5. Menyusun Program Kegiatan Fasilitasi Transformasi UPK SPP PNPM MPd menjadi
BUMDES Bersama
a. kurangnya pemahaman terkait ada nya Undang-Undang Cipta Kerja
b. ada nya ego dari pengurus UPK SPP PNPM MPd sehingga tidak mau
bertransformasi menjadi BUMDES Bersama.
c. dalam tuntutan judicial review terhadapa Undang-Undang Cipta Kerja tidak ada
satupun yang mengreview terkait transformasi UPK SPP PNPM MPd
Tabel
APKL (AKTUAL, PROBLEMATIK, KEKHALAYAKAN, LAYAK)
Indikator
No Isu Total Urutan
A P K L Prioritas
1. Kerjasama yang di sepakati dengan
membentuk Badan Kerja Sama
Antar Desa yang sering disebut
dengan BKAD kurang memahami
Peraturan Menteri Dalam Negeri 5 5 5 4 19 I
Nomor 96 Tahun 2017 tentang
Tata Cara Kerja Sama Desa Di
Bidang Pemerintahan Desa
2. Bidang kerjasama yang
dilaksanakan masih pada kegiatan
peningkatan kapasitas aparatur
desa bukan pada masyarakat desa
dan kadang tidak berkesuaian
dengan Peraturan yang dikeluarkan
oleh Kementerian Desa PDTT RI 4 5 5 4 18 2
tentang Prioritas Penggunaan Dana
Desa yang setiap tahun selua ada
yg berbeda
Tabel
Tapisan ISu dengan USG (Urgensi, Serious,Growth)
Indikator Urutan
No Isu Total Prioritas
U S G
1 Kerjasama yang di sepakati dengan
membentuk Badan Kerja Sama Antar
Desa yang sering disebut dengan
BKAD kurang memahami Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 96 5 5 5 15 I
Tahun 2017 tentang Tata Cara Kerja
Sama Desa Di Bidang Pemerintahan
Desa
ISU Terpilih :
Kerjasama yang di sepakati dengan membentuk Badan Kerja Sama Antar Desa yang
sering disebut dengan BKAD kurang memahami Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 96 Tahun 2017 tentang Tata Cara Kerja Sama Desa Di Bidang Pemerintahan
Desa.
C. ANALISA ISU DENGAN DIAGRAM POHON / TREE ANALYSIS
Merupakan teknik utk mengidentifikasi dan menganalisis masalah dalam suatu
situasi tertentu dan memperagakan informasi ini sebagai hubungan sebab akibat.
Tree analysis merupakan salah satu teknik analisis dalam rangka pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan dalam menentukan topik rancangan aksi perubahan
pada Seksi Pengembangan Kemitraan Ekonomi dan Kawasan Perdesaan Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupten Banjar.
Analisis menggunakan 5 M (Dll) Man : SDM. Money : Anggaran , Metode :
Material ; market
1. POHON MASALAH
2. POHON SASARAN
Langkah selanjutnya adalah menyusun gambar pohon sasaran untuk menentukan sasaran-
sasaran yang harus diwujudkan.
3. POHON ALTERNATIF
Tabel
Benefit, Cost, Ratio (BCR)
ALTERNATIF KEGIATAN B C R
Memberikan fasilitasi pendampingan
konsultatif kerja sama antar desa secara 4 4 1.5
tatap muka
Melakukan Sosialisasi Peraturan
Perundang-undangan tentang kerja sama 4 3 1.3
desa
Melaksanakan Fasilitasi dengan
pendekatan model blended learning 4 4 1
Keterangan :
1. Tiap kriteria yang diberi skala nilai antara 1 – 5 atau 1 - 10.
2. Ratio = Manfaat/Biaya.
3. Alternatif yang dipilih adalah yang rationya tertinggi.
Optimalisasi Fasilitasi Kerja Sama Antar Desa melalui Kerja Sama Antar Desa Dan
Pengembangan Kawasan Perdesaan Menuju Kabupaten Banjar Yang Maju Mandiri Dan
Agamis (KAKA MANIS)
Pada Seksi Pengembangan Kemitraan Ekonomi dan Kawasan Perdesaan
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabuoaten Banjar.
