AL FATIHAH, BAB SATU,

ASMA UL HUSNA,
BA’DA FARDHU
AMALAN MULIA DO’A SAJADAH SEPUH ALAM,
BISSMILLAHIRROHMAANIRROHIIM,
“ISMUN DZALALI AJIN AHUJIN DZUL QUWWATIL MATIIN, DZUN NURIL JAMIL”,

ROBBIGHFIRLI = YA ALLAH AMPUNILAH

WARHAMNI = SAYANGILAH AKU
WAJBURNI =TUTUPLAH SEGALA AIBKU
WARFA’NI = TINGGIKANLAH DERAJAT KU
WARZUQNI = BERIKANLAH AKU REZEKI
WAHDINI = BERIKANLAH AKU PETUNJUK
WA’AFINI = BERIKANLAH AKU KESEHATAN
WA’FUANNI = AKU MOHON HAPUSKAN CATATAN DOSAKU YA ALLAH,

BA’DA FARDHU, RAHASIA KANDUNGAN 4 BULAN (120 HARI), (REZEKI),

SETELAH SALAM KEKANAN LALU MENGHADAP KE KEDEPAN LALU BACA
BISSMILLAHIRROHMAANIRROHIIM,
ASYHADU AL LAA ILAAHA ILLALLAH, WA ASYHADU ANNA SUMMASTAWA
ALAL RIZQI FI ARASYI ILALLAH”, BARU SALAM KE KIRI,

AL FATIHAH, BAB SATU,

ASMA UL HUSNA,

AAMIIN YA ROBBAL’ALAMIN,

SEJADAH

“ Hapunten bilih aya anu lepat dina seratanana “ !!! 1

AL FATIHAH, BAB SATU, BAB DUA,

“BISSMILLAHIRROHMAANIRROHIIM, AL HAMDULILLAHIROBBIL’ALAMIN,
ALLAHUMMA SHOLLI WASALLIM WA BARIK ‘ALA SAYYIDINA MUHAMMADIW,
WA ‘ALA ALISAYYIDINA MUHAMMAD,

PADA UMUMNYA (ULAMA, GURU DAN LAINNYA),

“ALLOHUMMA TAWASALNA RUHANA ILAR RUHI”, (YANG MENINGGAL)
“ALLOHUMMA TAWASALNA RUHANA ILAR RUHI FI JASADI”, (YANG HIDUP)

(ASSALAMU’ALAIKA UNTUK SATU ORANG), (ASSALAMU’ALAIKUM BANYAK ORANG),

“ASSALAMU’ALAIKA YA . . . . . BIROHMATIKA YA ARHAMAR ROHIMIN”,
CONTOH, ASSALAMU’ALAIKA YA NABIYULLOH MUHAMMAD SAW BIROHMATIKA
YA ARHAMAR ROHIMIN,

