Anda di halaman 1dari 42

MODUL PEMBELAJARAN

(RPP)

FIKIH
KELAS XI (SEBELAS)

BAB 5

PERNIKAHAN

TAHUN PELAJARAN 2023/2024


A.IDENTITAS UMUM

IDENTITAS SEKOLAH
Nama Penyusun Irna pinolingga
Nip 198012102023212018
Nama Sekolah MAN 1 SIJUNJUNG
Kelas XI
IPA/IPS
Alokasi Waktu 1 Minggu 2 Jam Pelajaran @45 menit
Mapel FIKIH
Jumlah Siswa
Kelas XI
Materi Pokok PERNIKAHAN ( Dalam konsep Moderasi beragama )
Capaian Pembelajaran Fikih Muamalah
Peserta didik memiliki pemahaman yang komprehensif tentang ketentuan
jinayah, hudud, bughat, riddah dan ketentuan peradilan dalam Islam serta
implementasinya dalam konteks kehidupan bermasyarakat yang majemuk,
berbangsa, dan bernegara disertai analisis dalil dan istidlal yang konprehensip
dengan maqashid syari'ah, sehingga penerapannya tetap dapat menjaga
karakter Islam rahmatan lil'alamin.
Peserta didik menganalisis keten tuan hukum perkawinan, talak, rujuk, waris
dan wasiat, serta implementasinya dengan analisis dalil yang komprehensif,
sehingga mampu mewujudkan kehidupan harmonis dan damai dalam
konteks kehidupan bermasyarakat yang majemuk, berbangsa, dan bernegara.
Ushul Fikih
Peserta didik memiliki pemahaman yang fikih berupa sumber hukum Islam
yang muttafaq (disepakati) dan mukhtalaj (tidak disepakati), konsep
berijtihad dan bermadzhab, konsep al-hakim) al-hukmu) al-mahkum fih dan
al-mahkum 'alaih al qawa)idul khamsah dan kaidah ushul fikih dengan
analisis dalil dan istidlal secara kon prehensif sebagai sarana untuk
merespon fenomena kehidupan global dengan sikap dan tindakan yang sesuai
aturan syariat, sehingga dapat bersikap kritis, toleran, dan menghormati
perbedaan dalam konteks masyarakat global komprehensif tentang konsep
ushul
Profil Pelajar Pancasila yang 1. Hidup Berkelanjutan
Berkaitan Peserta didik menyadari adanya generasi masa lalu dan masa yang akan
datang, dampak aktivitas manusia baik jangka pendek maupun panjang
terhadap kelangsungan kehidupan. Peserta didik membangun kesadaran
untuk bersikap dan berperilaku ramah lingkungan, mempelajari potensi krisis
keberlanjutan yang terjadi di sekitarnya, serta mengembangkan kesiapan
untuk menghadapi dan memitigasinya. Mereka memerankan diri sebagai
khalifah di bumi yang berkewajikan menjaga kelestarian bumi untuk
kehidupan umat manusia dan generasi penerus.

2. Kearifan Lokal
Peserta didik memahami keragaman tradisi, budaya dan kearifan lokal yang
beragam yang menjadi kekayaan budaya bangsa. Peserta didik membangun
rasa ingin tahu melaui pendekatan inkuiri dan eksplorasi budaya dan kearifan
lokal serta beperan untuk menjaga kelestariaannya. Peserta didik mempelajari
bagaimana dan mengapa masyarakat lokal/daerah berkembang seperti yang
ada, mempelajrai konsep dan nilai di balik kesenian dan tradisi lokal
kemudian merefleksikan nilai-nilai yang dapat diterapkan dalam
kehidupannya.

3. Bhinneka Tunggal Ika


Peserta didik memahami perbedaan suku, ras, agama dan budaya di Indonesia
sebagai sebuah keniscayaan. Setiap peserta didik menerima keragaman
sebagai kekayaan bangsa. Peserta didik dapat mempromosikan kekayaan
budaya bangsa, menumbuhkan rasa saling menghargai dan menghindarkan
terjadinya konflik dan kekerasan.

4. Bangunlah Jiwa dan Raganya


Bangunlah jiwanya dan bangunlah badannya merupakan amanat para pendiri
bangsa sejak Indonesia merdeka. Peserta didik memahami bahwa
pembangunan itu menyangkut aspek jiwa dan raga, jiwa yang sehat ada di
tubuh yang sehat. Peserta didik membangun kesadaran dan keterampilan
memelihara kesehatan fisik dan mental, baik untuk dirinya maupun orang
sekitarnya. Peserta didik melakukan penelitian dan mendiskusikan masalah-
masalah terkait kesejahteraan diri (wellbeing), perundungan (bullying), serta
berupaya mencari jalan keluarnya. Mereka juga menelaah masalah-masalah
yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental,
termasuk isu narkoba, pornografi, dan kesehatan reproduksi. Memahami akan
adanya kehidupan akhirat atau yaumul hisab yang terefleksi menjadi manusia
yang taat beragama dan taat pada negara.

5. Demokrasi Pancasila
Peserta didik memahami demokrasi secara umum dan demokrasi Pacasila
yang bersumber dari nilai-nilai luhur sila ke-4. Mengedepankan musyawarah
untuk mufakat untuk mengambil keputusan, keputusan dengan sura terbanyak
sebagai pilihan berikutnya. Menerima keputusan yang diambil dari proses
yang demokratis dan ikut bertanggung jawab atas keputusan yang telah
dibuat. Peserta didik juga memahami makna dan peran individu
terhadap kelangsungan demokrasi Pancasila. Melalui pembelajaran
demokrasi, peserta didik merefleksikan dan memahami tantangannya dalam
konteks yang berbeda, termasuk dalam organisasi madrasah, dalam
kehidupan bermasyarakat dan dunia kerja.

6. Berekayasa dan Berteknologi untuk membangun NKRI


Peserta didik melatih untuk memiliki kecakapan bernalar kritis, kreatif dan
inovatif untuk mencipta produk berbasis teknologi guna memudahkan
aktivitas diri dan berempati untuk masyarakat sekitar berdasarkan karyanya.
Peserta didik terus-menerus mengembangkan inovasi untuk menyelesaikan
persoalan-persoalan masyarakat. Peserta didik menerapkan teknologi dan
mensinergikan aspek sosial untuk membangun budaya smart society dalam
membangun NKRI dan rasa cinta tanah air.
7. Kewirausahaan
Peserta didik mengidentifikasikan potensi ekonomi lokal dan upaya-upanya
untuk mengembangkannya yang berkaitan denganaspek lingkungan, sosial
dan kesejahteraan masyarakat. Melalui Kegiatan kewirausahaan dapat
menumbuhkan kreativitas dan jiwa kewirausahaan peserta didik. Peserta
didik juga membuka wawasan tentang peluang masa depan, peka akan
kebutuhan masyarakat, menjadi problem solver yang terampil, serta siap
untuk menjadi tenaga kerja profesional penuh integritas. Tema ini ditujukan
untuk jenjang MI, MTs, MA. Karena jenjang MAK sudah memiliki mata
pelajaran Proyek Kreatif dan Kewirausahaan menuju pelajar yang berbagi
dan bermanfaat bagi orang lain, maka tema ini tidak menjadi pilihan untuk
jenjang MAK.
8. Kebekerjaan
Peserta didik menghubungkan berbagai pengetahuan yang telah dipahami
dengan pengalaman nyata di keseharian dan dunia kerja. Peserta didik
membangun pemahaman terhadap ketenagakerjaan, peluang kerja, serta
kesiapan kerja untuk meningkatkan kapabilitas yang sesuai dengan
keahliannya, mengacu pada kebutuhan dunia kerja terkini. Dalam proyeknya,
peserta didik juga akan mengasah kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan
standar yang dibutuhkan di dunia kerja. Tema ini ditujukan sebagai tema
wajib khusus jenjang MAK.
Selanjutnya madrasah dapat mengembangkan tema-tema utama itu menjadi
tema yang sesuai konteks dan kebutuhan belajar peserta didik
Moderasi Beragama Moderasi agama adalah sebuah cara pandang terkait proses memahami dan
mengamalkan ajaran agama agar dalam melaksanakannya selalu dalam jalur yang
moderat. Moderak yaitu tidak ekstrem kanan (EKA) maupun ekstrem kiri (EKI).
Karakter Profil Pelajar Pancasila dan Karakter Moderasi Beragama. untuk kegiatan
pembelajaran lebih menyenangkan dan bermakna perlu disusun RPP sesuai dengan
kebutuhan siswa dan guru sesuai kondisi dan perkembangan zaman ( Elh@n)
Indikator Nilai-Nilai Moderasi terdiri :
1. Tawassuth (Mengambil Jalan Tengah), Yaitu Pemahaman Dan Pengamalan
Yang Tidak Ifrath (Berlebih-Lebihan Dalam Beragama) Dan Tafrith (Mengurangi
Ajaran Agama).
2. Tawazun (Berkeseimbangan), Yaitu Pemahaman Dan Pengamalan Agama
Secara Seimbang Yang Meliputi Semua Aspek Kehidupan, Baik Duniawi
Maupun Ukhrawi,
3. Tasdid (Tegas ) Dalam Menyatakan Prinsip Yang Dapat Membedakan Antara
Inhira, (Penyimpangan,) Dan Ikhtilaf (Perbedaan).
4. I’tidâl (Lurus Dan Tegas), Yaitu Menempatkan Sesuatu Pada Tempatnya Dan
Melaksanakan Hak Dan Memenuhi Kewajiban Secara Proporsional
5. Tasamuh (Toleransi), Yaitu Mengakui Dan Menghormati Perbedaan, Baik
Dalam Aspek Keagamaan Dan Berbagai Aspek Kehidupan Lainnya.
6. Musawah (Egaliter), Yaitu Tidak Bersikap Diskriminatif Pada Yang Lain
Disebabkan Perbedaan Keyakinan, Tradisi Dan Asal Usul Seseorang.
7. Syura (Musyawarah), Yaitu Setiap Persoalan Diselesaikan Dengan Jalan
Musyawarah.
8. Ishlah (Reformasi), Yaitu Mengutamakan Prinsip Reformatif Untuk Mencapai
Keadaan Lebih Baik Yang Mengakomodasi Perubahan Dan Kemajuan Zaman
9. Al-Muhafazhah ‘Ala Alqadimi Al-Shalih Wa Al-Akhdzu Bi Al-Jadidi Alashlah
(Melestarikan Tradisi Lama Yang Masih Relevan, Dan Menerapkan Hal-Hal Baru
Yang Lebih Relevan).
10. Aulawiyah (Mendahulukan Yang Prioritas), Yaitu Kemampuan Mengidentifikasi
Hal Ihwal Yang Lebih Penting Harus Diutamakan
11. Tathawwur Wa Ibtikar (Dinamis Dan Inovatif), Yaitu Selalu Terbuka Untuk
Melakukan Perubahan-Perubahan Kearah Yang Lebih Baik
KOMPETENSI AWAL
Kompetensi Awal Peserta didik Menganalisis ketentuan perkawinan dalam hukum Islam dan
perundangundangan
Peserta didik Menyajikan hasil analisis praktik pernikahan yang sesuai dan tidak
sesuai dengan ketentuan hukum Islam yang terjadi di masyarakat
Sarana Prasarana  Ruang kelas / outdoor
 Alat dan Bahan : Komputer/Laptop, Internet
 Materi dan Sumber Ajar : LMS, Modul, Buku, Slide, Video, Gambar
Target Peserta Didik Peserta didik kelas XI (FASE F) yang menjadi target yaitu peserta didik
reguler atau inklusif
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 1
PEMAHAMAN MATERI
Materi Subbab PERNIKAHAN
A. PERNIKAHAN
1. Pengertian pernikahan
2. Hukum pernikahan

