SURAT KEPUTUSAN
PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH BESUKI
NO.04/KEP/IV.0/B/2023
Tentang :
PENETAPAN ANGGOTA MUSYCAB DAN AGENDA ACARA MUSYAWARAH
CABANG KE-14 MUHAMMADIYAH BESUKI
Bismillahirrahmanirrahim
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Besuki :
Menimbang : 1. Bahwa untuk ketertiban dan kelancaran pelaksanaan Musyawarah
Cabang Ke-14 Muhammadiyah Besuki, perlu ditetapkan jumlah
anggota dan hal yang berkaitan dengan administrasi musycab.
2. Bahwa Musycab ke-14 akan dilaksanakan pada tanggal 03
September 2023 di besuki
3. Bahwa jumlah anggota Musycab ke -14 Muhammadiyah Besuki
diperlukan untuk kepentingan adminsitrasi pendaftaran dan
legitimasi anggota musycab.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar Muhammadiyah Pasal 26
2. Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah Pasal 25
Memperhatikan : Hasil Pembahasan dan Keputusan Musyawarah Pimpinan Cabang
( Musypimcab ) ke - 2 Muhammadiyah Besuki, tanggal …………….
2023.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KEPUTUSAN PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH BESUKI
TENTANG PENETAPAN ANGGOTA MUSYCAB DAN AGENDA
ACARA MUSYAWARAH CABANG KE-14 MUHAMMADIYAH BESUKI
Pertama : Menetapkan jumlah anggota Musycab ke-14 dan Agenda Acara
Musycab sebagaimana terlampir.
Kedua : Apabila dikemudian hari diketahui terdapat kekeliruan atau kekurangan
dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Besuki
Pada Tanggal : Shafar 1445 H
Agustus 2023 M
Ketua, Sekretaris,
PENANGGUNG
NO. PUKUL ACARA / KEGIATAN
JAWAB
SURAT KEPUTUSAN
PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH BESUKI
NO.05/KEP/IV.0/B/2023
Tentang :
TATA TERTIB MUSYAWARAH CABANG KE - 14
MUHAMMADIYAH BESUKI
Bismillahirrahmanirrahim
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Besuki :
Menimbang : Bahwa untuk ketertiban dan kelancaran rapat rapat dalam Musyawarah
Cabang Ke - 14 Muhammadiyah Besuki, perlu dibuat Tata Tertib.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar Muhammadiyah Pasal 26, 30 dan 31.
2. Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah Pasal 25, 29 dan 30
3. Keputusan Muktamar Muhammadiyah Ke - 48 di Surakarta..
4. Keputusan Musywil Ke - 16 Muhammadiyah Jawa Timur di Ponorogo.
5. Keputusan Musyda Ke - 10 Muhammadiyah Kabupaten Situbondo
Memperhatikan : Hasil Pembahasan dan Keputusan Musyawarah Pimpinan Cabang
(Musypimca) ke-2 Muhammadiyah Besuki, tanggal ………………. 2023.
MEMUTUSKAN
BAB I
PENGERTIAN
Pasal 1
Yang dimaksud dengan Musyawarah Cabang Muhammadiyah Besuki dalam tata tertib ini
adalah Musycab Ke - 14 Muhammadiyah Besuki yang merupakan permusyawaratan
tertinggi dalam persyarikatan Muhammadiyah di Tingkat Cabang yang diselenggarakan
pada hari Ahad, 18 Shafar 1445 H. bertepatan dengan tanggal 03 September 2023 M. di
Besuki. Selanjutnya disebut Musycab.
Pasal 2
Musyda Muhammadiyah Besuki, yang berfungsi untuk :
a. Mengevaluasi laporan pertanggung jawaban Pimpinan Cabang Muhammadiyah
Besuki periode 2015-2022.
b. Menyusun program kerja untuk periode kepemimpinan 2022-2027.
c. Memilih Pimpinan Cabang Muhammadiyah Besuki masa jabatan 2022-2027.
Pasal 3
(1). Musycab ini dipandang sah apabila dihadiri oleh dua pertiga anggota Musycab yang
telah diundang secara sah oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Besuki.
(2). Apabila anggota Musyda yang hadir tidak memenuhi jumlah dua pertiga, maka
Musycab ditunda selama satu jam dan setelah itu dapat dibuka kembali.
Apabila anggota yang hadir masih belum memenuhi jumlah dua pertiga, maka
Musycab ditunda lagi selama satu jam dan setelah itu dapat dibuka serta dinyatakan
sah tanpa mempertimbangkan jumlah kehadiran anggota Musycab.
BAB II
Musycab Muhammadiyah Besuki Ke - 14 6
PESERTA
Pasal 4
Musycab dihadiri oleh :
1. Anggota Musycab, yang terdiri dari :
a. Ketua dan Anggota Pimpinan Cabang Muhammadiyah periode 2015-2022.
b. Ketua Pimpinan Ranting atau penggantinya.
c. Wakil Pimpinan Ranting, masing-masing sebanyak 3 (tiga) orang.
d. Wakil organisasi otonom tingkat Cabang, masing-masing 2 (dua) orang.
2. Peserta Musycab, terdiri dari :
Wakil unsur Pembantu Pimpinan Tingkat Cabang ( Majelis/Lembaga ), masing -
masing 2 (dua) orang
3. Peninjau dan Undangan khusus dari kalangan Persyarikatan yang ditentukan oleh
Pimpinan Cabang.
4. Acara Musycab yang khusus membicarakan dan melakukan pemilihan Anggota
Pimpinan Cabang hanya diikuti oleh Anggota Musycab.
Pasal 5
1. Setiap anggota Musycab sebagaimana tercantum dalam Pasal 4 ayat 1 mempunyai
hak bicara dan hak suara.
2. Setiap peserta Musycab sebagaimana tercantum dalam pasal 4 ayat 2 hanya
mempunyai hak bicara.
3. Peninjau Musycab sebagaimana tercantum dalam pasal 4 ayat 3 tidak mempunyai hak
bicara dan hak suara.
BAB III
ACARA MUSYCAB
Pasal 6
1. Acara Musycab terdiri dari :
a. Laporan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Periode 2015-2022.
b. Penyusunan Program Pimpinan Cabang Muhammadiyah untuk periode 2015-2022.
c. Pemilihan Anggota Pimpinan Cabang Muhammadiyah Periode 2015-2022.
d. Usul-usul dan lain-lain.
2. Isi dan Susunan Acara Musycab ditentukan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah.
BAB IV
PERSIDANGAN
Pasal 7
Jenis persidangan terdiri dari :
a. Upacara pembukaan dan penutupan yang dihadiri oleh anggota dan peserta
Musycab, peninjau serta undangan.
b. Sidang Pleno, yang dihadiri oleh anggota dan peserta Musycab, dipimpin oleh
Pimpinan Cabang Muhammadiyah.
c. Sidang Pemilihan Pimpinan Cabang Muhammadiyah diikuti oleh anggota Musycab
dan dipimpin oleh Panitia Pemilihan.
d. Sidang Komisi, yang dihadiri oleh :
1. Anggota komisi masing-masing dari anggota Musycab dan;
2. Peserta Musycab
Dipimpin oleh anggota komisi dan didampingi oleh nara sumber ( PCM ).
Pasal 8
1. Pimpinan Cabang Muhammadiyah mengatur jadwal sidang-sidang Musycab dan tertib
acaranya serta menetapkan Pimpinan Sidang.
2. Pimpinan Sidang memimpin jalannya sidang-sidang dan bertanggung jawab atas
ketertibannya.
3. Pimpinan Sidang mengatur waktu pemberian tanggapan dari peserta atas prasaran -
prasaran yang dikemukakan, dalam Sidang Pleno dan Sidang Komisi.
