Anda di halaman 1dari 37

PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR

DINAS SOSIAL, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN,


PERLINDUNGAN ANAK, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN
KELUARGA BERENCANA
Jl. Pendidikan Telp. (0511) 4721221 Martapura 70614 Kalimantan Selatan
Website :www.dp2kbp3a.banjarkab.go.id Email : bp3akb@yahoo.com

KEPUTUSAN KEPALA DINAS SOSIAL, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN


ANAK, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANAKABUPATEN BANJAR
NOMOR 26 TAHUN 2023

TENTANG
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
PEJABAT ADMINISTRASI/PEJABAT PENGAWAS/DAN SELURUH
PEGAWAI NEGERI SIPIL SESUAI JABATAN
DINAS SOSIAL, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK,
PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
KABUPATEN BANJAR

KEPALA DINAS SOSIAL, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK,


PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN BANJAR

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka pencapaian sasaran strategis untuk


mendukung pencapaian kinerja Dinas Sosial, Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Kabupaten Banjar, perlu ditetapkan ukuran
keberhasilan untuk seluruh Pegawai Negeri Sipil di lingkup Dinas
Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten
Banjar yang tertuang dalam Indikator Kinerja Utama Pejabat
Administrasi, Pejabat Pengawas, dan Seluruh Pegawai Negeri
Sipil sesuai Jabatan pada Dinas Sosial, Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Kabupaten Banjar;

b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada


hurup a, perlu menetapkan Surat Keputusan Kepala Dinas
Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten
Banjar tentang Indikator Kinerja Utama Pejabat Administrasi,
Pejabat Pengawas, dan Seluruh Pegawai Negeri Sipil sesuai
Jabatan Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan
Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Kabupaten Banjar;

Mengingat : 1 Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan


Undang-Undang Darurat Nomor 03 Tahun 1953 tentang
Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran
Negara Tahun 1959 No.9, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 352 sebagai Undang-Undang (Lembaran
Negara Tahun 1959 no. 72, Tambahan Lembaran Negara, Nomor
1820);
2 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

3 Undang-Undang Nomor 17 Tahun2007 tentang Rencana


Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

4 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,


Tata Cara, Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksana
Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonsia Nomor 4917);

5 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan


Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4846);

6 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang


Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
tetnang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);

7 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan


Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Undan-Undang Nomo 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Nomor 5679);

8 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara


Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum
Penetapan Indikator Kinerja Utama Dilingkungan Instansi
Pemerintah;

9 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang


Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6401);

10 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang


Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta
Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Daeran dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah;

11 Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 04 Tahun 2013


tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Kabupaten Banjar (Lembaran Daerah Kabupaten Banjar Tahun
2013 Nomor 04);

12 Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 13 Tahun 2016


tanggal 20 Desember 2016 tentang Pembentukan dan Susuan
Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Banjar Tahun
2016 Nomor 13, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomo 12) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Banjar Nomor 8 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas
Perubahan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 13 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Organisasi dan Susunan Perangkat
Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Banjar Tahun 2021 Nomor
8, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjar Nomor 6);

MEMUTUSKAN

Menetapkan : Keputusan Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan,


Perlindungan Anak, Pengendaliakn Penduduk dan Keluarga
Berencana tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU)
Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak,
Pengendaliakn Penduduk dan Keluarga Berencana
KESATU : Indikator Kinerja Utama Merupakan Ukuran Keberhasilan dari
Pencapaian Suatu Tujuan dan Sasaran Strategis Organisasi.
KEDUA : Indikator Kinerja Utama digunakan Sebagai Dasar untuk
Menyusun Rencana Jangka Menengah, Rencana Kinerja,
Rencana Aksi Pencapaian Kinerja, Laporan Kinerja, serta
Melakukan Evaluasi Pencapaian Kinerja
KETIGA : Indikator Kinerja Utama Dinas Sosial, Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Kabupaten Banjar Tercantum dalam
Lampiran yang Merupakan Bagian Tidak Terpisahkan dari
Keputusan Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan,
Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Kabupaten Banjar ini
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Martapura
Pada tanggal, 08 Februari 2023

Kepala Dinas,

Dra. Hj. Siti Hamidah, M.Si


NIP. 19631224 198503 2 006
Lampiran : Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Kabupaten Banjar
Nomor 26 Tahun 2023
Tanggal 08 Februari 2023

PEJABAT ADMINISTRASI/PEJABAT PENGAWAS/DAN SELURUH APARATUR SIPIL NEGARAS (ASN)


DINAS SOSIAL, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK,
PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN BANJAR
TAHUN 2023

Penanggung
No Kinerja Utama Indikator Penjelasan/Definisi Operasional Formulasi Sumber Data
Jawab
1 Berkembangnya Persentase Persentase Pemerlu Pelayanan 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑃𝑃𝐾𝑆 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑀𝑎𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖 Kepala Dinas Data Pemerlu
Reformasi Sistem Pemerlu Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang 𝑥 100% Pelayanan
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑃𝑃𝐾𝑆 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢𝑕𝑛𝑦𝑎
Perlindungan Pelayanan Mandiri adalah persentase yang Kesejahteraan
Sosial Kesejahteraan mengukur tingkat kondisi Sosial
Sosial (PPKS) yang terpenuhinya kebutuhan material,
Mandiri spiritual, dan sosial warga negara
dapat hidup layak dan mampu
mengembangkan diri, sehingga dapat
melaksanakan fungsi sosialnya.
Upaya-upaya yang dilakukan dalam
memandirikan yaitu upaya yang
terarah, terpadu dan berkelanjutan
dalam bentuk pelayanan sosial gunan
memenuhi kebutuhan dasar setiap
warga negara yang meliputi
rehabilitasi sosial, jaminan sosial,
pemberdayaan sosial dan
perlindungan sosial.
Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan
Sosial (PPKS) adalah perseorangan,
keluarga, dan/atau masyarakat yang
karena suatu hambatan, kesulitan,
atau gangguan tidak dapat
melaksanakan fungsi sosialnya,
sehingga memerlukan pelayanan sosial
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
Penanggung
No Kinerja Utama Indikator Penjelasan/Definisi Operasional Formulasi Sumber Data
Jawab
baik jasmani dan rohani maupun sosial
secara memadai dan wajar.
PPKS terbagi menjadi 26 jenis, yaitu
sebagai berikut :
1. Anak Balita Terlantar
2. Anak Terlantar
3. Anak yang Berhadapan Dengan
Hukum
4. Anak Jalanan
5. Anak Dengan Kedisabilitasan
6. Anak yang Memerlukan
Perlindungan Khusus
7. Lanjut Usia Terlantar
8. Penyandang Disabilitas
9. Tuna Susila
10. Gelandangan
11. Pengemis
12. Pemulung
13. Kelompok Minoritas
14. Bekas Warga Binaan Lembaga
Permasyarakatan
15. Orang dengan HIV/AIDS
16. Korban Penyalahgunaan NAPZA
17. Korban Trafficking
18. Korban Tindak Kekerasan
19. Pekerja Migran Bermasalah
Ekonomi
20. Korban Bencana Alam
21. Korban Bencana Sosial
22. Wanita Rawan Sosial Ekonomi
23. Fakir Miskin
24. Keluarga Bermasalah Ekonomi
25. Berumah Tidak Layak Huni
26. Komunitas Adat Terpencil
2 Meningkatnya Indeks IDG : 1/3 (Ipar+IDM+Lin-Dist) Kepala Dinas BPS RI
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
Pemberdayaan Pemberdayaan
adalah indeks komposit yang
dan Perlindungan Gender (IDG)
mengukur peran aktif perempuan
Perempuan serta
dalam kehidupan
Perlindungan
ekonomi dan politik.
Anak
Penanggung
No Kinerja Utama Indikator Penjelasan/Definisi Operasional Formulasi Sumber Data
Jawab
Indeks Indikator menggambarkan capaian 1. Hak Sipil dan Kebebasan (20%)
Perlindungan Anak pemenuhan hak anak dan 2. Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif (22%)
(IPA) perlindungan khusus anak sesuai 3. Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan (18%)
amanat Konvensi Hak Anak (KHA) 4. Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang dan Kegiatan Budaya
(18%)
5. Perlindungan Khusus (22%)
5

IPA = 5 (Wj x Indeks Kj)


𝑗 =1

Persentase Pemberian layanan terhadap hak 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝐿𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛
Perlindungan Hak perempuan yang mengalami 𝑥 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝐿𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑝𝑜𝑟𝑎𝑛 𝐾𝑎𝑠𝑢𝑠 𝐾𝑒𝑘𝑒𝑟𝑎𝑠𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛
Perempuan kekerasan meliputi pengaduan,
kesehatan, bantuan hukum,
penegakan hukum, rehabilitasi sosial,
reintegrasi sosial, pemulangan,
pendampingan tokoh agama dan
rumah aman
3 Pengendalian Total Fertility Total Fertility Rate (TFR)/Angka 45−49 Kepala Dinas Susenas BPS RI
Penduduk dan Rate (TFR) Kelahiran Total adalah Rata-rata anak TFR = 5 ASFRi
Keluarga yang dilahirkan seorang wanita selama 𝑖=15−19
Berencana masa usia suburnya.
𝐴𝑆𝐹𝑅𝑖: 𝐴𝑆𝐹𝑅 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑤𝑎𝑛𝑖𝑡𝑎 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑢𝑠𝑖𝑎 𝑘𝑒 − 𝑖
𝑖 = 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑢𝑠𝑎𝑖 15 − 19, 20 − 24 … . . ,45 − 49

Indeks Suatu pengukuran kualitas keluarga Hasil Survey


Pembangunan yang ditunjukkan melalui
Keluarga ketentraman, kemandirian dan 𝑖𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑔𝑎
kebahagiaan keluarga dan indeks ketentraman + indeks kem𝑎𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖𝑎𝑛 + indeks 𝑘𝑒𝑏𝑎𝑕𝑎𝑔𝑖𝑎𝑎𝑛
menggambarkan peran dan fungsi =
3
keluarga untuk semua wilayah di
Indonesia
4 Meningkatnya Indeks Kepatuhan Penilaian mandiri Indikator Kepatuhan 𝑰𝒏𝒅𝒆𝒌𝒔 𝑲𝒆𝒑𝒂𝒕𝒖𝒉𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝑲𝒊𝒏𝒆𝒓𝒋𝒂 𝑰𝒏𝒕𝒆𝒓𝒏) Sekretaris Hasil Penilaian
Indeks Kepatuhan dan Kinerja Intern dan Kinerja Intern (IKKI) DSP3AP2KB 𝑢𝑛𝑠𝑢 𝑘𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑢𝑡𝑎𝑚𝑎 𝑥 40% + 𝑢𝑛𝑠𝑢𝑟 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑡𝑢𝑕𝑎𝑛 𝑥 30% Mandiri IKKI
dan Kinerja Dinas Sosial, merupakan salah satu instrument + (𝑢𝑛𝑠𝑢𝑟 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑢𝑚𝑢𝑚 𝑥 34%)
Intern Dinas Pemberdayaan untuk menilai tata kelola, manajemen
Sosial, Perempuan, resiko dan kematangan sistem Nilai hasil akhir dari penjumlahan unsur-unsur akan dipergunakan
Pemberdayaan Perlindungan pengendalian di DSP3AP2KB untuk menentukan indikator kepatuhan dan kinerja intern
Perempuan, Anak, perangkat daerah dengan kategori :
Perlindungan Pengendalian
Penanggung
No Kinerja Utama Indikator Penjelasan/Definisi Operasional Formulasi Sumber Data
Jawab
Anak, Penduduk dan No Kategori Nilai Angka Interprestasi
Pengendalian Keluarga 1 A > 90-100 Memuaskan
Penduduk dan Berencana 2 BB > 80-90 Sangati Baik
Keluarga (DSP3AP2KB) 3 B > 70-80 Baik
Berencana 4 CC > 60-70 Cukup
5 C < 60 Kurang
5 Meningkatnya Persentase Persentase Perencanaan, 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝐾𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢𝑕𝑎𝑛 𝐷𝑜𝑘𝑢𝑚𝑒𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛, 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎𝑛 , Kasubbag Dokumen
Perencanaan, Perencanaan, Penganggaran dan Evaluasi Kinerja 𝐸𝑣𝑎𝑙𝑢𝑎𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑝𝑜𝑟𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑠𝑢𝑠𝑢𝑛 Perencanaan Perencanaan,
Penganggaran Penganggaran dan Perangkat Daerah yang Tersusun 𝑇𝑒𝑝𝑎𝑡 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑑𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑘𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 Penganggaran,
𝑥 100%
dan Evaluasi Evaluasi Kinerja adalah persentase yang mengukur 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝐾𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢𝑕𝑎𝑛 𝐷𝑜𝑘𝑢𝑚𝑒𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛, Evaluasi dan
Kinerja Perangkat Daerah tingkat Dokumen Perencanaan, 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎𝑛, 𝐸𝑣𝑎𝑙𝑢𝑎𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑝𝑜𝑟𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑠𝑢𝑠𝑢𝑛 Pelaporan
Perangkat yang Tersusun Penganggaran, Evaluasi dan Pelaporan 𝑇𝑒𝑝𝑎𝑡 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑑𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑘𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 Kinerja
Daerah yang yang Tersusun. DSP3AP2KB
Tersusun Dokumen perencanaan terdiri dari :
1. Dokumen Rencana Kerja (1
Dokumen)
2. Dokumen Rencana Kerja
Perubahan (1 Dokumen)
3. Perjanjian Kerja (PK) (1 Dokumen)
4. Perjanjian Kerja (PK) Perubahan
(1 Dokumen)
5. Rencana Kerja Tahunan (1
Dokumen)
6. Rencana Kerja Tahunan
Perubahan (1 Dokumen)
7. Rencana Aksi (1 Dokumen)
8. Tabel Keselarasan (1 Dokumen)