AL FATIHAH
“BISSMILLAHIRROHMAANIRROHIIM,’’
AKU MEMBUKA TUJUH LAPIS LANGIT TUJUH LAPIS BUMI,

“AL HAMDULILLAHI ROBBIL’ALAMIN”, ASSALAMU’ALAIKUM TANAH,

ASSALAMU’ALAIKUM AIR, ASSALAMU’ALAIKUM API, ASSALAMU’ALAIKUM ANGIN,

“AR ROHMAAN NIRROHIIM”, ASSALAMU’ALAIKUM IBUKU BUMI,

ASSALAMU’ALAIKUM BAPAKU LANGIT,

“MAALIKI YAUMIDDIIN”, ASSALAMU’ALAIKUM MALAIKAT MUNKAR DAN NAKIR,

“IYYA KANA’ BUDU WA IYYAA KANAS TA’IN”, TOLONG LANCARKAN DAN MUDAHKAN
URUSANKU HARI INI YAA ALLOH,

“IHDINASH SHIROTHOL MUSTAQIIM”, HUSNUL KHOTIMAH

“SHIROTHOL LADZII NA AN ‘AM TA ‘ALAIHIM”, IBADILLAHIS SHOLIHIN,

“GHOIRIL MAGHDUU BI’ALAIHIM WALAD DHOOLLIN”, AAMMIIN,

“ Hapunten bilih aya anu lepat dina seratanana “ !!! 2

PENJELASAN, BIASAKANLAH KETIKA MEMBACA,
BISSMILLAHIRROHMAANIRROHIM,
UNTUK MEMBUKA RAHASIA TUJUH LAPIS LANGIT TUJUH LAPIS BUMI,
KARENA DIDALAM BISSMILLAHIRROHMAANIRROHIIM ITU TERSIMPAN ANASIR LANGIT
DAN BUMI, DENGAN NAMA ALLAH MAKA ANASIR LANGIT DAN BUMI TERSEBUT
YANG MENGANDUNG RAHASIA-RAHASIA AKAN TERBUKA ATAS NAMA ALLAH
YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG,

PADA AYAT ALHAMDULILLAHI ROBBIL’ALAMIN, ITU TERKANDUNG ANASIR TANAH, AIR,

API DAN ANGIN, KARENA ‘ALAMIN ATAU ALAM DALAM BAHASA INDONESIA IALAH
MENGANDUNG ELEMEN-ELEMEN TANAH, AIR, API DAN ANGIN,

PADA AYAT AR ROHMAANIR ROHIIM, MENGANDUNG ANASIR AYAH DAN IBU,

YANG PENGASIH ITU ADALAH BAPAK DAN PENYAYANG ITU ADALAH IBU,
IBU DAN BAPAK DALAM ILMU HAKIKAT SERING DISEBUT SEBAGAI LANGIT DAN BUMI,

PADA AYAT MAALIKI YAUMIDDIIN, YANG MERAJAI HARI PEMBALASAN MENGANDUNG

ANASIR DARI MALAIKAT MUNKAR DAN NAKIR, HARI PEMBALASAN ADALAH HARI-HARI
YANG AKAN KITA JALANI DI ALAM KUBUR, KARENA DISITULAH DIMULAI PEMBALASAN
DARIPADA HARI-HARI YANG KITA JALANI DIMUKA BUMI INI,

PADA AYAT IYYA KANA’ BUDU WA IYYA KANAS TA’IN, YANG ARTINYA HANYA
KEPADAMULAH KAMI MENYEMBAH /BERIBADAH, DAN KEPADAMU PULA KAMI
MEMINTA TOLONG, MAKA PADA AYAT INI MINTA APA SAJA DENGAN SYARAT
MEMINTANYA DENGAN UCAPAN “TOLONG”,

IHDINASH SHIROTHOL MUSTAQIM,

TUNJUKI KAMI JALAN YANG LURUS, YAITU JALAN BALIK SUPAYA HUSNUL KHOTIMAH,

SHIROTHOL LADZI NA AN ‘AMTA ‘ALAIHIM, JALAN ORANG-ORANG YANG TELAH KAU

BERI PETUNJUK, YAITU ORANG-ORANG YANG BIASA KITA SEBUT KETIKA SHOLAT
YAITU IBADILLAHIS SHOLIHIN, ORANG-ORANG SOLIHIN,

“GHOIRIL MAGHDUU BI’ALAIHIM WALAD DHOOLLIN”,

PADA AYAT TERAKHIR BISA DIBACA SEPERTI BIASA DENGAN SYARAT LAFADZ “DHOLIN”
NYA DIPANJANGKAN DAN LAFADZ AMIN NYA KEDUA BIBIR DITUTUP,

“ Hapunten bilih aya anu lepat dina seratanana “ !!! 3

(KESAKSIAN RUH),
KETIKA RUH DIMASUKKAN KE DALAM JASAD YANG MASIH BERBENTUK JANIN, MAKA
ALLAH MINTA KESAHIHAN BERTUHAN DENGAN KALIMAT “ALASTU BIROBBIKUM”,
LALU RUH MENJAWAB “QOLU BALA SYAHIDNA LAA ILAA HA ILLA ANTA”,
MAKA MASUKLAH SANG RUH KE JASAD YANG MASIH BERADA DI DALAM PERUT IBU,