4. Pimpinan Sidang berhak menegur peserta yang tidak menaati ketentuan yang telah
ditetapkan, pembicaraan menyimpang dari pokok acara, melebihi waktu yang
disediakan, membuat gaduh dan keruhnya suasana sidang.
Musycab Muhammadiyah Besuki Ke - 14 7
5. Apabila setelah diberi peringatan tidak mengindahkannya, Pimpinan Sidang berhak
menghentikannya dan bila perlu memerintahkan ke luar dari arena rapat.
BAB V
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 9
1. Keputusan musyawarah diusahakan diambil dengan suara bulat.
2. Apabila dilakukan dengan pemungutan suara, keputusan diambil dengan suara
terbanyak mutlak, yaitu separuh lebih satu dari jumlah yang berhak suara/bicara.
3. Pemungutan suara atas seseorang atau masalah yang penting dilakukan
dengan tertulis dan rahasia.
4. Apabila dalam suatu pemungutan suara terdapat jumlah yang sama banyaknya,
pemungutan suara dapat diulangi dengan memberi kesempatan kepada masing-
masing pihak untuk menambah penjelasan.
Dan Apabila tiga kali pemungutan suara hasilnya sama atau tidak memenuhi syarat
untuk mengambil keputusan, maka pembicaraan dihentikan tanpa suatu keputusan.
Pasal 10
1. Keputusan Musycab mulai berlaku setelah ditanfidz oleh Pimpinan Cabang
Muhammadiyah dan tetap berlaku sampai diubah atau dibatalkan oleh Musycab
berikutnya.
2. Selambat-lambatnya dua bulan sesudah Musycab, Pimpinan Cabang
Muhammadiyah harus sudah mentanfidzkan keputusan-keputusannya.
BAB VI
PEMILIHAN PIMPINAN CABANG
Pasal 11
Pelaksanaan Pemilihan Pimpinan Cabang Muhammadiyah diatur dalam ketentuan tata
tertib tersendiri.
BAB VII
PENUTUP
Pasal 12
1. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan ditetapkan oleh dan atas kebijakan
Pimpinan Cabang.
2. Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Besuki
Pada Tanggal : Shafar 1445 H
Agustus 2023 M
Ketua, Sekretaris,
SURAT KEPUTUSAN
PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH BESUKI
NO.06/KEP/IV.0/B/2023
Tentang :
TATA TERTIB PEMILIHAN
ANGGOTA PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH BESUKI
PERIODE 2022 - 2027
Bismillahirrahmanirrahim
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Besuki :
Menimbang : Bahwa untuk melaksanakan pemilihan Anggota Pimpinan Cabang
Muhammadiyah Besuki Periode 2022 - 2027 dalam Musycab ke-14,
perlu menetapkan Tata Tertib Pemilihan Anggota Pimpinan Cabang
Muhammadiyah Besuki Periode 2022-2027.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar Muhammadiyah Pasal 13, dan Pasal 16.
2. Anggaran Rumat Tanggal Muhammadiyah Pasal 12 dan Pasal15.
3. Keputusan Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Surakarta.
4. Keputusan Musywil ke-16 Muhammadiyah Jawa Timur di Ponorogo
5. Keputusan Musyda ke-10 Muhammadiyah Kabupaten Situbondo
Memperhatikan : Hasil Pembahasan dan Keputusan Musyawarah Pimpinan Cabang
(Musypimca) ke-2 Muhammadiyah Besuki, tanggal Agustus 2023.
MEMUTUSKAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Anggota Muhammadiyah ialah warga negara Indonesia yang berdomisi di Kabupaten
Situbondo beragama Islam, menyetujui dan bersedia melaksanakan maksud dan
tujuan Muhammadiyah, dan diutamakan yang mempunyai Kartu Anggota
Muhammadiyah yang dikeluarkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
2. Calon ialah anggota Muhammadiyah yang diusulkan oleh Anggota Pimpinan Cabang
Muhammadiyah Besuki, Pimpinan Ranting Muhammadiyah dan Pimpinan Ortom
tingkat Cabang untuk dipilih sebagai anggota Pimpinan Cabang Muhammadiyah Besuki
periode 2022-2027.
3. Calon Sementara ialah calon yang telah menyatakan kesediaan pencalonan dirinya
dan menurut penelitian Panitia Pemilihan memenuhi persyaratan sebagai calon
4 Calon Tetap ialah calon yang dipilih dan ditetapkan oleh Musycab dari antara calon
sementara untuk dipilih menjadi menjadi Anggota Pimpinan Cabang Muhammadiyah
Besuki periode 2022-2027.
5. Panitia Pemilihan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Besuki, untuk selanjutnya disebut
Panitia Pemilihan ialah panitia yang dibentuk oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah
Besuki dengan tugas pokok menyiapkan dan menyelenggarakan pemilihan Pimpinan
Cabang Muhammadiyah Besuki periode 2022-2027.
BAB II
Musycab Muhammadiyah Besuki Ke - 14 9
CALON
Pasal 2
1. Setiap anggota Muhammadiyah yang memenuhi syarat dapat dicalonkan menjadi
Anggota Pimpinan Cabang Muhammadiyah Besuki periode 2022-2027.
2. Syarat untuk dapat dicalonkan sebagai Anggota Pimpinan Cabang Muhammadiyah
Besuki ialah :
a. Taat beribadah dan mengamalkan ajaran Islam.
b. Setia kepada prinsip-prinsip dasar perjuangan Muhammadiyah.
c. Dapat menjadi teladan dalam Persyarikatan.
d. Taat kepada garis kebijakan Pimpinan Muhammadiyah.
e. Memiliki kecakapan dan berkemampuan menjalankan tugasnya.
f. Telah menjadi anggota Muhammadiyah selama 1 (satu) tahun.
g. Berpengalaman dalam kepemimpinan dilingkungan Persyarikatan :
1). Pernah menjadi Anggota Pimpinan Cabang /Majelis/Lembaga atau
Organisasi Otonom Cabang sekurang-kurangnya satu periode, atau
2). Pernah menjadi Anggota Pimpinan Persyarikatan tingkat Ranting
Sekurang - kurangnya satu periode, atau
3). Pernah menjadi anggota pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah atau
suatu kepanitiaan yang dibentuk oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah
Besuki sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun.
h. Tidak merangkap jabatan dalam pimpinan organisasi politik dan pimpinan organisasi
yang amal usahanya sama dengan Persyarikatan disemua tingkat.
i. Penyimpangan dari ayat 2 butir f, g, dan h pasal ini hanya dapat dilakukan atas
keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
3. Setiap anggota yang dicalonkan, setelah mendapat pemberitahuan secara tertulis dari
Panitia Pemilihan tentang pencalonan dirinya, berhak menerima atau menolak
pencalonan tersebut dan berkewajiban menyampaikan keputusannya secara tertulis
kepada Panitia Pemilihan selambat-lambatnya 1 minggu ( tanggal 5 maret 2023 )
sebelum pelaksanaan Musycab. Apabila melebihi batas waktu yang ditentukan,
dianggap tidak bersedia.
BAB III
PENCALONAN
Pasal 3
1. Pencalon yang berhak mengajukan Calon Anggota Pimpinan Cabang Muhammadiyah
Periode 2022-2027, adalah :
a. Anggota Pimpinan Cabang Muhammadiyah Periode 2015 - 2022
b. Pimpinan Ranting Muhammadiyah Se-Kecamatan Besuki
c. Pimpinan Ortom Tingkat Cabang
2. Pencalon mengajukan calon sebanyak sembilan ( 9 ) orang dengan mengisi blanko
pencalonan yang disediakan oleh Panitia Pemilihan dan menyerahkan blanko
pencalonan kepada Panitia Pemilihan setelah diisi seperlunya, sesuai jadwal waktu
yang tealh ditetapkan oleh Panitia Pemilihan.