Dokumen penganggaran terdiri dari :


1. Rencana Kerja Anggaran (1
Dokumen)
2. Rencana Kerja Anggaran
Perubahan (1 Dokumen)
3. Dokumen Pelaksanaan Anggaran
(1 Dokumen)
4. Dokumen Pelaksanaan Perubahan
Anggaran (1 Dokumen)

Dokumen evaluasi teridiri dari :


Penanggung
No Kinerja Utama Indikator Penjelasan/Definisi Operasional Formulasi Sumber Data
Jawab
1. Laporan Rencana Kerja (4
Laporan)
2. Laporan Realisasi Fisik
dan Keuangan Bulanan (12 Laporan)

Dokumen pelaporan kinerja :


1. Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (1 Laporan)
2. Laporan Keterangan Pertanggung
Jawaban (1 Laporan)
3. Laporan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah (1 Laporan)

Yang dimaksud tepat waktu adalah


bahwa dokumen-dokumen
tersebut di atas dapat diselesaikan
penyusunananya sesuai
dengan waktu yang ditetapkan.
Yang dimaksud dengan sesuai
ketentuan : bahwa dalam
penyusunan dokumen-dokumen
tersebut di atas mengacu dan
berpedoman kepada peratuan
perundang-undangan yang berlaku
sesuai dengan jenis dokumen yang
disusun.
6 Tersusunnya Jumlah Dokumen Dokumen Perencanaan Perangkat Jumlah Dokumen Perencanaan Perangkat Daerah Staf 1. Dokumen
Dokumen Perencanaan Daerah, yaitu : Perencanaan RENJA
Perencanaan Perangkat Daerah 1. Dokumen Rencana Kerja (1 2. Dokumen
Perangkat Dokumen) RENJA
Daerah 2. Dokumen Rencana Kerja Perubahan
Perubahan (1 Dokumen) 3. Perjanjian
3. Perjanjian Kerja (PK) (1 Dokumen) Kerja (PK)
4. Perjanjian Kerja (PK) Perubahan 4. Perjanjian
(1 Dokumen) Kerja (PK)
5. Rencana Kerja Tahunan (1 Perubahan
Dokumen) 5. Rencana
6. Rencana Kerja Tahunan Kerja
Perubahan (1 Dokumen) Tahunan
7. Rencana Aksi (1 Dokumen) 6. Rencana
Penanggung
No Kinerja Utama Indikator Penjelasan/Definisi Operasional Formulasi Sumber Data
Jawab
8. Tabel Keselarasan (1 Dokumen) Kerja
Tahunan
7. Rencana
Aksi
8. Tabel
Keselarasan
7 Tersedianya Jumlah Dokumen Dokumen RKA-SKPD terdiri dari : Jumlah Dokumen RKA-SKPD dan Laporan Hasil Koordinasi Staf 1. Rencana
Dokumen RKA- RKA-SKPD dan 1. Rencana Kerja Anggaran (1 Penyusunan Dokumen RKA-SKPD Perencanaan Kerja
SKPD dan Laporan Hasil Dokumen) Anggaran
Laporan Hasil Koordinasi
Koordinasi Penyusunan
Penyusunan Dokumen RKA-
Dokumen RKA- SKPD
SKPD
8 Tersedianya Jumlah Dokumen Dokumen penganggaran terdiri dari : Jumlah Dokumen DPA-SKPD dan Laporan Hasil Koordinasi Staf 1. Dokumen
Dokumen DPA- DPA-SKPD dan 1. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Penyusunan Dokumen DPA-SKPD Perencanaan Pelaksanaan
SKPD dan Laporan Hasil (1 Dokumen) Anggaran
Laporan Hasil Koordinasi
Koordinasi Penyusunan
Penyusunan Dokumen DPA-
Dokumen DPA- SKPD
SKPD
9 Tersedianya Jumlah Laporan Dokumen pelaporan kinerja : Jumlah Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja Staf 1. Laporan
Laporan Capaian Capaian Kinerja 1. Laporan Kinerja Instansi SKPD dan Laporan Hasil Koordinasi Penyusunan Laporan Capaian Perencanaan Kinerja
Kinerja dan dan Ikhtisar Pemerintah (1 Laporan) Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD Instansi
Ikhtisar Realisasi Realisasi Kinerja 2. Laporan Keterangan Pertanggung Pemerintah
Kinerja SKPD dan SKPD dan Laporan Jawaban (1 Laporan) 2. Laporan
Laporan Hasil Hasil Koordinasi 3. Laporan Penyelenggaraan Keterangan
Koordinasi Penyusunan Pemerintah Daerah (1 Laporan) Pertanggung
Penyusunan Laporan Capaian Jawaban
Laporan Capaian Kinerja dan 3. Laporan
Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Penyelengga
Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD raan
Kinerja SKPD Pemerintah
Daerah
10 Meningkatnya Persentase Kasubbag
Administrasi Administrasi Keuangan dan
Keuangan Keuangan Aset
Perangkat Perangkat Daerah
Daerah yang yang Tersedia dan
Penanggung
No Kinerja Utama Indikator Penjelasan/Definisi Operasional Formulasi Sumber Data
Jawab
Tersedia dan Tersusun
Tersusun
11 Tersedianya Gaji Jumlah Orang yang Jumlah Orang yang Menerima Gaji dan Tunjangan ASN Bendahara Gaji Data Pegawai
dan Tunjangan Menerima Gaji dan ASN DSP3AP2KB
ASN Tunjangan ASN
12 Terlaksananya Jumlah Dokumen Jumlah Dokumen Penatausahaan dan Pengujian/Verifikasi Bendahara
Penatausahaan Penatausahaan Keuangan SKPD Pengeluaran
dan dan
Pengujian/Verifik Pengujian/Verifika
asi Keuangan si Keuangan SKPD
SKPD
13 Tersedianya Jumlah Laporan Jumlah Laporan Keuangan Akhir Tahun SKPD dan Laporan Hasil Penata Laporan
Laporan Keuangan Akhir Koordinasi Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun Keuangan
Keuangan Akhir Tahun SKPD dan
Tahun SKPD dan Laporan Hasil
Laporan Hasil Koordinasi
Koordinasi Penyusunan
Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Akhir Tahun
Keuangan Akhir
Tahun SKPD
14 Tersedianya Jumlah Laporan Jumlah Laporan Keuangan Bulanan/ Triwulanan/ Semesteran SKPD Pengadministrasi
Laporan Keuangan dan Laporan Koordinasi Penyusunan Laporan Keuangan Keuangan pada
Keuangan Bulanan/ Bulanan/Triwulanan/ Semesteran SKPD Kasubbag
Bulanan/Triwula Triwulanan/ Keuangan dan
Aset
nan/Semesteran Semesteran SKPD
SKPD dan dan Laporan
Laporan Koordinasi
Koordinasi Penyusunan
Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Bulanan/Triwulana
Keuangan n/ Semesteran
Bulanan/Triwula SKPD
nan/Semesteran
SKPD
15 Meningkatnya Persentase Kasubbag Umum
Adminsitrasi Adminsitrasi dan
Umum Perangkat Umum Perangkat Kepegawaian
Daerah yang Daerah yang
Tersedia Tersedia
Penanggung
No Kinerja Utama Indikator Penjelasan/Definisi Operasional Formulasi Sumber Data
Jawab
16 Tersedianya Jumlah Paket Jumlah Paket Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Administrasi
Komponen Komponen Kantor yang Disediakan Umum
Instalasi Instalasi Listrik/
Listrik/Penerang Penerangan
an Bangunan Bangunan Kantor
Kantor yang Disediakan
17 Tersedianya Jumlah Paket Jumlah Paket Peralatan dan Perlengkapan Kantor Disediakan Administrasi
Peralatan dan Peralatan dan Umum
Perlengkapan Perlengkapan
Kantor Kantor Disediakan
18 Tersedianya Jumlah Paket Jumlah Paket Bahan Logistik Kantor yang Disediakan Administrasi
Bahan Logistik Bahan Logistik Umum
Kantor Kantor yang
Disediakan
19 Tersedianya Jumlah Paket Jumlah Paket Barang Cetakan dan Penggandaan yang Disediakan Administrasi
Barang Cetakan Barang Cetakan Umum
dan Penggandaan dan Penggandaan
yang Disediakan
20 Terlaksananya Jumlah Laporan Jumlah Laporan Fasilitasi Kunjungan Tamu Administrasi
Fasilitasi Fasilitasi Umum
Kunjungan Tamu Kunjungan Tamu
21 Terlaksananya Jumlah Laporan Jumlah Laporan Penyelenggaraan Rapat Koordinasi dan Konsultasi Administrasi
Penyelenggaraan Penyelenggaraan SKPD Umum
Rapat Koordinasi Rapat Koordinasi
dan Konsultasi dan Konsultasi
SKPD SKPD
22 Meningkatnya Persentase Kasubbag Umum
Pengadaan Pengadaan Barang dan
Barang Milik Milik Daerah Kepegawaian
Daerah Penunjang Urusan
Penunjang Pemerintah
Urusan Daerah yang
Pemerintah Tersedia
Daerah yang
Tersedia
23 Tersedianya Jumlah Unit Jumlah Unit Kendaraan Dinas Operasional atau Lapangan yang Administrasi
Kendaraan Dinas Kendaraan Dinas Disediakan Umum
Operasional atau Operasional atau
Lapangan Lapangan yang
Penanggung
No Kinerja Utama Indikator Penjelasan/Definisi Operasional Formulasi Sumber Data
Jawab
Disediakan
24 Meningkatnya Persentase Jasa Persentase Jasa Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah yang Administrasi
Jasa Penunjang Penunjang Urusan Tersedia Umum
Urusan Pemerintahan
Pemerintahan Daerah yang
Daerah yang Tersedia
Tersedia
25 Terlaksananya Jumlah Laporan Jumlah Laporan Penyediaan Jasa Surat Menyurat Administrasi
Penyediaan Jasa Penyediaan Jasa Umum
Surat Menyurat Surat Menyurat
26 Tersedianya Jasa Jumlah Laporan Jumlah Laporan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Administrasi
Komunikasi, Penyediaan Jasa Listrik yang Disediakan Umum
Sumber Daya Air Komunikasi,
dan Listrik Sumber Daya Air
dan Listrik yang
Disediakan
27 Tersedianya Jasa Jumlah Laporan Jumlah Laporan Penyediaan Jasa Pelayanan Umum Kantor yang Administrasi
Pelayanan Umum Penyediaan Jasa Disediakan Umum
Kantor Pelayanan Umum
Kantor yang
Disediakan
28 Meningkatnya Persentase Kasubbag
Pemeliharaan Pemeliharaan Keuangan dan
Barang Milik Barang Milik Aset
Daerah Daerah Penunjang
Penunjang Urusan
Urusan Pemerintahan
Pemerintahan Daerah yang
Daerah yang Tersedia
Tersedia
29 Tersedianya Jasa Jumlah Kendaraan Jumlah Kendaraan Perorangan Dinas atau Kendaraan Dinas Bendahara
Pemeliharaan, Perorangan Dinas Jabatan yang Dipelihara dan dibayarkan Pajaknya Barang
Biaya atau Kendaraan
Pemeliharaan Dinas Jabatan
dan Pajak yang Dipelihara
Kendaraan dan dibayarkan
Perorangan Dinas Pajaknya
atau Kendaraan
Dinas Jabatan
Penanggung
No Kinerja Utama Indikator Penjelasan/Definisi Operasional Formulasi Sumber Data
Jawab
30 Tersedianya Jasa Jumlah Kendaraan Jumlah Kendaraan Dinas Operasional atau Lapangan yang Bendahara
Pemeliharaan, Dinas Operasional Dipelihara dan dibayarkan Pajak dan Perizinannya Barang
Biaya atau Lapangan
Pemeliharaan, yang Dipelihara
Pajak dan dan dibayarkan
Perizinan Pajak dan
Kendaraan Dinas Perizinannya
Operasional atau
Lapangan
31 Terlaksananya Jumlah Peralatan Jumlah Peralatan dan Mesin Lainnya yang Dipelihara Bendahara
Pemeliharaan dan Mesin Lainnya Barang
Peralatan dan yang Dipelihara
Mesin Lainnya
32 Terlaksananya Jumlah Gedung Jumlah Gedung Kantor dan Bangunan Lainnya yang Dipelihara/ Pembantu
Pemeliharaan/ Kantor dan Direhabilitasi Bendahara
Rehabilitasi Bangunan Lainnya Barang di
Gedung Kantor yang Dipelihara/ Kasubbag
dan Bangunan Direhabilitasi Keuangan dan
Lainnya Aset
33 Terlaksananya Luas Tanah yang Luas Tanah yang Dilakukan Pemeliharaan/Rehabilitasi Pembantu
Pemeliharaan/ Dilakukan Bendahara
Rehabilitasi Pemeliharaan/Reh Barang di
Tanah abilitasi Kasubbag
Keuangan dan
Aset
34 Meningkatnya Persentase Potensi Persentase Potensi Sumber 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑃𝑆𝐾𝑆 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑏𝑒𝑟𝑑𝑎𝑦𝑎𝑘𝑎𝑛 Kabid Data Potensi
Potensi Sumber Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) yang 𝑥 100% Pemberdayaan Sumber
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑃𝑆𝐾𝑆 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢𝑕𝑛𝑦𝑎
Kesejahteraan Kesejahteraan Diberdayakan adalah persentase Sosial dan Kesejahteraan
Sosial (PSKS) Sosial (PSKS) yang untuk mengukur tingkat Penanganan Sosial
yang Diberdayakan perseorangan, keluarga, kelompok, Fakir Miskin
Diberdayakan dan/atau masyarakat yang dapat
berperan serta untuk menjaga,
menciptakan, mendukung, dan
memperkuat penyelenggaraan
kesejahteraan sosial.
Diberdayakan dimaksudkan untuk
meningkatkanperan serta lembaga
dan/atau perseorangan sebagai
potensi sumber daya dalam
penyelenggaraan kesejahteraan
Penanggung
No Kinerja Utama Indikator Penjelasan/Definisi Operasional Formulasi Sumber Data
Jawab
sosial.
Diberdayakan dilakukan dalam bentuk
:
1. Diagnosis dan pemberian motivasi
2. Penguatan kelembagaan
masyarakat
3. Kemitraan dan penggalangan dana
4. Pemberian stimulan
35 Meningkatnya Persentase Pemberdayaan adalah suatu proses 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝐾𝐴𝑇 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑀𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑑𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 Kasi Data Pemerlu
Pemberdayaan Pemberdayaan mekanisme di mana orang, organisasi, 𝑥 100% Pemberdayaan Pelayanan
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝐾𝐴𝑇 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢𝑕𝑛𝑦𝑎
Sosial Komunitas Sosial Komunitas dan masyarakat memperoleh Sosial Kesejahteraan
Adat Terpencil Adat Terpencil penguasaan atas hidup mereka. Sosial (PPKS)
(KAT) yang (KAT) Komunitas Adat Terpencil (KAT)
Terfasilitasi dan merupakan sekumpulan orang dalam
Meningkat jumlah tertentu yang terikat oleh
Kapasitanya kesatuan geografis, ekonomi,
dan/atau sosial budaya, dan miskin,
terpencil, dan/atau rentan sosial
ekonomi
36 Terpenuhinya Jumlah Keluarga Jumlah Keluarga pada KAT yang Mendapatkan Fasilitas Pengelola
Keluarga pada pada KAT yang Pemberdayaan Sosial Kewenangan Kabupaten/Kota Bantuan
KAT yang Mendapatkan Organisasi
Mendapatkan Fasilitas Masyarakat
Fasilitas Pemberdayaan Sosial
Pemberdayaan Sosial Kewenangan
Sosial Kabupaten/Kota
Kewenangan
Kabupaten/Kota
37 Meningkatnya Persentase Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑃𝑆𝐾𝑆 𝑀𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑃𝑜𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖 Kasi Data Pemerlu
Pengembangan Pengembangan (PSKS) adalah perseorangan, keluarga, 𝑥 100% Pemberdayaan Pelayanan
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑃𝑆𝐾𝑆 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢𝑕𝑛𝑦𝑎
Potensi Sumber Potensi Sumber kelompok, dan/atau masyarakat yang Sosial Kesejahteraan
Kesejahteraan Kesejahteraan dapat berperan serta untuk menjaga, Sosial (PPKS)
Sosial Daerah Sosial Daerah menciptakan, mendukung, dan
Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota memperkuat penyelenggaraan
kesejahteraan sosial
38 Meningkatnya Jumlah Orang Jumlah Orang Mendapat Peningkatan Kapasitas Pekerja Sosial Pengelola
Kemampuan Mendapat Masyarakat Kewenangan Kabupaten/Kota Bantuan
Potensi Pekerja Peningkatan Organisasi
Sosial Masyarakat Kapasitas Pekerja Masyarakat
Kewenangan Sosial Masyarakat Sosial
Penanggung
No Kinerja Utama Indikator Penjelasan/Definisi Operasional Formulasi Sumber Data
Jawab
Kabupaten/Kota Kewenangan
Kabupaten/Kota
39 Meningkatnya Jumlah Tenaga Jumlah Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan Kewenangan Pengelola
Kapasitas Tenaga Kesejahteraan Kabupaten/Kota yang Meningkat Kapasitasnya Kewenangan Bantuan
Kesejahteraan Sosial Kecamatan Kabupaten/Kota Organisasi
Sosial Kecamatan Kewenangan Masyarakat
Kewenangan Kabupaten/Kota Sosial
Kabupaten/Kota yang Meningkat
Kapasitasnya
Kewenangan
Kabupaten/Kota
40 Meningkatnya Jumlah Lembaga Jumlah Lembaga Kesejahteraan Sosial yang Meningkat Pengelola
Kapasitas Kesejahteraan Kapasitasnya Kewenangan Kabupaten/Kota Bantuan
Lembaga Sosial yang Organisasi
Kesejahteraan Meningkat Masyarakat
Sosial Kapasitasnya Sosial
Kewenangan Kewenangan
Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota
41 Meningkatnya Persentase Persentase Pemerlu Pelayanan 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑃𝑃𝐾𝑆 𝑦𝑎𝑛𝑔 Kabid Data Pemerlu
Pemerlu Pemerlu Kesejahteraan Sosial (PPKS) adalah 𝑀𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑅𝑒𝑕𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑆𝑜𝑠𝑖𝑎𝑙 Rehabilitasi Pelayanan
Pelayanan Pelayanan persentase untuk mengukur tingkat 𝑥 100% Sosial Kesejahteraan
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑃𝑃𝐾𝑆 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢𝑕𝑛𝑦𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔
Kesejahteraan Kesejahteraan yang Mendapatkan Rehabilitasi Sosial 𝑠𝑒𝑕𝑎𝑟𝑢𝑠𝑛𝑦𝑎 𝑀𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑅𝑒𝑕𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑆𝑜𝑠𝑖𝑎𝑙 Perlindungan Sosial
Sosial (PPKS) Sosial (PPKS) yang adalah persentase untuk mengukur dan Jaminan
yang Mendapatkan proses refungsionalisasi dan Sosial
Mendapatkan Rehabilitasi Sosial pengembangan untuk memungkinkan
Rehabilitasi seseorang mampu melaksanakan
Sosial fungsi sosialnya secara wajar dalam
kehidupan masyarakat.
Rehabilitasi sosial diberikan dalam
bentuk :
1. Motivasi dan diagnosis psikososial
2. Perawatan dan pengasuhan
3. Pelatihan vokasional dan
pembinaan kewirausahaan
4. Bimbingan mental spiritual
5. Bimbingan fisik
6. Bimbingan sosial dan konseling
psikososial
7. Pelayanan aksesbilitas
8. Bantuan dan asistensi sosial
Penanggung
No Kinerja Utama Indikator Penjelasan/Definisi Operasional Formulasi Sumber Data
Jawab
9. Bimbingan resosialisasi
10. Bimbingan lanjut
11. Rujukan
42 Meningkatnya Persentase Persentase Rehabilitasi Sosial Dasar 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑎𝑛𝑑𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑠𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠, Kasi Rehabilitasi Data Pemerlu
Rehabilitasi Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Terlantar, 𝐴𝑛𝑎𝑘 𝑇𝑒𝑟𝑙𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟, 𝐿𝑎𝑛𝑗𝑢𝑡 𝑈𝑠𝑖𝑎 𝑇𝑒𝑟𝑙𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟, 𝐺𝑒𝑙𝑎𝑛𝑑𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 Sosial Pelayanan
Sosial Dasar Dasar Penyandang Anak Terlantar, Lanjut Usia Terlantar, 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑚𝑖𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑀𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑅𝑒𝑕𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑆𝑜𝑠𝑖𝑎𝑙 Kesejahteraan Kesejahteraan
Penyandang Disabilitas serta Gelandangan Pengemis di Luar 𝑑𝑖 𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑝𝑎𝑛𝑡𝑖 𝑠𝑜𝑠𝑖𝑎𝑙 Anak, Sosial
Disabilitas Terlantar, Anak Panti Sosial adalah persentase untuk 𝑥 100 Penyandang
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑎𝑛𝑑𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑠𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠,
Terlantar, Anak Terlantar, Lanjut mengukur tingkat untuk memulihkan 𝐴𝑛𝑎𝑘 𝑇𝑒𝑟𝑙𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟, 𝐿𝑎𝑛𝑗𝑢𝑡 𝑈𝑠𝑖𝑎 𝑇𝑒𝑟𝑙𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟, 𝐺𝑒𝑙𝑎𝑛𝑑𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 Disabilitas dan
Terlantar, Lanjut Usia Terlantar, dan mengembangkan kemampuan 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑚𝑖𝑠 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢𝑕𝑛𝑦𝑎 𝑑𝑖 𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑝𝑎𝑛𝑡𝑖 𝑠𝑜𝑠𝑖𝑎𝑙 Lansia
Usia Terlantar, serta Gelandangan seseorang yang mengalami disfungsi
serta Pengemis di Luar sosial (penyandang disabilitas fisik,
Gelandangan Panti Sosial mental dan tuna susila, gelandangan
Pengemis di Luar dan pengemis) agar dapat
Panti Sosial melaksanakan fungsi sosialnya secara
wajar.
Rehabilitasi sosial dilaksanakan secara
persuasif, koersif (tindakan
pemaksanaan dalam proses
rehabilitasi sosial), baik dalam
keluarga masyarakat maupun panti
sosial.
Rehabilitasi sosial diberikan dalam
bentuk :
1. Motivasi dan diagnosis psikososial
2. Perawatan dan pengasuhan
3. Pelatihan vokasional dan
pembinaan kewirausahaan
4. Bimbingan mental spiritual
5. Bimbingan fisik
6. Bimbingan sosial dan konseling
psikososial
7. Pelayanan aksesbilitas
8. Bantuan dan asistensi sosial
9. Bimbingan resosialisasi
10. Bimbingan lanjut
11. Rujukan
43 Terpenuhinya Jumlah Orang yang Jumlah Orang yang Mendapatkan Pemenuhan Kebutuhan Staf Rehabilitasi
Kebutuhan Mendapatkan Permakanan Sesuai dengan Standar Gizi Minimal Kewenangan Sosial
Permakanan Per Pemenuhan Kabupaten/Kota Kesejahteraan
Penanggung
No Kinerja Utama Indikator Penjelasan/Definisi Operasional Formulasi Sumber Data
Jawab
Orang Sesuai Kebutuhan Anak,
dengan Standar Permakanan Penyandang
Gizi Minimal Sesuai dengan Disabilitas dan
Kewenangan Standar Gizi Lansia
Kabupaten/Kota Minimal
Kewenangan
Kabupaten/Kota
44 Terpenuhinya Jumlah Orang Jumlah Orang yang Mendapatkan Alat Bantu dan Alat Bantu Staf Rehabilitasi
Orang yang yang Mendapatkan Peraga Sesuai kebutuhan Kewenangan Kabupaten/Kota Sosial
Mendapatkan Alat Bantu dan Kesejahteraan
Alat Bantu dan Alat Bantu Peraga Anak,
Alat Bantu Sesuai kebutuhan Penyandang
Peraga Sesuai Kewenangan Disabilitas dan
Kebutuhan Kabupaten/Kota Lansia
Kewenangan
Kabupaten/Kota
45 Terpenuhinya Jumlah Orang yang Jumlah Orang yang Mendapatkan Pelayanan Reunifikasi Keluarga Staf Rehabilitasi
Orang yang Mendapatkan Kewenangan Kabupaten/Kota Sosial
Mendapatkan Pelayanan Kesejahteraan
Pelayanan Reunifikasi Anak,
Reunifikasi Keluarga Penyandang
Keluarga Kewenangan Disabilitas dan
Kewenangan Kabupaten/Kota Lansia
Kabupaten/Kota
46 Terlaksananya Jumlah Peserta Jumlah Peserta Bimbingan Fisik, Mental, Spiritual dan Sosial Staf Rehabilitasi
Pemberian Bimbingan Fisik, Kewenangan Kabupaten/Kota Sosial
Bimbingan Fisik, Mental, Spiritual Kesejahteraan
Mental, Spiritual dan Sosial Anak,
dan Sosial Kewenangan Penyandang
Kewenangan Kabupaten/Kota Disabilitas dan
Kabupaten/Kota Lansia
47 Terlaksananya Jumlah Peserta Jumlah Peserta Bimbingan Sosial kepada Keluarga Penyandang Staf Rehabilitasi
Pemberian Bimbingan Sosial Disabilitas Terlantar, Anak Terlantar, Lanjut Usia Terlantar, serta Sosial
Bimbingan Sosial kepada Keluarga Gelandangan Pengemis dan Masyarakat Kewenangan Kesejahteraan
kepada Keluarga Penyandang Kabupaten/Kota Anak,
Penyandang Disabilitas Penyandang
Disabilitas Terlantar, Anak Disabilitas dan
Terlantar, Anak Terlantar, Lanjut Lansia
Terlantar, Lanjut Usia Terlantar,
Usia Terlantar, serta Gelandangan
Penanggung
No Kinerja Utama Indikator Penjelasan/Definisi Operasional Formulasi Sumber Data
Jawab
serta Pengemis dan
Gelandangan Masyarakat
Pengemis dan Kewenangan
Masyarakat Kabupaten/Kota
Kewenangan
Kabupaten/Kota
48 Terlaksananya Jumlah Orang yang Jumlah Orang yang Mendapatkan Pelayanan Kedaruratan Staf Rehabilitasi
Pemberian Mendapatkan Kewenangan Kabupaten/Kota Sosial
Layanan Pelayanan Kesejahteraan
Kedaruratan Kedaruratan Anak,
Kewenangan Kewenangan Penyandang
Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota Disabilitas dan
Lansia
49 Terlaksananya Jumlah Orang yang Jumlah Orang yang Mendapatkan Layanan Rujukan Kewenangan Staf Rehabilitasi
Pemberian Mendapatkan Kabupaten/Kota Sosial
Layanan Rujukan Layanan Rujukan Kesejahteraan
Kewenangan Kewenangan Anak,
Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota Penyandang
Disabilitas dan
Lansia
50 Meningkatnya Persentase PMKS Bukan Korban HIV/AIDS dan 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑃𝑀𝐾𝑆 𝐵𝑢𝑘𝑎𝑛 𝐾𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛 𝐻𝐼𝑉/𝐴𝐼𝐷𝑆 Kasi Rehabilitasi Data Terpadu
Rehabilitasi Rehabilitasi Sosial NAPZA di luar Panti Sosial meliputi : 𝑑𝑎𝑛 𝑁𝐴𝑃𝑍𝐴 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑅𝑒𝑕𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑆𝑜𝑠𝑖𝑎𝑙 Sosial, Tuna Kesejahteraan
Sosial Penyandang 1. Anak Balita Terlantar 𝑑𝑖 𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑝𝑎𝑛𝑡𝑖 𝑠𝑜𝑠𝑖𝑎𝑙 Sosial dan Sosial (DTKS)
Penyandang Masalah 2. Anak yang Berhadapan Dengan 𝑥 100% NAPZA dan Data
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑃𝑀𝐾𝑆 𝐵𝑢𝑘𝑎𝑛 𝐾𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛 𝐻𝐼𝑉/𝐴𝐼𝐷𝑆
Masalah Kesejahteraan Hukum Pemerlu
Kesejahteraan Sosial (PMKS) 3. Anak Jalanan 𝑑𝑎𝑛 𝑁𝐴𝑃𝑍𝐴 𝑑𝑖 𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑝𝑎𝑛𝑡𝑖 𝑠𝑜𝑠𝑖𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢𝑕𝑛𝑦𝑎 Pelayanan
Sosial (PMKS) Lainnya Bukan 4. Anak Dengan Kedisabilitasan Kesejahteraan
Lainnya Bukan Korban HIV/AIDS 5. Anak yang Memerlukan Sosial (PPKS)
Korban HIV/AIDS dan NAPZA di Luar Perlindungan Khusus
dan NAPZA di Panti Sosial 6. Penyandang Disabilitas
Luar Panti Sosial 7. Tuna Susila
8. Pemulung
9. Kelompok Minoritas
10. Bekas Warga Binaan Lembaga
Permasyarakatan
11. Korban Trafficking
12. Korban Tindak Kekerasan
13. Pekerja Migran Bermasalah
Ekonomi
14. Wanita Rawan Sosial Ekonomi
Penanggung
No Kinerja Utama Indikator Penjelasan/Definisi Operasional Formulasi Sumber Data
Jawab
15. Keluarga Bermasalah Ekonomi
51 Terlaksananya Jumlah Orang yang Jumlah Orang yang Mendapatkan Pelayanan Kedaruratan Analis
Pemberian Mendapatkan Kewenangan Kabupaten/Kota Pelayanan Sosial
Layanan Pelayanan
Kedaruratan Kedaruratan
Kewenangan Kewenangan
Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota
52 Terpenuhinya Jumlah Orang yang Jumlah Orang yang Mendapatkan Pemenuhan Kebutuhan Pengadministrasi
Kebutuhan Mendapatkan Permakanan Sesuai dengan Standar Gizi Minimal Kewenangan pada Kasi
Permakanan Per Pemenuhan Kabupaten/Kota Rehabilitasi
Orang Sesuai Kebutuhan Sosial, Tuna Sosial
dan NAPZA
dengan Standar Permakanan
Gizi Minimal Sesuai dengan
Kewenangan Standar Gizi
Kabupaten/Kota Minimal
Kewenangan
Kabupaten/Kota
53 Tersedianya Jumlah orang yang Jumlah orang yang Menerima pakaian dan kelengkapan lainnya Pengadministrasi
Pakaian dan Menerima pakaian yang Tersedia dalam 1 tahun Kewenangan Kabupaten/Kota pada Kasi
Kelengkapan dan kelengkapan Rehabilitasi
Lainnya dalam 1 lainnya yang Sosial, Tuna Sosial
dan NAPZA
Tahun Tersedia dalam 1
Kewenangan tahun Kewenangan
Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota
54 Terlaksananya Jumlah Peserta Jumlah Peserta Bimbingan Fisik, Mental, Spiritual dan Sosial Analis
Pemberian Bimbingan Fisik, Kewenangan Kabupaten/Kota Pelayanan Sosial
Bimbingan Fisik, Mental, Spiritual
Mental, Spiritual dan Sosial
dan Sosial Kewenangan
Kewenangan Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota
55 Terlaksananya Jumlah Orang Jumlah Orang Mendapatkan Layanan Rujukan Kewenangan Analis
Pemberian Mendapatkan Kabupaten/Kota Pelayanan Sosial
Layanan Rujukan Layanan Rujukan
Kewenangan Kewenangan
Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota
Penanggung
No Kinerja Utama Indikator Penjelasan/Definisi Operasional Formulasi Sumber Data
Jawab
56 Meningkatnya Persentase Persentase Pemerlu Penyandang 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑃𝑃𝐾𝑆 𝑦𝑎𝑛𝑔 Kabid Data Pemerlu
Pemerlu Pemerlu Kesejahteraan Sosial (PPKS) adalah 𝑀𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑙𝑖𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝐽𝑎𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛 𝑆𝑜𝑠𝑖𝑎𝑙 Pemberdayaan Pelayanan
Pelayanan Penyandang persentase untuk mengukur tingkat 𝑥 100% dan Penanganan Kesejahteraan
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑃𝑃𝐾𝑆 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢𝑕𝑛𝑦𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔
Kesejahteraan Kesejahteraan yang Mendapatkan Jaminan dan 𝑀𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑙𝑖𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝐽𝑎𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛 𝑆𝑜𝑠𝑖𝑎𝑙 Fakir Miskin Sosial
Sosial (PPKS) Sosial (PPKS) yang Perlindungan Sosial adalah persentase
yang Mendapatkan untuk mengukur upaya yang diarahkan
Mendapatkan Jaminan dan untuk mencegah dan menangani risiko
Jaminan dan Perlindungan dari guncangan sosial dan kerentanan
Perlindungan Sosial sosial.
Sosial Jaminan Sosial adalah skema yang
melembaga untuk menjamin seluruh
rakyat agar dapat memenuhi
kebutuhan dasar hidupnya yang layak.
Jaminan sosial dimaksudkan untuk
menjamin fakir miskin, anak yatim
piatu terlantar, lanjut usia terlantar,
penyandang disabilitas, eks penderita
penyakit kronis yang mengalami
masalah ketidakmampuan sosial-
ekonomi agar kebutuhan dasarnya
terpenuhi.
Jaminan sosial diberikan dalam
bentuk bantuan langsung
berkelanjutan. Bantuan langsung
berkelanjutan diselenggarakan untuk
melindungi warga Negara yang tidak
mampu membayar premi agar mampu
memelihara dan mempertahankan
taraf kesejahteraan sosialnya.
57 Meningkatnya Persentase Persentase Pemeliharaan Anak-Anak 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝐴𝑛𝑎𝑘 𝑇𝑒𝑟𝑙𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑛𝑡𝑢 Kasi Data Anak
Pemeliharaan Pemeliharaan Terlantar adalah persentase untuk 𝑥 100 % Perlindungan
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝐷𝑎𝑡𝑎 𝐴𝑛𝑎𝑘 𝑇𝑒𝑟𝑙𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢𝑕𝑛𝑦𝑎