B. MEMINANG ATAU KHITBAH


1. Cara mengajukan pinangan
2. Perempuan-perempuan yang boleh dipinang
3. Melihat calon istri atau suami

C. MEMAHAMI MAHRAM
1. Sebab haram dinikahi untuk selamanya
2. Sebab haram dinikahi untuk sementara

D. PRINSIP KAFÁAH DALAM PERNIKAHAN


1. Pengertian kafa’ah
2. Hukum kafa’ah

E. RUKUN DAN SYARAT NIKAH


1. Pengertian
Rukun dan Syarat Nikah

F. WALI DAN SAKSI


1. Wali nikah
2. Saksi nikah

G. IJAB QABUL
H. MAHAR
I. TALIK TALAK (Perjanjian Perkawinan)
J. MACAM-MACAM PERNIKAHAN TERLARANG
K. HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTERI
L. HIKMAH PERNIKAHAN
Indikator materi  Menganalisis Materi Tentang Pernikahan
 Menganalisis Materi Tentang Meminang atau Khitbah
 Menganalisis Materi Tentang Memahmi Mahram dan Prinsip Kafaah dalam
Pernikahan
 Menganalisis Materi Tentang Syarat dan Rukun Nikah (Menganalisi Wali, Saksi,
Ijab Qabul, dan Mahar)
 Menganalisis Materi Tentang Macam- macam Pernikahan Terlarang
 Menganalisis Materi Tentang Hak dan Kewajiban Suami Isteri
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran  Peserta didik Menganalisis Materi Tentang Pernikahan
 Peserta didik Menganalisis Materi Tentang Meminang atau Khitbah
 Peserta didik Menganalisis Materi Tentang Memahmi Mahram dan Prinsip
Kafaah dalam Pernikahan
 Peserta didik Menganalisis Materi Tentang Syarat dan Rukun Nikah
(Menganalisi Wali, Saksi, Ijab Qabul, dan Mahar)
 Peserta didik Menganalisis Materi Tentang Macam- macam Pernikahan
Terlarang
 Peserta didik Menganalisis Materi Tentang Hak dan Kewajiban Suami Isteri
Pertanyaan Pemantik 1. Carilah beberapa teks syar’i baik dari al-Qur’an ataupun hadis yang
menegaskan urgensi pernikahan (minimal 5 teks syar’i).
2. Kumpulkanlah beberapa rubrik tanya jawab agama tentang tema
pernikahan (minimal 15 rubrik)!
3. Bandingkan hasil analisis perkawinan dalam buku ini dengan UU
Perkawinan No.1 Tahun 1974, kumpulkan hasil catatan-catatanya apa saja
yang ditemukan!
Ketersediaan Materi  Pengayaan untuk siswa
 Alternatif penjelasan, metode pembelajaran, atau pemahaman materi oleh siswa
Assesmen  Assesmen individu atau kelompok
 Tes tertulis/pengetahuan/wawancara/praktik
Unit kegiatan  Individu / kelompok
Persiapan  Menyiapkan materi bahan ajar
Pembelajaran  Meyiapkan lembar kerja siswa
 Menentukan metode pembelajaran
DETAIL KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN 1 (2X 4 JP @45 MENIT)
PENDAHULUAN  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan
pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi selanjutnya.
 Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan&manfaat)
dengan mempelajari tentang materi yang dipelajari dan Menjelaskan hal-hal
yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan
ditempuh
Strategi Pembelajaran  Dalam proses pembelajaran, siswa dapat melakukan aktivitas eksplorasi baik
secara individu, berpasangan, maupun berkelompok. Interaksi antarsiswa dan
interaksi antarguru dan siswa menjadi dasar bagi siswa untuk membangun
pemahaman yang mendalam.
 Guru memegang peranan yang sangat esensial di dalam mengarahkan aktivitas
pembelajaran, membimbing proses berpikir siswa dan memfasilitasi diskusi
di dalam kelas untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Aktivitas Pemantik  Guru mengajak peserta diidk membaca buku tentang materi yang dipelajari
dan pelajar dapat membuat daftar kata baru yang dipelajari dari bacaan tersebut.
 Guru meminta pelajar secara berpasangan mendiskusikan, tentang materi yang
sudah diketahui, mana yang menurut mereka paling menarik dan ingin diketahui
lebih lanjut.
 Guru membahas daftar kata baru yang sudah dicatat peserta didik, kemudian
memberi kesempatan pelajar untuk menuliskan pertanyaan-pertanyaan yang
terlintas setelah membaca tentang materi yang dipelajari
Kegiatan Inti  Mengamati
1 ) Guru meminta peserta didik untuk melihat tayangan video atau melihat
gambar/foto/flowchart mengenai :
1. Pengertian pernikahan
2. Hukum pernikahan
 Menanya
1 ) Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk berdiskusi
mengenai tentang materi yang dipelajari yang meliputi pengertian dan
pemahaman materi.
2 ) Guru bertanya kepada peserta didik tentang hal yang belum dipahami.
3 ) Guru memotivasi peserta didik untuk senantiasa proaktif di dalam kegiatan
pembelajaran dengan memberikan pertanyaan kepada peserta didik, misalnya
“Setelah berdiskusi, siapakah yang bisa memberikan penjelasan.
4 ) Guru menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik.
 Mencoba
1 ) Guru memberi bimbingan kepada peserta didik untuk mendiskusikan bersama
kelompok mengenai tentang materi yang dipelajari
2 ) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk saling bertanya di
dalam kelompok mengenai tentang materi yang dipelajari
3 ) Guru memberikan penjelasan kepada kelompok yang mengalami kesulitan
dalam menjelaskan materi mengenai tentang materi yang dipelajari
 Mengumpulkan Informasi
1 ) Guru meminta peserta didik untuk mencari dari berbagai sumber mengenai
tentang materi yang dipelajari secara berkelompok.
2 ) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar secara
mandiri dengan kelompoknya masing-masing.
 Mengkomunikasikan
1 ) Guru mengarahkan peserta didik untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompok mengenai tentang materi yang dipelajari
2 ) Guru mengamati setiap peserta didik selama proses mempresentasikan hasil
diskusi kelompok mengenai tentang materi yang dipelajari dan
memberikan komentar dan saran
PENUTUP  Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan
 Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan
Alternatif  Pembelajaran alternatif lainnya bisa dilakukan di dalam maupun di luar kelas.
pembelajaran

Assesmen Sikap  Penilaian sikap ini dilakukan melalui pengamatan (observasi) Guru selama
kegiatan pembelajaran Penilaian ini dilakukan agar Guru melihat sikap perilaku
peserta didik dalam menjaga hidup bersama di masyarakat pada kehidupan
sehari-hari (civic disposition), seperti sopan santun, percaya diri, dan bertoleransi.
Bentuk pedoman penilaian yang dapat digunakan oleh Guru adalah sebagai
berikut
Kriteria Sangat baik Baik Cukup Perlu
dikembangkan
4 3 2 1
Sopan Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta
santun berlaku sopan, berlaku sopan hanya berlaku didik belum
baik selama hanya selama sopan hanya menampak-
proses pembe- proses pembe- kepada Guru kan perilaku
lajaran mau- lajaran atau peserta sopan
pun di luar didik yang
kelas. lain.

Percaya diri Peserta didik Peserta didik Peserta didik Guru


berani ber- berani ber- hanya berani bertanya
pendapat, pendapat, menjawab ha- Peserta didik
bertanya, atau bertanya, atau nya saat kesulitan
menjawab per- menjawab dalam ber-
tanyaan, serta pertanyaan pendapat,
mengambil bertanya,
keputusan maupun
menjawab
pertanyaan
Toleransi Peserta Peserta Peserta Peserta didik
didik dapat didik dapat didik dapat tidak dapat
menghargai menghargai menghargai menghargai
pendapat pe- pendapat pe- pendapat pendapat
serta didik lain serta didik lain peserta didik peserta didik
dan menerima dan kurang lain dan tidak lain dan tidak
kesepakatan bisa menerima bisa menerima bisa menerima
meskipun ber- kesepakatan kesepakatan kesepakatan
beda dengan
pendapatnya

Asessmen pengetahuan Penilaian pengetahuan dilaksanakan melalui tes setelah kegiatan pembelajaran
berlangsung. Penilaian pengetahuan diberikan dalam bentuk pilihan ganda, benar salah,
maupun esai. Penilaian pengetahuan ini bertujuan agar Guru mampu melihat pengetahuan
yang telah dikuasai peserta didik dalam kegiatan.
Kriteria Sangat baik Baik Cukup Perlu
dikembangkan
4 3 2 1

Assesmen Hasil Belajar Penilaian ini dilakukan melalui pengamatan (observasi) Guru selama kegiatan
pembelajaran berlangsung. Penilaian ini bertujuan agar guru dapat melihat
kemampuan peserta didik dalam soft skill-nya. Adapun pedoman penilaian yang
dapat digunakan oleh Guru adalah sebagai berikut
Kriteria Sangat baik Baik Cukup Perlu
dikembangkan
4 3 2 1

Refleksi Guru Refleksi Guru merupakan penilaian yang dilakukan oleh Guru itu sendiri atas
pembelajaran yang telah dilaksanakan mulai dari mempersiapkan melaksanakan
hingga mengevaluasi kegiatan pembelajaran.
Refleksi Guru ini bertujuan untuk menilai kekurangan dari kegiatan pembelajaran yang
kemudian dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk pembelajaran
Nomor Pertanyaan Jawaban
1 Apakah pemilihan media pembelajaran
telah mencerminkan tujuan pembelaja-
ran yang akan dicapai?
2 Apakah gaya penyampaian materi mam-
pu ditangkap oleh pemahaman peserta
didik?
3 Apakah keseluruhan pembelajaran
dapat memberikan makna pembelajaran
yang hendak dicapai?
4 Apakah pelaksanaan pembelajaran tidak
keluar dari norma-norma?
5 Apakah pelaksanan pembelajaran hari ini dapat
memberikan semangat kepada peserta didik
untuk lebih antusias dalam pembelajaran
selanjutnya?
Tugas Setelah pembelajaran guru dapat melakukan refleksi diri (lihat lampiran Jurnal Refleksi
Guru)
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 2
PEMAHAMAN MATERI
Materi Subbab PERNIKAHAN
A. PERNIKAHAN
1. Pengertian pernikahan
2. Hukum pernikahan

B. MEMINANG ATAU KHITBAH


1. Cara mengajukan pinangan
2. Perempuan-perempuan yang boleh dipinang
3. Melihat calon istri atau suami

C. MEMAHAMI MAHRAM
1. Sebab haram dinikahi untuk selamanya
2. Sebab haram dinikahi untuk sementara

D. PRINSIP KAFÁAH DALAM PERNIKAHAN


1. Pengertian kafa’ah
2. Hukum kafa’ah

E. RUKUN DAN SYARAT NIKAH


1. Pengertian
Rukun dan Syarat Nikah

F. WALI DAN SAKSI


1. Wali nikah
2. Saksi nikah

G. IJAB QABUL
H. MAHAR
I. TALIK TALAK (Perjanjian Perkawinan)
J. MACAM-MACAM PERNIKAHAN TERLARANG
K. HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTERI
L. HIKMAH PERNIKAHAN
Indikator materi  Menganalisis Materi Tentang Pernikahan
 Menganalisis Materi Tentang Meminang atau Khitbah
 Menganalisis Materi Tentang Memahmi Mahram dan Prinsip Kafaah dalam
Pernikahan
 Menganalisis Materi Tentang Syarat dan Rukun Nikah (Menganalisi Wali, Saksi,
Ijab Qabul, dan Mahar)
 Menganalisis Materi Tentang Macam- macam Pernikahan Terlarang
 Menganalisis Materi Tentang Hak dan Kewajiban Suami Isteri
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran  Peserta didik Menganalisis Materi Tentang Pernikahan
 Peserta didik Menganalisis Materi Tentang Meminang atau Khitbah
 Peserta didik Menganalisis Materi Tentang Memahmi Mahram dan Prinsip
Kafaah dalam Pernikahan
 Peserta didik Menganalisis Materi Tentang Syarat dan Rukun Nikah
(Menganalisi Wali, Saksi, Ijab Qabul, dan Mahar)
 Peserta didik Menganalisis Materi Tentang Macam- macam Pernikahan
Terlarang
 Peserta didik Menganalisis Materi Tentang Hak dan Kewajiban Suami Isteri
Pertanyaan Pemantik 1. Carilah beberapa teks syar’i baik dari al-Qur’an ataupun hadis yang
menegaskan urgensi pernikahan (minimal 5 teks syar’i).
2. Kumpulkanlah beberapa rubrik tanya jawab agama tentang tema
pernikahan (minimal 15 rubrik)!
3. Bandingkan hasil analisis perkawinan dalam buku ini dengan UU
Perkawinan No.1 Tahun 1974, kumpulkan hasil catatan-catatanya apa saja
yang ditemukan!
Ketersediaan Materi  Pengayaan untuk siswa
 Alternatif penjelasan, metode pembelajaran, atau pemahaman materi oleh siswa
Assesmen  Assesmen individu atau kelompok
 Tes tertulis/pengetahuan/wawancara/praktik
Unit kegiatan  Individu / kelompok
Persiapan  Menyiapkan materi bahan ajar
Pembelajaran  Meyiapkan lembar kerja siswa
 Menentukan metode pembelajaran
DETAIL KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN 1 (2X 4 JP @45 MENIT)
PENDAHULUAN  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan
pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi selanjutnya.
 Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan&manfaat)
dengan mempelajari tentang materi yang dipelajari dan Menjelaskan hal-hal
yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan
ditempuh
Strategi Pembelajaran  Dalam proses pembelajaran, siswa dapat melakukan aktivitas eksplorasi baik
secara individu, berpasangan, maupun berkelompok. Interaksi antarsiswa dan
interaksi antarguru dan siswa menjadi dasar bagi siswa untuk membangun
pemahaman yang mendalam.
 Guru memegang peranan yang sangat esensial di dalam mengarahkan aktivitas
pembelajaran, membimbing proses berpikir siswa dan memfasilitasi diskusi
di dalam kelas untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Aktivitas Pemantik  Guru mengajak peserta diidk membaca buku tentang materi yang dipelajari
dan pelajar dapat membuat daftar kata baru yang dipelajari dari bacaan tersebut.
 Guru meminta pelajar secara berpasangan mendiskusikan, tentang materi yang
sudah diketahui, mana yang menurut mereka paling menarik dan ingin diketahui
lebih lanjut.
 Guru membahas daftar kata baru yang sudah dicatat peserta didik, kemudian
memberi kesempatan pelajar untuk menuliskan pertanyaan-pertanyaan yang
terlintas setelah membaca tentang materi yang dipelajari
Kegiatan Inti  Mengamati
1 ) Guru meminta peserta didik untuk melihat tayangan video atau melihat
gambar/foto/flowchart mengenai :
1. Cara mengajukan pinangan
2. Perempuan-perempuan yang boleh dipinang
3. Melihat calon istri atau suami
 Menanya
1 ) Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk berdiskusi
mengenai tentang materi yang dipelajari yang meliputi pengertian dan
pemahaman materi.
2 ) Guru bertanya kepada peserta didik tentang hal yang belum dipahami.
3 ) Guru memotivasi peserta didik untuk senantiasa proaktif di dalam kegiatan
pembelajaran dengan memberikan pertanyaan kepada peserta didik, misalnya
“Setelah berdiskusi, siapakah yang bisa memberikan penjelasan.
4 ) Guru menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik.
 Mencoba
1 ) Guru memberi bimbingan kepada peserta didik untuk mendiskusikan bersama
kelompok mengenai tentang materi yang dipelajari
2 ) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk saling bertanya di
dalam kelompok mengenai tentang materi yang dipelajari
3 ) Guru memberikan penjelasan kepada kelompok yang mengalami kesulitan
dalam menjelaskan materi mengenai tentang materi yang dipelajari
 Mengumpulkan Informasi
1 ) Guru meminta peserta didik untuk mencari dari berbagai sumber mengenai
tentang materi yang dipelajari secara berkelompok.
2 ) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar secara
mandiri dengan kelompoknya masing-masing.
 Mengkomunikasikan
1 ) Guru mengarahkan peserta didik untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompok mengenai tentang materi yang dipelajari
2 ) Guru mengamati setiap peserta didik selama proses mempresentasikan hasil
diskusi kelompok mengenai tentang materi yang dipelajari dan
memberikan komentar dan saran
PENUTUP  Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan
 Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan
Alternatif  Pembelajaran alternatif lainnya bisa dilakukan di dalam maupun di luar kelas.
pembelajaran