BAB IV
PROSES DAN CARA PEMELIHAN
Pasal 4
1. Panitia Pemilihan menerima dan menghimpun nama-nama calon yang diusulkan oleh
sebagai mana dalam Bab III diatas, kemudian meneliti sesuai persyaratan sebagai
calon Anggota Pimpinan Cabang dan meminta kesediaan yang bersangkutan untuk
dicalonkan.
2. Panitia Pemilihan menyusun daftar calon sementara yang memenuhi syarat dan telah
menyatakan kesediaannya berdasarkan nomor urut abjad.
3. Sebelum melakukan pemilihan, Musycab mengesahkan calon sementara yang diajukan
oleh Panitia Pemilihan menjadi calon tetap.
Pasal 5
1. Setiap pemilih wajib memilih 9 (sembilan) orang dengan cara melingkari nomor abjad
dari masing-masing calon yang dikehendaki.
2. Bila melingkari suatu nomor calon keliru dari yang dikehendaki, maka lingkaran nomor
tersebut disilang dan selanjutnya lalu melingkari nomor calon yang dikehendaki.
3. Bilamana kartu suara yang diterima rusak atau terlalu banyak coretan sehingga dinilai
kurang baik, maka kartu suara tersebut dikembalikan kepada Panitia Pemilihan dan
berhak mendapatkan penggantinya.
4. Kesempatan untuk memperoleh kartu suara hanya diberikan sebanyak 2 kali.
5. Setelah pengisian kartu suara selesai lalu dilipat dan dimasukkan kedalam kotak suara
yang disediakan oleh Panitia Pemilihan.
Pasal 6
1. Bilamana sudah tidak ada lagi pemilih yang akan menggunakan haknya,
sedangkan berdasarkan panggilan oleh panitia pemilihan masih ada yang belum hadir,
maka nama yang bersangkutan dipanggil ulang sampai tiga kali.
2. Bilamana pemilih yang bersangkutan belum juga hadir, berarti tidak menggunakan hak
pilihnya dan haknya tidak boleh dialihkan kepada siapapun juga.
BAB V
KARTU SUARA
Pasal 7
1. Kartu suara disediakan oleh Panitia Pemilihan sebanyak jumlah Anggota Musycab
ditambah cadangan sebanyak 10 %.
2. Dalam kartu suara tercantum semua nama-nama calon tetap yang disusun berdasarkan
abjad, dan ditanda tangani oleh ketua dan sekretaris Panitia Pemilihan.
Pasal 8
Setiap pemilih, yang terdiri dari Anggota Musycab dipanggil seorang demi seorang oleh
Panitia Pemilihan untuk diberi kartu suara.
BAB VI
PERHITUNGAN SUARA
Pasal 9
1. Jika tidak ada lagi yang menggunakan hak pilihnya, panitia pemilihan mengumumkan
bahwa penggunaan hak pilih tetap ditutup dan menyatakan bahwa perhitungan suara
akan dimulai.
2. Untuk menyaksikan perhitungan suara, panitia pemilihan meminta 3 ( tiga )
orang peserta musycab untuk bertindak sebagai saksi.
3. Selanjutnya kartu suara dikeluarkan dari kotak suara dan dihitung jumlahnya.
4. Sisa kartu suara yang tidak dipakai juga dihitung.
5. Jumlah kartu suara yang dipakai beserta sisanya diumumkan kepada peserta
musycab.
6. Bilamana terdapat selisih antara jumlah kartu suara sebagaimana tercantum dalam ayat
(5) diatas dengan jumlah kartu suara yang disediakan oleh Panitia Pemilihan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat 1, maka Panitia Pemilihan wajib
bertanggungjawab kepada Anggota Musycab dan dibuatkan Berita Acaranya.
Pasal 11
1. Nama calon yang terpilih dalam setiap kartu suara dibacakan dengan suara keras oleh
Panitia Pemilihan serta dicatat dalam lembar penghitungan suara yang dapat dilihat
dengan oleh peserta Musycab.
2. Jumlah hasil perolehan masing-masing calon diumumkan kepada Anggota Musyda,
dan suara terbanyak peringkat 1 sampai 9 ditetapkan sebagai Tim Formatur.
3. Apabila terdapat jumlah suara yang sama diantara jumlah terbanyak para calon, maka
diadakan pemilihan ulang untuk calon suara yang memperoleh jumlah sama.
4. Hasil pemilihan dibuatkan Berita Acara Pemilihan.
BAB VII
PENETAPAN KETUA
Pasal 12
1. Sembilan orang calon terpilih mengadakan rapat Formatur yang dipimpin oleh Ketua
Formatur dan Sekretaris Formatur. Suara terbanyak pertama sebagai Ketua Formatur
dan suara terbanyak kedua sebagai Sekretaris Formatur.
2. Rapat Formatur (9 orang) menetapkan 1 (satu) orang diantara mereka untuk ditetapkan
sebagai Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Besuki periode 2022-2027, yang
akan diajukan kepada Pimpinan Daerah Muhammadiyah Situbondo.
BAB VIII
PANITIA PEMILIHAN
Pasal 13
1. Pemilihan Anggota Pimpinan Cabang Muhammadiyah Besuki periode 2022-2027
diselenggarakan oleh Panitia Pemilihan.
2. Panitia Pemilihan bertugas :
a. Menyelenggarakan pemilihan Anggota Pimpinan Cabang Muhammadiyah sejak
pengumpulan nama calon sampai terpilih anggota dan ketua Pimpinan Cabang
periode 2022-2027.
b. Memimpin acara pemilihan anggota Pimpinan Cabang Muhammadiyah Besuki
periode 2022-2027.
c. Memandu rapat anggota formatur Pimpinan Cabang Muhammadiyah terpilih dan
selanjutnya diserahkan kepada Ketua Formatur dan Sekteratis Formatur untuk
memimpin rapat penetapan Ketua dan Sekretaris Pimpinan Cabang
Muhammadiyah.
3. Panitia Pemilihan bertanggungjawab atas ketertiban dan kelancaran jalannya
pemilihan Pimpinan Cabang Muhammadiyah.
BAB IX
PENUTUP
Pasal 14
Ditetapkan di : Besuki
Pada Tanggal : Shafar 1445 H
Agustus 2023 M
Ketua, Sekretaris,
BAB I
PENDAHULUAN
Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. atas segala limpahan rahmat,
nikmat dan hidayah-Nya sehingga pada hari ini kita dapat hadir dalam forum terhormat,
Musyawarah Cabang ke -14 Muhammadiyah Besuki tahun 2023 untuk membicarakan hal-
hal yang strategis dengan dakwah islamiyah amar ma’ruf nahi munkar melalui
persyarikatan yang kita cintai. Sholawat serta salam semoga pula tetap tercurahkan
kepada junjungan kita nabi Muhammad saw, keluarga, shahabat-shahabatnya serta para
pengikutnya hingga akhir zaman.
a. Kebijaksanaan Pimpinan
b. Organisasi
c. Pelaksanaan keputusan musyawarah/pimpinan di atasnya
d. Keuangan
Bab I : Pendahuluan
Bab II : Keorganisasian
Bab III : Pelaksanaan Program dan Amal Usaha
Bab IV : Keharta Bendaan
Bab V : Keuangan
Bab VI : Penutup
Setelah Pimpinan Cabang terpilih tersebut disahkan oleh PDM Situbondo, maka
PCM Besuki kemudian menyusun formasi kepemimpinan PCM. Susunan personalia PCM
periode 2015-2020 tertuangkan dalam Surat Keputusan PCM No. 01/KEP/III.0/D/2016
tertanggal 12 Sya’ban 1437 H./19 Mei 2016 M. dengan susunan sebagai berikut :
SUSUNAN PERSONALIA
PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH BESUKI
PERIODE 2015-2022
9. Bendahara ( Wahyudi )
Namun dalam perkembangan selanjutnya pada tahun 2018, ada Anggota PCM yang tidak
bisa aktif sampai diakhir periode ini, yaitu Bapak Abdul Malik, ST.MM ( Wakil Sekretaris )
mengundurkan diri karena pindah domisili dan tahun 2019 Bapak Samsul Hidayat, S.Hi
( Wakil Ketua II ) mengundurkan diri dari Anggota PCM karena ada aturan dari KPU,
bahwa pimpinan KPU tidak boleh merangkap dengan pimpinan di Ormas manapun dan
pada tahun 2021 Bapak Drs. Buridin Iksan Sugito ( Wakil Ketua I ) meninggal dunia karena
Covid-19, melalui forum Rapat tahun 2023 diputuskan sebagai berikut :
1. Bapak Samsul Hidayat, S.Hi digantikan Sdr. Khoirul Barie
2. Bapak Abdul Malik,ST.MM, digantikan Bapak Suratno,
S.Pd.SD
3. Bpk. Drs. Buridin Iksan Sugito, digantikan Bapak Drs.
Ratidjo Bukani
sehingga secara lengkap Susunan Personalia Anggota PCM Besuki berdasarkan hasil
rapat :
Adapun Pimpinan Majelis dan Lembaga yang kemudian di sahkan dengan Surat
Keputusan adalah sebagai berikut :
A. PELAKSANAAN PROGRAM
Dalam kurun waktu 7 tahun ini sejak Musycab ke-13, tanggal 24 Mei 2016, maka
program-program kerja Muhammadiyah Cabang Besuki periode 2015-2020, yang
sudah terlaksana baik oleh pimpinan persyarikatan maupun oleh majelis dan lembaga
dapat berjalan baik walaupun banyak mengalami hambatan dan kesulitan khususnya
mengenai dana yang ada. Pada tahun 2020 negara kita dilanda Covid-19 tak
terkecuali di Kecamatan Besuki, maka program dan kegiatan Muhammadiyah hampir
seluruhnya terhenti, kita hanya menjalankan kegiatan kemanusian saja, maka dalam
rangka turut serta dalam penanggulangan Covid-19, Muhammadiyah Besuki memiliki
tugas antara lain :
1. Menyebarluaskan Edaran PP Muhammadiyah dan PWM
kepada jajaran persyarikatn dan warga Muhammadiyah tentang, tuntunan
beribadah, sholat Jum’at, Sholat Ied dan pelaksanaan pembelajaran di lembaga
Muhammadiyah serta pelaksanaan pertemuan dan kegiatan persyarikatan pada
masa Pandemi Covid-19.
2. Memberikan edukasi kepada warga Muhammadiyah tentang
pentingnya 5 M (Menggunakan Masker, Mencuci Tangan secara rutin, Manjaga
Jarak, Menjauhi Kerumunan dan Mengurangi Mobilitas ) dalam rangka pencegahan
dari Covid-19 .
3. Memberikan santunan sembako, uang dll, kepada keluarga
yang terdampak Covid-19.
4. Memberikan alat pelindung diri seperti masker, hand sanitizer
kepada warga dan masyarakat.
Berikut kami laporkan tentang keberadaan dan pengelolaan beberapa Amal Usaha
Muhammadiyah di Cabang Muhammadiyah Besuki, antara lain terlampir :
a. Lembaga Pendidikan
A. Inventaris Perkantoran.
Persyarikatan dalam setiap tingkatannya memiliki harta benda berupa tanah dan
bangunan yang dimiliki Muhammadiyah dan dikelola oleh Daerah, Cabang dan
Ranting Muhammadiyah. Disamping itu Muhammadiyah mengupayakan pembelian
Lahan / Tanah untuk pengembangan dakwah Muhammadiyah Besuki.
Adapun tanah milik persyarikatan berikut penggunaannya yang tercatat di PCM Besuki
antara lain :
BUKTI LUAS
NO LOKASI STATUS PEMANFAATAN KET
PEMILIKAN (M2)
Sertifikat Sertifikat di
1. Kalimas Hak Milik No. 583
1.380 PAUD, TK, TPA
PCM
Sertifikat Sertifikat di
2. Besuki Wakaf No.1195 dan 1215 SD PCM
No. 1196
Dalam
Sertifikat proses balik
3. Besuki Hak Milik No. 608
608 SD nama di
BPN
Dalam
Sertifikat proses balik
4. Besuki Wakaf No.
Rumah Tahfidz nama di
BPN
A. Sumber Dana
Sumber dana PCM untuk menjalankan roda persyarikatan diperoleh dari :
1. Sumbangan dari donatur;
2. Konstribusi dari penjualan mangga di Kalimas dan dan Kota Timur
3. Infaq Sholat Idul Fitri dan Idul Adha
Ketua, Sekretaris,
KETERANGAN :
I. JUMLAH TOTAL SALDO KEUANGAN PCM PER …………………….. 2023
1. Saldo keuangan KAS tunai
2. =
Saldo bank Muamalat
3. =
Saldo bank Jatim
=
Jumlah Saldo Akhir
=
II. INVESTASI =
1. Investasi pada SPBU Tunas Harapan =
2. Investasi pada SPBU Tunas Harapan atas tanah =
Jumlah Investasi =
=
Iii. JUMLAH SALDO DAN INVENTASI = Rp.
Ketua, Sekretaris,
NO. SK
NO. ALAMAT KANTOR KETUA TELP / HP
PCM / PRM PENDIRIAN PIMPINAN
SD Muhammadiyah 1
1. Jl. Mawar No. 60 A Kota Timur 893665 Moh. Zainul Abidin, S.Pd.I 102052304001 1 Juli 2004
Besuki
Besuki Situbondo
Lampiran LPJ
1. KONSOLIDASI 1. Penguatan dan 1. Mengadakan pengajian- Ramadhan 1437 H. 1.Teraktualisasikannya Pemahaman Penguatan Ideologi
ORGANISASI pengembangan organisasi pengajian atau kajian- dan tanggal 25-26 prinsip-prinsip, pimpinan terhadap Gerakan perlu
melalui Pemasyarakatan kajian pimpinan yang Maret 2017 idealisme, dan Ideologi Gerakan diadakan disetiap
Manhaj Gerakan diselenggarakan disemua konsep-konsep dasar meningkat. kesempatan dan
Muhammadiyah lini organisasi serta gerakan serta kegiatan
(Muqaddimah AD, mengikutsertakan berkembangnya Muhammadiyah
Kepribadian, Khittah, kegiatan Kajian kualitas institusi
MKCH, Pedoman Hidup Ramadhan dan Darul organisasi yang
Islami) dan Ideopolitor Arqom menunjukkan
( Ideologi, politik, dan keunggulan
organisasi)
2. Peningkatan konsolidasi, 2.Mengadakan Tanggal 1 Mei 2.Meningkatnya Pimpinan dalam Hasil Rakerpim
koordinasi dan komunikasi Pelantikan Anggota 2016 dan tanggal komitmen, wawasan, menjalankan organiasi agar ditindak
terstruktur dengan semua PDM , Pimpinan 13 Nopember 2016 dan aksi gerakan memiliki komitmen lanjuti dengan
ortom, majelis dan lembaga Majelis/Lembaga serta Muhammadiyah yang tinggi & amanah kegaiatan aksi dan
di tingkat daerah serta cabang mengadakan yang sinergis dan kegiatan nyata.
dan ranting Rakerpim . kompak .