Anak-Anak Anak-Anak mengukur tingkat untuk menjamin dan Jaminan
Terlantar Terlantar dan melindungi anak dan hak-haknya Sosial
agar dapat hidup, tumbuh, dan
berpartisipasi secara optimal sesuai
dengan harkat dan martabat
kemanusiaan serta mendapatkan
perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi
58 Terlaksananya Jumlah Anak Anak yang Terlantar yang Terpantau Jumlah Anak Terlantar yang Terpantau dan Terpelihara Kewenangan Pengelola Data Anak
Penanggung
No Kinerja Utama Indikator Penjelasan/Definisi Operasional Formulasi Sumber Data
Jawab
Pemantauan Terlantar yang dan Terpelihara adalah anak yang Kabupaten/Kota Bantuan Lembaga
Terhadap Terpantau dan diberikan bantuan sosial uang di Organisasi Kesejahteraan
Pelaksanaan Terpelihara dalam Lembaga Kesejahteraan Sosial Masyarakat Sosial Anak
Pemeliharaan Kewenangan Anak Sosial
Anak Terlantar Kabupaten/Kota
Kewenangan
Kabupaten/Kota
59 Meningkatnya Persentase Pengelolaan Data Fakir Miskin baik itu 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝐷𝑎𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑣𝑎𝑙𝑖𝑑 𝑑𝑎𝑛 Kasi Data Terpadu
Pengelolaan Data Pengelolaan Data Data Terpadu Kesejahteraan Sosial 𝑥 100% Perlindungan Kesejahteraan
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝐷𝑎𝑡𝑎 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢𝑕𝑛𝑦𝑎
Fakir Miskin Fakir Miskin (DTKS) maupun data Pemerlu dan Jaminan Sosial (DTKS)
Cakupan Daerah Cakupan Daerah Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) Sosial dan Data
Kabupaten Data Kabupaten Data Pemerlu
yang Terdata yang Terdata Pelayanan
Kesejahteraan
Sosial (PPKS)
60 Meningkatnya Persentase Terfasilitasi adalah segala sesuatu 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑓𝑎𝑠𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠𝑖 Kasi Data Terpadu
Pengelolaan Data Pengelolaan Data yang dapat memudahkan dan 𝑥 100% Pendampingan Kesejahteraan
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝐷𝑎𝑡𝑎 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢𝑕𝑛𝑦𝑎
Fakir Miskin Fakir Miskin melancarkan pelaksanaan suatu usaha dan Sosial (DTKS)
Cakupan Daerah Cakupan Daerah dan merupakan sarana dan prasarana Pemberdayaan dan Data
Kabupaten Data Kabupaten Data yang dibutuhkan dalam melakukan Fakir Miskin Pemerlu
yang Terfasilitasi yang Terfasilitasi atau memperlancar suatu kegiatan Pelayanan
Kesejahteraan
Sosial (PPKS)
61 Terlaksananya Jumlah Fakir Fakir Miskin Cakupan Daerah Jumlah Fakir Miskin Cakupan Daerah Kabupaten/Kota yang Didata Staf Data dan Data Terpadu
Pendataan Fakir Miskin Cakupan Kabupaten/Kota yang Didata adalah Informasi Sosial Kesejahteraan
Miskin Cakupan Daerah Fakir Miskin yang Di data berdasarkan Sosial (DTKS)
Daerah Kabupaten/Kota Data Terpadu Kesejahteraan Sosial dan Data
Kabupaten/Kota yang Didata yang di jadikan data Pemerlu Pemerlu
Pelayanan Kesejahteraan Sosial Pelayanan
Kesejahteraan
Sosial (PPKS)
62 Terlaksananya Jumlah Keluarga Jumlah Keluarga yang Mendapatkan Pengentasan Fakir Miskin Staf Data dan 1. Data Rumah
Pengentasan yang Mendapatkan Kabupaten/Kota Informasi Sosial Tidak Layak
Keluarga Fakir Pengentasan Fakir Huni
Miskin Miskin
Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota
63 Terpenuhinya Jumlah Keluarga Jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang Mendapatkan Staf 1. Data Fakir
Keluarga Penerima Manfaat Bantuan Sosial Kesejahteraan Keluarga Kewenangan Pendampingan Miskin
Penerima (KPM) yang Kabupaten/Kota dan 2. Wanita
Manfaat (KPM) Mendapatkan Pemberdayaan Rawan
Penanggung
No Kinerja Utama Indikator Penjelasan/Definisi Operasional Formulasi Sumber Data
Jawab
yang Bantuan Sosial Fakir Miskin Sosial
Mendapatkan Kesejahteraan Ekonomi
Bantuan Sosial Keluarga
Kesejahteraan Kewenangan
Keluarga Kabupaten/Kota
Kewenangan
Kabupaten/Kota
64 Terpenuhinya Jumlah Orang Jumlah Orang Mendapatkan Bantuan Pengembangan Ekonomi Kasi
Orang yang Mendapatkan Masyarakat Kewenangan Kabupaten/Kota Pendampingan
Mendapatkan Bantuan dan
Bantuan Pengembangan Pemberdayaan
Pengembangan Ekonomi Fakir Miskin
Ekonomi Masyarakat
Masyarakat Kewenangan
Kewenangan Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota
65 Meningkatnya Persentase Persentase Bantuan Sosial untuk 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑃𝑃𝐾𝑆 𝑦𝑎𝑛𝑔 Kabid Data Pemerlu
Bantuan Sosial Bantuan Sosial Korban Bencana Alam dan Sosial yang 𝑀𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑙𝑖𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝐽𝑎𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛 𝑆𝑜𝑠𝑖𝑎𝑙
𝑥 100% Rehabilitasi Pelayanan
untuk Korban untuk Korban Tersalurkan adalah persentase untuk 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑃𝑃𝐾𝑆 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢𝑕𝑛𝑦𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 Sosial Kesejahteraan
Bencana Alam Bencana Alam dan mengukur agar seseorang, keluarga, 𝑀𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑙𝑖𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝐽𝑎𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛 𝑆𝑜𝑠𝑖𝑎𝑙 Perlindungan Sosial
dan Sosial yang Sosial yang kelompok, dan/atau masyarakat yang dan Jaminan
Tersalurkan Tersalurkan mengalami guncangan dan kerentanan Sosial
sosial (keadaan tidak stabil yang
terjadi secara tiba-tiba sebagai akibat
dari situasi krisis sosial, ekonomi,
politik, bencana dan fenomena alam)
dapat tetap hidup secara wajar.
Bantuan sosial sebagaimana dimaksud
bersifat sementara dan/atau
berkelanjutan dalam bentuk :
1. Bantuan langsung (makanan
pokok, pakaian dll)
2. Penyediaan aksesbilitas (tempat
tinggal sementara, akses
pelayanan dasar kesehatan dan
pendidikan)
3. Penguatan kelembagaan
66 Meningkatnya Persentase Korban Bencana Alam adalah 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝐾𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎 𝐴𝑙𝑎𝑚 𝑑𝑎𝑛 𝑠𝑜𝑠𝑖𝑎𝑙 Kasi Data Korban
Perlindungan Meningkatnya perorangan , keluarga atau kelompok 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑀𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝐵𝑎𝑛𝑡𝑢𝑎𝑛 Perlindungan Bencana Alam
𝑥 100
Sosial Korban Perlindungan masyarakat yang menderita baik 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝐾𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎 𝐴𝑙𝑎𝑚 𝑑𝑎𝑛 𝑆𝑜𝑠𝑖𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢𝑕𝑛𝑦𝑎 dan Jaminan dan Sosial
Penanggung
No Kinerja Utama Indikator Penjelasan/Definisi Operasional Formulasi Sumber Data
Jawab
Bencana Alam Sosial Korban secara fisik, mental maupun sosial Sosial
dan Sosial yang Bencana Alam dan ekonomi sebagai akibat dari
Tertangani Sosial yang terjadinya bencana alam yang
Tertangani menyebabkan mereka mengalami
hambatan dalam melaksanakan tugas-
tugas kewajibannya. Termasuk korban
bencana alam adalah korban bencana
gempa bumi tektonik, letusan gunung
berapi, tanah longsor, banjir,
gelombang pasang atau tsunami,
angin kencang, kekeringan dan
kebakaran hutan atau lahan,
kebakaran pemukiman
Korban Bencana Sosial adalah
perorangan, keluarga atau kelompok
masyarakat yang menderita baik
secara fisik, mental maupun sosial
ekonomi sebagai akibat dari
terjadinya bencana sosial kerusuhan
yang menyebabkan mereka
mengalami hambatan dalam
melaksanakan tugas-tugas
kewajibannya
67 Terpenuhinya Jumlah Orang Jumlah Orang yang Mendapatkan Permakanan 3x1 Hari dalam Pengelola 1. Data Korban
Orang yang yang Mendapatkan Masa Tanggap Darurat (Pengungsian) Kewenangan Kabupaten/Kota Perlindungan Bencana
Mendapatkan Permakanan 3x1 Sosial Alam
Permakanan 3x1 Hari dalam Masa 2. Data Korban
Hari dalam Masa Tanggap Darurat Bencana
Tanggap Darurat (Pengungsian) Sosial
(Pengungsian) Kewenangan
Kewenangan Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota
68 Meningkatnya Persentase Penyelenggaraan Pemberdayaan 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎𝑕 𝑚𝑒𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑒𝑙𝑒𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎𝑛 Kasi Data
Penyelenggaraan Meningkatnya Masyarakat terhadap Kesiapsiagaan 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑑𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝑀𝑎𝑠𝑦𝑎𝑟𝑘𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑕𝑎𝑑𝑎𝑝 𝐾𝑒𝑠𝑖𝑎𝑝𝑠𝑖𝑎𝑔𝑎𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎 Perlindungan Penyelenggaraan
𝑥 100% Pemberdayaan
Pemberdayaan Penyelenggaraan Bencana 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑒𝑙𝑒𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑑𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝑀𝑎𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑘𝑎𝑡 dan Jaminan
Masyarakat Pemberdayaan 𝑡𝑒𝑟𝑕𝑎𝑑𝑎𝑝 𝐾𝑒𝑠𝑖𝑎𝑝𝑠𝑖𝑎𝑔𝑎𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢𝑕𝑛𝑦𝑎 Sosial Masyarakat
terhadap
terhadap Masyarakat Kesiapsiagaan
Kesiapsiagaan terhadap Bencana
Bencana Kesiapsiagaan
Kabupaten/Kota Bencana
Penanggung
No Kinerja Utama Indikator Penjelasan/Definisi Operasional Formulasi Sumber Data
Jawab
Kabupaten/Kota
