sering dihadapkan
2. Kode Etik Profesi
pada situasi yang menimbulkan masalah
yang pelik untuk menentukan perilaku apa Etika profesi adalah sikap etis sebagai
yang memenuhi tuntutan etika profesi. bagian integral dari sikap hidup dalam
Sedangkan perilaku dalam pengembanan menjalani kehidupan sebagai pengemban
profesi dapat membawa akibat (negatif) profesi. Hanya pengemban profesi yang
yang jauh terhadap para pencari keadilan. bersangkutan sendiri yang dapat atau yang
Kenyataan yang dikemukakan tadi paling mengetahui tentang apakah
menunjukkan bahwa kalangan pengemban perilakunya dalam mengemban profesi
profesi itu sendiri membutuhkan adanya memenuhi tuntutan etika profesinya atau
pedoman obyektif yang lebih konkret bagi tidak. Karena tidak memiliki kompetensi
perilaku profesionalnya. teknikal, maka orang awam tidak dapat
menilai hal itu. Ini berarti, kepatuhan pada
Berikut adalah kaidah-kaidah pokok
etika profesi akan sangat tergantung pada
dari etika profesi:
akhlak pengemban profesi yang
a. Profesi harus dihayati sebagai suatu bersangkutan.
pelayanan tanpa pamrih yaitu
Kode etik profesi adalah pedoman karena itu sehubungan dengan nilai-
sikap, tingkah laku dan berbuatan dalam nilai dan kepentingan yang terlibat di
melaksanakan tugas dalam kehidupan dalamnya, pengemban profesi dituntut
sehari-hari. Kode etik profesi dapat menjadi untuk melaksanakan pelayanan
penyeimbang segi-segi negatif dari suatu profesional dengan dijiwai sikap etis.
profesi sehingga kode etik profesi ibarat b. Kode etik profesi menuntun
kompas yang menunjukkan arah moral bagi terbentuknya integritas moral yang kuat
suatu profesi.8 Serta menjamin mutu moral di kalangan pengemban profesi. Dengan
profesi itu di masyarakat. Agar kode etik integritas yang kuat ini diharapkan
dapat berfungsi dengan semestinya, syarat kompleksitas dan akumulasi tantangan
mutlaknya adalah kode etik itu dibuat oleh dapat dijawab tanpa perlu merusak citra
kaum profesi itu sendiri. Kode etik tidak kelembagaan.
akan efektif kalau didrop begitu saja dari c. Martabat atau jati diri suatu organisasi
atas, yaitu instansi pemerintah atau profesi akan ditentukan pula oleh
instansi-instansi lain, karena tidak dijiwai kualitas pemberdayaan kode etik profesi
oleh cita-cita dan nilai-nilai yang hidup organisasi itu sendiri. Dengan kode etik
dalam kalangan profesi itu sendiri. Instansi bukan hanya klien yang bisa
dari luar hanya bisa menganjurkan diartikulasikan hak-haknya, melainkan
membuat kode etik dan dapat juga kepentingan negara secara umum juga
membantu dalam merumuskanya. Agar dapat dijaga.
berfungsi dengan baik, kode etik profesi d. Kode etik profesi menjadi acuan supaya
harus menjadi self regulasion (pengaturan anggota profesi tetap bermartabat dalam
diri), dari profesi. profesinya. Dengan adanya kode etik ini,
suatu profesi yang dijalankan akan
Beberapa fungsi kode etik antara lain:
menghindari komunitas dan interaksi
a. Kode etik ditujukan sebagai acuan yang liar dan cenderung menolelir
kontrol moral atau semacam beragam cara melanggar norma-norma.