Assesmen Sikap  Penilaian sikap ini dilakukan melalui pengamatan (observasi) Guru selama
kegiatan pembelajaran Penilaian ini dilakukan agar Guru melihat sikap perilaku
peserta didik dalam menjaga hidup bersama di masyarakat pada kehidupan
sehari-hari (civic disposition), seperti sopan santun, percaya diri, dan bertoleransi.
Bentuk pedoman penilaian yang dapat digunakan oleh Guru adalah sebagai
berikut
Kriteria Sangat baik Baik Cukup Perlu
dikembangkan
4 3 2 1
Sopan Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta
santun berlaku sopan, berlaku sopan hanya berlaku didik belum
baik selama hanya selama sopan hanya menampak-
proses pembe- proses pembe- kepada Guru kan perilaku
lajaran mau- lajaran atau peserta sopan
pun di luar didik yang
kelas. lain.

Percaya diri Peserta didik Peserta didik Peserta didik Guru


berani ber- berani ber- hanya berani bertanya
pendapat, pendapat, menjawab ha- Peserta didik
bertanya, atau bertanya, atau nya saat kesulitan
menjawab per- menjawab dalam ber-
tanyaan, serta pertanyaan pendapat,
mengambil bertanya,
keputusan maupun
menjawab
pertanyaan
Toleransi Peserta Peserta Peserta Peserta didik
didik dapat didik dapat didik dapat tidak dapat
menghargai menghargai menghargai menghargai
pendapat pe- pendapat pe- pendapat pendapat
serta didik lain serta didik lain peserta didik peserta didik
dan menerima dan kurang lain dan tidak lain dan tidak
kesepakatan bisa menerima bisa menerima bisa menerima
meskipun ber- kesepakatan kesepakatan kesepakatan
beda dengan
pendapatnya

Asessmen pengetahuan Penilaian pengetahuan dilaksanakan melalui tes setelah kegiatan pembelajaran
berlangsung. Penilaian pengetahuan diberikan dalam bentuk pilihan ganda, benar salah,
maupun esai. Penilaian pengetahuan ini bertujuan agar Guru mampu melihat pengetahuan
yang telah dikuasai peserta didik dalam kegiatan.
Kriteria Sangat baik Baik Cukup Perlu
dikembangkan
4 3 2 1

Assesmen Hasil Belajar Penilaian ini dilakukan melalui pengamatan (observasi) Guru selama kegiatan
pembelajaran berlangsung. Penilaian ini bertujuan agar guru dapat melihat
kemampuan peserta didik dalam soft skill-nya. Adapun pedoman penilaian yang
dapat digunakan oleh Guru adalah sebagai berikut
Kriteria Sangat baik Baik Cukup Perlu
dikembangkan
4 3 2 1

Refleksi Guru Refleksi Guru merupakan penilaian yang dilakukan oleh Guru itu sendiri atas
pembelajaran yang telah dilaksanakan mulai dari mempersiapkan melaksanakan
hingga mengevaluasi kegiatan pembelajaran.
Refleksi Guru ini bertujuan untuk menilai kekurangan dari kegiatan pembelajaran yang
kemudian dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk pembelajaran
Nomor Pertanyaan Jawaban
1 Apakah pemilihan media pembelajaran
telah mencerminkan tujuan pembelaja-
ran yang akan dicapai?
2 Apakah gaya penyampaian materi mam-
pu ditangkap oleh pemahaman peserta
didik?
3 Apakah keseluruhan pembelajaran
dapat memberikan makna pembelajaran
yang hendak dicapai?
4 Apakah pelaksanaan pembelajaran tidak
keluar dari norma-norma?
5 Apakah pelaksanan pembelajaran hari ini dapat
memberikan semangat kepada peserta didik
untuk lebih antusias dalam pembelajaran
selanjutnya?
Tugas Setelah pembelajaran guru dapat melakukan refleksi diri (lihat lampiran Jurnal Refleksi
Guru)
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 3
PEMAHAMAN MATERI
Materi Subbab PERNIKAHAN
A. PERNIKAHAN
1. Pengertian pernikahan
2. Hukum pernikahan

B. MEMINANG ATAU KHITBAH


1. Cara mengajukan pinangan
2. Perempuan-perempuan yang boleh dipinang
3. Melihat calon istri atau suami

C. MEMAHAMI MAHRAM
1. Sebab haram dinikahi untuk selamanya
2. Sebab haram dinikahi untuk sementara

D. PRINSIP KAFÁAH DALAM PERNIKAHAN


1. Pengertian kafa’ah
2. Hukum kafa’ah

E. RUKUN DAN SYARAT NIKAH


1. Pengertian
Rukun dan Syarat Nikah

F. WALI DAN SAKSI


1. Wali nikah
2. Saksi nikah

G. IJAB QABUL
H. MAHAR
I. TALIK TALAK (Perjanjian Perkawinan)
J. MACAM-MACAM PERNIKAHAN TERLARANG
K. HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTERI
L. HIKMAH PERNIKAHAN
Indikator materi  Menganalisis Materi Tentang Pernikahan
 Menganalisis Materi Tentang Meminang atau Khitbah
 Menganalisis Materi Tentang Memahmi Mahram dan Prinsip Kafaah dalam
Pernikahan
 Menganalisis Materi Tentang Syarat dan Rukun Nikah (Menganalisi Wali, Saksi,
Ijab Qabul, dan Mahar)
 Menganalisis Materi Tentang Macam- macam Pernikahan Terlarang
 Menganalisis Materi Tentang Hak dan Kewajiban Suami Isteri
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran  Peserta didik Menganalisis Materi Tentang Pernikahan
 Peserta didik Menganalisis Materi Tentang Meminang atau Khitbah
 Peserta didik Menganalisis Materi Tentang Memahmi Mahram dan Prinsip
Kafaah dalam Pernikahan
 Peserta didik Menganalisis Materi Tentang Syarat dan Rukun Nikah
(Menganalisi Wali, Saksi, Ijab Qabul, dan Mahar)
 Peserta didik Menganalisis Materi Tentang Macam- macam Pernikahan
Terlarang
 Peserta didik Menganalisis Materi Tentang Hak dan Kewajiban Suami Isteri
Pertanyaan Pemantik 1. Carilah beberapa teks syar’i baik dari al-Qur’an ataupun hadis yang
menegaskan urgensi pernikahan (minimal 5 teks syar’i).
2. Kumpulkanlah beberapa rubrik tanya jawab agama tentang tema
pernikahan (minimal 15 rubrik)!
3. Bandingkan hasil analisis perkawinan dalam buku ini dengan UU
Perkawinan No.1 Tahun 1974, kumpulkan hasil catatan-catatanya apa saja
yang ditemukan!
Ketersediaan Materi  Pengayaan untuk siswa
 Alternatif penjelasan, metode pembelajaran, atau pemahaman materi oleh siswa
Assesmen  Assesmen individu atau kelompok
 Tes tertulis/pengetahuan/wawancara/praktik
Unit kegiatan  Individu / kelompok
Persiapan  Menyiapkan materi bahan ajar
Pembelajaran  Meyiapkan lembar kerja siswa
 Menentukan metode pembelajaran
DETAIL KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN 1 (2X 4 JP @45 MENIT)
PENDAHULUAN  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan
pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi selanjutnya.
 Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan&manfaat)
dengan mempelajari tentang materi yang dipelajari dan Menjelaskan hal-hal
yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan
ditempuh
Strategi Pembelajaran  Dalam proses pembelajaran, siswa dapat melakukan aktivitas eksplorasi baik
secara individu, berpasangan, maupun berkelompok. Interaksi antarsiswa dan
interaksi antarguru dan siswa menjadi dasar bagi siswa untuk membangun
pemahaman yang mendalam.
 Guru memegang peranan yang sangat esensial di dalam mengarahkan aktivitas
pembelajaran, membimbing proses berpikir siswa dan memfasilitasi diskusi
di dalam kelas untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Aktivitas Pemantik  Guru mengajak peserta diidk membaca buku tentang materi yang dipelajari
dan pelajar dapat membuat daftar kata baru yang dipelajari dari bacaan tersebut.
 Guru meminta pelajar secara berpasangan mendiskusikan, tentang materi yang
sudah diketahui, mana yang menurut mereka paling menarik dan ingin diketahui
lebih lanjut.
 Guru membahas daftar kata baru yang sudah dicatat peserta didik, kemudian
memberi kesempatan pelajar untuk menuliskan pertanyaan-pertanyaan yang
terlintas setelah membaca tentang materi yang dipelajari
Kegiatan Inti  Mengamati
1 ) Guru meminta peserta didik untuk melihat tayangan video atau melihat
gambar/foto/flowchart mengenai :
1. Sebab haram dinikahi untuk selamanya
2. Sebab haram dinikahi untuk sementara
 Menanya
1 ) Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk berdiskusi
mengenai tentang materi yang dipelajari yang meliputi pengertian dan
pemahaman materi.
2 ) Guru bertanya kepada peserta didik tentang hal yang belum dipahami.
3 ) Guru memotivasi peserta didik untuk senantiasa proaktif di dalam kegiatan
pembelajaran dengan memberikan pertanyaan kepada peserta didik, misalnya
“Setelah berdiskusi, siapakah yang bisa memberikan penjelasan.
4 ) Guru menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik.
 Mencoba
1 ) Guru memberi bimbingan kepada peserta didik untuk mendiskusikan bersama
kelompok mengenai tentang materi yang dipelajari
2 ) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk saling bertanya di
dalam kelompok mengenai tentang materi yang dipelajari
3 ) Guru memberikan penjelasan kepada kelompok yang mengalami kesulitan
dalam menjelaskan materi mengenai tentang materi yang dipelajari
 Mengumpulkan Informasi
1 ) Guru meminta peserta didik untuk mencari dari berbagai sumber mengenai
tentang materi yang dipelajari secara berkelompok.
2 ) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar secara
mandiri dengan kelompoknya masing-masing.
 Mengkomunikasikan
1 ) Guru mengarahkan peserta didik untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompok mengenai tentang materi yang dipelajari
2 ) Guru mengamati setiap peserta didik selama proses mempresentasikan hasil
diskusi kelompok mengenai tentang materi yang dipelajari dan
memberikan komentar dan saran
PENUTUP  Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan
 Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan
Alternatif  Pembelajaran alternatif lainnya bisa dilakukan di dalam maupun di luar kelas.
pembelajaran

Assesmen Sikap  Penilaian sikap ini dilakukan melalui pengamatan (observasi) Guru selama
kegiatan pembelajaran Penilaian ini dilakukan agar Guru melihat sikap perilaku
peserta didik dalam menjaga hidup bersama di masyarakat pada kehidupan
sehari-hari (civic disposition), seperti sopan santun, percaya diri, dan bertoleransi.
Bentuk pedoman penilaian yang dapat digunakan oleh Guru adalah sebagai
berikut
Kriteria Sangat baik Baik Cukup Perlu
dikembangkan
4 3 2 1
Sopan Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta
santun berlaku sopan, berlaku sopan hanya berlaku didik belum
baik selama hanya selama sopan hanya menampak-
proses pembe- proses pembe- kepada Guru kan perilaku
lajaran mau- lajaran atau peserta sopan
pun di luar didik yang
kelas. lain.