(KESAKSIAN JASAD)
KETIKA TEPAT BERUMUR 9 BULAN DALAM KANDUNGAN IBU, ALLAH MEMINTA
KESAKSIAN JASAD, ARTINYA RUHNYA SUDAH BERKATA-KATA WAKTU ITU,
MAKA MULUT SI JABANG BAYIPUN BERGERAK MENGATAKAN
“QOLU BALA SYAHIDNA LAA ILAA HA ILLA ANTA”, MAKA AYAT INILAH YANG TERTUA
DARI BISSMILLAHIIROHMAANIRROHIIM,
CARANYA, BACA “BISSMILLAHIRROHMAANIRROHIIM”, DI DALAM HATI,
DAN “QOLU BALA SYAHIDNA LAA ILAA HA ILLA ANTA”, DI MULUT (DIUCAPKAN)

ASSALAMU’ALAIKUM SALAM NUR BAYA PUTIH, KETIKA AKU DALAM KANDUNGAN

LAA ILAA HA ILLALLOH, ENGKAU DALAM RAHIM MUHAMMAD ROSULULLAH,
BUKAN ALLAH YANG MENGEJAR MUHAMMAD TETAPI MUHAMMAD LAH
YANG MENGEJAR ALLAH, BARAKATI,
BISSMILLAHIRROHMAANIRROHIIM, BISSMILLAHIRROHMAANIRROHIIM,
BISSMILLAHIRROHMAANIRROHIIM, BISSMILLAHIRROHMAANIRROHIIM, (. . . . . . . .)

CARA KIRIM AL FATIHAH,

1, SUMMA ILA HADROTI, 2, SUMMA ILA RUHI, 3, SUMMA ILA ARWAHI,
4, SUMMA ILA JASADI, 5, SUMMA ILA JASADI WAL RUHI, 6, SUMMA ILA SIJJIN,
7, SUMMA ILA ILLIYYIN,

1, ILA HADROTI, KHUSUS DITUJUKAN UNTUK ORANG-ORANG MULIA,

SEPERTI NABI MUHAMMAD SAW, DAN PARA SAHABAT NYA, CONTOH KALIMATNYA,
“SUMMA ILA HADROTI NABIYIL MUSTHOFA RASULILLAHI MUHAMMAD SAW,
WAL SHOHIBBUKUM ABU BAKAR, UMAR,UTSMAN, ALI, RODIYALLOHU ANHUM,
AL FATIHAH,

2, ILA RUHI, DITUJUKAN KEPADA ORANG YANG TELAH MENINGGAL DUNIA TAPI
PERORANGAN, SEPERTI, KIRIM AL FATIHAH UNTUK IBU/BAPAK, CONTOH KALIMATNYA,
“SUMMA ILA RUHI, SEBUT NAMA IBU/AYAH YANG TELAH TIADA, FI BAROKATI
AL FATIHAH,

“ Hapunten bilih aya anu lepat dina seratanana “ !!! 4

3, ILA ARWAHI, DITUJUKAN UNTUK ORANG YANG TELAH MENINGGAL TAPI DALAM
BENTUK JAMAK/BANYAK, CONTOH KALIMATNYA, “SUMMA ILA ARWAHI MUSLIMIN
WAL MUSLIMAT, FI BAROKATI, AL FATIHAH,

4, ILA JASADI, DITUJUKAN UNTUK SESEORANG YANG MASIH HIDUP TAPI

PERORANGAN, CONTOH KALIMATNYA, “SUMMA ILA JASADI SEBUT NAMA SAHABAT
YANG MASIH ADA/HIDUP, FI BAROKATI AL FATIHAH,
BUKAN HANYA DITUJUKAN UNTUK MENGIRIMKAN BACAAN SURAT AL FATIHAH
UNTUK SESEORANG SAJA, TAPI ILA JASADI BIASA DIGUNAKAN UNTUK MENGIRIMKAN
AL FATIHAH KEPADA MAKHLUK YANG ADA DI MUKA BUMI INI, SEPERTI CONTOH KITA
MAU MENGIRIMKAN PAHALA SURAT AL FATIHAH KEPADA RUMAH, MOBIL, TANAH
YANG MAU DI JUAL, CONTOH KALIMATNYA, “SUMMA ILA JASADI SEBUT NAMA
RUMAH, MOBIL ATAU TANAH YANG AKAN DI JUAL, FI BAROKATI AL FATIHAH,

