Anda di halaman 1dari 3

A.

PRATATA DASAR

I. Pengertian

Secara harfiah Pratata berasal dari kata "Pra" yang artinya mendahului atau sebelum, dan
"Tata" yang artinya mengatur. Maka pratata merupakan tindakan pendahuluan yang mencakup
penggulungan rambut menurut pola-pola tertentu dengan maksud memudahkan penataan yang
akan dibuat.

Pratata disebut juga dengan Setting. Prinsip pratata dasar adalah basah-tarik/gulung-kering.

II. Jenis Pratata

1. Cohesive Set, adalah jenis setting yang menghasilkan setting yang akan hilang bila terendam
air.

2. Temporary Set, jenis setting yang ikalnya dapat bertahan dalam air dingin, tetapi segera hilang
dalam air panas.

3. Permanent Set, jenis setting yang ikalnya dapat bertahan walaupun direndam dalam air panas.

III. Fungsi dari Prinsip Pratata Dasar

a. Fungsi pembasahan adalah untuk mematahkan ikatan hidrogen di mana rambut akan melunak,
sehingga lebih mudah untuk diubah kedalam bentuk yang baru.

b. Fungsi penarikan adalah untuk mengubah alfa keratin rambut menjadi beta keratin, menurut
arah penggulungan rambut.

c. Fungsi penggulungan rambut dengan rollers pada dasarnya merupakan penarikan rambut
dengan mengikuti arah tertentu. Ada 2 macam gaya yang bergerak berlawanan terhadap rambut
yang digulung dalam rollers. Di bagian atas batang rambut, terjadi gaya tarik yang menyebabkan
keratin meregang. Sedangkan di bagian bawah batang rambut terjadi gaya tekan sehingga keratin
rambut menghimpit padat. Terjadilah pergeseran-pergeseran molekul keratin rambut sejalan
dengan arah berlakunya kedua buah gaya tersebut di atas. Proses pergeseran yang demikian ini
akan terus berlangsung hingga rambut menjadi kering dan tercapai suatu keseimbangan dalam
bentuk baru.
B. PRATATA DESAIN

I. Pengertian

Pratata atau setting diarahkan untuk membantu tercapainya suatu bentuk penataan rambut
tertentu yang dikehendaki. Pratata desain secara umum terdiri dari beberapa jenis, diantaranya:
Finger Wave, Pin Curl, dan Skip Wave

II. Jenis Pratata Desain

1. Finger Wave , adalah teknik yang dilakukan guna membentuk ombak atau ikal pada rambut
dengan menggunakan jari-jari tangan dan sisir pada rambut yang telah diberi setting lotion atau
setting jelly

2. Pin Curl, isebut juga sculpture curl merupakan salah satu bentuk pratata desain yang paling
banyak digunakan. Pincurl dibuat dengan jari-jari tangan, ekor sisir, penjepit rambut yang telah
dibentuk lingkaran (pincurl), dan kemudian dipertahankan bentuknya dengan jepit. Biasanya pin
curl dilakukan pada rambut yang telah mengalami tapering pendek maupun setengah panjang
juga dapat dilakukan pada rambut yang telah mempunyai ikal asli maupun ikal buatan. Pin curl
digunakan untuk dapat lebih mempertahankan bentuk ikal yang dibuat, menghasilkan ikal yang
kelihatan lebih alami, mempertahankan bentuk ikal yang tetap pada tempatnya, membentuk
bermacam-macam variasi ikal dan menghasilkan ikal atau gelombang dengan volume(bukit), dan
identation(lembah) pada rambut.

3. Skip Wave dan Ridge Curl, banyak digunakan dalam pratata desain. Skip wave ini merupakan
kombinasi antara finger wave dan pin curl. Finger wave yang dibuat dengan bantuan jari-jari dan
sisir kurang dapat membentuk ombak rambut dengan kesan gerak yang wajar. Dengan
menempatkan pincurl diantara lekuk-lekuk gelombang finger wave unsur gerak pratata desain
tersebut kelihatan lebih indah. Pada umumnya, skipwave didesain untuk rambut dengan panjang
sedang, yang mempunyai ikal tidak terlalu kecil dan kondisi rambut tidak terlalu halus.

Ridge curl adalah pincurl yang terletak pada bagian belakang punggung bukit, sebuah shaping
atau finger wave. Pembuatan pincurl jenos ini harus dilakukan dengan hati-hati, jangan sampai
merusak bentuk bukit pada finger wave tersebut.
Perawatan, Pratata, Penataan Rambut

Pratata Dasar & Pratata Desain

DISUSUN OLEH :

Erinda Asrie M 5535155574

Sayyida Ghomisho 5535154984

Syifa Afriani B 5535154186

Jurusan Ilmu Kesejahteraan Keluarga

Fakultas Teknik

Universitas Negeri Jakarta

2015

Anda mungkin juga menyukai