Anda di halaman 1dari 23

Penyusun: Ahmad Hanif Firdaus, S.T., M.T., M.Sc.

EDISI: 2022
DIAMBIL DARI BERBAGAI SUMBER

ELEMEN MESIN
DASAR PEMBEBANAN

Prodi D-IV Teknik Otomotif Elektronik


Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Malang
ELEMEN MESIN

KOMPONEN
•Bagian terkecil dari suatu komponen mesin yang merupakan satu kesatuan.
•Contoh : Torak, blok silinder, katup, pasak, poros, dsb.

UNIT
•Kumpulan dari beberapa komponen mesin yang tersusun sehingga menjadi suatu bagian mesin.
•Contoh : Kopling, presneling, rem, dsb

RAKITAN (Assembling)
•Kumpulan dari beberapa komponen dan unit mesin sehingga terbentuk suatu alat pakai/mesin.
•Contoh : Mesin mobil, sepeda motor, mesin perkakas
FUNGSI ELEMEN MESIN

GENERAL PURPOSE
SPECIAL PURPOSE

Penggunaan secara umum Penggunaan secara khusus

Contoh: Pegas, mur-baut, Contoh: Sayap pesawat


pasak, poros, dsb terbang, baling2 kapal, dsb
CONTOH FUNGSI ELEMEN MESIN

FUNGSI MENYAMBUNG
•Mengantarkan dan meneruskan gaya yang tidak disertai gerakan.
•Contoh : Samb. Keling, samb. Las, dsb

FUNGSI MERANGKAI
•Mengantarkan atau memindahkan gaya disertai gerakan.
•Contoh : Kopling-poros, roda gigi, sabuk, rantai, dsb.

FUNGSI MENDUKUNG
•Meneruskan gaya tanpa disertai gerakan.
•Contoh : Kerangka, pondasi, dsb.

FUNGSI MENUNTUN
•Meneruskan gaya disertai gerakan .
•Contoh : Bantalan luncur/gelinding, dsb.
FUNGSI MELUMAS
•Bahan pelumas padat, cair dan gas

FUNGSI MELINDUNGI
•Lapisan cat, lapisan tahan aus .
DASAR PEMBEBANAN

 Dasar pembebanan pada elemen mesin adalah beban (gaya) aksial, gaya geser murni,
torsi dan bending.
 Setiap gaya menghasilkan tegangan pada elemen mesin, dan juga deformasi, artinya
perubahan bentuk.
 Di sini hanya ada 2 jenis tegangan: normal dan geser.
 Gaya aksial menghasilkan tegangan normal.
 Torsi dan geser murni, menghasilkan tegangan geser, dan
 Bending menghasilkan tegangan normal dan geser.
GAYA AKSIAL

 Balok pada gambar di bawah dibebani tarik sepanjang axis oleh gaya P pada tiap ujungnya.
Balok ini mempunyai penampang yang seragam (uniform), dan luas penampang A yang konstan.
 Tegangan. Dua gaya P menghasilkan beban tarik sepanjang axis balok, menghasilkan tegangan
normal tarik σ sebesar:

 Regangan: Gaya aksial juga menghasilkan regangan aksial ε, dengan δ adalah pertambahan
panjang (deformasi) dan L adalah panjang balok

Gaya aksial pada balok


 CONTOH SOAL 1
 CONTOH SOAL 2
 CONTOH SOAL 3

Seluruh dimensi dalam mm


 CONTOH SOAL 4
 Diagram tegangan-regangan
Jika tegangan σ diplotkan berlawanan dengan regangan ε untuk balok yang dibebani secara
aksial, diagram tegangan-regangan untuk material ulet dapat dilihat pada gambar di bawah,
dengan A adalah batas proporsional, B batas elastis, D kekuatan ultimate (maksimum), dan F titik
patah

Diagram tegangan-regangan untuk material ulet


• Diagram tegangan-regangan adalah linier sampai batas proporsional, dan mempunyai
slope (kemiringan) E dinamakan modulus elstisitas.
• Dalam daerah ini persamaan garis lurus sampai batas proporsional dinamakan hukum
Hooke’s, dan diberikan oleh Persamaan :
GESER MURNI

 Sambungan balok dengan paku keling tunggal seperti pada gambar di bawah ini:

Gaya geser murni

 Tegangan: Jika keling dipotong pada bagian tengah sambungan untuk mendapatkan
luas penampang A dari keling, kemudian menghasilkan diagram benda bebas pada
Gambar berikut.

Diagram benda bebas


 Gaya geser V memberikan aksi pada bagian penampang keling dan oleh
keseimbangan statis sama dengan besarnya gaya P. Tegangan geser τ dalam keeling
adalah:

 Satuan tegangan geser sama dengan tegangan normal, yaitu pound per square inch
(psi) dan N/m2 atau Pascal (Pa).
 Andaikata dua sambungan keeling ditarik secara bersamaan seperti di bawah ini:

Dua sambungan keling (tampak atas)

 Jika kedua keling dipotong bagian tengah sambungan untuk mendapatkan luas penampang A
dari keling, kemudian menghasilkan diagram benda bebas pada gambar berikut.

Diagram benda bebas


 Tegangan geser τ dalam keling adalah:

Jumlah paku keling bertambah, maka tegangan geser setiap keling menjadi berkurang.
 CONTOH SOAL 5
Working Stress (Tegangan Kerja)

 Ketika perancangan elemen mesin, tegangan yang terjadi harus lebih rendah dari pada
tegangan ultimate atau maksimum.
 Tegangan yang terjadi ini dinamakan working stress atau design stress. Atau dinamakan
juga tegangan yang dijinkan.
 Catatan: Kegagalan desain tidak berarti bahwa material mengalami patah. Beberapa
elemen mesin dikatakan gagal ketika mereka mengalami deformasi plastis, dan mereka
tidak bisa melakukan fungsi mereka dengan memuaskan.
Faktor Keamanan (N)

 Definisi umum faktor keamanan adalah rasio antara tegangan maksimum (maximum
stress) dengan tegangan kerja (working stress), secara matematis ditulis:

 Untuk material yang ulet seperti baja karbon rendah, faktor keamanan didasarkan pada
yield point stress (tegangan titik luluh);
 Untuk material yang getas seperti besi cor, faktor keamanan didasarkan pada ultimate
stress (kekuatan tarik);

Catatan : rumus di atas untuk faktor keamanan pada beban statis.


REFERENSI

 Harfit, A.R. 2009. Materi Kuliah Elemen Mesin I. Jurusan Teknik Mesin, Universitas Gunadarma
 Zainuri, Achmad. 2010. Diktat Elemen Mesin I. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Mataram
THE END

Anda mungkin juga menyukai