Salinan
Salinan
TENTANG
PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN AIR TANAH
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pasal 2
g. kemandirian;
h. transparansi dan akuntabilitas; dan
i. kearifan lokal.
Pasal 3
Pengelolaan Air Tanah disusun berdasarkan:
a. prinsip keterpaduan antara air permukaan dan Air Tanah
dengan mengutamakan Penggunaan Air Permukaan;dan
b. prinsip keseimbangan antara konservasi lingkungan dan
Pendayagunaan Air Tanah.
Pasal 4
Ruang lingkup Peraturan Daerah ini meliputi:
a. perencanaan;
b. konservasi dan rehabilitasi;
c. Penggunaan Air Tanah;
d. perizinan;
e. pemantauan dan evaluasi;
f. insentif dan disinsentif;
g. sistem informasi;
h. fasilitasi;
i. koordinasi;
j. kerjasama;
k. partisipasi masyarakat; dan
l. bimbingan, pengawasan dan pengendalian.
BAB II
PERENCANAAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 5
(1) Gubernur menetapkan rencana pengelolaan Air Tanah di
Daerah untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat
ditinjau setiap tahun.
(2) Rencana Pengelolaan Air Tanah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), dilaksanakan pada wilayah cekungan Air
Tanah dan di luar cekungan Air Tanah.
(3) Rencana pengelolaan Air Tanah meliputi:
8
Pasal 6
Pasal 7
Bagian Kedua
Inventarisasi Air Tanah
Pasal 8
(1) Inventarisasi dilaksanakan untuk memperoleh data dan
informasi Air Tanah.
9
Pasal 9
Bagian Ketiga
Penetapan Zona Konservasi Air Tanah
Pasal 10
Pasal 11
Pasal 12
Bagian Keempat
Penyusunan dan Penetapan Rencana Pengelolaan Air Tanah
Pasal 13
BAB III
KONSERVASI DAN REHABILITASI
Bagian Kesatu
Konservasi
12
Pasal 14
Pasal 15
Pasal 16
Pasal 17
Pasal 18
Bagian Kedua
Rehabilitasi
Pasal 19
BAB IV
PENGGUNAAN AIR TANAH
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 20
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 24
Bagian Kedua
Pemakaian Air Tanah
Pasal 25
Bagian Ketiga
Pengusahaan Air Tanah
Pasal 26
Pasal 27
Pasal 28
Pasal 29
Pasal 30
BAB V
PERIZINAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 31
Pasal 32
Pasal 33
Bagian Kedua
Izin Penggalian dan Izin Pengeboran Air Tanah
Paragraf 1
Umum
Pasal 34
Pasal 35
Pasal 36
Paragraf 2
Hak dan Kewajiban
Pasal 37
Pasal 38
Bagian Ketiga
Izin untuk Penggunaan Air Tanah
Paragraf 1
Umum
Pasal 39
Pasal 40
Pasal 41
Pasal 42
Pasal 43
Paragraf 2
Hak dan Kewajiban
Pasal 44
Pasal 45
Pasal 46
Bagian Keempat
Izin Perusahaan Pengeboran Air Tanah
Paragraf 1
Umum
Pasal 47
Paragraf 2
Hak dan Kewajiban
Pasal 48
Pasal 49
BAB VI
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Pasal 50
Pasal 51
Pasal 52
Pasal 53
BAB VII
Pasal 54
Pasal 55
BAB VIII
SISTEM INFORMASI
Pasal 56
Pasal 57
BAB IX
FASILITASI
Pasal 58
BAB X
KOORDINASI
Pasal 59
BAB XI
KERJA SAMA
Pasal 60
BAB XII
PERAN SERTA MASYARAKAT
Pasal 61
BAB XIII
PEMBINAAN, PENGAWASAN, DAN PENGENDALIAN
Pasal 62
Pasal 63
BAB XIV
LARANGAN
Pasal 64
BAB XV
SANKSI ADMINISTRATIF
Pasal 65
BAB XVI
KETENTUAN PENYIDIKAN
Pasal 66
BAB XVII
SANKSI PIDANA
Pasal 67
Pasal 68
BAB XVIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 69
BAB XIX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 70
Pasal 71
Ditetapkan di Makassar
pada tanggal 1 Agustus 2019
GUBERNUR SULAWESI SELATAN,
ttd
M. NURDIN ABDULLAH
Diundangkan di Makassar
pada tanggal 1 Agustus 2019
SEKRETARIS DAERAH
PROVINSI SULAWESI SELATAN,
ttd
ABDUL HAYAT
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
NOMOR 4 TAHUN 2019
TENTANG
PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN AIR TANAH
I. UMUM
Pasal 1
Pasal 2
Huruf a
Huruf b
Huruf c
Huruf d
Yang dimaksud dengan asas "fungsi sosial dan fungsi ekonomi" adalah
Air Tanah untuk kepentingan umum lebih diutamakan daripada
kepentingan individu.