2. KOORDINASI 1.Peningkatan komitmen, 1. Mengintruksikan kepada Setiap Bulan Ahad Terbentuknya Pimpinan Kehadiran
DAN wawasan dan kemampuan segenap pimpinan Pertama dan komitmen, spirit dan persyarikatan dan pimpinan, guru
KONSOLIDASI pimpinan persyarikatan disemua tingkatan dan seminggu sekali wawasan Pimpinan Amal Usaha dan karyawan
PIMPINAN disemua tingkatan dan amal seluruh person di amal kepemimpinan dan memiliki komitmen dalam pengajian
uaha. usaha untuk aktif hadir kemuhammadiyahan dan amanah. perlu adanya
pada pengajian ahad yang mantap. absensi yang rutin
pagi dan pengajian
ranting
1. Melengkapi sarana Mei 2016, 2017, Terciptanya tertib Terpenuhi sarana Kurangnya
administrasi perkantoran 2018 administrasi dan prasarana perkantoran tenaga / staf
dan menertibkannya. organesasi. dan kelancaran dalam perkantoran di
menjalankan tugas dan Sekretariat PDM.
kewajiban.
2. Menerbitkan SK setiap Juli 2016, 2017, Terciptanya tertib Terbitnya SK Perlu pemantapan
2. Peningkatan kualitas pergantian pengurus 2018, 2019 administrasi dan Ka.Sekolah, guru dan visi dan misi
managemen dan administrasi persyarikatan dan AUM organesasi. karyawan. persyarikatan
organisasi. serta guru dan karyawan Muhammadiyah di
SMP dan SMA AUM dan Sekolah
Muhammadiyah. Muhammadiyah
2. Menginventarisir Setiap Tahun Tercipta kemakmuran Memiliki Data Masjid Data yang ada agar
masjid,mushala dan TPQ Mendata dan menata
dan ketertiban masjid dan TPQ ditindaklanjuti dg
milik Muhammadiyah serta managemen masjid,
menyusun jadwal khotib
serta tersdianya data Muhammadiyah pengelolaan yang
mengoptimalkan masjid dan TPQ. baik
pengelolaannya. Jum’at, ceramah
tarawihRramadhan dsb.
Terciptanya kualitas Kualitas dan wawasan Korp Muballigh
3. Peningkatan Kuantitas dan 7-9 April 2017 Muballigh/ghah serta metode ceramah secara formal
Kualitas Mubaligh/ghah 1. Mengirim peserta
Muhammadiyah para mubalihg belum terbentuk
Muhammadiyah. pelatihan Muballigh
menimgkat
yang diselenggarakan
oleh PWM Majlis
Tabligh 2 dan 3 Februari
2. Mengirim peserta 2019
Refreshing Muballigh
Muhammadiyah
Reginal III yg
diselenggarakan oleh
PPM Majleis Tabligh.
5. PENDIDIKAN 1. Peningkatan kualitas Kepala Mensosialisasikan dan Setiap Tahun Ajaran Terciptanya Terbentukanya rasa Peningkatan
DASAR DAN Sekolah dan Guru melaksanakan pedoman, Baru pengelolaan sekolah tanggungjawab, kesejahteraan guru
MENENGAH Muhammadiyah peraturan dan qoidah Majlis yang baik dan integritas dan kretif dan karyawan
Dikdasmen, terutama tentang berkesinambungan, dalam menjalankan perlu ditingkatkan.
Musycab Muhammadiyah Besuki Ke - 14 37
pengangkatan Kepala/ Wakil yang berbasis tugas-tugasnya.
Kepala Sekolah, Guru dan Keislaman dan
Karyawan serta Kemuhammadiyahan
melaksanakan pembinaan Dan Terciptanya guru-
dan mengikutsertakan guru yang berkualitas,
pelatihan, work shop kepada kapabel dan kridibel
guru yang bertugas di dibidangnya
Sekolah Muhammadiyah.
Memperkuat peran Setiap hari efektif Terbentuknya kader Tumbuhnya kader- Pelaksanaan
2. Peningkatan peran lembaga
pendidikan Muhammadiyah sekolah sesuai persyarikatan, kader kader persyarikatan pengakderan di
pendidikan Muhammadiyah
sebagai pusat perkaderan dengan jadwal umat dan kader bangsa yang berkualitas. sekolah perlu di
sebagai wahana dakwah dan
IPM, HW, dan Tapak Suci yang berkualitas. intensifkan dan
perkaderan.
Putera Muhammadiyah berisinergi
Pengelolaan usaha
penjulan bibit
tanaman buah perlu
ditertibkan,
profesinaol dan
Musycab Muhammadiyah Besuki Ke - 14 38
transparan.
Kondisi sekarang
karena suatu hal
pengelolaan
ditangani oleh
Tapak Suci dengan
nama BUMM
AGRO SURYA.
SPBU Tunas
Harapan pengeloaan
penuh sekarang ada
dipihak Unmuh
Jember sebagai
Komisaris Utama
pemegang saham
terbesar PT Tunas
Harapan Situbondo
A. PENDAHULUAN
Gambaran umum program Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kecamatan Besuki periode
2022-2027 merupakan penjabaran dan penajaman dari program jangka panjang untuk lima tahun
keempat dari rencana strategis PP Muhammadiyah dan Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa
Timur 2005-2025 dan Pimpinan Daerah Kabupaten Situbondo. Gambaran umum program dan program
setiap Majelis, Lembaga, dan Badan yang disampaikan dalam bagian ini juga merupakan perincian
(breakdown) dari program PP Muhammadiyah yang sudah ditetapkan dalam Muktamar
Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 di Solo, Jawa Tengah, pada 18-20 November 2022 dan dari
program PW Muhammadiyah Jawa Timur yang sudah ditetapkan dalam Musywarah Wilayah
Muhammadiyah Jawa Timur ke-16 di Ponorogo, pada tanggal 24-25 Desember 2022.
Untuk kebijakan program Muhammadiyah Besuki periode 2022-2027 difokuskan pada: (1)
terciptanya seluruh elemen sistem gerakan Muhammadiyah yang unggul dan dinamis di segala bidang
kehidupan; (2) terumuskannya strategi untuk membumikan faham Islam Berkemajuan sebagai bagian
dari ikhtiar untuk mengimplementasikan Risalah Islam Berkemajuan hasil Muktamar ke-48 sehingga
terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya; serta (3) berkembangnya peran strategis
Muhammadiyah dalam kehidupan umat dan masyarakat sehingga Kabupaten Situbondo mengalami
kemajuan yang pesat.
Selanjutnya, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan visi jangka panjang dua puluh
tahun terhitung mulai 2005-2025. Visi jangka panjang itu adalah: “Tumbuhnya Kondisi dan Faktor-
Faktor Pendukung bagi Perwujudan Masyarakat Islam yang Sebenar-benarnya”. Visi jangka panjang
Muhammadiyah ini dibagi dalam empat visi pengembangan jangka menengah lima tahunan masing-
masing sebagai berikut:
Renstra program Muhammadiyah yang dibuat setelah Muktamar Muhammadiyah ke-45 tahun
2005 di Malang memaparkan bahwa pada program jangka menengah lima tahunan memuat dua
aspek, yaitu: visi pengembangan dan program pengembangan. Visi pengembangan adalah kondisi
B. TUJUAN
1. Terciptanya transformasi sistem gerakan yang maju, profesional, dan modern di era teknologi
informasi
2. Berkembangnya kualitas organisasi, kepemimpinan dan anggota sebagai subjek gerakan di tengah
dinamika keumatan, kemasyarakatan, dan kemanusiaan
3. Berkembanganya pusat-pusat keunggulan amal usaha yang maju, mandiri, dan sinergis serta
merata di berbagai daerah
4. Tumbuhnya hubungan dan kerjasama internal dan eksternal yang saling menguntungkan untuk
mengembangkan dakwah Persyarikatan.