5, ILA JASADI WAL RUHI, DITUJUKAN UNTUK SESEORANG YANG MASIH HIDUP TAPI
DALAM BENTUK JAMAK/BANYAK, CONTOH INGIN MENGIRIMKAN PAHALA AL FATIHAH
KEPADA KAWAN-KAWAN WAKTU SEKOLAH, CONTOH KALIMATNYA,
“SUMMA ILA JASADI WAL RUHI KAWAN-KAWAN KU SEWAKTU SMA, FI BAROKATI
AL FATIHAH,

6, ILA SIJJIN, DITUJUKAN KEPADA BANGSA HALUS, LELEMBUT, JIN, PEREWANGAN,

KHADAM, DAN LAINYA,
ILA SIJJIN, MENGIRIMKAN PAHALA SURAT AL FATIHAH, KEPADA MAKHLUK GHOIB
YANG KARAKTERNYA BAIK/JIN MUSLIM, FUNGSINYA MENGIRIMKAN AL FATIHAH
KEPADA JIN MUSLIM, SUPAYA MEMPERERAT PERSAHABATAN BUKAN UNTUK SALING
MINTA MEMINTA, CONTOH KALIMATNYA, “SUMMA ILA SIJJIN SEBUT NAMA MAKHLUK
GHOIB YANG INGIN DIKIRIMKAN AL FATIHAH TADI, FI BAROKATI AL FATIHAH,

7, ILA ILLIYIN, DITUJUKAN KEPADA BANGSA HALUS, LELEMBUT, JIN, PEREWANGAN,

KHADAM, DAN LAINYA,
ILA ILLIYIN, MENGIRIMKAN PAHALA SURAT AL FATIHAH KEPADA MAKHLUK GHOIB
YANG BERKARAKTER GANAS/KAFIR/HITAM, BANGSA JIN YANG
MENGGANGGU/MERUSAK KITA BUKAN SIFAT ASLINYA, TETAPI KARENA DIDALAM DIRI
BANGSA JIN TERSEBUT BELUM MENDAPAT PETUNJUK CAHAYA, CONTOH KALIMATNYA,
“SUMMA ILA ILLIYIN SEBUT NAMA JIN YANG MENGGANGGU, FI BAROKATI AL FATIHAH,

“ Hapunten bilih aya anu lepat dina seratanana “ !!! 5

99 ASMA’UL HUSNA, (99 NAMA-NAMA ALLAH),
NAMA YANG PERTAMA, “ALLAH”,
FIRMAN ALLAH, “WAMA KHOLAQTUL JINNA WAL INSA ILLA LIYA’BUDUUN”, ARTINYA,
“TIDAK AKU CIPTAKAN JIN DAN MANUSIA MELAINKAN UNTUK MENGENAL AKU”,
MANUSIA TERBAGI TIGA KELOMPOK,

PERTAMA, KELOMPOK LA AQLALAHUM (MANUSIA YANG TIDAK ADA AKAL BAGINYA),

MANUSIA SEPERTI INI HANYA KENAL KEPADA MAKHLUK,
TIDAK KENAL KEPADA AL KHALIQ (PENCIPTA) DAN PEMILIK SEMUA MAKHLUK,

KEDUA, KELOMPOK LAHUM AQLUN SAKIM (ADA AKAL TAPI AKALNYA TIDAK SEHAT),
MANUSIA SEPERTI INI SELALU INGIN MENDAPAT NIKMAT ALLAH, INGIN DAPAT
PERLINDUNGAN ALLAH, INGIN KE SURGA TAPI TIDAK ADA HASRAT MENGENAL ALLAH,
WALAUPUN BERIBADAH KEPADA ALLAH, SHOLAT, BACA QUR’AN, TAPI SELALU MINTA
KEPADA ALLAH SELAMAT DARI BALA’, MURAH REZEKI,

