Anda di halaman 1dari 6

TUGAS ELEMEN MESIN DASAR

SEMESTER GENAP 2023-2024

“ Konsep dan Prinsip Dasar Perancangan Elemen Mesin. ”

NAMA : BAGAS LIPUR PANGGALIH


NIM : 228423048
JURUSAN : PENDIDIKAN VOKASIONAL
TEKNIK MESIN
KELAS :B
MATA KULIAH : ELEMEN MESIN DASAR
A. Pendahuluan
Elemen mesin adalah bagian dari komponen tunggal yang diperanakan pada
konstruksi mesin, dan setiap bagian mempunyai fungsi pemakaian yang khas.
Dengan pengertian tersebut diatas, maka elemen mesin dapat dikelompokkan
sebagai berikut:
1. Elemen-Elemen Sambungan :
A. Sambungan susut dan tekan
B. Sambungan paku keling
C. Sambungan ulir sekrup
D. Sambungan baut dan pin
E. Sambungan pengelasan
F. Sambungan sokler dan brazing Sambungan Adhesif

2. Bantalan dan elemen transmisi :


A. antalan luncur
B. Bantalan gelinding
C. Poros dukung dan poros pemindah
D. Kopling tetap& tidak tetap
E. Rem
F. Pegas
G.Tuas
H.. Sabuk dan Rantai
I. Roda gigi

3. Elemen-elemen transmisi untuk gas dan Liquid :


A. Valve
B. Fittings
B. Prinsip-Prinsip Dasar Perencanaan Elemen Mesin
Perencanaan eleven mesin, pada dasarnya merupakan perencanaan bagian
(komponen), yang direncanakan dan dibuat untuk memenuhi kebutuhan
mekanisme dari suatu mesin. Dalam tahap-tahap perencanaan tersebut,
pertimbangan- pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam memulai
perencanaan elemen mesin.
Meliputi:
1. Jenis-jenis pembebanan yang direncanakan
2. Jenis-jenis tegangan yang ditimbulkan akibat pembebanan tsb.
3. Pemihan bahan
4. Bentuk dan ukuran bagian mesin yang direncanakan
5. Gerakan atau kinematika dari bagian-bagian yang akan direncanakan.
6. Penggunaan komponen Standard
7. Mencerminkan suatu rasa keindahan (aspek estética)
8. Hukum dan ekonoomis
9. Keamanan operasi
10. Pemeliharaan dan perawatan

Dengan memperhatikan pertimbangan tersebut diatas, maka tahap-tahap


perencanaan totalnya yaitu sbb:
1. Menentukan kebutuhan
2. Pemilihan mekanisme
3. Beban mekanisme
4. Pemilihan material
5. Menentukan ukuran
6. Modifikasi
7. Gambar kerja
8. Pembuatan dan kontrol koalitas
Yang dimaksud dengan tahap perencanaan tersebut diatas:
1. Menentukan kebutuhan Menentukan kebutuhan dalam hal ini adalah
kebutuhan akan bagian-bagian yang akan direncanakan, sesuai dengan
fungsinya
2. Pemilihan mekanisme Berdasarkan fungsinya dipilih mekanisme yang tepat
dari bagian mesin tersebut. Misahya untuk memindahkan putaran poros keporos
yang digerakan dipilih roda gigi payung
3. Beban mekanis Berdasarkan mekanisme yang telah ditentukan, beban-beban
mekanis yang akan terjadi harus dihitung berdasarkan data yang sesuai dengan
kebutuhan, sehingga didapat jenis-jenis pembebanan yang bekerja pada elemen
tersebut.
4. Pemilihan bahan (material)
Untuk mendapatkan bagian mesin yang sesuai dengan kekuatannya, dilakukan
pemilihan bahan dengan kekuatan yang sesuai dengan kondisi beban serta
tegangan yang terjadi. Misalnya kekuatan direncanakan harus lebih kecil dari
kekuatan bahan yang ditentukan dengan faktor keamanan sesuai dengan
kebutuhan.
5. Menentukan ukuran Bila terjadi kesesuaian pemakaian bahan dan perhitungan
beban mekanis dapat. dicari ukuran-ukuran elemen mesin yang direncanakan
dengan standart yang ada dalam standarisasi.
6. Modifikasi Modifikasi bentuk diperlukan bila bagian mesin yang
direncanakan telah pernah dibuat sebelumnya.
7. Gambar Kerja Setelah mendapatkan ukuran yang sesuai, ukuran untuk
pengambaran kerja didapat, baik gambar detail maupun gambar assemblynya.
8. Pembuatan kontrol kualitas.
Dengan gambar kerja dapat dibuat bagian-bagian mesin yang dibutuhkan,
dengan mencatumkan persyaratan sunian, toleransi serta tanda pengerjaan, ini
dimaksudkan untuk mendapatkan hasil pembuatan suaian dengan yang
diinginkan. Dari penentuan suaian yang telah ditetapkan tersebut dapat
diganakan sebagai pedoman kontrol kualitas yang disyaratkan.

C. Beban dan Tegangan


Definisi tegangan adalah perbandingan antara gaya dan kuas penampang, yang
bertindak sebagai gaya adalah beban yang diterima oleh suatu benda yang
tergantung arahnya. Maka tegangan dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Tegangan Tarik
Suatu batang yang dibebani F. pada sistim tergambar berikut. Akan timbul
tegangan tarik akibat beban F pada kas penampang A dari batang sehingga
terjadi perpanjangan, dimana besarnya tegangan tarik adalah:
Tegangan tarik adalah :
Dimana Tegangan Tarik (Newton/mm²)
F Gaya (Newton)
A Luas Penampang (mm)

2. Tegangın Tekan
Pada tegangan tekan arah pembebanannya berlawanan arah dengan teangan
tarik, akibatnya pada tegangan tekanan ini terjadi pemendekan batang pada arah
pembebanan. Tegangan tekan terjadi bila suatu batang diberi gaya F yang saling
berlawanan dan terletak dalam satu garis gaya. Misalnya, terjadi pada tiang
bangunan yang belum mengalami tekukan, dan batang torak.
Total perubahan panjang pada suatu batang yang sama besar uniform yang
disebabkan oleh suatu beban aksial dan disebut DEFORMASI.
ElongasiElongasi : € : 8 : L (inci inci, atau mm imm)
Dimana:
€ : Perpanjangan tak berdimensi
L : Panjang semula
Rumus ini mengikuti Hukum HOKE, berlaku bila bahan/material yang
digunakan dalam keteknikan, tegangan dan regangan secara langsung
sebanding. Persamaan ini berlaku untuk tarikan atau tekan dengan
catatan."Tegangan tarik dan pertambahan panjang bertanda positif dan untuk
tegangan tekan dan pengurangan panjang dinegatifkan."

3. Tegangan Geser
Tegangan geser terjadi jika suatu benda bekerja dengan dua gava yang
berlawanan arah, tegak lurus sumbu batang, tidak segaris gaya. Tegangan ini
banyak terjadi pada konstruksi. Misalnya sambungan paku keling, dan
sambungan baut.
Tegangan Geser : (Newton/mm²)
Gaya : (Newton)
A : Luas Penampang (mm)
D: Diameter Paku Keling

Diagram Tegangan dan Regangan (Stress-Strain Diagram) Dari pengujian


material (Specimen) maka akan dapat digambarkan suatu diagram tegangan dan
regangan (Spess dan Strain). Bentuk dari diagram ini bergantung dari jenis
bahan yang diuji Specimen yang ditarik pada bagian pengurangan diameter
disebut Necking.

Anda mungkin juga menyukai