D. Deskripsi inovasi
1. KEBARUAN / KEUNGGULAN INOVASI
Fasilitasi pendampingan konsulitatif kerja sama antar desa dengan tatap muka
dilaksanakan guna mmberikan pelayanan kepada aparatur pemerintahan desa yang
ingin melaksanakan kerja sama antar desa. Fasilitasi dilaksanakan karena masih
banyaknya Aparatur pemerintahan desa yang kurang begitu memahami dan
mengusai peraturana perundang-undangan yang menjadi pedomana pelaksanaan
kerja sama antar desa dan masih terdapatnya desa yang blank spot sehingga jar ingan
internet yang mendukung konsultasi secara online sangat tidak memungkin,
sehingga diperlukan fasilitasi tatap muka yang disediakan tempat khusus dengan
model meja konsultasi. Meja konsultasi nanti nya akan diberi nama KERJA SAMA
ANTAR DESA DAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN MENUJU
KABUPATEN BANJAR YANG MAJU MANDIRI DAN AGAMIS yang disingkat
menjadi KAKA MANIS :
a. Tim Fasilitasi Konsulidasi merupakan Pejabat setingkat Kepala Bidang, Kepala
Seksi dan Staf Pelaksana dan Tenaga Ahli P3MD.
b. Aparataur Pemerintahan Desa dalam bisa ddari Unsur Pemerintah Desa mauan
Badan Pemusyawaratan Desa..
c. Aparatur Pemerintahan Desa mengisi buku tamu secara online dengan
menggunakan google form.
d. Aparatur Pemerintahan Desa akan diberikan fasilitasi sesuai dengan jadwal
anggota Tim Fasilitasi Konsulidasi yang bertugas pada saat itu.
e. Permintaan terhadap pelayanan terhadap Tim Fasilitasi Konsulidasi tertentu
dapat diberikan sepanjang anggota Tim tersebut tidak dalam tugas kedinasan
lainnya.
.
2. KEMANFAATAN
Kegiatan Faslitasi Konsulidasi KAKA MANIS ini dilaksanakan sebentuk kegiatan
yang menampung aspirasi aparatur pemerintahan desa yang ingin melaksanakan kerja
sama antar desa namun tidak menutup kemungkin ada nya konsultasi diluar dari
tematik konsultasi seperti halnya konsultasi tentang BUM Desa atau BUM Desa
Bersama, tentang Pengembangan Produk Unggulan, atau permasalahan desa lainnya.
3. KEBERLANJUTAN
Kegiatan Fasilitasi Konsulidasi yang merupakan role model bentuk sosialisasi
kerja sama antar desa, dimasa mendatang akan dilaksanakan terus, karena kegiatan ini
sudah menjadi Program Kegiatan dalam DPA bidang Ekonomi Kemitraan dan
Kawasan Perdesaan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Banjar.
Pada tahun 2024 kegiatan fasilitasi konsulidasi ini akan dilaksanakan .
A. TAHAP PERSIAPAN
B. TAHAP PELAKSANAAN
1. Konsultasi dan diskusi dengan Mentor dan Coach
2. Sosialisasi untuk semua kepala desa dengan bersurat kedesa masing-
masing melalui pihak kecamatan
3. Melaksanakan identifikasi dan penyebarluasan informasi terkait aksi
perubahan KAKA MANIS
4. Melaksanakan rapat koordinasi bersama seluruh bidang dan Tim
Fasilitasi Konsulidasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Banjar.
C TAHAP EVALUASI
1. Monitoring dan evaluasi berupa kunjungan sampling ke beberapa desa
yang telah melaksanakan konsultasi pada Fasilitasi Konsulidasi KAKA
MANIS.