pengawasan perilaku yang sanksinya Kode etik menjadi terasa lebih penting
lebih dikonsentrasikan secara psikologis lagi kehadiranya ketika tantangan yang
dan kelembagaan. Pelaku profesi yang menghadang profesi hukum makin berat
melanggar, selain menyalahi ketentuan dan kompleks. Aspek fungsional profesi
perundang-undangan yang berlaku juga hukum yang dikaitkan dengan kode etik
dapat bertanggung jawab secara moral lebih dipercayakan aplikasi atau
berdasarkan kode etik profesinya. Oleh pemberdayaanya kepada penyelenggara
profesi hukum itu sendiri, sementara dan mengakomodasikan secara kreatif
masyarakat (klien) terbatas memerankan pelbagai kenyataan kemasyarakatan pada
fungsi kontrolnya. Pilihan, keputusan, nilai-nilai yang dianut dan
kreasi, dan mobilitas profesi hukum tidak mengekspresikannya ke dalam sistem
akan mampu memenuhi hasil-hasilnya penataan perilaku dan kehidupan bersama
bilamana penyelenggara profesi hukum dalam wujud kaidah-kaidah hukum,
kurang dan tidak memiliki iktikad baik sehingga bermanfaat bagi perlindungan
untuk memberdayakannya. martabat manusia sesuai dengan tingkat
3. Profesi Hukum perkembangan peradaban yang sudah
tercapai. (Setyawan, 2013)
Profesi hukum berkaitan dengan
masalah mewujudkan dan memelihara Hubungan etika dengan profesi hukum,
ketertiban yang berkeadilan di dalam bahwa etika profesi adalah sebagai sikap
kehidupan bermasyarakat. Ketertiban yang hidup, berupa kesediaan untuk memberikan
berkeadilan itu adalah kebutuhan dasar pelayanan profesional di bidang hukum
manusia, karena hanya dalam situasi terhadap masyarakat dengan keterlibatan
demikian manusia dapat menjalani penuh dan keahlian sebagai pelayanan
kehidupannya secara wajar, yakni sesuai dalam rangka melaksanakan tugas berupa
dengan martabat kemanusiaanya. kewajiban terhadap mayarakat yang
membutuhkan pelayanan hukum dengan
Keseluruhan kaidah hukum positif
disertai refleksi seksama. Dan oleh karena
yang berlaku dalam suatu Masyarakat
itulah dalam melaksanakan profesi terdapat
tersusun dalam suatu sistem yang disebut
kaidah‐kaidah pokok berupa etika profesi
tata hukum. Ada dan berfungsinya tata
yaitu sebagai berikut :
hukum dengan kaidah-kaidah hukumnya
serta penegakannya adalah produk dari a. Profesi harus dipandang sebagai
perjuangan manusia dalam upaya pelayanan dan oleh karena itu sifat
mengatasi pelbagai masalah kehidupan, “tanpa pamrih” menjadi ciri khas dalam
termasuk menanggulangi dan mengarahkan mengembangkan profesi.
kecenderungan-kecenderungan primitif b. Pelayanan profesional dalam
yang negatif agar menjadi positif dan mendahulukan kepentingan pencari
mengaktualisasikan atau memproduktifkan keadilan mengacu pada nilai‐nilailuhur.
kecenderungan-kecenderungan positif yang c. Pengembangan profesi harus selalu
ada dalam diri manusia. Dalam perjuangan berorientasi pada masyarakat
itu manusia berusaha memahami, mengolah sebagaikeseluruhan.
d. Persaingan dalam pelayanan apabila dibandingkan, hukum menghendaki
berlangsung secara sehat sehingga dapat agar tingkah laku manusia sesuai dengan
menjamin mutu dan peningkatan mutu aturan hukum yang diterapkan. Sedangkan
pengembanprofesi. etika mengejar agar sikap batin manusia
Dalam kaitan penegakan hukum ini, berada dalam kehendak batiniah yang baik.
