Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS SWOT PROGRAM PUSKESMAS PANDANARAN TENTANG

PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM) DI WILAYAH KOTA SEMARANG


SELATAN, KOTA SEMARANG

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga

Periode 15 Januari - 24 Februari 2024

Dosen Pembimbing Akademik : Ns. Elis Hartati, S.Kep., M.Kep


Pembimbing Klinik : Ns. Restu Ananda, S.Kep

Disusun Oleh :
Nama : Tyania Awalia Maharani
NIM : 22020123210087
Kelompok : 5A

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS 42


DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
2024
ANALISIS SWOT PROGRAM PMT (PENYAKIT TIDAK MENULAR DI
KECAMATAN SEMARANG SELATAN, KOTA SEMARANG

I. Pendahuluan
Negara Indonesia mengalami tantang salah satunya masalah
penyakit menular dan tidak menular (PTM) yang memiliki
kecenderungan akan meningkat tiap tahunnya. Upaya terus dilakukan
pemerintah untuk menanggulangi PTM ini seperti menerapkan
kebijakan dari kualitas sarana prasarana hingga monitoring evaluasi
pada lapangan, namun menurut Riskesdas tahun 2020 ini terjadi
peningkatan pada pravelensi PTM yang tidak sedikit sehingga risiko
PTM ini belum ada perbaikan. Selain itu, terdapat pergeseran pada
penyebab kematian di Indonesia yang kebanyakan disebabkan akibat
PTM.

Puskesmas pandanaran mempunyai beberapa program, diantaranya seperti


program pencegahan dan pengendalian PTM diantaranya melalui posbindu,
poksila, dan lainnya. Kegiatan tersebut dilakukan tiap satu bulan sekali dan telah
bekerja sama dengan kader posyandu terkait. Kegiatan yang dilakukan seperti
skrining, dan monitoring PTM berupa hipertensi, asam urat, kolesterol, dan diabetes
melitus. Salah satu kegiatan pencegahan dan pengendalian PTM adalah Lawang
Sewu. Kegiatan yang dinamai dengan istilah lawang sewu ini berupa skrining dan
monitoring PTM berupa observasi jentik nyamuk, senam bersama dengan
masyarakat cangkupan puskesmas Pandanaran, pemberian PMT berupa makanan
sehat dan bergizi.
II. Strategi dan Program Pemerintah terkait PTM di Indonesia
Terdapat beberapa strategi yang di rencanakan oleh Pemerintah berdasarkan UU
Permenkes RI No. 5 tahun 2017 khususnya untuk periode 2015-2019 yang mengacu
pada agenda global WHO, World health assembly yang terdiri atas tiga pilar yaitu
pencegahan primer, penguatan pelayanan kesehatan, dan surveilans yang akan
diterapkan pada Kawasan regional SEARO-WHO dengan tujuan untuk mencapai
target rencana Pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) tahun 2015-2019
dan rencana strategis (RENSTRA) kemenkes tahun 2015-2019. Empat strategis
dalam pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular menurut kemenkes RI
antara lain :
1) Advokasi, Kerjasama, bimbingan dan manajemen PTM
2) Promosi, pencegahan, dan pengurangan factor risiko PTM melalui
pemberdayaan Masyarakat
3) Penguatan kapasitas dan kompetensi layanan Kesehatan, serta kolaborasi sektor
swasta dan professional
4) Penguatan surveilans, pengawasan dan riset PTM
III. Pencapaian program PTM
Program PTM ini digunakan untuk mencegah dan mengendalikan penyakit
seperti tidak menular pada wilayah-wilayah tertentu di cangkupan Puskesmas
Pandanaran tiap satu bulan sekali. Kegiatan ini seperti pada umumnya dengan cek
Kesehatan berupa pengukuran antropometri, tensi darah, gula darah sewaktu, asam
urat, maupun kolesterol (selama 10-12 jam sebelum pemeriksaan) dan akan
dikenakan biaya sebesar 30 rupiah untuk masing-masing pemeriksaan tersebut.
Sedangkangkan untuk pemeriksaan yang gratis hanya untuk pemeriksaan GDS dan
tanda-tanda vital saja.

IV. Analisis Program Puskesmas (SWOT)


1) Strenght (kekuatan)
- Kegiatan PTM ini sebagai program untuk bertukarnya informasi antar klien
remaja, dewasa, maupun lansia dalam berkonsultasi dengan nakes dengan
media seperti whatsapp, atau lainnya tanpa bertemu secara langsung pada
layanan kesehatan.
- Kegiatan PTM ini berguna untuk menangani seperti masalah deteksi dini,
pencegahan maupun pengendalian terhadap PTM yang ada masalah di
Indonesia supaya menekankan untuk tidak berkembang lebih parah lagi
- Kegiatan ini juga seperti konsultasi dengan ahli gizi maupun lainnya terkait
penanganan gizi yang kurang seimbang untuk mencegah penyakit
kolesterol, asam urat, diabetes, maupun penyakit tidak menular lainnya.
- Kegiatan pemantauan dan pencegahan PTM ini rutin dilakukan oleh
Masyarakat dengan didampingi petugas Kesehatan.
2) Weakness (kelemahan)
- Petugas Kesehatan harus mendatangi masing-masing lansia yang tidak bisa
hadir karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk hadir dalam kegiatan
poksila.
- Untuk pemeriksaan kolesterol disarankan berpuasa lebih dahulu untuk hasil
yang lebih baik, apabila tidak maka pemeriksaaan akan dilakukan di
pelayanan Kesehatan (puskesmas)
- Apabila terdapat hasil yang kurang baik/abnormal maka disarankan untuk
melakukan pemeriksaan lebih lanjut di pelayanan Kesehatan (Puskesmas).
3) Opportunity (peluang)
- Program PTM ini merupakan program nasional yang sangat digencarkan
untuk menjadi prioritas dalam pencegahan dan pengendaliannya supaya
tidak meningkat masalahnya.
- Program ini akan bekerja sama dengan pihak-pihak lainnya terkait
penanganan PTM
- Penggunaan BPJS atau JKN lainnya sangat mendukung untuk penangan
program ini karena akan memperingan pembiayaan dalam pemeriksaan
PTM.
- Perlunya sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran Masyarakat akan
pentingnya program PTM supaya tidak naik tingkat masalahnya.
4) Threat (ancaman)
- Diharapkan untuk masyarakat yang memiliki resiko terhadap PTM ini tidak
hanya didampingi oleh kader posyandu saja namun perlunya pendampingan
dari petugas kesehatan untuk penanganan jangka panjangnya.
- Perlunya sosialisasi untuk memperdayaan JKN supaya masyarakat bisa
ringan dan tidak perlu memikirkan pembiayaan saat akan melakukan
pemeriksaan seperti cek kolesterol maupun asam urat yang dikenakan biaya.
V. Solusi yang ditawarkan
- Petugas kader posyandu perlu mengumumkan informasi minimal 1 hari
sebelum pemeriksaan kesehatan tujuannya supaya masyarakat lebih
mempersiapkan diri untuk berpuasa dan mempersiapkan biaya untuk
ditanggung ketika memeriksakan diri.
- Perlunya kerjasama antar pihak lainnya untuk memberikan bantuan subsidi
untuk pemeriksaan asam urat maupun kolesterol untuk Masyarakat terkait
PTM.
- Melakukan skrining terhadap Masyarakat terkait angka PTM supaya angka
penanganan dan pencegahannya lebih bisa dikendalikan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai