RINGKASAN PERHITUNGAN PAJAK TERUTANG

OBJEK PAJAK KEGIATAN NILAI PAJAK TERUTANG NAMA SSP KET

Rp.0,- s/d
BELANJA ATK/ - -
Rp.2.000.000,-
BAHAN MATERIAL Belanja 1.Pembelian buku pelajaran
/PAKAIAN /MEUBEL Barang umum dibebaskan dari
DAN SEJENISNYA Rp.2.000.001 s/d PPh 22 100/111 x NK x 1,5% SSP - REKANAN pemungutan PPN.
Rp. Tdk terhingga PPN 100/111 x NK x 11% SSP - INSTANSI PEMERINTAH 2. Pembelian barang yang
sumber dana nya dari dana BOS,
PEMBELIAN MAKAN
dibebaskan dari pemotongan PPh
MINUM DI HOTEL/
pasal 22.
RESTORAN/ RUMAH Rp.0,- s/d
- - 3. Apabila rekanan tidak ber-
MAKAN/ WARUNG Rp.2.000.000,-
Belanja NPWP, pajak disetor atas nama
MAKAN DAN
Barang bendaharawan, dimana tarif PPN
SEJENISNYA BAIK
tetap 11 % dan PPh pasal 22
DIMAKAN DI
menjadi 3 %.
TEMPAT ATAU Rp.2.000.001 s/d
PPh 22 NK x 1,5% SSP - REKANAN 4. Tidak dilakukan pemotongan
DIBAWA PULANG Rp. Tdk terhingga
PPh atas pembayaran belanja
Rp.0,- s/d barang dan jasa kepada rekanan
- - -
Rp.2.000.000,- yang menyerahkan FC Surat
DANA BOS
Rp.2.000.001,- s/d Keterangan PP 23
- - -
PENGADAAN BUKU Rp.Tdk Terhingga 5. Tidak dilakukan pemotongan
PELAJARAN UMUM Rp.0,- s/d PPh dan pemungutan PPN atas
- - -
SELAIN Rp.2.000.000,- Pembayaran dengan mekanisme
DANA BOS Rp.2.000.001,- s/d Uang Persediaan atas transaksi
PPh 22 NK x 1,5% SSP - REKANAN
Rp.Tdk Terhingga sebagaimana dimaksud pada
Pasal 9 ayat (1) PMK-
Rp.0,- s/d 59/PMK.03/2022 yang dilakukan
KAMUS / ATLAS / - - - melalui Pihak Lain dalam Sistem
Rp.2.000.000,-
BUKU CERPEN Belanja Informasi Pengadaan.
(BUKAN BUKU Barang
PPh 22 100/111 x NK x 1,5% SSP - REKANAN
PELAJARAN UMUM) Rp.2.000.001,- s/d
Rp.Tdk Terhingga PPN 100/111 x NK x 11% SSP - INSTANSI PEMERINTAH

Rp.0,- s/d
OP PPh 21 100/111 x (50 % x NK) x 5 % SSP - INSTANSI PEMERINTAH & BUKTI
Rp2.000.000,-
PEMOTONGAN
Rp.2.000.001,- s/d PPh 21 100/111 x (50 % x NK) x 5 %
OP
Rp.Tdk Terhingga PPN 100/111 x NK x 11% SSP - INSTANSI PEMERINTAH
CETAK & Rp.0,- s/d SSP - INSTANSI PEMERINTAH & BUKTI
Belanja Jasa Badan PPh 23 100/111 x NK x 2%
PENGGANDAAN Rp.2.000.000,- PEMOTONGAN
SSP
Rp.2.000.001,- s/d PPh 23 100/111 x NK x 2% BENDAHARA DINAS & BUKTI
Badan PEMOTONGAN
Rp.Tdk Terhingga
PPN 100/111 x NK x 11% SSP - INSTANSI PEMERINTAH

Rp.0,- s/d SSP - INSTANSI PEMERINTAH & BUKTI

OP / Badan PPh Pasal 23 (Masa) 100/111 x NK x 2%
Rp.2.000.000,- PEMOTONGAN
RENTAL MOBIL
(Plat Hitam) SSP - INSTANSI PEMERINTAH & BUKTI
Rp.2.000.001,- s/d PPh Pasal 23 (Masa) 100/111 x NK x 2%
OP / Badan PEMOTONGAN
Rp.Tdk Terhingga
PPN 100/111 x NK x 11% SSP - INSTANSI PEMERINTAH

Rp.0,- s/d SSP - INSTANSI PEMERINTAH & BUKTI

SEWA PERALATAN OP / Badan PPh Pasal 23 (Masa) 100/111 x NK x 2%
Rp.2.000.000,- PEMOTONGAN
(MEJA/KURSI/TENDA
/ALAT BERAT DLL) SSP - INSTANSI PEMERINTAH & BUKTI
SELAIN TANAH DAN Rp.2.000.001,- s/d PPh Pasal 23 (Masa) 100/111 x NK x 2%
OP / Badan PEMOTONGAN
ATAU BANGUNAN Rp.Tdk Terhingga
PPN 100/111 x NK x 2% SSP - INSTANSI PEMERINTAH
 SSP - INSTANSI PEMERINTAH & BUKTI
OP PPh Pasal 21 100/111 x (50 % x NK) x 5 %
PEMOTONGAN
Rp.0,- s/d
Rp.2.000.000,- 1, Apabila rekanan tidak ber-
SSP - INSTANSI PEMERINTAH & BUKTI
Badan PPh Pasal 23 100/111 x NK x 2% NPWP, PPN disetor atas nama
PEMOTONGAN
PEMELIHARAAN bendaharawan, dimana tarif PPN
KENDARAAN Belanja Jasa tetap 11 % sedangkan tarif PPh
SSP - INSTANSI PEMERINTAH & BUKTI
(kuitansi gabung) OP PPh Pasal 21 100/111 x (50 % x NK) x 5 % psl 21 menjadi 6% sedangkan
PEMOTONGAN
tarif PPh pasal 23 menjadi 4 %.
Rp.2.000.001,- s/d
Rp.Tdk Terhingga SSP - INSTANSI PEMERINTAH & BUKTI
Badan PPh Pasal 23 (Masa) 100/111 x NK x 2% 2. Jasa Catering tidak terutang
PEMOTONGAN
PPN
OP / Badan PPN 100/111 x NK x 11% SSP - INSTANSI PEMERINTAH
Cat : Apabila Kuitansi antara pembelian spare part dan jasa dipisah, maka atas pembelian spare part nya dipotong PPh pasal 22 sedangkan jasanya dipotong PPh pasal 3. Rental Mobil plat kuning
21/pasal 23. dibebaskan dr pemungutan PPN
tapi tetap dipotong PPh pasal 23.
SSP - INSTANSI PEMERINTAH & BUKTI
OP PPh 21 5 % x (50 % x NK)
PEMOTONGAN
MAKAN MINUM
Belanja Jasa TANPA BATAS
CATERING
SSP - INSTANSI PEMERINTAH & BUKTI
Badan PPh 23 2% x NK
PEMOTONGAN

Cat: Yg dimaksud jasa catering adalah penyajian makanan dilakukan oleh wajib pajak, jadi apabila bendaharawan yg membeli langsung di tempat wajib pajak,
walaupun itu merupakan makanan jadi (nasi kotak) hal itu dianggap sebagai pembelian barang yang dikenakan PPh pasal 22

Rp.0,- s/d SSP - INSTANSI PEMERINTAH & BUKTI

PPh Psl 4 (2) 100/111 x NK x 10%
Rp.2.000.000,- PEMOTONGAN
SEWA RUANGAN,
SEWA GEDUNG,
SSP - INSTANSI PEMERINTAH & BUKTI
RUKO DLL Sewa Rp.2.000.001,- s/d PPh Psl 4 (2) 100/111 x NK x 10%
PEMOTONGAN
Rp.Tdk Terhingga
PPN 100/111 x NK x 11% SSP - INSTANSI PEMERINTAH

SEWA KAMAR HOTEL TIDAK DIKENAKAN PAJAK PUSAT/ MASUK PAJAK DAERAH

GOL. IV - Honor Diterima x 15%

PPh Pasal 21
PNS GOL. III - Honor Diterima x 5%
Final Apabila tidak memiliki NPWP,
SSP - INSTANSI PEMERINTAH & BUKTI
HONORARIUM GOL. II & I - Honor Diterima x 0% tarif PPh pasal 21 menjadi 120%
PEMOTONGAN
dari tarif normal
Pemateri PPh Psl 21 - (Honor Diterimax50%)x 5%
Non PNS
Peserta Kegiatan Non Final - Honor Diterima x 5%
KODE MAP
PPN 411211 900 (non-Bendahara)
910 (Bendahara APBN)
920 (Bendahara APBD)
930 (Bendahara Dana Desa)
PPh . 21 411121 100 (Tidak final)
402 (Final)
Pembayaran Pajak wajib
PPh . 22 411122 900 (non-Bendahara) menggunakan kode biling. Kode
910 (Bendahara APBN) billing dibuat secara mandiri di
situs djponline.pajak.go.id
920 (Bendahara APBD)
930 (Bendahara Dana Desa)
PPh . 23 411124 100 (Masa/sewa)
104 (Jasa)
PPh PASAL 4 (2) 411128 403 (Sewa tanah dan atau bangunan)
409 (Konstruksi)