Percaya diri Peserta didik Peserta didik Peserta didik Guru


berani ber- berani ber- hanya berani bertanya
pendapat, pendapat, menjawab ha- Peserta didik
bertanya, atau bertanya, atau nya saat kesulitan
menjawab per- menjawab dalam ber-
tanyaan, serta pertanyaan pendapat,
mengambil bertanya,
keputusan maupun
menjawab
pertanyaan
Toleransi Peserta Peserta Peserta Peserta didik
didik dapat didik dapat didik dapat tidak dapat
menghargai menghargai menghargai menghargai
pendapat pe- pendapat pe- pendapat pendapat
serta didik lain serta didik lain peserta didik peserta didik
dan menerima dan kurang lain dan tidak lain dan tidak
kesepakatan bisa menerima bisa menerima bisa menerima
meskipun ber- kesepakatan kesepakatan kesepakatan
beda dengan
pendapatnya

Asessmen pengetahuan Penilaian pengetahuan dilaksanakan melalui tes setelah kegiatan pembelajaran
berlangsung. Penilaian pengetahuan diberikan dalam bentuk pilihan ganda, benar salah,
maupun esai. Penilaian pengetahuan ini bertujuan agar Guru mampu melihat pengetahuan
yang telah dikuasai peserta didik dalam kegiatan.
Kriteria Sangat baik Baik Cukup Perlu
dikembangkan
4 3 2 1

Assesmen Hasil Belajar Penilaian ini dilakukan melalui pengamatan (observasi) Guru selama kegiatan
pembelajaran berlangsung. Penilaian ini bertujuan agar guru dapat melihat
kemampuan peserta didik dalam soft skill-nya. Adapun pedoman penilaian yang
dapat digunakan oleh Guru adalah sebagai berikut
Kriteria Sangat baik Baik Cukup Perlu
dikembangkan
4 3 2 1

Refleksi Guru Refleksi Guru merupakan penilaian yang dilakukan oleh Guru itu sendiri atas
pembelajaran yang telah dilaksanakan mulai dari mempersiapkan melaksanakan
hingga mengevaluasi kegiatan pembelajaran.
Refleksi Guru ini bertujuan untuk menilai kekurangan dari kegiatan pembelajaran yang
kemudian dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk pembelajaran
Nomor Pertanyaan Jawaban
1 Apakah pemilihan media pembelajaran
telah mencerminkan tujuan pembelaja-
ran yang akan dicapai?
2 Apakah gaya penyampaian materi mam-
pu ditangkap oleh pemahaman peserta
didik?
3 Apakah keseluruhan pembelajaran
dapat memberikan makna pembelajaran
yang hendak dicapai?
4 Apakah pelaksanaan pembelajaran tidak
keluar dari norma-norma?
5 Apakah pelaksanan pembelajaran hari ini dapat
memberikan semangat kepada peserta didik
untuk lebih antusias dalam pembelajaran
selanjutnya?
Tugas Setelah pembelajaran guru dapat melakukan refleksi diri (lihat lampiran Jurnal Refleksi
Guru)
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 4
PEMAHAMAN MATERI
Materi Subbab PERNIKAHAN
A. PERNIKAHAN
1. Pengertian pernikahan
2. Hukum pernikahan

B. MEMINANG ATAU KHITBAH


1. Cara mengajukan pinangan
2. Perempuan-perempuan yang boleh dipinang
3. Melihat calon istri atau suami

C. MEMAHAMI MAHRAM
1. Sebab haram dinikahi untuk selamanya
2. Sebab haram dinikahi untuk sementara

D. PRINSIP KAFÁAH DALAM PERNIKAHAN


1. Pengertian kafa’ah
2. Hukum kafa’ah

E. RUKUN DAN SYARAT NIKAH


1. Pengertian
Rukun dan Syarat Nikah

F. WALI DAN SAKSI


1. Wali nikah
2. Saksi nikah

G. IJAB QABUL
H. MAHAR
I. TALIK TALAK (Perjanjian Perkawinan)
J. MACAM-MACAM PERNIKAHAN TERLARANG
K. HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTERI
L. HIKMAH PERNIKAHAN
Indikator materi  Menganalisis Materi Tentang Pernikahan
 Menganalisis Materi Tentang Meminang atau Khitbah
 Menganalisis Materi Tentang Memahmi Mahram dan Prinsip Kafaah dalam
Pernikahan
 Menganalisis Materi Tentang Syarat dan Rukun Nikah (Menganalisi Wali, Saksi,
Ijab Qabul, dan Mahar)
 Menganalisis Materi Tentang Macam- macam Pernikahan Terlarang
 Menganalisis Materi Tentang Hak dan Kewajiban Suami Isteri
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran  Peserta didik Menganalisis Materi Tentang Pernikahan
 Peserta didik Menganalisis Materi Tentang Meminang atau Khitbah
 Peserta didik Menganalisis Materi Tentang Memahmi Mahram dan Prinsip
Kafaah dalam Pernikahan
 Peserta didik Menganalisis Materi Tentang Syarat dan Rukun Nikah
(Menganalisi Wali, Saksi, Ijab Qabul, dan Mahar)
 Peserta didik Menganalisis Materi Tentang Macam- macam Pernikahan
Terlarang
 Peserta didik Menganalisis Materi Tentang Hak dan Kewajiban Suami Isteri
Pertanyaan Pemantik 1. Carilah beberapa teks syar’i baik dari al-Qur’an ataupun hadis yang
menegaskan urgensi pernikahan (minimal 5 teks syar’i).
2. Kumpulkanlah beberapa rubrik tanya jawab agama tentang tema
pernikahan (minimal 15 rubrik)!
3. Bandingkan hasil analisis perkawinan dalam buku ini dengan UU
Perkawinan No.1 Tahun 1974, kumpulkan hasil catatan-catatanya apa saja
yang ditemukan!
Ketersediaan Materi  Pengayaan untuk siswa
 Alternatif penjelasan, metode pembelajaran, atau pemahaman materi oleh siswa
Assesmen  Assesmen individu atau kelompok
 Tes tertulis/pengetahuan/wawancara/praktik
Unit kegiatan  Individu / kelompok
Persiapan  Menyiapkan materi bahan ajar
Pembelajaran  Meyiapkan lembar kerja siswa
 Menentukan metode pembelajaran
DETAIL KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN 1 (2X 4 JP @45 MENIT)
PENDAHULUAN  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan
pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi selanjutnya.
 Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan&manfaat)
dengan mempelajari tentang materi yang dipelajari dan Menjelaskan hal-hal
yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan
ditempuh
Strategi Pembelajaran  Dalam proses pembelajaran, siswa dapat melakukan aktivitas eksplorasi baik
secara individu, berpasangan, maupun berkelompok. Interaksi antarsiswa dan
interaksi antarguru dan siswa menjadi dasar bagi siswa untuk membangun
pemahaman yang mendalam.
 Guru memegang peranan yang sangat esensial di dalam mengarahkan aktivitas
pembelajaran, membimbing proses berpikir siswa dan memfasilitasi diskusi
di dalam kelas untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Aktivitas Pemantik  Guru mengajak peserta diidk membaca buku tentang materi yang dipelajari
dan pelajar dapat membuat daftar kata baru yang dipelajari dari bacaan tersebut.
 Guru meminta pelajar secara berpasangan mendiskusikan, tentang materi yang
sudah diketahui, mana yang menurut mereka paling menarik dan ingin diketahui
lebih lanjut.
 Guru membahas daftar kata baru yang sudah dicatat peserta didik, kemudian
memberi kesempatan pelajar untuk menuliskan pertanyaan-pertanyaan yang
terlintas setelah membaca tentang materi yang dipelajari
Kegiatan Inti  Mengamati
1 ) Guru meminta peserta didik untuk melihat tayangan video atau melihat
gambar/foto/flowchart mengenai :
1. Pengertian kafa’ah
2. Hukum kafa’ah
 Menanya
1 ) Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk berdiskusi
mengenai tentang materi yang dipelajari yang meliputi pengertian dan
pemahaman materi.
2 ) Guru bertanya kepada peserta didik tentang hal yang belum dipahami.
3 ) Guru memotivasi peserta didik untuk senantiasa proaktif di dalam kegiatan
pembelajaran dengan memberikan pertanyaan kepada peserta didik, misalnya
“Setelah berdiskusi, siapakah yang bisa memberikan penjelasan.
4 ) Guru menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik.
 Mencoba
1 ) Guru memberi bimbingan kepada peserta didik untuk mendiskusikan bersama
kelompok mengenai tentang materi yang dipelajari
2 ) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk saling bertanya di
dalam kelompok mengenai tentang materi yang dipelajari
3 ) Guru memberikan penjelasan kepada kelompok yang mengalami kesulitan
dalam menjelaskan materi mengenai tentang materi yang dipelajari
 Mengumpulkan Informasi
1 ) Guru meminta peserta didik untuk mencari dari berbagai sumber mengenai
tentang materi yang dipelajari secara berkelompok.
2 ) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar secara
mandiri dengan kelompoknya masing-masing.
 Mengkomunikasikan
1 ) Guru mengarahkan peserta didik untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompok mengenai tentang materi yang dipelajari
2 ) Guru mengamati setiap peserta didik selama proses mempresentasikan hasil
diskusi kelompok mengenai tentang materi yang dipelajari dan
memberikan komentar dan saran
PENUTUP  Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan
 Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan
Alternatif  Pembelajaran alternatif lainnya bisa dilakukan di dalam maupun di luar kelas.
pembelajaran

Assesmen Sikap  Penilaian sikap ini dilakukan melalui pengamatan (observasi) Guru selama
kegiatan pembelajaran Penilaian ini dilakukan agar Guru melihat sikap perilaku
peserta didik dalam menjaga hidup bersama di masyarakat pada kehidupan
sehari-hari (civic disposition), seperti sopan santun, percaya diri, dan bertoleransi.
Bentuk pedoman penilaian yang dapat digunakan oleh Guru adalah sebagai
berikut
Kriteria Sangat baik Baik Cukup Perlu
dikembangkan
4 3 2 1
Sopan Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta
santun berlaku sopan, berlaku sopan hanya berlaku didik belum
baik selama hanya selama sopan hanya menampak-
proses pembe- proses pembe- kepada Guru kan perilaku
lajaran mau- lajaran atau peserta sopan
pun di luar didik yang
kelas. lain.

Percaya diri Peserta didik Peserta didik Peserta didik Guru


berani ber- berani ber- hanya berani bertanya
pendapat, pendapat, menjawab ha- Peserta didik
bertanya, atau bertanya, atau nya saat kesulitan
menjawab per- menjawab dalam ber-
tanyaan, serta pertanyaan pendapat,
mengambil bertanya,
keputusan maupun
menjawab
pertanyaan
Toleransi Peserta Peserta Peserta Peserta didik
didik dapat didik dapat didik dapat tidak dapat
menghargai menghargai menghargai menghargai
pendapat pe- pendapat pe- pendapat pendapat
serta didik lain serta didik lain peserta didik peserta didik
dan menerima dan kurang lain dan tidak lain dan tidak
kesepakatan bisa menerima bisa menerima bisa menerima
meskipun ber- kesepakatan kesepakatan kesepakatan
beda dengan
pendapatnya

Asessmen pengetahuan Penilaian pengetahuan dilaksanakan melalui tes setelah kegiatan pembelajaran
berlangsung. Penilaian pengetahuan diberikan dalam bentuk pilihan ganda, benar salah,
maupun esai. Penilaian pengetahuan ini bertujuan agar Guru mampu melihat pengetahuan
yang telah dikuasai peserta didik dalam kegiatan.
Kriteria Sangat baik Baik Cukup Perlu
dikembangkan
4 3 2 1

Assesmen Hasil Belajar Penilaian ini dilakukan melalui pengamatan (observasi) Guru selama kegiatan
pembelajaran berlangsung. Penilaian ini bertujuan agar guru dapat melihat
kemampuan peserta didik dalam soft skill-nya. Adapun pedoman penilaian yang
dapat digunakan oleh Guru adalah sebagai berikut
Kriteria Sangat baik Baik Cukup Perlu
dikembangkan
4 3 2 1

Refleksi Guru Refleksi Guru merupakan penilaian yang dilakukan oleh Guru itu sendiri atas
pembelajaran yang telah dilaksanakan mulai dari mempersiapkan melaksanakan
hingga mengevaluasi kegiatan pembelajaran.
Refleksi Guru ini bertujuan untuk menilai kekurangan dari kegiatan pembelajaran yang
kemudian dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk pembelajaran
Nomor Pertanyaan Jawaban
1 Apakah pemilihan media pembelajaran
telah mencerminkan tujuan pembelaja-
ran yang akan dicapai?
2 Apakah gaya penyampaian materi mam-
pu ditangkap oleh pemahaman peserta
didik?
3 Apakah keseluruhan pembelajaran
dapat memberikan makna pembelajaran
yang hendak dicapai?
4 Apakah pelaksanaan pembelajaran tidak
keluar dari norma-norma?
5 Apakah pelaksanan pembelajaran hari ini dapat
memberikan semangat kepada peserta didik
untuk lebih antusias dalam pembelajaran
selanjutnya?
Tugas Setelah pembelajaran guru dapat melakukan refleksi diri (lihat lampiran Jurnal Refleksi
Guru)
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 5
PEMAHAMAN MATERI
Materi Subbab PERNIKAHAN
A. PERNIKAHAN
1. Pengertian pernikahan
2. Hukum pernikahan