C. CIRI PENGEMBANGAN
Dalam penyusunan program periode 2022-2027 ditetapkan ciri pengambangan yang mengandung
aspek-aspek penting dan strategis serta memiliki pengaruh yang menentukan serta harus diwujudkan
secara terukur dalam gerakan Muhammadiyah. Ciri pengembangan tersebut harus tercermin dalam
setiap program, baik program umum maupun perbidang yang penjabarannya disusun dalam kerangka
kebijakan program dalam bentuk-bentuk kegiatan yang dapat diukur keberhasilannya. Adapun ciri-ciri
pengembangan program Muhammadiyah sebagai berikut:
1. Sistem Gerakan
a. Berkembangnya sistem gerakan yang maju, profesional, dan modern.
b. Berkembangnya sistem gerakan yang dilandasi keikhlasan dan komitmen.
c. Tersebarnya ideologi dan visi gerakan.
d. Berkembangnya gerakan di tingkat regional, nasional, dan internasional.
3. Jaringan
a. Berkembangnya peran dan jaringan keuamatan, kemasyarakatan, dan kemanusiaan.
b. Berkembangnya jaringan amal usaha, kegiatan, dan perangkat persyarikatan yang sinergis.
c. Berkembangnya hubungan dan Kerjasama internal dan eksternal Muhammadiyah.
4. Sumberdaya
a. Berkembangnya peran dan kualitas anggota sebagai subjek gerakan.
b. Teroptimalkannya peran dan transformasi kader baik di lingkungan persyarikatan maupun untuk
kepentingan keumatan, kemasyarakatan, dan kemanusiaan.
c. Terciptanya sumber-sumber keuangan organisasi secara mandiri dan berkesinambungan.
5. Pelayanan
a. Berkembangnya sinergi pelayanan publik sebagai wahana untuk menumbuhkembangkan Islamic
civil society.
b. Meluas dan meratanya pelayanan publik melalui amal usaha, program dan kegiatan yang
berkualitas.
c. Berkembangnya fungsi advokasi dalam pelayanan dan kebijakan publik.
D. PROGRAM UMUM
Penyusunan program umum Muhammadiyah Besuki periode 2022-2027 mengacu pada Renstra lima
tahunan tahap keempat yang disusun Pimpinan Pusat Muhammadiyah sebagaimana ditetapkan dalam
Muktamar ke-48. Berdasarkan hal itu, maka dirumuskan visi pengembangan PCM Besuki periode
2022-2027, yakni: “Meningkatnya sinergi dan kemitraan dengan berbagai pihak agar tercipta pranata
sosial yang kondusif bagi tumbuh dan kembangnya nilai-nilai Islam Berkemajuan di Kecamatan Besuki
melalui peningkatan kualitas persyarikatan dan amal usaha secara berkesinambungan”.
Visi Pengembangan 2022-2027 itu diterjemahkan dalam lima ciri pengembangan yang dibagi dalam
enam kelompok bidang yakni Konsolidasi Ideologis, Konsolidasi Kelembagaan, Peningkatan Kualitas
Pimpinan, Pemberdayaan Keluarga dan Komunitas, Partisipasi Kebangsaan dan Kemanusiaan
Universal, dan Kemitraan yang dideskripsikan dalam rincian di bawah ini:
I. KONSOLIDASI IDEOLOGIS
A. Sistem Gerakan
1) Menyusun konsep-konsep/pemikiran-pemikiran strategis dalam memperkokoh bangunan
keumatan, kemasyarakatan, dan kemanusiaan yang sinergis dan kolaboratif atas dasar
semangat kebersamaan dan kesetaraan untuk kemajuan kehidupan yang lebih baik.
2) Memformulasikan peta jalan (roadmap) peningkatan kualitas mutu layanan persyarikatan
dan amal usaha Muhammadiyah terhadap umat, masyarakat, dan kemanusiaan secara
berkesinambungan dan berkemajuan.
C. Jaringan
1) Mewujudkan dan mengoptimalkan jaringan diaspora kader dalam berbagai ranah
kehidupan baik di bidang agama, politik, ekonomi, sosial budaya, maupun ilmu
pengetahuan, teknologi, profesional, dan pekerja sosial (social worker).
2) Meningkatkan dan memperluas peran strategis kader persyarikatan dalam lembaga-
lembaga regional dan nasional dalam memperkuat dakwah kemanusiaan Muhammadiyah
D. Sumber Daya
1) Memperkuat usaha di dalam mengutamakan pembinaan dan pengembangan sekolah
kader dan pondok pesantren sebagai pusat penyemaian kader Muhammadiyah
bekerjasama dengan semua Majelis/Lembaga dan Ortom di seluruh lingkungan
Muhammadiyah.
2) Memberdayakan seluruh jaringan media di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah baik
secara kuantitas maupun kualitas sehingga terciptanya media yang lebih kompetitif dan
kredibel.
E. Aksi Pelayanan
1) Mengimplementasikan ideologi gerakan Muhammadiyah sebagai standar nilai maupun
standar teknis pelayanan di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah.
2) Mengintensifkan dan memasyarakatkan Manhaj Gerakan Muhammadiyah (Muqaddimah,
Kepribadian, Khittah, Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup, Pedoman Hidup Islami Warga
Muhammadiyah, dan lain sebagainya) sebagai sumber inspirasi, acuan, dan tuntunan di
seluruh lingkungan organisasi, amal usaha Muhammadiyah dan warga Muhammadiyah.
A. Sistem Gerakan
C. Jaringan
E. Aksi Pelayanan
A. Sistem Gerakan
C. Jaringan
D. Sumber Daya
E. Aksi Pelayanan
1) Memperkuat dan memperluas kiprah pimpinan Persyarikatan, Ortom, dan AUM pada
forum-forum dan media-media lokal, nasional dan internasional sebagai perwujudan
partisipasi dan kontribusi Muhammadiyah dalam upaya membangun peradaban utama.
2) Mengefektifkan komunikasi strategis dan sinergitas antara pimpinan di lingkungan
persyarikatan dengan elemen keumatan, kemasyarakatan, dan kemanusiaan.
A. Sistem Gerakan
C. Jaringan
1) Mewujudkan dan membangun sinergi program terkait keluarga dan komunitas, antara
persyarikatan, pemerintah, dan organisasi lain yang mempunyai perhatian dan dukungan
nyata pada pemajuan kehidupan keluarga dan komunitas.
2) Memperkuat dan meningkatkan keterlibatan pimpinan Majelis/Lembaga dan AUM dalam
membangun sinergi program terkait keluarga dan komunitas dengan beragam stakeholder.
D. Sumber Daya
C. Jaringan
D. Sumber Daya
A. Sistem Gerakan
C. Jaringan
D. Sumber Daya
2. Bidang Tabligh
Terwujudnya tranformasi pendidikan dasar, dan menengah, serta pendidikan non formal
berbasis Al-Islam dan Kemuhammadiyahan sebagai karakter utama, holistik, dan integratif,
serta menghasilkan lulusan yang berkemajuan dengan etos pembelajar sepanjang hayat untuk
memacu prestasi belajar, sehingga memiliki daya saing, dan mampu menjawab kebutuhan
zaman dengan tata kelola pendidikan yang unggul, inklusif, dan berdaya saing.
a. Sistem Gerakan
c. Jaringan
Meningkatkan kolaborasi antar-lembaga pendidikan formal, dan pendidikan non formal, baik
internal maupun eksternal
d. Sumber Daya
e. Aksi Pelayanan
7. Bidang Ekonomi
7.1 Visi Pengembangan
Bangkitnya etos dan kreativitas ekonomi dalam menguatkan kemandirian Muhammadiyah
sebagai wujud kontribusi persyarikatan bagi kedaulatan ekonomi ummat dan bangsa.