KETIGA, KELOMPOK LAHUM AQLUN SALIIM (MANUSIA YANG BERAKAL SEHAT),

KELOMPOK ORANG-ORANG YANG INGIN KENAL DENGAN ALLAH SWT, YANG INGIN
DEKAT DENGAN ALLAH, APABILA MENDAPAT SUATU NIKMAT BUKAN HANYA MELIHAT
PENGANTAR NIKMAT, TETAPI INGAT KEPADA YANG MEMBERI DAN PENGIRIM NIKMAT,
ORANG YANG AKALNYA SEHAT, KALAU BERIBADAH KEPADA ALLAH YANG DIMINTANYA
HANYA KERIDHOAN ALLAH SWT, “IBTIBA’AN MARDHO TILLAH”,

MELALUI ASMA’UL HUSNA AKAN MENUNTUN KITA UNTUK MENGENAL ALLAH SWT,
RASULULLAH SAW BERSABDA, “INNA LILLAHI TIS’ATAN WA TIS’INA ASMAA MI’ATAN
ILLA WAHIDDAN MAN AHSHOO HAA DAKHOLAL JANNAH”, ARTINYA
“SESUNGGUHNYA ALLAH MEMPUNYAI 99 NAMA, BARANGSIAPA YANG
MEMELIHARANYA MAKA PASTI MASUK SURGA”,

YANG PERTAMA DARI ASMA’UL HUSNA ITU ADALAH “ALLAH”,

QOLAL IMAMUL GHOZALI ROHIMAHULLOH, FAHUWA ISMUN LIL MAUJUDIL HAQ,
AL JAMI’ILIS SIFATIL ILA IYYAH, AL MANA ‘UTI BINA’UTI RUBUBIYAH, AL MUTAFARRIDI
BIL WUJUDIL HAQIQI”, ARTINYA, “ALLAH ITU ADALAH NAMA BAGI YANG ADA YANG
SEBENARNYA, YANG MENGHIMPUNKAN BAGI SIFAT-SIFAT ‘ULUIYYAH DAN DISIFATI
DENGAN SIFAT-SIFAT RUBUBIYAH YANG BERSENDIRI DENGAN YANG SEBENARNYA”,
MAKSUDNYA HANYA ALLAH DZAT YANG WAJIB, SELAIN ALLAH TIDAK ADA,

SIFAT RUBUBIYAH SEPERTI, MENCIPTA, MEMBERI, MENCEGAH, MENOLONG,

MENGHIDUPKAN, MEMATIKAN,
“ Hapunten bilih aya anu lepat dina seratanana “ !!! 6
SIFAT ULU’IIYAH, ARTINYA DIA YANG BERHAK DISEMBAH, DIA YANG BERHAK DIPUJA,
DIA YANG BERHAK DITA’ATI, DIA YANG BERHAK DITAKUTI,

BERDO’A DENGAN KATA YAA ROBBI, SIFAT RUBUBIYAH,

BERDO’A DENGAN KATA YAA ILAHI, SIFAT ULU’IIYAH,
BERDO’A DENGAN YA ALLAH/ALLAHUMMA, MENCAKUP KEDUA-DUANYA,

KALAU KITA PERCAYA SIFAT RUBUBIYAH DAN ULU’IYAH, MAKA KEIMANAN KITA
MEMILIKI EMPAT AKHLAK/KELAKUAN, (EMPAT KEIMANAN KEPADA ASMA’UL HUSNA),

PERTAMA, “LAA YARO ILALLOH”, DIA TIDAK MELIHAT KECUALI HANYA KEPADA ALLAH,
ARTINYA, APABILA DIA MELIHAT SESUATU, DIA INGAT KEPADA ALLAH SEBAGAI DZAT
YANG MENCIPTA DAN YANG MENGADAKAN NYA,

KEDUA, “TIDAK MENOLEH KEPADA SELAIN ALLAH”, ARTINYA DIA TIDAK MENCARI
PENILAIAN/PUJIAN MAKHLUK DALAM SETIAP PERILAKU/TINGKAH LAKUNYA,
DIA TIDAK PERDULI CELAAN ORANG YANG MENCELA SELAMA DIA BERADA DIJALAN
YANG DI RIDHOI OLEH ALLAH SWT,