B. MEMINANG ATAU KHITBAH


1. Cara mengajukan pinangan
2. Perempuan-perempuan yang boleh dipinang
3. Melihat calon istri atau suami

C. MEMAHAMI MAHRAM
1. Sebab haram dinikahi untuk selamanya
2. Sebab haram dinikahi untuk sementara

D. PRINSIP KAFÁAH DALAM PERNIKAHAN


1. Pengertian kafa’ah
2. Hukum kafa’ah

E. RUKUN DAN SYARAT NIKAH


1. Pengertian
Rukun dan Syarat Nikah

F. WALI DAN SAKSI


1. Wali nikah
2. Saksi nikah

G. IJAB QABUL
H. MAHAR
I. TALIK TALAK (Perjanjian Perkawinan)
J. MACAM-MACAM PERNIKAHAN TERLARANG
K. HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTERI
L. HIKMAH PERNIKAHAN
Indikator materi  Menganalisis Materi Tentang Pernikahan
 Menganalisis Materi Tentang Meminang atau Khitbah
 Menganalisis Materi Tentang Memahmi Mahram dan Prinsip Kafaah dalam
Pernikahan
 Menganalisis Materi Tentang Syarat dan Rukun Nikah (Menganalisi Wali, Saksi,
Ijab Qabul, dan Mahar)
 Menganalisis Materi Tentang Macam- macam Pernikahan Terlarang
 Menganalisis Materi Tentang Hak dan Kewajiban Suami Isteri
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran  Peserta didik Menganalisis Materi Tentang Pernikahan
 Peserta didik Menganalisis Materi Tentang Meminang atau Khitbah
 Peserta didik Menganalisis Materi Tentang Memahmi Mahram dan Prinsip
Kafaah dalam Pernikahan
 Peserta didik Menganalisis Materi Tentang Syarat dan Rukun Nikah
(Menganalisi Wali, Saksi, Ijab Qabul, dan Mahar)
 Peserta didik Menganalisis Materi Tentang Macam- macam Pernikahan
Terlarang
 Peserta didik Menganalisis Materi Tentang Hak dan Kewajiban Suami Isteri
Pertanyaan Pemantik 1. Carilah beberapa teks syar’i baik dari al-Qur’an ataupun hadis yang
menegaskan urgensi pernikahan (minimal 5 teks syar’i).
2. Kumpulkanlah beberapa rubrik tanya jawab agama tentang tema
pernikahan (minimal 15 rubrik)!
3. Bandingkan hasil analisis perkawinan dalam buku ini dengan UU
Perkawinan No.1 Tahun 1974, kumpulkan hasil catatan-catatanya apa saja
yang ditemukan!
Ketersediaan Materi  Pengayaan untuk siswa
 Alternatif penjelasan, metode pembelajaran, atau pemahaman materi oleh siswa
Assesmen  Assesmen individu atau kelompok
 Tes tertulis/pengetahuan/wawancara/praktik
Unit kegiatan  Individu / kelompok
Persiapan  Menyiapkan materi bahan ajar
Pembelajaran  Meyiapkan lembar kerja siswa
 Menentukan metode pembelajaran
DETAIL KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN 1 (2X 4 JP @45 MENIT)
PENDAHULUAN  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan
pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi selanjutnya.
 Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan&manfaat)
dengan mempelajari tentang materi yang dipelajari dan Menjelaskan hal-hal
yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan
ditempuh
Strategi Pembelajaran  Dalam proses pembelajaran, siswa dapat melakukan aktivitas eksplorasi baik
secara individu, berpasangan, maupun berkelompok. Interaksi antarsiswa dan
interaksi antarguru dan siswa menjadi dasar bagi siswa untuk membangun
pemahaman yang mendalam.
 Guru memegang peranan yang sangat esensial di dalam mengarahkan aktivitas
pembelajaran, membimbing proses berpikir siswa dan memfasilitasi diskusi
di dalam kelas untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Aktivitas Pemantik  Guru mengajak peserta diidk membaca buku tentang materi yang dipelajari
dan pelajar dapat membuat daftar kata baru yang dipelajari dari bacaan tersebut.
 Guru meminta pelajar secara berpasangan mendiskusikan, tentang materi yang
sudah diketahui, mana yang menurut mereka paling menarik dan ingin diketahui
lebih lanjut.
 Guru membahas daftar kata baru yang sudah dicatat peserta didik, kemudian
memberi kesempatan pelajar untuk menuliskan pertanyaan-pertanyaan yang
terlintas setelah membaca tentang materi yang dipelajari
Kegiatan Inti  Mengamati
1 ) Guru meminta peserta didik untuk melihat tayangan video atau melihat
gambar/foto/flowchart mengenai :
 Rukun dan Syarat Nikah
 Wali nikah
 Saksi nikah
 Menanya
1 ) Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk berdiskusi
mengenai tentang materi yang dipelajari yang meliputi pengertian dan
pemahaman materi.
2 ) Guru bertanya kepada peserta didik tentang hal yang belum dipahami.
3 ) Guru memotivasi peserta didik untuk senantiasa proaktif di dalam kegiatan
pembelajaran dengan memberikan pertanyaan kepada peserta didik, misalnya
“Setelah berdiskusi, siapakah yang bisa memberikan penjelasan.
4 ) Guru menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik.
 Mencoba
1 ) Guru memberi bimbingan kepada peserta didik untuk mendiskusikan bersama
kelompok mengenai tentang materi yang dipelajari
2 ) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk saling bertanya di
dalam kelompok mengenai tentang materi yang dipelajari
3 ) Guru memberikan penjelasan kepada kelompok yang mengalami kesulitan
dalam menjelaskan materi mengenai tentang materi yang dipelajari
 Mengumpulkan Informasi
1 ) Guru meminta peserta didik untuk mencari dari berbagai sumber mengenai
tentang materi yang dipelajari secara berkelompok.
2 ) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar secara
mandiri dengan kelompoknya masing-masing.
 Mengkomunikasikan
1 ) Guru mengarahkan peserta didik untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompok mengenai tentang materi yang dipelajari
2 ) Guru mengamati setiap peserta didik selama proses mempresentasikan hasil
diskusi kelompok mengenai tentang materi yang dipelajari dan
memberikan komentar dan saran
PENUTUP  Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan
 Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan
Alternatif  Pembelajaran alternatif lainnya bisa dilakukan di dalam maupun di luar kelas.
pembelajaran

Assesmen Sikap  Penilaian sikap ini dilakukan melalui pengamatan (observasi) Guru selama
kegiatan pembelajaran Penilaian ini dilakukan agar Guru melihat sikap perilaku
peserta didik dalam menjaga hidup bersama di masyarakat pada kehidupan
sehari-hari (civic disposition), seperti sopan santun, percaya diri, dan bertoleransi.
Bentuk pedoman penilaian yang dapat digunakan oleh Guru adalah sebagai
berikut
Kriteria Sangat baik Baik Cukup Perlu
dikembangkan
4 3 2 1
Sopan Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta
santun berlaku sopan, berlaku sopan hanya berlaku didik belum
baik selama hanya selama sopan hanya menampak-
proses pembe- proses pembe- kepada Guru kan perilaku
lajaran mau- lajaran atau peserta sopan
pun di luar didik yang
kelas. lain.

Percaya diri Peserta didik Peserta didik Peserta didik Guru


berani ber- berani ber- hanya berani bertanya
pendapat, pendapat, menjawab ha- Peserta didik
bertanya, atau bertanya, atau nya saat kesulitan
menjawab per- menjawab dalam ber-
tanyaan, serta pertanyaan pendapat,
mengambil bertanya,
keputusan maupun
menjawab
pertanyaan
Toleransi Peserta Peserta Peserta Peserta didik
didik dapat didik dapat didik dapat tidak dapat
menghargai menghargai menghargai menghargai
pendapat pe- pendapat pe- pendapat pendapat
serta didik lain serta didik lain peserta didik peserta didik
dan menerima dan kurang lain dan tidak lain dan tidak
kesepakatan bisa menerima bisa menerima bisa menerima
meskipun ber- kesepakatan kesepakatan kesepakatan
beda dengan
pendapatnya

Asessmen pengetahuan Penilaian pengetahuan dilaksanakan melalui tes setelah kegiatan pembelajaran
berlangsung. Penilaian pengetahuan diberikan dalam bentuk pilihan ganda, benar salah,
maupun esai. Penilaian pengetahuan ini bertujuan agar Guru mampu melihat pengetahuan
yang telah dikuasai peserta didik dalam kegiatan.
Kriteria Sangat baik Baik Cukup Perlu
dikembangkan
4 3 2 1

Assesmen Hasil Belajar Penilaian ini dilakukan melalui pengamatan (observasi) Guru selama kegiatan
pembelajaran berlangsung. Penilaian ini bertujuan agar guru dapat melihat
kemampuan peserta didik dalam soft skill-nya. Adapun pedoman penilaian yang
dapat digunakan oleh Guru adalah sebagai berikut
Kriteria Sangat baik Baik Cukup Perlu
dikembangkan
4 3 2 1

Refleksi Guru Refleksi Guru merupakan penilaian yang dilakukan oleh Guru itu sendiri atas
pembelajaran yang telah dilaksanakan mulai dari mempersiapkan melaksanakan
hingga mengevaluasi kegiatan pembelajaran.
Refleksi Guru ini bertujuan untuk menilai kekurangan dari kegiatan pembelajaran yang
kemudian dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk pembelajaran
Nomor Pertanyaan Jawaban
1 Apakah pemilihan media pembelajaran
telah mencerminkan tujuan pembelaja-
ran yang akan dicapai?
2 Apakah gaya penyampaian materi mam-
pu ditangkap oleh pemahaman peserta
didik?
3 Apakah keseluruhan pembelajaran
dapat memberikan makna pembelajaran
yang hendak dicapai?
4 Apakah pelaksanaan pembelajaran tidak
keluar dari norma-norma?
5 Apakah pelaksanan pembelajaran hari ini dapat
memberikan semangat kepada peserta didik
untuk lebih antusias dalam pembelajaran
selanjutnya?
Tugas Setelah pembelajaran guru dapat melakukan refleksi diri (lihat lampiran Jurnal Refleksi
Guru)
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 6
PEMAHAMAN MATERI
Materi Subbab PERNIKAHAN
A. PERNIKAHAN
1. Pengertian pernikahan
2. Hukum pernikahan

B. MEMINANG ATAU KHITBAH


1. Cara mengajukan pinangan
2. Perempuan-perempuan yang boleh dipinang
3. Melihat calon istri atau suami

C. MEMAHAMI MAHRAM
1. Sebab haram dinikahi untuk selamanya
2. Sebab haram dinikahi untuk sementara

D. PRINSIP KAFÁAH DALAM PERNIKAHAN


1. Pengertian kafa’ah
2. Hukum kafa’ah

E. RUKUN DAN SYARAT NIKAH


1. Pengertian
Rukun dan Syarat Nikah

F. WALI DAN SAKSI


1. Wali nikah
2. Saksi nikah

G. IJAB QABUL
H. MAHAR
I. TALIK TALAK (Perjanjian Perkawinan)
J. MACAM-MACAM PERNIKAHAN TERLARANG
K. HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTERI
L. HIKMAH PERNIKAHAN
Indikator materi  Menganalisis Materi Tentang Pernikahan
 Menganalisis Materi Tentang Meminang atau Khitbah
 Menganalisis Materi Tentang Memahmi Mahram dan Prinsip Kafaah dalam
Pernikahan
 Menganalisis Materi Tentang Syarat dan Rukun Nikah (Menganalisi Wali, Saksi,
Ijab Qabul, dan Mahar)
 Menganalisis Materi Tentang Macam- macam Pernikahan Terlarang
 Menganalisis Materi Tentang Hak dan Kewajiban Suami Isteri
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran  Peserta didik Menganalisis Materi Tentang Pernikahan
 Peserta didik Menganalisis Materi Tentang Meminang atau Khitbah
 Peserta didik Menganalisis Materi Tentang Memahmi Mahram dan Prinsip
Kafaah dalam Pernikahan
 Peserta didik Menganalisis Materi Tentang Syarat dan Rukun Nikah
(Menganalisi Wali, Saksi, Ijab Qabul, dan Mahar)
 Peserta didik Menganalisis Materi Tentang Macam- macam Pernikahan
Terlarang
 Peserta didik Menganalisis Materi Tentang Hak dan Kewajiban Suami Isteri
Pertanyaan Pemantik 1. Carilah beberapa teks syar’i baik dari al-Qur’an ataupun hadis yang
menegaskan urgensi pernikahan (minimal 5 teks syar’i).
2. Kumpulkanlah beberapa rubrik tanya jawab agama tentang tema
pernikahan (minimal 15 rubrik)!
3. Bandingkan hasil analisis perkawinan dalam buku ini dengan UU
Perkawinan No.1 Tahun 1974, kumpulkan hasil catatan-catatanya apa saja
yang ditemukan!
Ketersediaan Materi  Pengayaan untuk siswa
 Alternatif penjelasan, metode pembelajaran, atau pemahaman materi oleh siswa
Assesmen  Assesmen individu atau kelompok
 Tes tertulis/pengetahuan/wawancara/praktik
Unit kegiatan  Individu / kelompok
Persiapan  Menyiapkan materi bahan ajar
Pembelajaran  Meyiapkan lembar kerja siswa
 Menentukan metode pembelajaran
DETAIL KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN 1 (2X 4 JP @45 MENIT)
PENDAHULUAN  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan
pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi selanjutnya.
 Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan&manfaat)
dengan mempelajari tentang materi yang dipelajari dan Menjelaskan hal-hal
yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan
ditempuh
Strategi Pembelajaran  Dalam proses pembelajaran, siswa dapat melakukan aktivitas eksplorasi baik
secara individu, berpasangan, maupun berkelompok. Interaksi antarsiswa dan
interaksi antarguru dan siswa menjadi dasar bagi siswa untuk membangun
pemahaman yang mendalam.
 Guru memegang peranan yang sangat esensial di dalam mengarahkan aktivitas
pembelajaran, membimbing proses berpikir siswa dan memfasilitasi diskusi
di dalam kelas untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Aktivitas Pemantik  Guru mengajak peserta diidk membaca buku tentang materi yang dipelajari
dan pelajar dapat membuat daftar kata baru yang dipelajari dari bacaan tersebut.
 Guru meminta pelajar secara berpasangan mendiskusikan, tentang materi yang
sudah diketahui, mana yang menurut mereka paling menarik dan ingin diketahui
lebih lanjut.
 Guru membahas daftar kata baru yang sudah dicatat peserta didik, kemudian
memberi kesempatan pelajar untuk menuliskan pertanyaan-pertanyaan yang
terlintas setelah membaca tentang materi yang dipelajari
Kegiatan Inti  Mengamati
1 ) Guru meminta peserta didik untuk melihat tayangan video atau melihat
gambar/foto/flowchart mengenai :
IJAB QABUL
MAHAR
TALIK TALAK (Perjanjian Perkawinan)
 Menanya
1 ) Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk berdiskusi
mengenai tentang materi yang dipelajari yang meliputi pengertian dan
pemahaman materi.
2 ) Guru bertanya kepada peserta didik tentang hal yang belum dipahami.
3 ) Guru memotivasi peserta didik untuk senantiasa proaktif di dalam kegiatan
pembelajaran dengan memberikan pertanyaan kepada peserta didik, misalnya
“Setelah berdiskusi, siapakah yang bisa memberikan penjelasan.
4 ) Guru menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik.
 Mencoba
1 ) Guru memberi bimbingan kepada peserta didik untuk mendiskusikan bersama
kelompok mengenai tentang materi yang dipelajari
2 ) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk saling bertanya di
dalam kelompok mengenai tentang materi yang dipelajari
3 ) Guru memberikan penjelasan kepada kelompok yang mengalami kesulitan
dalam menjelaskan materi mengenai tentang materi yang dipelajari
 Mengumpulkan Informasi
1 ) Guru meminta peserta didik untuk mencari dari berbagai sumber mengenai
tentang materi yang dipelajari secara berkelompok.
2 ) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar secara
mandiri dengan kelompoknya masing-masing.
 Mengkomunikasikan
1 ) Guru mengarahkan peserta didik untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompok mengenai tentang materi yang dipelajari
2 ) Guru mengamati setiap peserta didik selama proses mempresentasikan hasil
diskusi kelompok mengenai tentang materi yang dipelajari dan
memberikan komentar dan saran
PENUTUP  Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan
 Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan
Alternatif  Pembelajaran alternatif lainnya bisa dilakukan di dalam maupun di luar kelas.
pembelajaran