2. Mengolah data hasil monitoring dan evaluasi
Stake
No Peran Strategi Resiko dan Antisipasi
holder
1 Kepala Pengarah Memberikan petunjuk untuk Tidak disetujui, apabila tidak
Dinas mengadakan kegiatan sesuai atau tidak sejalan dengan
Fasilitasi Konsulidasi apa yang dimaksud oleh Kepala
terhadap pelaksanaan kegiatan Dinas. Antisipasinya adalah
kerja sama anatar desa. dengan selalu
mengkoordinasikan / melaporkan
setiap langkah kegiatan kepada
Kepala Dinas dan apabila
terdapat permasalahan antar
bidang agar dilakukan
konsulidasi untuk memberikan
saran alternatif lainnya.
2 Kabid Mentor 1. Menjabarkan petunjuk Tidak disetujui, apabila tidak
Ekonomi dari Kepala Dinas sesuai atau tidak sejalan dengan
Kemitraan untuk melaksanakan apa yang dimaksud oleh Kepala
dan kegiatan Fasilitasi
Konsulidasi KAKA Bidang, Antisipasinya adalah
Kawasan selalu
Perdesaan MANIS.
2. Mengadakan rapat mengkoordinasikan/melaporkan
awal pembentukan setiap langkah kegiatan kepada
Tim Fasilitasi Konsulidasi Kepala Bidang, dan apabila
KAKA MANIS fasilitas yang dikehendaki tidak
3. Mengadakan survei tersedia di Kantor/ Bidang, maka
kepuasan terhadap mencari alternatif lainnya.
Kegiatan Fasilitasi
Konsulidasi KAKA
MANIS pada Aparatur
Pemerintahan Desa.
Stake
No Peran Strategi Resiko dan Antisipasi
holder
Karakteristik ASN Berkelas Dunia menurut Agus Dwiyanto (2015), adalah mereka
memenuhi karakter Profesional, memiliki integritas, ber Orientasi Kepublikan dan
memiliki Budaya Pelayanan yang tinggi, Memiliki Wawasan Global. Menurut Sunil
Thawani (2019) Kepemimpinan yang mendorong Pelayanan Berkelas Dunia adalah
Kemampuan untuk “mendengarkan”, membantu, peduli, Meningkatkan Rencana Jangka
Panjang, Menambah wawasan dan masukan berharga dari perusahaan swasta
terkemuka, Menciptakan fleksibilitas dalam memanfaatkan Sumberdaya yang ada,
Melatih karyawan untuk lebih menguasai bagaimana memberikan pelayanan yang
berkualitas, Menghindarkan pegawai dari ketakutan untuk berinovasi, Menjauhkan
tindakan yang tidak efisien. Philip Kotler (2010) menegaskan tidak cukup untuk
sekedar memuaskan konsumen, tetapi buatlah mereka bersuka ria, dan untuk menjadi
pribadi yang HIGH PERFORM seseorang harus melakukan pekerjaan dengan Jelas,
Bersemangat, Bermanfaat dan Penuh Keteguhan. Berdasarkan penjelasan tersebut maka
indikator implementasi bagi pejabat pengawas/subkoordinator yang berkelas dunia
sebagai berikut:
1. Antusias Terhadap Inovasi, memiliki Wawasan luas , dan siap menerima Masukan
2. Menunjukkan Kepekaan dan Kepedulian
3. Bekerja Secara Cepat dan Efisien
4. Mengambil Peran Secara Jelas dan Profesional
5. Sebagai Teladan Dalam Perubahan
Implementasi Core Values dan Employer Branding Aparatur Sipil Negara, adalah
dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi pengelolaan
ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (World Class Government), Pemerintah telah
meluncurkan Core Values(Nilai-Nilai Dasar) ASN BerAKHLAK dan Employer Branding
(Bangga Melayani Bangsa) tak terkecuali Pejabat Pengawas perlu panduan perilaku untuk
menjalankan tugas fungsinya dengan rumusan sebagai berikut :
Tabel 1