7.2 Program Pengembangan
a. Sistem Gerakan
Mengembangkan peta jalan (road map) dan model ekonomi Muhammadiyah yang
berorientasi pada mobilisasi potensi-potensi ekonomi dan kebangkitan semangat
kewirausahaan bagi warga persyarikatan.
b. Organisasi dan Kepemimpinan
Mengembangkan sistem manajemen bisnis dan tata kelola bidang ekonomi; penguatan
kelembagaan dan operasionalitas Badan Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM) dan
kegiatan–kegiatan ekonomi; serta pemanfatan aset-aset untuk mendorong produktivitas
ekonomi persyarikatan terutama berbasis daerah.
c. Jaringan
Mengintensifkan kerjasama ekonomi dan bisnis di seluruh tingkatan persyarikatan, serta
mobilisasi sumber-sumber permodalan, kegiatan produksi, jalur distribusi dan pemasaran
baik internal maupun eksternal persyarikatan.
d. Sumber Daya
Melahirkan kader-kader saudagar (entrepreneur) dan profesional di bidang ekonomi dan
bisnis yang unggul dan berdaya saing serta mengembangkan secara optimal potensi
d. Sumber Daya
1) Koordinasi dan sinergi dengan UPP lain, khususnya MPK, Majelis Diktilitbang, dan
Majelis Dikdasmen.
2) Mengutamakan pembinaan dan pengembangan kader di bidang seni, budaya, dan
olahraga melalui sanggar dan langgar bekerjasama dengan semua organisasi otonom
serta Majelis/ Lembaga serta yang terkait di seluruh jenjang kepengurusan
Muhammadiyah, khususnya cabang dan ranting,
3) Mengoptimalkan lembaga penerbitan dan penyiaran dil lingkungan Muhammadiyah
sebagai media publikasi kegiatan seni, budaya, dan olahraga sesuai paham
Muhammadiyah
4) Menyelenggarakan edukasi dan literasi di bidang seni, budaya, dan olahraga.
5) Menyempurnakan pendataan tradisi yang sesuai dengan paham Muhammadiyah
sebagai basis dan sarana dakwah Muhammadiyah.
6) Mengimplementasikan tupoksi dan distribusi amanah di bidang seni, budaya, dan
olahraga kepada UPP di bidang seni, budaya, dan olahraga di setiap tingkatan
pimpinan Persyarikatan.
7) Meningkatkan partisipasi seniman dan budayawan dalam pembinaan,
pengembangan, dan pemajuan seni dan budaya serta olahragawan dalam pembinaan
dan pemasyarakatan olahraga di Cabang dan Ranting
8) Penyempurnaan pengkaderan dan kepemimpinan di bidang seni, budaya, dan
olahraga.
9) Menyempurnakan bentuk perkaderan dan pembinaan Pimpinan di bidang seni,
budaya, dan olahraga sesuai dengan perkembangan dan tantangan kekinian
10) Membantuk ekosistem seni, budaya, dan olahraga di akar rumput khususnya cabang
dan ranting.
11) Menguatkan peran seniman, budayawan, dan olahragawan di Cabang dan Ranting
dalam memperkuat ketangguhan keluarga Muhammadiyah melalui kerjasama yang
melibatkan semua majelis dan lembaga maupun AUM yang ada di Muhammadiyah
12) Meningkatkan pembinaan, pengembangan, dan pemajuan seni dan budaya maupun
pembinaan dan pemasyarakatan olahraga sebagai media dalam gerakan dakwah
berbasis komunitas
13) Memfasilitasi partisipasi di bidang seni, budaya, dan olahraga dalam pemberdayaan
komunitas mustadhafin dengan pendekatan dakwah islam berkemajuan.
e. Aksi Pelayanan
1) Memasukkan seni, budaya, dan olahraga dalam penyelenggaraan Darul Arqam,
Baitul Arqam, dan Kaderisasi Ortom
2) Mengintensifkan dan memasifkan pembinaan seni budaya dan olahraga melalui
berbagai usaha yang terintegrasi dan terprogram sehingga kegiatan seni, budaya,
dan olahraga yang selaras dengan paham Muhammadiyah teraktualisasi dalam setiap
aktivitas.
3) Mengintensifkan dan memasyarakatkan Pedoman Hidup Islami di bidang seni,
budaya, dan olahraga
4) Menyelenggaraan pembelajaran, pelatihan, workshop, ToT, fieldtrop, dan lain-lain di
bidang seni, budaya, dan olahraga.
5) Memperkuat organisasi Muhammadiyah sebagai basis gerakan seni dan budaya yang
menjangkau segenap komunitas dan lapisan masyarakat dengan komitmen
keumatan, kebangsaan dan kemanusiaan yang kuat dan konsisten.
6) Menyebarluaskan pandangan Muhammadiyah tentang seni, budaya, dan olahraga
yang menunjukkan nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan kepada seluruh elemen
masyarakat dan komponen bangsa
7) Mendorong adanya forum peningkatan kapasitas pimpinan di bidang seni, budaya,
dan olahraga.
8) Mendorong fungsi kepemimpinan transformatif yang menggerakkan bidang seni,
budaya, dan olahraga di semua tingkatan kepemimpinan Persyarikatan
9) Menghidupkan agenda seni, budaya, dan olahraga di berbagai event seperti milad,
har-hari bermuhammadiyah, musran, muscab, musda, muswil, tanwir, muktamar, hari-
hari besar Islam, dan hari-hari bensar nasional.
10) Meningkatkan aktivitas di bidang seni, budaya, dan olahraga sebagai basis
pengembangan komunitas yang Islami dan berkemajuan.
11) Meningkatkan peran serta seniman dan budayawan dalam pembentukan komunitas
gerakan seni dan budaya untuk peningkatan ekonomi keluarga pada tingkat cabang
dan ranting.
12) Meningkatkan kerjasama antar komponen bangsa dalam rangka peningkatan
ekonomi keluarga dan komunitas melalui seni budaya (misalnya kerjasama di bidang
pariwisata)
13) Mengintensifkan dan mengkosolidasikan peran-peran persyarikatan dalam bidang
seni, budaya, dan olahraga dengan pendekatan dakwah Islam berkemajuan.
14) Meningkatkan peran dan partisipasi di bidang seni, budaya, dan olahraga dalam
menyikapi isu-isu strategis kebangsaan dan internasional.
15) Mengembangkan peran dan kemitraan kepemimpinan di bidang seni, budaya, dan
olahraga di lingkungan Muhammadiyah dengan berbagai pihak di berbagai bidang
strategis seperti pengembangan pemikiran seni dan budaya Islami, ilmu pengetahuan
dan teknologi di bidang seni dan budaya, pendidikan dan pembelajaran seni, ekonomi
kreatif
16) Meningkatkan peran strategis bidang seni, budaya, dan olahraga dalam lingkungan
persyarikatan Muhammadiyah melalui Kerjasama antar-lembaga/ organisasi di bidang
seni, budaya, dan olahraga dalam mendukung gerakan Persyarikatan.
Program Pimpinan Daerah Muhammadiyah Situbondo periode 2022-2027 merujuk pada program
umum yang ditetapkan dalam Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Surakarta, 18-20 November 2022.
Dan hasil Musywil Muhamamdiyah Jawa Timur ke.16 di Ponorogo, 24-25 Desember 2022. Program
tersebut dikembangkan berdasarkan beberapa prinsip pengorganisasian dan pelaksanaan sebagai
berikut:
1) Program Muhammadiyah hasil Musyda ke-16 merupakan program Muhamadiyah Daerah
Situbondo yang menjadi acuan umum bagi perumusan dan pelaksanaan program di tingkat
Cabang, Ranting, Organisasi Otonom, dan Amal Usaha persyarikatan sesuai dengan
kewenangan, kepentingan, dan kondisi masing-masing.