Soerjono Soekanto menyatakan bahwa ada Disini yang dituju bukan terpenuhinya
beberapa faktor yang mempengaruhi sikap perbuatan lahiriah akan tetapi sifat
penegakan hukum, yaitu hukum itu sendiri, batin manusia yang bersumber pada hati
penegak hukum, sarana dan fasilitas yang nurani, karena itu diharapkan terciptanya
mendukung proses penegakan hukum, manusia berbudi luhur. Dapat
masyarakat dimana hukum tersebut dipertegaskan lagi antara hukum dan etika
diterapkan dan faktor kebudayaan . Aparat profesi mempunyai persamaan dan
penegak hukum (hakim, jaksa, polisi dan perbedaan. Persamaan dua-duanya
advokat/pengacara) dan budaya hukum memiliki sifat normative dan mengandung
menjadi dua hal yang ikut serta norma-norma etik, barsifat mengikat.
mempengaruhi keberhasilan proses Disamping itu mempunyai tujuan sosial
penegakan hukum. Budaya hukum sebagai yang sama, yaitu agar manusia berbuat baik
sikap dan nilai yang berlaku dalam sesuai dengan norma masyarakat, dan siapa
masyarakat baik budaya hukum eksternal yang melanggar akan dikenai sanksi.
yang terkait dengan sikap nilai dan cara Adapun perbedaannya, mengenai sanksi
pandang masyarakat terhadap hukum dalam etika profesi hanya berlaku bagi
maupun budaya hukum internal yang anggota golongan fungsional tertentu /
terkait dengan aparat hukum mempunyai anggota suatu profesi. Sanksi hukum
andi yang besar dalam keberhasilan proses berlaku untuk semua orang dalam suatu
penegakan hukum. (Noor, 2022) wilayah tertentu, semua warga Negara /
4. Fungsi Etika Profesi Hukum Dalam masyarakat. Dengan demikian ketentuan
Penegakan Hukum Yang Baik dalam kode etik dapat dikualifikasikan
sebagai normative etik yang mempunyai
Etika profesi pada dasarnya
kaitanya dengan hukum, dan mengandung
mengandung nilai-nilai yang memberikan
ketentuan-ketentuan mengenai :
tuntutan tingkah laku, demikian juga
hukum. Etika profesi dan hukum 1. Kewajiban pada diri sendiri,
sebenarnya sama-sama bisa dilihat sebagai
2. Kewajiban pada masyarakat umum,
bagian dari kebudayaan. Lebih lanjut
3. Kewajiban kerekanan, terhindar dari kemungkinan mengundang
timbulnya persoalan sosial-yuridis yang
4. Kewajiban pada orang ataupun profesi
baru bilamana komitmen kejujuran masih
yang dilayanani.
diberlakukan oleh kalangan penyelenggara
Penegak hukum harus jujur dalam profesi hukum.
menegakan hukum atau melayani pencari
Fungsi dan peranan etika profesi
keadilan dan menjauhkan diri dari
hukum bagi hakim dalam hal penegakan
perbuatan curang. Kejujuran berkaitan
hukum adalah sebagai pedoman oleh setiap
dengan kebenaran, keadilan, kepatutan
hakim dalam melaksanakan tugas profesi
yang semuanya itu menyatakan sikap
sebagai hakim yang tidak hanya mengajar
bersih dan ketulusan pribadi seseorang
apa yang diketahui atau apa yang harus
yang sadar akan pengendalian diri terhadap
dilakukan oleh seorang hakim sebagai
apa yang seharusnya tidak boleh dilakukan.
penegak hukum dan seharusnya seorang
Kejujuran mengarahkan penegakan hukum
hakim yang berkepribadian baik dalam
agar bertindak benar, adil, dan patut.
menegakkan hukum dengan memberi
Kejujuran adalah kendali untuk berbuat
kepastian hukum, pemanfaatan, dan
menurut apa adanya sesuai dengan
keadilan bagi para pihak yang berperkara di
kebenaran akal dan kebenaran hati nurani.
pengadilan. Sikap hakim dalam
Benar menurut akal, baik menurut hati
mengimplementasikan etika profesi hukum
nurani.