61 Terlaksananya Jumlah Kampung Jumlah Kampung yang Melaksanakan Koordinasi, Sosialisasi dan Pengelola Data Kampung
Kampung yang yang Melaksanakan Pelaksanaan Kampung Siaga Bencana Kewenangan Kabupaten/Kota Perlindungan Siaga Bencana
Melaksanakan Koordinasi, Sosial
Koordinasi, Sosialisasi dan
Sosialisasi dan Pelaksanaan
Pelaksanaan Kampung Siaga
Kampung Siaga Bencana
Bencana Kewenangan
Kewenangan Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota
62 Terpenuhinya Jumlah Orang yang Jumlah Orang yang Melaksanakan Koordinasi, Sosialisasi dan Pengelola Data Anggota
Orang yang Melaksanakan Pelaksanaan Taruna Siaga Bencana Kewenangan Kabupaten/Kota Perlindungan Taruna Siaga
Melaksanakan Koordinasi, Sosial Bencana
Koordinasi, Sosialisasi dan
Sosialisasi dan Pelaksanaan
Pelaksanaan Taruna Siaga
Taruna Siaga Bencana
Bencana Kewenangan
Kewenangan Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota
63 Meningkatnya Indeks PUG Pengarusutamaan Gender (PUG) 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑖𝑚𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑝𝑟𝑎𝑠𝑦𝑎 𝑟𝑎𝑡 +𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑖𝑚𝑒𝑛𝑠𝑖 Kabid DSP3AP2KB
Pengarusutamaan adalah strategi yang dilakukan secara Nilai absolute = Pemberdayaan
2
Gender rasional dan sistematis untuk Perempuan,
mencapai kesetaraan dan keadilan 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑏𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡 Perlindungan
gender dalam aspek kehidupan Indeks PUG = Anak
5.000
manusia melalui kebijakan dan
program yang memperhatikan
pengalaman, aspirasi, kebutuhan, dan
permasalahan perempuan dan laki-
laki untuk memberdayakan
perempuan
64 Meningkatnya Persentase Anggaran Responsif Gender (ARG) 𝑆𝐾𝑃𝐷 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎𝑕 𝑚𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑛 𝐴𝑅𝐺 Kasi DSP3AP2KB
Pelaksanaan Anggaran adalah anggaran yang respon terhadap 𝑥 100% Pengarustamaan
𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢𝑕 𝑆𝐾𝑃𝐷 𝑑𝑖 𝐾𝑎𝑏. 𝐵𝑎𝑛𝑗𝑎𝑟
Responsif Gender kebutuhan perempuan dan laki-laki Gender dan
(ARG) pada SKPD yang tujuannya untuk mewujudkan Pemberdayaan
kesetaraan dan keadilan gender Perempuan
65 Terlaksananya Jumlah Perangkat Jumlah Perangkat Daerah yang Mendapat Advokasi Kebijakan dan Staf
Advokasi Daerah yang Pendampingan Pelaksanaan Pengarustamaan Gender (PUG) Pengarustamaan
Kebijakan dan Mendapat Termasuk Perencanaan Pembangunan Responsif Gender (PPRG) Gender dan
Penanggung
No Kinerja Utama Indikator Penjelasan/Definisi Operasional Formulasi Sumber Data
Jawab
Pendampingan Advokasi Kewenangan Kabupaten/Kota Pemberdayaan
Pelaksanaan Kebijakan dan Perempuan
Pengarustamaan Pendampingan
Gender (PUG) Pelaksanaan
Termasuk Pengarustamaan
Perencaan Gender (PUG)
Pembangunan Termasuk
Responsif Gender Perencanaan
(PPRG) Pembangunan
Responsif Gender
(PPRG)
Kewenangan
Kabupaten/Kota
66 Meningkatnya Persentase Pelatihan kepada organisasi 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑂𝑟𝑔𝑎𝑛𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑖𝑛𝑎 Kasi DSP3AP2KB
Pengetahuan Organisasi masyarakat 𝑥 100% Pengarustamaan
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑜𝑟𝑔𝑎𝑛𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛
Perempuan Perempuan yang Gender dan
Dalam Dibina Pemberdayaan
Mendukung Perempuan
Kesejahteraan
Keluarga
67 Terlaksananya Jumlah Dokumen Jumlah Dokumen Hasil Sosialisasi Peningkatan Partisipasi Staf
Sosialisasi Hasil Sosialisasi Perempuan di Bidang Politik, Hukum, Sosial dan Ekonomi Pengarustamaan
Peningkatan Peningkatan Kewenangan Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota Gender dan
Partisipasi Partisipasi Pemberdayaan
Perempuan di Perempuan di Perempuan
Bidang Politik, Bidang Politik,
Hukum, Sosial Hukum, Sosial dan
dan Ekonomi Ekonomi
Kewenangan Kewenangan
Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota
68 Meningkatnya Persentase Pelatihan Kecakapan Hidup adalah 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑝𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑕𝑎𝑚𝑖 𝑘𝑒𝑐𝑎𝑘𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑕𝑖𝑑𝑢𝑝 Kasi
Pengetahuan Perempuan yang 𝑥 100% Pengarustamaan
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑝𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑙𝑎𝑡𝑖𝑕
Perempuan Dilatih Kecakapan Gender dan
Dalam Hidup Pemberdayaan
Mendukung Perempuan
Kesejahteraan
Keluarga
69 Meningkatnya Jumlah Sumber Jumlah Sumber Daya Lembaga Penyedia Layanan Pemberdayaan
Kapasitas Sumber Daya Lembaga Perempuan Kewenangan Kabupaten/Kota yang Mendapat
Daya Lembaga Penyedia Layanan Peningkatan Kapasitas
Penanggung
No Kinerja Utama Indikator Penjelasan/Definisi Operasional Formulasi Sumber Data
Jawab
Penyedia Pemberdayaan
Layanan Perempuan
Penanganan bagi Kewenangan
Perempuan Kabupaten/Kota
Korban yang Mendapat
Kekerasan Peningkatan
Kewenangan Kapasitas
Kabupaten/Kota
70 Meningkatnya Rasio Kekerasan Perlindungan perempuan adalah Kabid DSP3AP2KB
Perlindungan Hak Terhadap segala upaya yang ditujukan untuk 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑃𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑀𝑒𝑛𝑔𝑎𝑙𝑎𝑚𝑖 𝐾𝑒𝑘𝑒𝑟𝑎𝑠𝑎𝑛 Pemberdayaan Simfoni
𝑥 100.000 𝑥 100%
Perempuan Perempuan (Per melindungi perempuan dan 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑃𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛 Perempuan,
100.000 Penduduk memberikan rasa aman dalam Perlindungan
Perempuan) pemenuhan hak-haknya dengan Anak
memberikan perhatian yang
konsistendan sistematis yang
ditujukan untuk mencapai kesetaraan
gender
71 Pendampingan Persentase Kasus Kasus Kekerasan terhadap Perempuan 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝐾𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔𝑖 Kasi DSP3AP2KB dan
pada Kasus Kekerasan yang didampingi meliputi : 𝑥 100% Perlindungan Simfoni
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝐾𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑙𝑎𝑝𝑜𝑟𝑘𝑎𝑛
Kekerasan terhadap Pendampingan berupa konseling, Hak Perempuan
terhadap Perempuan yang pendampingan visum, pelaporan ke dan
Perempuan Didampingi Aparat Penegak hukum (APH) Perlindungan
Anak
72 Terlaksananya Jumlah Dokumen Jumlah Dokumen Hasil Koordinasi dan Sinkronisasi Pelaksanaan Staf
Koordinasi dan Hasil Koordinasi Kebijakan, Program dan Kegiatan Pencegahan Kekerasan Perlindungan
Sinkronisasi dan Sinkronisasi Terhadap Perempuan Kewenangan Kabupaten/Kota Hak Perempuan
Pelaksanaan Pelaksanaan dan
Kebijakan, Kebijakan, Perlindungan
Program dan Program dan Anak
Kegiatan Kegiatan
Pencegahan Pencegahan
Kekerasan Kekerasan
Terhadap Terhadap
Perempuan Perempuan
Kewenangan Kewenangan
Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota
73 Meningkatnya Persentase Kasus Kekerasan terhadap Perempuan 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝐾𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑡𝑎𝑕𝑢𝑛 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚𝑛𝑦𝑎 − 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝐾𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑡𝑎𝑕𝑢𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛 Kasi DSP3AP2KB dan
𝑥 100%
Pencegahan Penurunan Kasus dan Anak meliputi : 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝐾𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑡𝑎𝑕𝑢𝑛 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚𝑛𝑦𝑎 Perlindungan Simfoni
Kekerasan Kekerasan Pendampingan berupa konseling, Hak Perempuan
terhadap terhadap pendampingan visum, pelaporan ke dan
Penanggung
No Kinerja Utama Indikator Penjelasan/Definisi Operasional Formulasi Sumber Data
Jawab
Perempuan dan Perempuan dan APH (aparat Penegak hukum) Perlindungan
Anak termasuk Anak Anak
TPPO
74 Tersedianya Jumlah Layanan Jumlah Layanan Tindak Lanjut Pengaduan yang Memerlukan Staf
Layanan Rujukan Tindak Lanjut Koordinasi dan Sinkronisasi bagi Perempuan Korban Kekerasan Perlindungan
Lanjutan bagi Pengaduan yang Kewenangan Kabupaten/Kota Hak Perempuan
Perempuan Memerlukan dan
Korban Koordinasi dan Perlindungan
Kekerasan Sinkronisasi bagi Anak
Kewenangan Perempuan Korban
Kabupaten/Kot Kekerasan
yang Memerlukan Kewenangan
Koordinasi dan Kabupaten/Kota
Sinkronisasi
75 Meningkatnya Persentase Keluaga yang dibentuk berdasarkan Nilai Komposit dari 3 dimensi dengan mempertimbangkan Kabid DSP3AP2KB dan
Keluarga Keluarga perkawinan sah bercirikan sejahtera, bobot tertentu, yaitu Pemberdayaan Pendataan
Berkualitas Berkualitas sehat, maju, mendiri, dan mempunyai 1. Dimensi Ketentraman dengan indikator antara lain : Perempuan dan Keluarga/
anak ideal berwawasan dan 1) Kegiatan ibadah; Perlindungan Susenas /BPS
bertanggung jawab 2) Legalitas keluarga; Anak
3) Jaminan kesehatan;
4) Jaminan keuangan; dan
5) Keharmonisan keluarga;
2. Dimensi Kemandirian dengan indikator antara lain :
1) Pemenuhan kebutuhan dasar;
2) Keberlangsungan pendidikan;
3) Kesehatan kelaurga;
4) Akses informasi;
3. Dimensi Kebahagiaan dengan indikator antara lain :
1) Interaksi keluarga;
2) Interaksi sosial