2) Program Muhammadiyah 2022-2027 pada tingkat Daerah secara umum dan keseluruhan
berada dalam tanggung jawab Pimpinan Daerah Muhammadiyah, sedangkan pelaksanaan
serta penjabaran program berada di tingkat cabang sebagai pusat kegiatan pelaksanaan
program. Artinya bahwa Pimpinan Muhammadiyah Cabang menjadi tempat konsentrasi
pelaksanaan program dengan pertimbangan lebih dekat ke arus bawah, yakni ranting serta
lebih realistis dalam melakukan pengorganisasian dan pelaksanaan program
Muhammadiyah sesuai dengan orientasi otonomi dan opersional program dari bawah
(bottom-up).
3) Khusus bagi Organisasi Otonom Muhammadiyah program Pimpinan Daerah Muhammadiyah
hasil Musyda ke-10 ini menjadi acuan umum sesuai dengan prinsip-prinsip otonomi dan
kekhususan organisasi otonom masing-masing.
4) Bagi amal usaha persyarikatan, program Pimpinan Daerah Muhammadiyah hasil Musyda ke-
10 ini juga merupakan kewajiban untuk menjadi sumber materi dan dilaksanakan sesuai
dengan jenis dan kegiatan amal usaha masing-masing.
5) Pengorganisasian dan pelaksanaan program tetap mempertimbangkan sistem satu atap dan
lintas sektoral di bawah tanggung jawab pimpinan persyarikatan.
6) Program Daerah Muhammadiyah secara umum dijabarkan oleh Pimpinan Daerah
Muhammadiyah ke dalam kebijakan pelaksanaan program Daerah Muhammadiyah sehingga
menjadi sistem kegiatan yang operasional, baik program umum maupun bidang.
7) Program Muhammadiyah lima tahun ke depan diaktualisasikan salah satunya ke dalam
“Model Dakwah Pencerahan Berbasis Komunitas” sebagai “Program Khusus” yang bersifat
“Praksis Gerakan” dan memerlukan prioritas atau fokus gerakan yang disesuaikan dengan
tantangan yang ada di Kabuapten Situbondo.
8) Pengorganisasian dan pelaksanaan program setiap jenjang kepemimpinan harus ada
pelaporan pertanggungjawaban di setiap akhir jabatan dengan mencantumkan program yang
sudah terlaksana dan belum terlaksana.
Wasathiyah Islam ini bukan sekadar narasi elit atau wacana yang hidup di menara gading.
Tentu kita sering mendengar bahwa Muhammadiyah terus menggelorakan diri sebagai bagian
dari ummatan wasathan yang merujuk QS Al-Baqarah: 143. Kontekstualisasi dari teks atau nash ini
dapat kita lihat dalam praktik berislam di Indonesia yang notabene moderat, ramah, dan santun.
Akan tetapi dalam beberapa tahun terakhir ini muncul fenomena perilaku beragama yang
cenderung kaku dan keras. Padahal, praktik kekerasan seringkali justru memicu konflik, bukan
malah sebaliknya mengajak orang lain untuk simpati dan mengikuti keyakinan kita.
Ummatan wasathan sebagai basis dari penciri kita untuk Islam wasathiyah perlu terus dikuatkan
dan ditanamkan dalam dakwah. Sikap sejatinya ini sudah diajarkan dan dipraktikkan sejak
Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan lebih dari seabad lalu. Bagaimana
Isu ini menjadi isu nasional yang telah dibahas dalam Muktamar ke-48 di Solo. Memang,
keluarga merupakan pranata sosial, pendidikan, dan agama yang sangat penting. Keluarga adalah
lembaga di mana anak-anak memahami nilai-nilai budaya, agama, pengetahuan, dan akhlak
yang utama. Kekuatan dan ketahanan keluarga menentukan kekuatan, kemajuan, kesejahteraan,
dan masa depan umat dan bangsa.
memilih tidak berkeluarga. Karena berbagai faktor maka sistem dan struktur keluarga berubah dari
extended family menjadi nuclear family. Angka perceraian cenderung meningkat, khususnya di
kalangan keluarga muda. Kekerasan dalam rumah tangga juga semakin sering terjadi. Persoalan
pernikahan dini dan pernikahan tidak tercatat (di KUA) juga menjadi fenomena di masyarakat dan
minim jangkauan pendidikan dan pencerdasan, sehingga memunculkan masalah baru baik ekonomi
maupun kesehatan. Oleh sebab itu, penguatan ketahanan keluarga merupakan agenda
kebangsaan yang penting dan strategis untuk membangun generasi dan bangsa yang kuat.
Ketahanan keluarga adalah kondisi di mana terjalin kedamaian, hubungan yang harmonis dan
penuh kasih sayang di antara anggota keluarga, pemenuhan kesejahteraan material dan spiritual,
jasmani dan rohani, serta pendidikan yang utama. Pemerintah, organisasi sosial keagamaan, dan
semua pihak perlu memberikan perhatian yang lebih seksama terhadap ketahanan keluarga melalui
pembinaan agama, pendidikan, konsultasi keluarga, advokasi, dan pendampingan sosial.
Muhammadiyah, dalam hal ini, dapat membantu masyarakat untuk menciptakan ketahanan dan
kebahagiaan dalam keluarga.
Islam mengajarkan kebersihan dan keindahan kepada umatnya. Secara normatif, ajaran ini
banyak ditemui ayat dan hadits. Intinya, Islam memerintahkan setiap muslim baik secara pribadi
maupun kolektif untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar. Tentu bukan tanpa
alasan perintah tersebut diajarkan. Karena secara ilmiah itu telah dibuktikan bahwa kebersihan
sangat berhubungan dengan kesehatan. Tetapi secara empirik kita masih sering menjumpai
pribadi, kelompok, rumah, sekolah, dan masjid, yang kotor, kumuh, dan tidak terawat. Bahkan
sekolah yang seharusnya menjadi laboratorium untuk membangun budaya bersih sehat, dan
hijau, juga tak kalah kotornya. Hal itu menunjukkan bahwa kebersihan, keindahan, dan kerapian
belum menjadi cara perhatian utama warga Muhammadiyah dan masyarakat pada umumnya.
Berangkat dari realitas itulah maka kebersihan dan kerapian harus menjadi bagian dari
kehidupan umat. Lebih lanjut kedisiplinan, termasuk menaati peraturan, merupakan salah satu
karakter masyarakat beradab. Dengan demikian, ajaran menjaga kebersihan kerapian,
keindahan, dan kedisiplinan harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah, kantor,
sekolah, dan amal usaha Muhammadiyah lainnya. Warga Muhammadiyah harus menjadi pelopor
sekaligus teladan bagi masyarakat lainnya. Membangun kesadaran menjaga kebersihan harus
terus digelorakan. Untuk mencapai itu semua ada beberapa hal yang bisa dilakukan, seperti
membuang sampah di tempatnya dan penyelenggaraan lomba kebersihan antar AUM. Upaya
meningkatkan kebersihan juga memerlukan sistem serta teknologi tepat guna sehingga mampu
mengatasi problem kebersihan lingkungan tersebut, misalnya melalui teknologi daur ulang.
Dengan membiasakan hidup bersih, sehat, dan hijau, akan terwujud budaya yang baik terhadap
alam sekitar.
Sebagai respons atas masalah kebersihan yang tak lepas dari isu sampah ini, tampaknya
pengelolaan sampah yang ramah lingkungan perlu menjadi perhatian persyarikatan. Pemisahan
sampah plastik, sampah kaca/keramik, dan sampah organik menjadi sangat amat urgen bagi