Assesmen Sikap  Penilaian sikap ini dilakukan melalui pengamatan (observasi) Guru selama
kegiatan pembelajaran Penilaian ini dilakukan agar Guru melihat sikap perilaku
peserta didik dalam menjaga hidup bersama di masyarakat pada kehidupan
sehari-hari (civic disposition), seperti sopan santun, percaya diri, dan bertoleransi.
Bentuk pedoman penilaian yang dapat digunakan oleh Guru adalah sebagai
berikut
Kriteria Sangat baik Baik Cukup Perlu
dikembangkan
4 3 2 1
Sopan Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta
santun berlaku sopan, berlaku sopan hanya berlaku didik belum
baik selama hanya selama sopan hanya menampak-
proses pembe- proses pembe- kepada Guru kan perilaku
lajaran mau- lajaran atau peserta sopan
pun di luar didik yang
kelas. lain.

Percaya diri Peserta didik Peserta didik Peserta didik Guru


berani ber- berani ber- hanya berani bertanya
pendapat, pendapat, menjawab ha- Peserta didik
bertanya, atau bertanya, atau nya saat kesulitan
menjawab per- menjawab dalam ber-
tanyaan, serta pertanyaan pendapat,
mengambil bertanya,
keputusan maupun
menjawab
pertanyaan
Toleransi Peserta Peserta Peserta Peserta didik
didik dapat didik dapat didik dapat tidak dapat
menghargai menghargai menghargai menghargai
pendapat pe- pendapat pe- pendapat pendapat
serta didik lain serta didik lain peserta didik peserta didik
dan menerima dan kurang lain dan tidak lain dan tidak
kesepakatan bisa menerima bisa menerima bisa menerima
meskipun ber- kesepakatan kesepakatan kesepakatan
beda dengan
pendapatnya

Asessmen pengetahuan Penilaian pengetahuan dilaksanakan melalui tes setelah kegiatan pembelajaran
berlangsung. Penilaian pengetahuan diberikan dalam bentuk pilihan ganda, benar salah,
maupun esai. Penilaian pengetahuan ini bertujuan agar Guru mampu melihat pengetahuan
yang telah dikuasai peserta didik dalam kegiatan.
Kriteria Sangat baik Baik Cukup Perlu
dikembangkan
4 3 2 1

Assesmen Hasil Belajar Penilaian ini dilakukan melalui pengamatan (observasi) Guru selama kegiatan
pembelajaran berlangsung. Penilaian ini bertujuan agar guru dapat melihat
kemampuan peserta didik dalam soft skill-nya. Adapun pedoman penilaian yang
dapat digunakan oleh Guru adalah sebagai berikut
Kriteria Sangat baik Baik Cukup Perlu
dikembangkan
4 3 2 1

Refleksi Guru Refleksi Guru merupakan penilaian yang dilakukan oleh Guru itu sendiri atas
pembelajaran yang telah dilaksanakan mulai dari mempersiapkan melaksanakan
hingga mengevaluasi kegiatan pembelajaran.
Refleksi Guru ini bertujuan untuk menilai kekurangan dari kegiatan pembelajaran yang
kemudian dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk pembelajaran
Nomor Pertanyaan Jawaban
1 Apakah pemilihan media pembelajaran
telah mencerminkan tujuan pembelaja-
ran yang akan dicapai?
2 Apakah gaya penyampaian materi mam-
pu ditangkap oleh pemahaman peserta
didik?
3 Apakah keseluruhan pembelajaran
dapat memberikan makna pembelajaran
yang hendak dicapai?
4 Apakah pelaksanaan pembelajaran tidak
keluar dari norma-norma?
5 Apakah pelaksanan pembelajaran hari ini dapat
memberikan semangat kepada peserta didik
untuk lebih antusias dalam pembelajaran
selanjutnya?
Tugas Setelah pembelajaran guru dapat melakukan refleksi diri (lihat lampiran Jurnal Refleksi
Guru)
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 7
PEMAHAMAN MATERI
Materi Subbab PERNIKAHAN
A. PERNIKAHAN
1. Pengertian pernikahan
2. Hukum pernikahan

B. MEMINANG ATAU KHITBAH


1. Cara mengajukan pinangan
2. Perempuan-perempuan yang boleh dipinang
3. Melihat calon istri atau suami

C. MEMAHAMI MAHRAM
1. Sebab haram dinikahi untuk selamanya
2. Sebab haram dinikahi untuk sementara

D. PRINSIP KAFÁAH DALAM PERNIKAHAN


1. Pengertian kafa’ah
2. Hukum kafa’ah

E. RUKUN DAN SYARAT NIKAH


1. Pengertian
Rukun dan Syarat Nikah

F. WALI DAN SAKSI


1. Wali nikah
2. Saksi nikah

G. IJAB QABUL
H. MAHAR
I. TALIK TALAK (Perjanjian Perkawinan)
J. MACAM-MACAM PERNIKAHAN TERLARANG
K. HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTERI
L. HIKMAH PERNIKAHAN
Indikator materi  Menganalisis Materi Tentang Pernikahan
 Menganalisis Materi Tentang Meminang atau Khitbah
 Menganalisis Materi Tentang Memahmi Mahram dan Prinsip Kafaah dalam
Pernikahan
 Menganalisis Materi Tentang Syarat dan Rukun Nikah (Menganalisi Wali, Saksi,
Ijab Qabul, dan Mahar)
 Menganalisis Materi Tentang Macam- macam Pernikahan Terlarang
 Menganalisis Materi Tentang Hak dan Kewajiban Suami Isteri
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran  Peserta didik Menganalisis Materi Tentang Pernikahan
 Peserta didik Menganalisis Materi Tentang Meminang atau Khitbah
 Peserta didik Menganalisis Materi Tentang Memahmi Mahram dan Prinsip
Kafaah dalam Pernikahan
 Peserta didik Menganalisis Materi Tentang Syarat dan Rukun Nikah
(Menganalisi Wali, Saksi, Ijab Qabul, dan Mahar)
 Peserta didik Menganalisis Materi Tentang Macam- macam Pernikahan
Terlarang
 Peserta didik Menganalisis Materi Tentang Hak dan Kewajiban Suami Isteri
Pertanyaan Pemantik 1. Carilah beberapa teks syar’i baik dari al-Qur’an ataupun hadis yang
menegaskan urgensi pernikahan (minimal 5 teks syar’i).
2. Kumpulkanlah beberapa rubrik tanya jawab agama tentang tema
pernikahan (minimal 15 rubrik)!
3. Bandingkan hasil analisis perkawinan dalam buku ini dengan UU
Perkawinan No.1 Tahun 1974, kumpulkan hasil catatan-catatanya apa saja
yang ditemukan!
Ketersediaan Materi  Pengayaan untuk siswa
 Alternatif penjelasan, metode pembelajaran, atau pemahaman materi oleh siswa
Assesmen  Assesmen individu atau kelompok
 Tes tertulis/pengetahuan/wawancara/praktik
Unit kegiatan  Individu / kelompok
Persiapan  Menyiapkan materi bahan ajar
Pembelajaran  Meyiapkan lembar kerja siswa
 Menentukan metode pembelajaran
DETAIL KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN 1 (2X 4 JP @45 MENIT)
PENDAHULUAN  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan
pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi selanjutnya.
 Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan&manfaat)
dengan mempelajari tentang materi yang dipelajari dan Menjelaskan hal-hal
yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan
ditempuh
Strategi Pembelajaran  Dalam proses pembelajaran, siswa dapat melakukan aktivitas eksplorasi baik
secara individu, berpasangan, maupun berkelompok. Interaksi antarsiswa dan
interaksi antarguru dan siswa menjadi dasar bagi siswa untuk membangun
pemahaman yang mendalam.
 Guru memegang peranan yang sangat esensial di dalam mengarahkan aktivitas
pembelajaran, membimbing proses berpikir siswa dan memfasilitasi diskusi
di dalam kelas untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Aktivitas Pemantik  Guru mengajak peserta diidk membaca buku tentang materi yang dipelajari
dan pelajar dapat membuat daftar kata baru yang dipelajari dari bacaan tersebut.
 Guru meminta pelajar secara berpasangan mendiskusikan, tentang materi yang
sudah diketahui, mana yang menurut mereka paling menarik dan ingin diketahui
lebih lanjut.
 Guru membahas daftar kata baru yang sudah dicatat peserta didik, kemudian
memberi kesempatan pelajar untuk menuliskan pertanyaan-pertanyaan yang
terlintas setelah membaca tentang materi yang dipelajari
Kegiatan Inti  Mengamati
1 ) Guru meminta peserta didik untuk melihat tayangan video atau melihat
gambar/foto/flowchart mengenai :
MACAM-MACAM PERNIKAHAN TERLARANG
HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTERI
HIKMAH PERNIKAHAN
 Menanya
1 ) Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk berdiskusi
mengenai tentang materi yang dipelajari yang meliputi pengertian dan
pemahaman materi.
2 ) Guru bertanya kepada peserta didik tentang hal yang belum dipahami.
3 ) Guru memotivasi peserta didik untuk senantiasa proaktif di dalam kegiatan
pembelajaran dengan memberikan pertanyaan kepada peserta didik, misalnya
“Setelah berdiskusi, siapakah yang bisa memberikan penjelasan.
4 ) Guru menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik.
 Mencoba
1 ) Guru memberi bimbingan kepada peserta didik untuk mendiskusikan bersama
kelompok mengenai tentang materi yang dipelajari
2 ) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk saling bertanya di
dalam kelompok mengenai tentang materi yang dipelajari
3 ) Guru memberikan penjelasan kepada kelompok yang mengalami kesulitan
dalam menjelaskan materi mengenai tentang materi yang dipelajari
 Mengumpulkan Informasi
1 ) Guru meminta peserta didik untuk mencari dari berbagai sumber mengenai
tentang materi yang dipelajari secara berkelompok.
2 ) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar secara
mandiri dengan kelompoknya masing-masing.
 Mengkomunikasikan
1 ) Guru mengarahkan peserta didik untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompok mengenai tentang materi yang dipelajari
2 ) Guru mengamati setiap peserta didik selama proses mempresentasikan hasil
diskusi kelompok mengenai tentang materi yang dipelajari dan
memberikan komentar dan saran
PENUTUP  Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan
 Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan
Alternatif  Pembelajaran alternatif lainnya bisa dilakukan di dalam maupun di luar kelas.
pembelajaran

Assesmen Sikap  Penilaian sikap ini dilakukan melalui pengamatan (observasi) Guru selama
kegiatan pembelajaran Penilaian ini dilakukan agar Guru melihat sikap perilaku
peserta didik dalam menjaga hidup bersama di masyarakat pada kehidupan
sehari-hari (civic disposition), seperti sopan santun, percaya diri, dan bertoleransi.
Bentuk pedoman penilaian yang dapat digunakan oleh Guru adalah sebagai
berikut
Kriteria Sangat baik Baik Cukup Perlu
dikembangkan
4 3 2 1
Sopan Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta
santun berlaku sopan, berlaku sopan hanya berlaku didik belum
baik selama hanya selama sopan hanya menampak-
proses pembe- proses pembe- kepada Guru kan perilaku
lajaran mau- lajaran atau peserta sopan
pun di luar didik yang
kelas. lain.