Huruf e
Huruf f
Huruf g
Huruf h
Huruf i
Pasal 3
Huruf a
Huruf b
Pasal 4
Cukup jelas
Pasal 5
Cukup jelas
Pasal 6
Ayat (l)
Ayat (2)
Cukup jelas
Pasal 7
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Koordinasi dilaksanakan dalam rangka sinergitas dan sinkronisasi
pengelolaan Air Tanah.
5
Ayat (3)
Huruf a
Cukup jelas
Huruf b
Zona konservasi Air Tanah ditentukan berdasarkan kesamaan
kondisi daya dukung Air Tanah, kesamaan tingkat kerusakan Air
Tanah, dan kesamaan pengelolaan Air Tanah.
Huruf c
Cukup jelas
Pasal 8
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Pemetaan Air Tanah bertujuan untuk memperoleh data keterdapatan,
sebaran, dan produktivitas akuifer, serta kondisi keberadaan Air Tanah
yang disajikan dalam bentuk peta.
Penyelidikan Air Tanah bertujuan untuk memperoleh data kondisi dan
lingkungan Air Tanah, meliputi konfigurasi dan parameter akuifer,
sebaran daerah imbuhan dan lepasan Air Tanah, kuantitas dan kualitas
Air Tanah, dan/ atau dampak Pengambilan Air Tanah.
Penelitian Air Tanah bertujuan untuk memperoleh data yang lebih rinci
dari penyelidikan Air Tanah.
Eksplorasi Air Tanah bertujuan untuk memperoleh data Air Tanah
mencakup, meliputi sebaran dan sifat fisik batuan yang mengandung Air
Tanah, kedalaman akuifer, konstruksi surnur, debit optimum, kualitas
Air Tanah, dan lain-lain, melalui kegiatan survei geofisika, pengeboran,
penampangan sumur, uji pemompaan, dan pemeriksaan laboratorium.
Evaluasi data Air Tanah bertujuan untuk mengetahui sebaran, kuantitas,
dan kualitas Air Tanah.
Pasal 9
Ayat (1)
Ayat (2)
Cukup jelas
6
Pasal 10
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Ayat (3)
Cukup jelas
Pasal 11
Cukup jelas
Pasal 12
Cukup jelas
Pasal 13
Cukup jelas
Pasal 14
Ayat (1)
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Ayat (4)
Huruf a
Cukup jelas
7
Huruf b
Huruf c
Cukup jelas
Huruf d
Cukup jelas
Huruf e
Cukup jelas
Huruf f
Cukup jelas
Huruf g
Air Tanah pada daerah imbuhan Air Tanah (seperti rumah panggung,
Penggunaan material yang mampu meresapkan air, dan lainnya).
Ayat (5)
Pasal 15
Ayat (1)
Ayat (2)
Pasal 16
Cukup jelas
Pasal 17
Cukup jelas
Pasal 18
Cukup jelas
Pasal 19
Cukup jelas
Pasal 20
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Huruf a
Cukup jelas
Huruf b
Cukup jelas
9
Huruf c
Cukup jelas
Huruf d
Cukup jelas
Huruf e
Huruf f
Cukup jelas
Huruf g
Huruf h
Cukup jelas
Huruf i
Cukup jelas
Huruf j
Cukup jelas
Huruf k
Cukup jelas
Ayat (2)
Huruf a
Huruf b
Ayat (3)
Cukup jelas
Pasal 22
Cukup jelas
Pasal 23
Cukup jelas
Pasal 24
Ayat (1)
Pengeboran Air Tanah adalah kegiatan membuat sumur bor air .tanah
sebagai sarana eksplorasi, Pengambilan, pemakaian ·dan
pengusahaan, pemantauan, atau imbuhan Air Tanah.