Formula iBangga:
iBangga = 1/3 ( Indeks ketentraman + Indeks kemandirian +
Indeks kebahagiaan ) x 100

76 Meningkatnya Persentase Pelatihan Kecakapan Hidup adalah 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑝𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑕𝑎𝑚𝑖 𝑘𝑒𝑐𝑎𝑘𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑕𝑖𝑑𝑢𝑝 Kasi Kualitas DSP3AP2KB dan
Pembinaan Perempuan yang 𝑥 100% Hidup Pendataan
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑝𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑙𝑎𝑡𝑖𝑕
Keluarga yang Dilatih Kecakapan Perempuan dan Keluarga/
Berkualitas Hidup Kualitas Susenas
Keluarga
Penanggung
No Kinerja Utama Indikator Penjelasan/Definisi Operasional Formulasi Sumber Data
Jawab
77 Terlaksananya Jumlah Jumlah Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) Kesetaraan Gender Staf Kualitas
Advokasi Komunikasi, (KG) dan Perlindungan Anak bagi Keluarga Kewenangan Hidup
Kebijakan dan Informasi, Edukasi Kabupaten/Kota yang Tersedia Perempuan dan
Pendampingan (KIE) Kesetaraan Kualitas
untuk Gender (KG) dan Keluarga
Mewujudkan Perlindungan Anak
Kesetaraan bagi Keluarga
Gender (KG) dan Kewenangan
Perlindungan Kabupaten/Kota
Anak yang Tersedia
Kewenangan
Kabupaten/Kota
78 Meningkatnya Persentase Kasi Kualitas DSP3AP2KB
Pengetahuan Penguatan dan Hidup
Perempuan Pengembangan Perempuan dan
Dalam Lembaga Penyedia Kualitas
Mendukung Layanan Keluarga
Kesejahteraan
Keluarga
79 Meningkatnya Jumlah Sumber Jumlah Sumber Daya Lembaga Penyedia Layanan Pemberdayaan Staf Kualitas
Kapasitas Sumber Daya Lembaga Perempuan Kewenangan Kabupaten/Kota yang Mendapat Hidup
Daya Lembaga Penyedia Layanan Peningkatan Kapasitas Perempuan dan
Penyedia Pemberdayaan Kualitas
Layanan Perempuan Keluarga
Penanganan bagi Kewenangan
Perempuan Kabupaten/Kota
Korban yang Mendapat
Kekerasan Peningkatan
Kewenangan Kapasitas
Kabupaten/Kota
80 Meningkatnya Persentase Elemen Data yang di SKPD berdasarkan jenis 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑆𝐾𝑃𝐷 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑀𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 𝐷𝑎𝑡𝑎 𝑇𝑒𝑟𝑝𝑖𝑙𝑖𝑕 Kabid DSP3AP2KB
Elemen Data Data Terpilah kelamin 𝑥 100% Pemberdayaan
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑆𝐾𝑃𝐷 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎
Terpilah Perempuan,
Perlindungan
Anak
81 Meningkatnya Persentase SKPD Kasi
Pelaksanaan PUG yang Memiliki Data Pengarustamaan
Terpilah Gender dan
Pemberdayaan
Perempuan
Penanggung
No Kinerja Utama Indikator Penjelasan/Definisi Operasional Formulasi Sumber Data
Jawab
82 Tersedianya Jumlah Dokumen Jumlah Dokumen Data Gender dan Anak Kabupaten/Kota yang Staf
Data Gender dan Data Gender dan Tersedia Pengarustamaan
Anak Anak Gender dan
Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota Pemberdayaan
yang Tersedia Perempuan
83 Meningkatnya IPHA (Indeks Hak-hak anak antara lain, hak atas 1. Hak Sipil dan Kebebasan 26% Kabid DSP3AP2KB
Pemenuhan Hak Pemenuhan Hak lingkungan keluarga dan pengasuhan 2. Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif 28% Pemberdayaan
Anak Anak) alternatif, kesehatan dasar dan 3. Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan 23% Perempuan,
kesejahteraan, pendidikan, 4. Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang dan Kegiatan Budaya Perlindungan
pemanfaatan waktu luang dan 23% Anak
kegiatan budaya, serta perlindungan
khusus anak.
84 Meningkatnya Persentase Terkoordinasinya dan sinkronisasinya 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝐷𝑜𝑘𝑢𝑚𝑒𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑘𝑢𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢𝑕𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑇𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎 Kasi Bidang DSP3AP2KB
𝑥 100%
Kelembagaan Dokumen tim gugus tugas KLA 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝐷𝑜𝑘𝑢𝑚𝑒𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑘𝑢𝑛𝑔 Pemberdayaan
Sinkronisasi dan Pendukung Dokumen Pendukung Pemenuhan Hak 𝑃𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢𝑕𝑎𝑛 𝐻𝑎𝑘 𝐴𝑛𝑎𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐻𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑇𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎 (500 𝑑𝑜𝑘𝑢𝑚𝑒𝑛) Perempuan,
Advokasi Pemenuhan Hak Anak meliputi : Perlindungan
Pemenuhan Hak Anak Anak
Anak
85 Terlaksananya Jumlah Organisasi Jumlah Organisasi Pemerintah, Non Pemerintah, Media dan Dunia
Advokasi Pemerintah, Non Usaha yang Mendapat Advokasi Kebijakan dan Pendampingan
Kebijakan dan Pemerintah, Media Pemenuhan Hak Anak pada Organisasi Pemerintah, Non
Pendampingan dan Dunia Usaha Pemerintah, Media dan Dunia Usaha
Pemenuhan Hak yang Mendapat
Anak pada Advokasi
Organisasi Kebijakan dan
Pemerintah, Non Pendampingan
Pemerintah, Pemenuhan Hak
Media dan Dunia Anak pada
Usaha Organisasi
Kewenangan Pemerintah, Non
Kabupaten/Kota Pemerintah, Media
dan Dunia Usaha
86 Terlaksananya Jumlah Dokumen Jumlah Dokumen Hasil Koordinasi dan Sinkronisasi Pelembagaan
Koordinasi dan Hasil Koordinasi Pemenuhan Hak Anak Kewenangan Kabupaten/Kota
Sinkronisasi dan Sinkronisasi
Pelembagaan Pelembagaan
Pemenuhan Hak Pemenuhan Hak
Anak Anak Kewenangan
Kewenangan Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota
Penanggung
No Kinerja Utama Indikator Penjelasan/Definisi Operasional Formulasi Sumber Data
Jawab
87 IPKA (Indeks IPKA (Indeks Perlindungan khusus adalah 1. Persentase anak berusia 10-17 tahun yang bekerja 25% Kabid DSP3AP2KB
Perlindungan Perlindungan perlindungan yang diberikan kepada 2. 1 Rasio anak berusia 5-17 tahun (disabilitas/non disabilitas) Pemberdayaan
Khusus Anak) Khusus Anak) anak dalam situasi darurat, anak yang yang pernah mengakses internet 12,5% Perempuan,
berhadapan dengan hukum, anak dari 2 Rasio Angka Partisipasi Sekolah (APS) anak berusia 7-17 Perlindungan
kelompok minoritas dan terisolasi, Tahun (disabilitas/non disabilitas) 12,5% Anak
anak yang dieksploitasi secara 3. Persentase anak berusia 0-17 tahun yang hidup di bawah garis
ekonomi dan/atau seksual, anak yang kemiskinan 25%
diperdagangkan, anak yang menjadi 4. Persentase anak berusia 5-17 tahun yang telantar 25%
korban penyalahgunaan narkotika, Rumus : IPKA=∑_(i=1)^5▒〖( Wi x SXi)〗
alkohol
88 Persentase Kasus Persentase Kasus Kasi
Kekerasan Kekerasan Perlindungan
Terhadap Anak Terhadap Anak Hak Perempuan
yang Di Dampingi yang Di Dampingi dan
Perlindungan
Anak
89 Tersedianya Jumlah Layanan Jumlah Layanan Tindak Lanjut Pengaduan yang Memerlukan Staf
Pendampingan Tindak Lanjut Koordinasi dan Sinkronisasi bagi Anak yang Memerlukan Perlindungan
bagi Anak yang Pengaduan yang Perlindungan Khusus Kewenangan Kabupaten/Kota Hak Perempuan
Memerlukan Memerlukan dan
Perlindungan Koordinasi dan Perlindungan
Khusus Sinkronisasi bagi Anak
Kewenangan Anak yang
Kabupaten/Kota Memerlukan
yang Memerlukan Perlindungan
Koordinasi dan Khusus
Sinkronisasi Kewenangan
Kabupaten/Kota
90 Meningkatnya Persentase Kasus Kekerasan terhadap Perempuan Kasi DSP3AP2KB dan
Pencegahan Penurunan Kasus dan Anak meliputi : 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝐾𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑡𝑎𝑕𝑢𝑛 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚𝑛𝑦𝑎 − 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝐾𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑡𝑎𝑕𝑢𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛 Perlindungan Simfoni
𝑥 100%
Kekerasan Kekerasan Pendampingan berupa konseling, 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝐾𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑡𝑎𝑕𝑢𝑛 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚𝑛𝑦𝑎 Hak Perempuan
terhadap terhadap pendampingan visum, pelaporan ke dan
Perempuan dan Perempuan dan APH (aparat Penegak hukum) Perlindungan
Anak termasuk Anak Anak
TPPO
91 Tersedianya Jumlah Layanan Jumlah Layanan Tindak Lanjut Pengaduan yang Memerlukan Staf
Pendampingan Tindak Lanjut Koordinasi dan Sinkronisasi bagi Anak yang Memerlukan Perlindungan
bagi Anak yang Pengaduan yang Perlindungan Khusus Kewenangan Kabupaten/Kota Hak Perempuan
Memerlukan Memerlukan dan
Perlindungan Koordinasi dan Perlindungan
Penanggung
No Kinerja Utama Indikator Penjelasan/Definisi Operasional Formulasi Sumber Data
Jawab
Khusus Sinkronisasi bagi Anak
Kewenangan Anak yang
Kabupaten/Kota Memerlukan
yang Memerlukan Perlindungan
Koordinasi dan Khusus
Sinkronisasi Kewenangan
Kabupaten/Kota
92 Pendewasaan Median Usia Umur pertama menikah yang berarti UKP = d+1/[s(d)-s(D)]X5s(X)-(D-d)Xs(D) Plh. Kabid DSP3AP2KB dan
Usia Perempuan Perempuan Kawin juga saat dimulainya masa Pengendalian Pendataan
Perkawinan Pertama reproduksinya pembuahan. Hubungan Penduduk Keluarga/
Pertama antara UKP dengan fertilitas adalah Susenas /BPS
negatif. Semakin muda UKP maka
akan semakin panjang masa
reproduksinya atau semakin banyak
anak yang dilahirkan.
93 Meningkatnya Persentase Kasi
Pemaduan dan Pemaduan dan Komunikasi,
Sinkronisasi Sinkronisasi Informasi dan
Kebijakan Kebijakan Edukasi
Pemerintah Pemerintah
Daerah Provinsi Daerah Provinsi
dengan dengan
Pemerintah Pemerintah
Daerah Daerah
Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota
dalam rangka Dalam Rangka
Pengendalian Pengendalian
Kuantitas Kuantitas
Penduduk Penduduk
93 Terlaksananya Jumlah Satuan Jumlah Satuan Pendidikan yang Staf
Advokasi, Pendidikan yang Mendapatkan Advokasi, Sosialisasi dan Komunikasi,
Sosialisasi dan Mendapatkan Fasilitasi Pelaksanaan Pendidikan Informasi dan
Fasilitasi Advokasi, Kependudukan Jalur Formal di Satuan Edukasi
Pelaksanaan Sosialisasi dan Pendidikan Jenjang SD/MI dan
Pendidikan Fasilitasi SLTP/MTS, Jalur Non Formal dan
Kependudukan Pelaksanaan Informal
Jalur Formal di Pendidikan
Satuan Kependudukan
Pendidikan Jalur Formal di
Jenjang SD/MI Satuan Pendidikan
Penanggung
No Kinerja Utama Indikator Penjelasan/Definisi Operasional Formulasi Sumber Data
Jawab
dan SLTP/MTS, Jenjang SD/MI dan
Jalur Non Formal SLTP/MTS, Jalur
dan Informal Non Formal dan
Informal
94 Meningkatnya Usia Perempuan Umur pertama menikah yang berarti UKP = d+1/[s(d)-s(D)]X5s(X)-(D-d)Xs(D) Kasi Analisis DSP3AP2KB dan
Usia Perempuan pada Perkawinan juga saat dimulainya masa Data dan Pendataan
yang Menikah Pertama reproduksinya pembuahan. Hubungan Parameter Keluarga
Pertama antara UKP dengan fertilitas adalah Kependudukan
negatif. Semakin muda UKP maka
akan semakin panjang masa
reproduksinya atau semakin banyak
anak yang dilahirkan.
95 Dibentuknya Jumlah Rumah Jumlah Rumah Data Kependudukan di Staf Analisis
Rumah Data Data Kampung KB untuk Memperkuat Data dan
Kependudukan di Kependudukan di Integrasi Program Bangga Kencana Parameter
Kampung KB Kampung KB untuk (Pembangunan Keluarga, Kependudukan
untuk Memperkuat Kependudukan, dan Keluarga
Memperkuat Integrasi Program Berencana) di Sektor Lain yang
Integrasi Program Bangga Kencana Dibentuk
Bangga Kencana (Pembangunan
(Pembangunan Keluarga,
Keluarga, Kependudukan,
Kependudukan, dan Keluarga
dan Keluarga Berencana) di
Berencana) di Sektor Lain yang
Sektor Lain Dibentuk
96 Terlaksananya Jumlah Laporan Jumlah Laporan Pencatatan dan Staf Analisis
Pencatatan dan Pencatatan dan Pengumpulan Data Keluarga Data dan
Pengumpulan Pengumpulan Data Parameter
Data Keluarga Keluarga Kependudukan
97 Pendewasaan Persentase 1. Persentase PUS yang tidak ingin Formula Statistik Rutin: Kabid DSP3AP2KB dan
Usia Perempuan kebutuhan ber-KB mempunyai anak lagi atau ingin PUS bukan Peserta KB (IAT+TIAL) dibagi total PUS X 100% Pengendalian Pendataan
Melahirkan yg tidak terpenuhi menjarangkan kelahiran Keterangan Penduduk Keluarga/
Pertama (Unmet Need) berikutnya, tetapi tidak memakai IAT : Ingin Anak Ditunda (Penjarangan) Susenas /BPS
alat/cara KB (Statistik Rutin) TIAL : Tidak Ingin Anak Lagi (Pembatasan)
2. Wanita usia subur yang tidak Total PUS : Jumlah Seluruh PUS
menggunakan Formula SDKI :
alat/carakontrasepsi namun U : UL+ US
menginginkan penundaan U : Total Unmet Need
kehamilan(penjarangan) atau UL
Penanggung
No Kinerja Utama Indikator Penjelasan/Definisi Operasional Formulasi Sumber Data
Jawab
berhenti sama sekali : Persentase WUS yang tidak menggunakan alat/cara
(pembatasan) SDKI 2007, pp.98) kontrasepsi namun menginginkan penundaan kehamilan
(penjarangan)
US : Persentase WUS yang tidak menggunakan alat/cara
kontrasepsi nam
Modern Angka pemakaian kontrasepsi (CPR) CPR = PUSaktif dibagi PUS X 100% Kabid Keluarga DSP3AP2KB dan
Contraceptive adalah perbandingan antara PUS yang Berencana Pendataan
Prevelance Rate menjadi peserta KB aktif (peserta KB dimana: Keluarga/
(MCPR) yang saat ini menggunakan salah satu Susenas /BPS
alat kontrasepsi) dengan jumlah PUS, CPR = Contraceptive Prevalence Rate (Angka Prevalensi
dinyatakan dalam persentase Pemakaian Kontrasepsi)