Percaya diri Peserta didik Peserta didik Peserta didik Guru


berani ber- berani ber- hanya berani bertanya
pendapat, pendapat, menjawab ha- Peserta didik
bertanya, atau bertanya, atau nya saat kesulitan
menjawab per- menjawab dalam ber-
tanyaan, serta pertanyaan pendapat,
mengambil bertanya,
keputusan maupun
menjawab
pertanyaan
Toleransi Peserta Peserta Peserta Peserta didik
didik dapat didik dapat didik dapat tidak dapat
menghargai menghargai menghargai menghargai
pendapat pe- pendapat pe- pendapat pendapat
serta didik lain serta didik lain peserta didik peserta didik
dan menerima dan kurang lain dan tidak lain dan tidak
kesepakatan bisa menerima bisa menerima bisa menerima
meskipun ber- kesepakatan kesepakatan kesepakatan
beda dengan
pendapatnya

Asessmen pengetahuan Penilaian pengetahuan dilaksanakan melalui tes setelah kegiatan pembelajaran
berlangsung. Penilaian pengetahuan diberikan dalam bentuk pilihan ganda, benar salah,
maupun esai. Penilaian pengetahuan ini bertujuan agar Guru mampu melihat pengetahuan
yang telah dikuasai peserta didik dalam kegiatan.
Kriteria Sangat baik Baik Cukup Perlu
dikembangkan
4 3 2 1

Assesmen Hasil Belajar Penilaian ini dilakukan melalui pengamatan (observasi) Guru selama kegiatan
pembelajaran berlangsung. Penilaian ini bertujuan agar guru dapat melihat
kemampuan peserta didik dalam soft skill-nya. Adapun pedoman penilaian yang
dapat digunakan oleh Guru adalah sebagai berikut
Kriteria Sangat baik Baik Cukup Perlu
dikembangkan
4 3 2 1

Refleksi Guru Refleksi Guru merupakan penilaian yang dilakukan oleh Guru itu sendiri atas
pembelajaran yang telah dilaksanakan mulai dari mempersiapkan melaksanakan
hingga mengevaluasi kegiatan pembelajaran.
Refleksi Guru ini bertujuan untuk menilai kekurangan dari kegiatan pembelajaran yang
kemudian dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk pembelajaran
Nomor Pertanyaan Jawaban
1 Apakah pemilihan media pembelajaran
telah mencerminkan tujuan pembelaja-
ran yang akan dicapai?
2 Apakah gaya penyampaian materi mam-
pu ditangkap oleh pemahaman peserta
didik?
3 Apakah keseluruhan pembelajaran
dapat memberikan makna pembelajaran
yang hendak dicapai?
4 Apakah pelaksanaan pembelajaran tidak
keluar dari norma-norma?
5 Apakah pelaksanan pembelajaran hari ini dapat
memberikan semangat kepada peserta didik
untuk lebih antusias dalam pembelajaran
selanjutnya?

Tugas Setelah pembelajaran guru dapat melakukan refleksi diri (lihat lampiran Jurnal Refleksi
Guru)

Mengetahui Palangki Januari 2024

Kepala MAN 1 Sijunjung Wakakurikulum


Guru bidang study

Dra. Hj. Deswita, M.M.Pd, Yoni Fitri, M.MA Irna Pinolingga


REFLEKSI GURU

Releksi merupakan upaya meninjau ulang perilaku mengajar diri sendiri (guru) dalam seluruh tahap atau episode
pembelajaran, dengan tujuan memastikan bahwa keputusan-keputusan (ingat bahwa
mengajar adalah aksi pengambilan keputusan) dan aksi mengajar memberikan hasil yang dianggap baik atau belum
optimal. Penilaian guru terhadap aksinya sendiri itulah yang disebut releksi. Releksi
dapat dilakukan pada setiap episode pembelajaran, bisa di awal, bisa di tengah, bisa juga di akhir, untuk mengidentiikasi
efektivitas pembelajaran yang dilakukan dan ketercapaian serta kemajuan belajar siswa. Salah satu cara releksi dapat
dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan materi yang dipelajari.

REMEDIAL DAN PENGAYAAN

Konsep remedial dan pengayaan dalam pembelajaran paradigm baru (pembelajaran diagnostik), bukan ditentukan dan
dilakukan di akhir pembelajaran, tetapi dilakukan terintegrasi dalam pembelajaran yaitu dengan memberikan intervensi
yang sesuai dengan progress dan tingkat kompetensi siswa yang dikuasai. Guru mengenal tingkat penguasaan
kompetensi siswa dari releksi yang dilakukan setiap kali pembelajaran.

a. Pembelajaran Remedial
Untuk siswa atau kelompok siswa yang memperlihatkan kemampuan yang belum baik pada penguasaan gerak spesiik,
strategi latihan gerak yang lain dapat diberikan, diidentiikasi kesulitannya di mana, atau siswa bisa dipasangkan dengan
siswa yang terampil sehingga siswa terampil dapat membantu siswa yang kesulitan untuk menguasai kemampuan gerak
spesifik dengan lebih baik.

b. Pembelajaran Pengayaan
Untuk siswa atau kelompok siswa yang memperlihatkan kemampuan di atas kompetensi yang sedang diajarkan dapat
diberikan tugas mendampingi dan membantu siswa lainnya untuk berlatih keterampilan gerak spesiik. Pada saat
pembelajaran siswa atau kelompok siswa ini dapat juga diberikan kesempatan untuk melakukan latihan yang lebih
kompleks sekaligus juga sebagai contoh dan untuk memotivasi siswa lain agar termotivasi untuk mencapai kompetensi
yang sama. Guru juga dapat meminta siswa atau kelompok siswa berbagi informasi kepada teman-temannya cara untuk
melatih kemampuan gerak spesisik agar penguasaan geraknya lebih baik.

LEMBAR KERJA SISWA

Lembar kegitan siswa adalah lembar kegiatan belajar yang dibuat simpel memandu siswa melakukan aktivitas
pembelajaran.

Assesmen Sikap

 Penilaian Sikap (Penilaian diri sendiri oleh siswa dan diisi dengan jujur)
 Petunjuk Penilaian (dapat berupa tanya jawab, lembar penilaian sikap diri). Jika berupa lembar isian,
perhatikan contoh berikut.
 Isikan identitas kalian.
 Berikan tanda cek (√) pada kolom “Ya” jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap
Kalian, dan “Tidak” jika belum sesuai.
 Isilah pernyataan secara jujur.
 Hitunglah jumlah jawaban “Ya”.
 Lingkari kriteria Sangat Baik, Baik, atau Baik sesuai jumlah “Ya” yang terisi.
Tabel Rubrik Penilaian Sikap

No Pernyataan Ya Tidak
Saya berusaha belajar dengan
1. sungguh- sungguh.
Saya mengikuti pembelajaran
2. dengan penuh perhatian.
Saya mengerjakan tugas yang
3. diberikan guru tepat waktu.

4. Saya berperan aktif dalam


kelompok.
Saya menghormati dan
5. menghargai orang tua dan guru.

6. Saya menghormati dan


menghargai teman.
Saya mengajukan pertanyaan
7. jika ada yang tidak dipahami.
Saya merasa menguasai dan dapat
8. mengikuti pelajaran.
Saya menyerahkan tugas tepat
9. waktu ketika dirugaskan
Saya selalu membuat catatan
10. tentang topik yang dipelajari dan
dikumpulkan dalam bentuk
portopolio

Sangat Baik Baik Perlu Perbaikan


Jika lebih dari 8 Jika lebih dari 6 per- Jika lebih dari 4 per-
pernyataan terisi “Ya” nyataan terisi “Ya” nyataan terisi “Ya”

Asessmen pengetahuan
Penilaian pengetahuan dilaksanakan melalui tes setelah kegiatan pembelajaran berlangsung. Penilaian pengetahuan
diberikan dalam bentuk pilihan ganda, benar salah, maupun esai. Penilaian pengetahuan ini bertujuan agar Guru mampu
melihat pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik dalam kegiatan.
Kriteria Sangat baik Baik Cukup Perlu dikembangkan
4 3 2 1
Assesmen Hasil Belajar

Penilaian ini dilakukan melalui pengamatan (observasi) Guru selama kegiatan


pembelajaran berlangsung. Penilaian ini bertujuan agar guru dapat melihat
kemampuan peserta didik dalam soft skill-nya. Adapun pedoman penilaian yang
dapat digunakan oleh Guru adalah sebagai berikut
Kriteria Sangat baik Baik Cukup Perlu dikembangkan
4 3 2 1

Refleksi Guru

Refleksi Guru merupakan penilaian yang dilakukan oleh Guru itu sendiri atas
pembelajaran yang telah dilaksanakan mulai dari mempersiapkan melaksanakan
hingga mengevaluasi kegiatan pembelajaran.
Refleksi Guru ini bertujuan untuk menilai kekurangan dari kegiatan pembelajaran yang kemudian dijadikan sebagai
bahan evaluasi untuk pembelajaran
Nomor Pertanyaan Jawaban
1 Apakah pemilihan media pembelajaran telah mencerminkan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai?
2 Apakah gaya penyampaian materi mampu ditangkap oleh
pemahaman peserta didik?
3 Apakah keseluruhan pembelajaran dapat memberikan makna
pembelajaran yang hendak dicapai?
4 Apakah pelaksanaan pembelajaran tidak keluar dari norma-
norma pembelajaran?
5 Apakah pelaksanan pembelajaran hari ini dapat memberikan
semangat kepada peserta didik untuk lebih antusias dalam
pembelajaran selanjutnya?

LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN


PENILAIAN OBSERVASI

Rubrik:
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran:
1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok secara terus menerus dan
ajeg/konsisten

Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok.


1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi masih belum
ajeg/konsisten.
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi masih belum
ajeg/konsisten.
4. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara terus menerus dan
ajeg/konsisten.
Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang
berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda
dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten.
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang
berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

REKAPITULASI PENILAIAN SIKAP – OBSERVASI

SIKAP Skor
NO NAMA SISWA Tanggung Kerja Percaya Rata-
Jujur Pedul Santun Disiplin
Jawab Sama Diri rata
1
2

Lembar Penilaian Sikap - Observasi pada Kegiatan Praktikum

Mata Pelajaran : …………..


Kelas/Semester : …………..
Topik/Subtopik : …………..
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku ilmiah disiplin, tanggung jawab, jujur, teliti dalam
melakukan percobaan ……………………………………..

Nama Tanggung Kerja Kreati Peduli


No Disiplin Teliti Keterangan
Siswa Jawab sama f Lingkungan
1
2
,,,,
Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang

Lembar Penilaian Sikap - Observasi pada Kegiatan Diskusi

Mata Pelajaran : …………..


Kelas/Semester : …………..
Topik/Subtopik : …………..
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, responsif dan proaktif serta
bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.

No Nama Siswa Kerja sama Rasa Ingin Tahu Santun Komunikatif Keterangan
1
2
,,,,
Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
LAMPIRAN MATERI

Usia Perkawinan di Dunia Islam


1. Turki dan Cyplus
Melihat pembatasan perkawinan baik di Turki maupun Cyplus, berdasarkan
kepada mazhab yang dianut suatu negara Ottoman Law of Familly Right 191753 adalah
mazhab Hanâfi, menetapkan usia bâligh bagi laki-laki adalah 18 tahun, sedangkan anak
perempuan tujuh belas tahun. Pendapat Hanâfi dalam hal usia bâligh adalah batas
maksimal, sedangkan batas minimalnya adalah dua belas tahun untuk anak laki-laki, dan
sembilan tahun untuk anak perempuan. Alasannya, usia tersebut bagi anak laki-laki dapat
mimpi mengeluarkan sperma, menghamili atau mengeluarkan mani (diluar mimpi),
sedang pada anak perempuan dapat mimpi keluar sperma, hamil atau haidh.
Batas usia perkawinan di Turki tertulis dalam The Turkis Civil Code 1954,
sebuah pembaruan hukum dari ketentuan sebelumnya, yakni Otoman Law of Family
Right 1917, pasal 4, dan dalam The Turkish Family Law of Cyprus tahun 1951 pasal 6
diatur tentang usia pernikahan. Bagi laki-laki, batas usia perkawinan minimal 18 tahun,
dan bagi perempuan 17 tahun. Sedangkan dalam pasal 5 dan 6 dijelaskan bahwa seorang
laki-laki dan perempuan dalam keadaan sangat memaksa, pengadilan memberikan ijin
perkawinan kepada laki-laki 15 tahun dan perempuan berusia 14 tahun.56 Pemberian ijin
perkawinan ini setelah mendengar penjelasan dari orangtua kedua mempelai. Saat ini, usia
yang berlaku bagi laki-laki dan perempuan untuk menikah adalah 17 tahun bagi laki-laki,
dan 16 tahun bagi perempuan. Bahkan dalam beberapa kasus, pengadilan telah mendengar
penjelasan dari orangtua (pengasuh/wali), memberikan ijin perkawinan pada laki-laki
yang berusia 15 tahun dan 14 tahun bagi perempuan.
Dalam Islam, fukaha (konvensional) hanya membatasi calon mempelai pria
dengan ditandai mimpi basah (ihtilam), atau sudah dapat mengeluarkan spirma.
Sedangkan bagi wanita ketika mereka sudah dapat menstruasi (haidh). Jika baligh
diartikan seperti ini, dan batasan minimal dapat menikah adalah ketika mereka baligh, itu
artinya seseorang dapat menikah bahkan pada usia 10 tahun sekalipun, karena saat ini,
rata-rata anak laki-laki dapat mengeluarkan sperma atau mimpi basah (ihtilâm) dan anak
perempuan mendapatkan menstruasi pertamanya pada usia 9-13 tahun, padahal anak yang
sudah bâligh belum tentu dewasa.
2. Mesir dan Sudan
Batasan usia perkawinan di kedua negara tersebut mengacu kepada mazhab fikih
Hanâfi dan Syâfi’i. pemberlakuan usia perkawinan di Mesir sebagaimana dalam Egiptian
Family Laws No. 56 of 1923, bagi laki-laki adalah 18 tahun, sedangkan bagi perempuan
adalah 16 tahun. Perkawinan dibawah usia perkawinan yang telah ditetapkan tidak diakui
dalam daftar. Oleh karena itu, tidak ada pengecualian usia perkawinan di Mesir.