Penggalian Air Tanah adalah kegiatan membuat sumur gali, saluran
air, dan terowonganair untuk mendapatkan Air Tanah yang
dilaksanakan sesuai dengan pedoman teknis sebagai sarana
eksplorasi, Pengambilan, pemakaian, dan pengusahaan, pemantauan
atau imbuhan Air Tanah.·
Ayat (2)
Kondisi hidrogeologis meliputi sebaran dan karakteristik akuifer, pola
aliran Air Tanah, potensi Air Tanah, dan kedudukan muka air tariah.
Pasal 25
Ayat (1)
Ayat (2)
Cukup jelas
Pasal 26
Cukup jelas
Pasal 27
Ayat (1)
Huruf a
Huruf b
Huruf c
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Pasal 28
Ayat (l)
Cukup jelas
Ayat (2)
Nilai perolehan Air Tanah adalah nilai Air Tanah yang telah diambil
dan dikenakan pajak Air Tanah, besarnya sama dengan volume Air
Tanah yang diambil dikalikan dengan harga dasar Air Tanah.
Ayat (3)
Cukup jelas
Pasal 29
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
12
Pasal 30
Cukup jelas
Pasal 31
Cukup jelas
Pasal 32
Izin pengusahaan Air Tanah pada setiap cekungan Air Tanah lintas
provinsi yang diterbitkan Gubernur adalah izin yang diterbitkan .untuk
pengusahaan Air Tanah pada cekungan Air Tanah lintas provinsi dalam
Daerah Provinsi.
Pasal 33
Cukup jelas
Pasal 34
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Pasal 35
Cukup jelas
Pasal 36
13
Cukup jelas
Pasal 37
Cukup jelas
Pasal 38
Huruf a
Huruf b
Cukup jelas
Huruf c
Cukup jelas
Huruf d
Tanggapan positif merupakan tanggapan dari pemegang izim
pengeboran dan izin penggalian untuk merespon secara adil,
bijaksana, dan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan,
dalam upaya menangani gejolak sosial yang timbul dari masyarakat
di sekitar lokasi kegiatan.
Huruf e
Cukup jelas
Huruf f
Cukup jelas
Huruf g
Cukup jelas
Huruf h
Cukup jelas
Pasal 39
Cukup jelas
Pasal 40
Cukup jelas
Pasal 41
14
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Huruf a
Cukup jelas
Huruf b
Cukup jelas
Huruf c
Cukup jelas
Huruf d
Cukup jelas
Huruf e
Cukup jelas
Huruf f
Cukup jelas
Huruf g
Cukup jelas
Huruf h
Cukup jelas
Huruf i
Cukup jelas
Huruf j
Cukup jelas
Huruf k
Huruf 1
15
Cukup jelas
Ayat (3)
Huruf a
Huruf b
Cukup jelas
Huruf c
Cukup jelas
Huruf d
Cukup jelas
Huruf e
Ayat (4)
Cukup jelas
Ayat (5)
Cukup jelas
Pasal 42
Cukup jelas
Pasal 43
Pasal 44
16
Cukup jelas
Pasal 45
Huruf a
Cukup jelas
Huruf b
Cukup jelas
Huruf c
Sumur pantau Air Tanah adalah sumur yang dibuat untuk memantau
kedudukan muka Air Tanah dan/ atau kualitas Air Tanah pada
akuifer tertentu.
Huruf d
Cukup jelas
Huruf e
Cukup jelas
Huruf f
Cukup jelas
Huruf g
Cukup jelas
Huruf h
Cukup jelas
Huruf i
Cukup jelas
Huruf j
Cukup jelas
Pasal 46
Cukup jelas
Pasal 47
Cukup jelas
Pasal 48
17
Cukup jelas
Pasal 49
Cukup jelas
Pasal 50
Cukup jelas
Pasal 51
Cukup jelas
Pasal 52
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Pasal 53
Cukup jelas
Pasal 54
Cukup jelas
Pasal 55
Cukup jelas
Pasal 56
Cukup jelas
Pasal 57
Cukup jelas
Pasal 58
Cukup jelas
Pasal 59
Cukup jelas
Pasal 60
Cukup jelas
Pasal 61
18
Cukup jelas
Pasal 62
Cukup jelas
Pasal 63
Cukup jelas
Pasal 64
Cukup Jelas
Pasal 65
Cukup jelas
Pasal 66
Cukup jelas
Pasal 67
Cukup jelas
Pasal 68
Cukup jelas
Pasal 69
Cukup jelas
Pasal 70
Cukup jelas
Pasal 71
Cukup jelas