KETIGA DAN KEEMPAT, TIDAK MENGHARAP DAN TIDAK TAKUT HANYA KEPADA ALLAH,
ARTINYA, DIA TIDAK BERIBADAH MELAINKAN HANYA MENGHARAP RIDHO ALLAH,
DIA TIDAK MENJAUHI MAKSIAT MELAINKAN SEMATA-MATA TAKUT KEPADA ALLAH,
BILA EMPAT HAL ITU ADA PADA DIRI KITA MAKA KITA “ALMUKMIN BISSMILLAH”
ARTINYA “ORANG YANG BERIMAN DENGAN NAMA ALLAH”,
BA’DA FARDHU, MAKA AMALKAN “ALLAH”, SIANG 1000 X, MALAM 1000 X,

NAMA YANG KEDUA, “AR ROHMAN”,

MAKNA SECARA RINGKAS AR ROHMAN “YANG MAHA PENGASIH”,
“WAL LADZI ‘AN’AMMA BIJALA ILIN NI’AMMIL LADZI LAYA TASAU
WAROSULU DINSIHA MINAL IBAD”,
ARTI AR ROHMAN “YANG MENGASIHKAN NIKMAT-NIKMAT YANG BESAR YANG TIDAK
MUNGKIN BISA DILAKUKAN HAMBA-HAMBANYA, CONTOHNYA, MENGASIHKAN ROH
KEPADA HAMBANYA, YANG MENGASIH AKAL KEPADA HAMBANYA,
PENJELASAN LENGKAP ADA DIDALAM KITAB RISALAH AL QUSYAIRIYAH,
UNTUK MENGUATKANNYA, BA’DA FARDHU “YAA ROHMAN”, 100 X,

“ Hapunten bilih aya anu lepat dina seratanana “ !!! 7

3, AR ROHIM,
ARTI AR ROHIM YANG SANGAT RINGKAS ADALAH YANG MAHA PENYAYANG,
AR ROHIM ADALAH YANG DENGAN RAHMATNYA DIA MENGASIHKAN NIKMAT
YANG KECIL-KECIL/CABANG-CABANG,
KALAU AR ROHMAN ADALAH YANG MENGASIHKAN KEPADA KITA YANG BESAR-
BESAR/POKOK-POKOK,

CONTOH AR ROHIM SEPERTI KEELOKAN, KECANTIKAN, KETAMPANAN, KEINDAHAN,

AR RAHMAN YANG MEMBERIKAN KEPADA KITA NIKMAT WUJUD, NIKMAT ADA,
ALLAH BERFIRMAN: “WA SHOWWAROKUM FA AHSANA SHUWARROKUM”,
ARTINYA “ALLAH YANG MEMBENTUK KAMU SEDEMIKIAN RUPA (AR RAHMAN)
MAKA DIA BAGUSKAN BENTUK KAMU ITU (AR ROHIM)”,

AR ROHIM YANG MENGGANTIKAN KEJAHATAN DENGAN KEBAIKAN BAGI ORANG

YANG TOBAT, BERIMAN DAN BERAMAL SHOLEH,
NABI KITA DIBERI NAMA OLEH ALLAH “RAHIM” KARENA SANGAT SAYANGNYA NABI
KEPADA MAKHLUK ALLAH SWT,

ROSULULLOH SAW BERSABDA: PENGHUNI SYURGA ITU TIGA KELOMPOK,

PERTAMA, ORANG YANG PUNYA KEKUASAAN, BERSIKAP ADIL DAN SUKA BERBUAT
KEBAIKAN,

KEDUA, ORANG YANG PENYAYANG (ROHIM), YANG LEMBUT HATINYA BAGI KELUARGA
DAN MUSLIM LAINNYA,

KETIGA, ORANG YANG MENJAUHKAN DIRI DARI YANG DIHARAMKAN ALLAH YANG
TIDAK MAU MINTA-MINTA KEPADA ORANG LAIN PADAHAL DIA PUNYA TANGGUNGAN
YANG BANYAK,