PUS = Pasangan Usia Subur

PUSaktif = Jumlah Pasangan Usia Subur sebagai peserta KB aktif

Kegunaan
Indikator ini berguna untuk mengukur perbaikan kesehatan ibu
melalui pengaturan kelahiran. Indikator ini juga digunakan sebagai
proksi untuk mengukur akses terhadap pelayanan reproduksi
kesehatan yang sangat esensial.
98 Menurunnya Penurunan ASFR Angka kelahiran selama setahun per 𝐴𝑆𝐹𝑅15−19 = 𝐾15−19 dibagi 𝑃15−19 × 1000 Kasi Kesertaan DSP3AP2KB dan
Angka Kelahiran 1000 wanita pada kelompok umur 15- Keluarga Pendataan
Menurut 19 Tahun. Angka ini dapat digunakan P15-19 : jumlah perempuan pada kelompok umur 15-19 tahun; Berencana dan Keluarga
Kelompok Umur untuk membedakan fertilitas umur K15-19 : jumlah kelahiran pada kelompok umur 15-19 tahun Kesehatan
15 - 19 Tahun muda Reproduksi
99 Terlaksananya Jumlah Dokumen Jumlah Dokumen Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Program Staf Kesertaan
Komunikasi, Komunikasi, Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga
Informasi dan Informasi dan Keluarga Berencana) Sesuai Kearifan Budaya Lokal Berencana dan
Edukasi (KIE) Edukasi (KIE) Kesehatan
Program Bangga Program Bangga Reproduksi
Kencana Kencana
(Pembangunan (Pembangunan
Keluarga, Keluarga,
Kependudukan, Kependudukan,
dan Keluarga dan Keluarga
Berencana) Berencana) Sesuai
Sesuai Kearifan Kearifan Budaya
Budaya Lokal Lokal
100 Terlaksananya Jumlah Unit Jumlah Unit Sarana Penyediaan dan Pendistribusian KIE Program Staf Kesertaan
Penanggung
No Kinerja Utama Indikator Penjelasan/Definisi Operasional Formulasi Sumber Data
Jawab
Penyediaan dan Sarana Penyediaan Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga
Distribusi Sarana dan Keluarga Berencana) Berencana dan
KIE Program Pendistribusian KIE Kesehatan
Bangga Kencana Program Bangga Reproduksi
(Pembangunan Kencana
Keluarga, (Pembangunan
Kependudukan, Keluarga,
dan Keluarga Kependudukan,
Berencana) dan Keluarga
Berencana)
101 Terlaksananya Jumlah Dokumen Jumlah Dokumen Promosi dan KIE Program Bangga Kencana Staf Kesertaan
Promosi dan KIE Promosi dan KIE (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana) Keluarga
Program Bangga Program Bangga Melalui Media Massa Cetak dan Elektronik serta Media Luar Ruang Berencana dan
Kencana Kencana Kesehatan
(Pembangunan (Pembangunan Reproduksi
Keluarga, Keluarga,
Kependudukan, Kependudukan,
dan Keluarga dan Keluarga
Berencana) Berencana)
Melalui Media Melalui Media
Massa Cetak dan Massa Cetak dan
Elektronik serta Elektronik serta
Media Luar Ruang Media Luar Ruang
102 Meningkatnya Terlaksananya Kasi Kesertaan
Operasional Operasional PPKBD Keluarga
PPKBD dan dan SubPPKBD Berencana dan
SubPPKBD Kesehatan
Reproduksi
103 Tersedianya Jumlah Sarana Jumlah Sarana Pendukung Operasional PKB/PLKB yang Tersedia Staf Kesertaan
Sarana Pendukung Keluarga
Pendukung Operasional Berencana dan
Operasional PKB/PLKB yang Kesehatan
Tersedia Reproduksi
104 Terlaksananya Jumlah Kader yang Jumlah Kader yang Mengikuti Penggerakan Kader Institusi Staf Kesertaan
Penggerakan Mengikuti Masyarakat Pedesaan (IMP) Keluarga
Kader Institusi Penggerakan Berencana dan
Masyarakat Kader Institusi Kesehatan
Pedesaan (IMP) Masyarakat Reproduksi
Pedesaan (IMP)
105 Meningkatnya Persentase Kasi Kesertaan
Penanggung
No Kinerja Utama Indikator Penjelasan/Definisi Operasional Formulasi Sumber Data
Jawab
Kesertaan Peningkatan Keluarga
Penggunaan Alat Jumlah PUS yang Berencana dan
Kontrasepsi Menggunakan Alat Kesehatan
Kontrasepsi Reproduksi
106 Terlaksananya Jumlah laporan Jumlah laporan Pengendalian Pendistribusian Alat dan Obat Staf Kesertaan
Pengendalian Pengendalian Kontrasepsi dan Saana Penunjang Pelayanan KB ke Fasilitas Keluarga
Pendistribusian Pendistribusian Kesehatan Termasuk Jaringan dan Jejaringnya Berencana dan
Alat dan Obat Alat dan Obat Kesehatan
Kontrasepsi dan Kontrasepsi dan Reproduksi
Sarana Saana Penunjang
Penunjang Pelayanan KB ke
Pelayanan KB ke Fasilitas
Fasilitas Kesehatan
Kesehatan Termasuk Jaringan
Termasuk dan Jejaringnya
Jaringan dan
Jejaringnya
107 Tersedianya Jumlah Laporan Jumlah Laporan Dukungan Ayoman Komplikasi Berat dan Staf Kesertaan
Dukungan Dukungan Ayoman Kegagalan Penggunaan MKJP Keluarga
Ayoman Komplikasi Berat Berencana dan
Komplikasi Berat dan Kegagalan Kesehatan
dan Kegagalan Penggunaan MKJP Reproduksi
Penggunaan
MKJP
108 Meningkatnya Persentase Kasi Kesertaan
Pemberdayaan Pemberdayaan dan Keluarga
dan Peningkatan Peningkatan Peran Berencana dan
Peran serta serta Organisasi Kesehatan
Organisasi Kemasyarakatan Reproduksi
Kemasyarakatan Tingkat Daerah
Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota dalam
dalam Pelaksanaan
Pelaksanaan Pelayanan dan
Pelayanan dan Pembinaan
Pembinaan Kesertaan Ber-KB
Kesertaan Ber-KB
109 Terwujudnya Jumlah Kampung Jumlah Kampung KB yang Mengikuti Pelaksanaan dan Pengelolaan Staf Kesertaan
Pelaksanaan dan KB yang Mengikuti Program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Keluarga
Pengelolaan Pelaksanaan dan Kependudukan, dan Keluarga Berencana) di Kampung KB Berencana dan
Penanggung
No Kinerja Utama Indikator Penjelasan/Definisi Operasional Formulasi Sumber Data
Jawab
Program Bangga Pengelolaan Kesehatan
Kencana Program Bangga Reproduksi
(Pembangunan Kencana
Keluarga, (Pembangunan
Kependudukan, Keluarga,
dan Keluarga Kependudukan,
Berencana) di dan Keluarga
Kampung KB Berencana) di
Kampung KB
110 Pengendalian Indeks Suatu pengukuran kualitas keluarga 𝑖𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑔𝑎 Kabid Keluarga Hasil Survey
Penduduk dan Pembangunan yang ditunjukkan melalui indeks ketentraman + indeks kem𝑎𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖𝑎𝑛 + indeks 𝑘𝑒𝑏𝑎𝑕𝑎𝑔𝑖𝑎𝑎𝑛 Berencana
Keluarga Keluarga ketentraman, kemandirian dan =
3
Berencana kebahagiaan keluarga dan
menggambarkan peran dan fungsi
keluarga untuk semua wilayah di
Indonesia
111 Meningkatnya Persentase Kasi Bina
Pelaksanaan Pelaksanaan Ketahanan dan
Pembangunan Pembangunan Pemberdayaan
Keluarga melalui Keluarga melalui Ekonomi
Pembinaan Pembinaan
Ketahanan dan Ketahanan dan
Kesejahteraan Kesejahteraan
Keluarga Keluarga
112 Terlaksananya Jumlah Laporan Jumlah Laporan Hasil Orientasi dan Pelatihan Teknis Pengelola Staf Bina
Orientasi dan Hasil Orientasi dan Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga (BKB, BKR, BKL, PPPKS, Ketahanan dan
Pelatihan Teknis Pelatihan Teknis PIK-R dan Pemberdayaan Ekonomi Keluarga/UPPKS) Pemberdayaan
Pengelola Pengelola Ekonomi
Ketahanan dan Ketahanan dan
Kesejahteraan Kesejahteraan
Keluarga (BKB, Keluarga (BKB,
BKR, BKL, BKR, BKL, PPPKS,
PPPKS,PIK-R PIK-R dan
dan Pemberdayaan
Pemberdayaan Ekonomi
Ekonomi Keluarga/UPPKS)
Keluarga/UPPKS)
113 Tersedianya Jumlah Kader Jumlah Kader Pengelola dan Pelaksana (Kader) Ketahanan dan Staf Bina
Kader Pengelola Pengelola dan Kesejahteraan Keluarga (BKB, BKR, BKL, PPPKS, PIK-R dan Ketahanan dan
dan Pelaksana Pelaksana (Kader) Pemberdayaan Ekonomi Keluarga/UPPKS) Pemberdayaan
Penanggung
No Kinerja Utama Indikator Penjelasan/Definisi Operasional Formulasi Sumber Data
Jawab
(Kader) Ketahanan dan Ekonomi
Ketahanan dan Kesejahteraan
Kesejahteraan Keluarga (BKB,
Keluarga (BKB, BKR, BKL, PPPKS,
BKR, BKL, PPPKS, PIK-R dan
PIK-R dan Pemberdayaan
Pemberdayaan Ekonomi
Ekonomi Keluarga/UPPKS)
Keluarga/UPPKS)

Ditetapkan di Martapura
Pada tanggal 08 Februari 2023

Kepala Dinas,

Dra. Hj. Siti Hamidah, M.Si


NIP. 19631224 1985032 006

Anda mungkin juga menyukai