Perkawinan di bawah usia setandar perkawinan yang telah ditentukan, meskipun sah
secara agama, tidak diakui oleh pengadilan. Dalam hal ini, pengadilan tidak menjamin hak-hak
wanita sebagai istri akibat usia perkawinan di bawah usia normal.
Sementara di Sudan, tidak ada batasan usia perkawinan secara normal yang ditentukan
oleh pengadilan. Di Sudan, kriteria perkawinan ditentukan oleh dewasa dan tidaknya seseorang.
Kebebasan menikah mutlak milik wanita yang memberikan ijin kepada orangtuanya. Maksudnya,
orangtuapun harus mendapatkan ijin dari anaknya ketika mau menikahkan. Keunikan lain,
perkawinan terjadi karena takut terjadi dekadensi moral terhadap wanita. Akan tetapi standard
usia perkawinan diberlakukan adalah 10 tahun. Adalah wajar dalam pandangan Thahir Mahmud,
bahwa proses reformasi hukum di Sudan disebut unik. Keunikannya karena sudah menganut dua
mazhab: Hanâfi dan Syâfi’i sebelum terjadinya proses legislasi hukum.62 Pasal yang berkenaan
dengan batasan perkawinan dijelaskan dalam Law on Marriage Guardianship of Sudan 1960,
pasal 7 dan 8.
3. Indonesia
Batas perkawinan di Indonesia berbeda dengan negara lain meskipun batas usia tersebut
masih standard dengan negaranegara lain. Perbedaannya adalah karena batas usia perkawinan di
Indonesia, satu sisi menetapkan batasan normal, sementara sisi lain, terdapat batas usia melebihi
batas usia yang telah ditetapkan undang-undang. Batas usia standard adalah 19 tahun bagi lakilaki
dan 16 tahun bagi perempuan.
Sementara dalam pasal lain ditetapkan pula bahwa perkawinan dapat terlaksana ketika
perkawinan kedua mempelai adalah 21 tahun. Ketentuan batas usia perkawinan menurut UU
Nomor 1 tentang Perkawinan 1974, dijelaskan pada pasal 7 berikut ini:
Pasal 7
(1) Perkawinan hanya diijinkan jika pihak pria sudah mencapai umur 19 (sembilan belas)
tahun dan pihak wanita sudah mencapai 16 (enam belas) tahun.
(2) Dalam hal penyimpangan terhadap ayat (1) pasal ini dapat meminta dispensasi kepada
Pengadilan atau Pejabat lain, yang ditunjuk oleh kedua orangtua pihak pria maupun pihak
wanita.
(3) Ketentuan-ketentuan mengenai keadaan salah seorang atau kedua orang tersebut dalam
pasal 6 ayat (3) dan (4) Undang-undang ini, berlaku juga dalam hal permintaan dispensasi
tersebut ayat (2) pasal ini dengan tidak mengurangi yang dimaksud dalam asal 6 ayat (6).
pasal 6 ayat (2) menegaskan bahwa untuk melangsungkan perkawinan seseorang yang
belum mencapai umur 21 harus mendapatkan ijin kedua orangtua, di sisi lain pada pasal 7 ayat (1)
menyebutkan perkawinan hanya diijinkan jika pihak pria sudah mencapai umur 19 tahun, dan
pihak wanita sudah mencapai umur 16 tahun. Bedanya, jika kurang dari 21 tahun, yang
diperlukan ijin orangtua, dan jika kurang dari 19 tahun, perlu ijin pengadilan. Secara lengkap
pasal 6 yang membahas tentang batasan usia perkawinan 21 tahun dan perlu ijin dari pihak
orangtua atau wali, sebagai berikut: Pasal 6:

Perbedaan batasan perkawinan yang berlaku di Indonesia dalam kacamata ijtihad, adalah
hal yang wajar karena bersifat ijtihâdy. Hal senada juga secara metodologis, langkah penentuan
usia kawin didasarkan kepada metode maslahah mursalah. Namun demikian, karena sifatnya
yang ijtihâdy, yang kebenarannya relatif, ketentuan tersebut tidak bersifat kaku. Artinya, apabila
pada suatu dan hal lain perkawinan dari mereka yang usianya di bawah 21 tahun atau sekurangkurangnya
19 tahun untuk pria dan 16 tahun untuk wanita, undang-undang tetap memberi jalan
keluar. Pasal 7 ayat (2) menegaskan: “dalam hal penyimpangan dalam hal (1) pasal ini dapat
minta dispensasi kepada pengadilan atau pejabat lain yang ditunjuk oleh kedua orangtua mereka
laki-laki maupun perempuan.
Dalam kata lain, filosofi dalam pembahasan ini semata-mata untuk mencapai sebuah
rumah tangga yang saîkinah, mawaddah wa rahmah. Maka, pembatasan usia perkawinan sangat
penting sebagai modal awal dalam proses pembentuka rumah tangga. Filosofi tersebut, dapat
dilihat dalam penjelasan umum tentang undang-undang Ripublik Indonesia Nomor 1 tahun 1974
bahwa undang-undang ini mengatur prinsip:
“Calon suami istri itu harus telah masak jiwa raganya untuk dapat melangsungkan
perkawinan, agar dapat diwujudkan tujuan perkawinan secara baik tanpa berakhir pada
perceraian dan mendapat yang baik dan sehat. Untuk itu harus dicegah adanya perkawinan
antara calon suami istri yang masih di bawah umur”. Selain itu, perkawinan memiliki hubungan
dengan masalah kependudukan. Ternyata batas umur yang lebih rendah, bagi seorang wanita
untuk kawin, mengakibatkan laju kelahiran yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan batas
umur yang lebih tinggi. Berhubungan dengan itu, maka undang-undang ini menentukan batas
umur untuk kawin baik bagi pria maupun bagi wanita, ialah 19 tahun bagi pria dan 16 tahun bagi
wanita.
Dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) ditegaskan kembali tentang batasan usia
pernikahan dalam pasal 15 ayat 1 dan 2, sebagaimana berikut:
1. Untuk kemaslahatan keluarga dan rumah tangga perkawinan hanya boleh dilakukan
calon mempelai yang telah mencapai umur yang ditetapkan dalam pasal 7 Undang-
Undang Nomor 1 tahun 1974 yakni calon suami sekurang-kurangnya berumur 19 tahun
dan calon istri sekurang-kurangnya berumur 16 tahun.
2. Bagi calon mempelai yang belum mencapai umur 21 tahun harus mendapat ijin
sebagaimana yang diatur dalam pasal 6 ayat (2), (3), (4) dan (5) UU No. 1 tahun 1974
Batasan usia pernikahan di Indonesia masih dianggap relevan dan masih eksis dijadikan
pedoman sampai saat ini, yaitu perempuan minimal 16 tahun dan laki-laki 19 tahun. Bahkan
Majelis Mahkamah Konstitusi menolak gugatan soal menaikkan batas usia minimal bagi
perempuan dalam Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan.82 Putusan MK itu
menimbulkan kritik masyarakat. Penolakan MK dianggap mengabaikan UU Nomor 35 tahun
2014 tentang Perlindungan Anak yang menetapkan batas usia anak 18 tahun.
Penolakan tersebut seperti membenarkan perkawinan anak. Padahal, secara medis, sosial,
dan ekonomi, perkawinan anak telah dibuktikan berbagai penelitian lebih menimbulkan mudarat
daripada manfaat.
Kontroversi dalam menyikapi sebuah Undang-Undang adalah suatu hal yang sangat
wajar, khususnya di Indonesia yang beragam suku dan budaya serta keyakinan atau aliran yang
beragam pula sehingga timbul beberapa pemahaman yang berbeda-beda, hanya saja dari sudut
mana meninjaunya. Namun demikian, undang-undang telah bijak menyikapi perkara-perkara
khususnya tentang batasan umur minimal perkawinan.
Dalam Alquran dan al-Sunnah, tidak ditemukan penyebutan secara eksplisit mengenai
batasan masa remaja ini. Akan tetapi bila dikaitkan dengan hukum, Rasulullah pernah
mengatakan bahwa seseorang yang telah dibebani kewajiban menjalankan syari’at setelah ia
sampai usia bâligh yang ditandai dengan ihtilam ( ) ‫ إحتالم‬yakni bermimpi jima’ dan disertai
mengeluarkan mani pada laki-laki dan haidh pada perempuan.84 Isyarat Hadis dari Rasulullah
tersebut berdekatan dengan pendapat para ahli psikologi berkenaan dengan awal datangnya masa
remaja. Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Hak Anak maupun UndangUndang
No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan anak,85 memberikan batasan anak adalah seseorang
yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan.
Dalam ketentuan Konvensi PBB tentang hak anak maupun Undang-Undang Nomor 2
tahun 2002 tentang perlindungan anak “Hak anak adalah bagian integral dari hak Asasi Manusia
yang wajib dijamin, dilindungi, dan dipengaruhi oleh orng tua, keluarga, masyarakat, pemerintah
dan Negara.”

1. Pernikahan adalah ikatan lahir batin yang dilaksanakan menurut Syari’at Islam antara
laki-laki dan perempuan untuk hidup bersama dalam satu rumah tangga guna
mendapatkan keturunan. Hukum asal pernikahan adalah sunnah.
2. Khitbah (pinangan) adalah permintaan seorang laki-laki kepada seorang perempuan untuk
dijadikan istri dengan cara-cara umum yang sudah berlaku di masyarakat. Adapun
perempuan yang boleh dikhitbah adalah;
a. Perempuan yang belum berstatus sebagai istri orang lain.
b. Perempuan yang tidak dalam masa ‘iddah.
c. Perempuan yang belum dipinang orang lain.
Jumhur ulama berpendapat bahwa melihat wajah dan kedua telapak tangan
dibolehkan saat khitbah karena dengan hal tersebut dapat diketahui kehalusan tubuh dan
kecantikannya.
3. Sebagian wanita ada yang haram dinikahi untuk selama-lamanya karena sebab-sebab
tertentu, dan sebagian lain ada yang haram dinikahi untuk sementara waktu
karena adanya sebab-sebab tertentu juga.
4. Kafa'ah atau kufu’ adalah kesamaan atau kesetaraan antara calon suami dan calon istri
dari segi keturunan, status sosial, agama, dan harta kekayaan.
5. Wali dalam pernikahan adalah wali perempuan yang melakukan akad nikah dengan
pengantin laki-laki yang menjadi pilihan wanita tersebut.
6. Ijab yaitu ucapan wali (dari pihak perempuan) atau wakilnya sebagai penyerahan kepada
pihak pengantin laki-laki. Sedangkan qabul adalah ucapan pengantin laki-laki atau
wakilnya sebagai tanda terima.
7. Mahar atau maskawin adalah pemberian wajib dari suami kepada istri karena sebab
pernikahan. Mahar bisa berupa uang, benda, perhiasan, atau jasa seperti mengajar al-
Qur’an.
8. Diantara macam-macam nikah terlarang adalah;
- Nikah mut’ah.
- Nikah syighar (kawin tukar).
- Nikah tahlil.
- Nikah beda agama.
Uji Komptensi
1. Seorang wanita hamil karena melakukan hubungan di luar nikah dengan
pasangannya, kemudian untuk menutupi aib keluarga mereka
dinikahkan. Apakah pernikahan yang mereka lakukan sah? Jelaskan
pendapatmu!
2. Bolehkah jika seorang wanita mengajukan beberapa syarat tertentu
kepada seorang laki-laki yang hendak menikahinya?
3. Pada beberapa kasus, terkadang mahar ditentukan wali perempuan
dengan kadar tertentu. Apakah hal yang semisal ini diperbolehkan dalam
Islam?
4. Dalam konteks Fikih (antara maslahat dan mafsadat) apakah nikah sirri
yang tidak tercatat di KUA dibolehkan?
5. Jelaskan hukum pernikahan seorang wanita yang melakukan kawin lari!

Anda mungkin juga menyukai