ORANG YANG HENDAK CEPAT DAPAT BUAHNYA KEIMANAN KEPADA AR ROHIM,

HENDAKNYA AMALKAN BA’DA FARDHU, “YA ROHIM”, 100 X,

“ Hapunten bilih aya anu lepat dina seratanana “ !!! 8

4, AL MALIK,
ARTI AL MALIK SECARA SINGKAT ADALAH MAHA RAJA,
ARTI AL MALIK ADALAH DIALAH PEMILIK TIAP-TIAP SESUATU, PENGUASA SEGALANYA,
TIDAK ADA SATUPUN DI ALAM SEMESTA INI MELAINKAN KUASANYA,
AL MALIK, DIA MAHA RAJA, RAJA SEGALA RAJA, DIALAH RAJA YANG SEBENARNYA,

FIRMAN ALLAH SWT:

“FASTA’ALALLOH AL MALIKUL HAQ”,
ARTINYA “MAHA TINGGI ALLAH, DIALAH RAJA YANG SEBENARNYA”,
BANYAK FIRMAN ALLAH SWT. DI DALAM KITAB SUCI AL QUR’AN, DAN SABDA
ROSULULLAH SAW, YANG MENDORONG KITA UNTUK DEKAT DENGAN AL MALIK,
KEBAHAGIAAN, KESELAMATAN SESEORANG DI DUNIA ATAUPUN DI AKHIRAT
DIBERIKAN KEPADA ORANG YANG DEKAT DENGAN AL MALIK, KALAU KITA JAUH DARI
AL MALIK MAKA KITA AKAN SENGSARA DUNIA AKHIRAT,
“AL MU’MIN BISSMILLAHIL MALIK AYYA TAQORROBA ILAIHI WAYATA HABBABA ILAIH”,
KALAU KITA SUDAH BERIMAN PERCAYA BAHWA ALLAH ITU AL MALIK, PENGUASA
SEGALA SESUATU, PEMILIK SEGALA SESUATU,

FIRMAN ALLAH SWT:

“WAMA TAQORROBA ILAYYA’ABDI BISYAI’IN AHABBA ILAYYA MIMMAF TARODTUHU
‘ALAIH, WAMAYAZALU ‘ABDI YATAQORROBU ILAYYA BINNAWAAFIL HATTA UHIBBAH”,
AMALAN YANG PALING ALLAH SUKAI ADALAH MENUNAIKAN KEWAJIBAN YANG ALLAH
WAJIBKAN, AMALANNYA ADALAH FARDHU YANG LIMA WAKTU/SUNAH,

“FAIDZA AHBAB TUHU KUNTU SAM’AHUL LADZI YASMA’U BIHI WABASHOROHUL LADZI
YUBSHIRUBIH, WAYADAHUL LATI YABTHISYU BIHA, WARIJLAHUL LATI YAMSYI BIHA,
WA IN SA’ALA LI’ATAITUH, WAINIS TA’ADZANI LA U’I JANNAH”, (HR. BUKHORI)

KALAU ALLAH SUDAH CINTA DENGAN HAMBANYA, MAKA ALLAH LAH PENDENGARAN
YANG IA MENDENGAR DENGANNYA, SEHINGGA SI HAMBA BISA MENDENGAR SESUATU
YANG TIDAK DIDENGAR OLEH ORANG BIASA, (BISA MENDENGAR TASBIHNYA BATU,
POHON, TANAH DAN LAIN), BISA MELIHAT SESUATU YANG TIDAK BISA DILIHAT OLEH
ORANG BIASA, (BISA MELIHAT 10 TAHUN YANG AKAN DATANG), TANGANNYA BISA
MERABA SESUATU YANG TIDAK BISA DIRABA ORANG YANG LAIN, KAKINYA BISA
MELANGKAH DENGANNYA (JANGAN ANEH HANYA SATU LANGKAH BISA DI MEKKAH),
DIA PAHAM SESUATU-SESUATU YANG ORANG LAIN TIDAK PAHAM SESUATU ITU,
DAN BISA BERKATA-KATA YANG ORANG LAIN TIDAK BISA MENGATAKANNYA,
AMALKAN “YA ALLAH YA MALIK”, 64 X, SETIAP HARI (BA’DA FARDHU),

