Anda di halaman 1dari 3

Jawaban Tugas Teori Bahasa dan Automata

Pertemuan 4
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan NFA
Jawab :
Nondeterministic Finite Automata (NFA) adalah salah satu bagian dari
otomata berhingga atau Finite State Automata (FSA). Pada
Nondeterministic Finite Automata (NFA) dimungkinkan satu simbol
menimbulkan transisi ke lebih dari satu kondisi dan memberikan beberapa
kemungkinan gerakan sehingga keluarannya tidak dapat dipastikan. Selain
itu dimungkinkan juga terjadinya transisi spontan atau transisi –ε
2. Jelaskan apa perbedaan Deterministic Finite Automata (DFA) dan Non
Deterministic Finite Automata (NFA)
Jawab :
Deterministic Finite Automata (DFA) dan Non-Deterministic Finite
Automata (NFA) adalah dua jenis otomata hingga yang digunakan dalam
teori bahasa formal dan teori otomata. Perbedaan utama antara keduanya
terletak pada bagaimana mereka menangani transisi antara keadaan-
keadaan (states) dalam otomata.

Berikut adalah perbedaan utama antara DFA dan NFA:


 Determinisme:
DFA: DFA adalah otomata yang deterministik, artinya untuk setiap
keadaan dan simbol masukan tertentu, hanya ada satu pilihan
transisi yang valid. Dengan kata lain, DFA memiliki tabel transisi
tunggal yang menjelaskan bagaimana otomata berpindah dari satu
keadaan ke keadaan lain berdasarkan simbol masukan saat ini.
NFA: NFA adalah otomata yang non-deterministik, yang berarti untuk
beberapa keadaan dan simbol masukan, ada lebih dari satu pilihan
transisi yang valid. NFA memiliki banyak tabel transisi atau kebijakan
transisi yang mungkin untuk setiap keadaan dan simbol masukan.
 Transisi epsilon:
DFA: DFA tidak memiliki transisi epsilon, yang berarti DFA hanya
dapat berpindah ke keadaan berikutnya berdasarkan simbol
masukan yang diberikan.
NFA: NFA memiliki transisi epsilon, yang memungkinkan otomata
untuk berpindah ke keadaan lain tanpa membaca simbol masukan
tambahan. Ini memungkinkan fleksibilitas dalam pengkodean bahasa
yang lebih kompleks.
 Kompleksitas:
DFA: DFA lebih sederhana dalam hal implementasi dan analisis.
Mereka cocok untuk bahasa yang lebih terstruktur dan beraturan.
NFA: NFA dapat menggambarkan bahasa yang lebih kompleks
dengan struktur yang lebih fleksibel. Namun, analisis dan
implementasinya mungkin lebih rumit.
 Kesetaraan dengan regulasi:
DFA: DFA setara dengan regulasi (regular languages) dan dapat
mengenali bahasa-bahasa regulasi.
NFA: NFA juga setara dengan regulasi, sehingga keduanya memiliki
kekuatan yang setara dalam mengenali bahasa-bahasa regulasi.
 Dead State:
DFA: DFA cenderung memiliki dead state (keadaan yang tidak
memiliki transisi yang keluar dan akan mengarah ke penolakan)
untuk menangani string masukan yang tidak valid.
NFA: NFA tidak selalu memiliki dead state, dan beberapa transisi bisa
mengarah pada keadaan yang tidak ada dalam tabel transisi. Hal ini
dapat mengarah pada perilaku non-deterministik yang memerlukan
analisis lebih lanjut.

DFA dan NFA adalah dua alat penting dalam teori otomata yang digunakan
untuk mengenali dan memodelkan bahasa-bahasa formal. Pemilihan antara
DFA dan NFA tergantung pada kompleksitas bahasa yang ingin diakui dan
kebutuhan analisis otomata.
3. Gambarkan diagram transisi untuk NFA berikut:
Q = {q0,q1,q2,q4}
Σ = {0,1}
S = q0
F = q2,q4
Fungsi transisi dari NFA tersebut

δ 0 1
q0 {q0,q3} {q0,q1}
q1 ϕ {q2}
q2 {q2} {q2}
q3 {q2} ϕ
q4 {q4} {q4}

Jawab :

q0 1 q1 1 q2

0
q3 0 q4

0, 1

Anda mungkin juga menyukai