melalui sikapnya dalam tugas maupun di
Sikap ini boleh dikata menjadi luar tugas. Sikap hakim sebiagai profesi
panduan moral tertinggi bagi hukum dalam tugas meliputi, baretika
penyelenggara profesi hukum. sebagai dalam persidangan, beretika terhadap
suatu panduan tertinggi, tentulah akan sesama rekan, beretika terhadap bawahan
terjadi resiko dan impact yang cukup atau pegawai, beretika terhadap atasan,
komplikatif bagi kehidupan masyarakat dan beretika terhadap sesama rekan hakim, dan
kenegaraan kalau sampai sikap itu tidak terhadap instansi lain, sedangkan sikap
dimiliki oleh penyelenggara hukum. hakim di luar tugas meliputi sikap pribadi
Sebagai suatu sikap yang harus ditegakkan hakim sendiri, seperti beretika terhadap
dalam penyelenggaraan profesi, maka masyarakat, dan beretika dalam keluarga
tanggung jawab yang terkait dengannya serta beretika dalam kehidupan sehari-
akan ditentukan karenannya. Kasus-kasus hari.Etika profesi hukum (kode etik profesi)
hukum akan bisa diatasi dan tidak akan merupakan bagian yang terintegral dalam
mengatur perilaku penegak hukum sebagai DAFTAR PUSTAKA
wujud penegakan hukum yang berkeadilan.
Atikah, I. (2014). Fungsi Etika Profesi
Hukum sebagai Upaya Penegakan
KESIMPULAN
Hukum Yang Berkeadilan. Etika Dan
Hukum, 1(2), 171–185.
Kode etik profesi adalah pedoman
Noor, A. (2022). Membangun Kultur
sikap, tingkah laku dan berbuatan dalam
Penegak Hukum Yang Berintegritas
melaksanakan tugas dalam kehidupan Dalam Penegakan Hukum. Ulil Albab:
Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 1(6),
sehari-hari. Kode etik profesi dapat menjadi
1660–1668.
penyeimbang segi-segi negatif dari suatu
Putri Syam, A., Putri Mahrus, M. M., &
profesi sehingga kode etik profesi ibarat Tarigan, T. M. (2023). Peran Etika
kompas yang menunjukkan arah moral bagi Profesi Hukum sebagai Upaya
Penegakan Hukum. As-Syar’i: Jurnal
suatu profesi.8 Serta menjamin mutu moral Bimbingan & Konseling Keluarga,
profesi itu di masyarakat. Agar kode etik 5(2), 462–470.
https://doi.org/10.47467/as.v5i2.2697
dapat berfungsi dengan semestinya, syarat
Salma. (2016). Urgensi Etika Profesi
mutlaknya adalah kode etik itu dibuat oleh Hakim dalam Penegakan Hukum di
kaum profesi itu sendiri. Kode etik tidak Indonesia. JPPI (Jurnal Pendidikan
Islam Pendekatan Interdisipliner),
akan efektif kalau didrop begitu saja dari 1(1), 46–55.
atas, yaitu instansi pemerintah atau https://jppi.ddipolman.ac.id/index.php/
jppi/article/view/7
instansi-instansi lain, karena tidak dijiwai
Setyawan, D. A. (2013). Etika dan Kode
oleh cita-cita dan nilai-nilai yang hidup Etik Penelitian. Jurnal Poltekes
dalam kalangan profesi itu sendiri. Instansi Kemenkes Surakarta, 9.

dari luar hanya bisa menganjurkan Tardjono, H. (2021). Urgensi Etika Profesi
Hukum Sebagai Upaya Penegakan
membuat kode etik dan dapat juga Hukum Yang Berkeadilan Di
membantu dalam merumuskanya. Indonesia. Jurnal Kepastian Hukum
Dan Keadilan, 2(2), 51.
Hubungan etika dengan profesi hukum, https://doi.org/10.32502/khdk.v2i2.34
bahwa etika profesi adalah sebagai sikap 62
hidup, berupa kesediaan untuk memberikan
pelayanan profesional di bidang hukum
terhadap masyarakat dengan keterlibatan
penuh dan keahlian sebagai pelayanan
dalam rangka melaksanakan tugas berupa
kewajiban terhadap mayarakat yang
membutuhkan pelayanan hukum dengan
disertai refleksi seksama.

Anda mungkin juga menyukai