“ Hapunten bilih aya anu lepat dina seratanana “ !!! 9

5, AL QUDDUS,
AL QUDDUS BIASA DIARTIKAN “MAHA SUCI”,
DISEBUTKAN AL QUDDUS DI DALAM AL QUR’AN, DALAM SURAT AL HASYR,
“HUWALLOHUL LADZI LAA ILAA HA ILLA HUWAL MALIKUL QUDDUS”,

DISEBUTKAN JUGA DALAM SURAT JUMU’AH,

“YUSABBIHU LILLAHIMA FIS SAMAAWATI WAMA FIL ARDH AL MALIKIL QUDDUS”,

ROSULULLOH SAW, APABILA SELESAI SHOLAT WITIR BELIAU MEMBACA:

“SUBHANAL MALIKIL QUDDUS”, 3X

ROSULULLOH JUGA BA’DA FARDHU MEMBACA:

“SUBBUHUN QUDDUS ROBBUL MALAAIKATI WARRUH”,

“AL QUDDUS HUWAL LADZI TAQODA DZATUHU WA SYIFA TUHU WA AF’ALUHU

AN KULLI MALA YALIKU BIJALAALIHI WAKAMALIHI WAJAMALIH”, ARTINYA:
“QUDDUS ITU ADALAH YANG SUCI DZAT NYA DAN SIFATNYA DAN PERBUATAN-
PERBUATANNYA DARI SEGALA YANG TIDAK LAYAK DENGAN KEBESARANNYA,
KESEMPURNAANNYA, DAN KEELOKANNYA”,

DALAM ISTILAH AGAMA ISLAM,

ADA ISTILAH YANG NAMANYA TAHLIL (MENGUCAP LAA ILAA HA ILLALLOH),
TASBIH (MENGUCAP SUBHANALLOH),
HAUQOLAH (MENGUCAP LAA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAHIL ALIYYIL AZHIM),
BASMALAH (MENGUCAP BISSMILLAHIRROHMAANIRROHIIM),
TAKBIR (MENGUCAP ALLAHU AKBAR), ADA PULA TAQDIS (SUBHANALLOH AL QUDDUS),

TAQOD DA DZATUHU ANIL HAJAT, MAHA SUCI DZAT ALLAH DARIPADA BERHAJAT,
WA ANIL MUJIB, MAHA SUCI DZAT ALLAH DARI YANG MENGADAKAN,
WA ANIL IMKAN, MAHA SUCI DZAT ALLAH DARI PADA MUNGKIN, DZAT ALLAH ITU
WAJIBUL WUJUD (WAJIB ADA), WA ANIS SHIBHI, MAHA SUCI DZAT ALLAH DARIPADA
SERUPA BAIK MENYERUPAI/DISERUPAI, WA ANI TARGHIB, DZAT ALLAH ITU MAHA SUCI
DARIPADA BERSUSUN,
WA ANIL MAKAN, MAHA SUCI ALLAH DARIPADA BERTEMPAT,
WA AN IDROTIL HAWAS, DAN MAHA SUCI DZAT ALLAH DARIPADA PANCA INDRA,

“ Hapunten bilih aya anu lepat dina seratanana “ !!! 10

AL QUDDUS YANG MENSUCIKAN HATI PARA AHLI IBADAH, DARIPADA HAL-HAL YANG
BERTENTANGAN DARI AGAMA, YANG MEMBERSIHKAN HATINYA DARI SIFAT-SIFAT
TERCELA, YANG MENSUCIKAN TUBUH KITA DARI MAKSIAT,
MENYIKAPI SIKAP AL QUDDUS DENGAN DUA IMAN,
YANG PERTAMA, KITA WAJIB MENSUCIKAN DZATNYA, SIFATNYA, PERBUATANNYA,
DARI YANG TIDAK PATUT DENGAN KEBESARANNYA, KEMULIAANNYA,
DAN KEINDAHANNYA, DZAT ALLAH ITU TIDAK BERTEMPAT, JANGAN KATAKAN LAGI
ALLAH DIATAS, SEBAGAI CONTOH KITA MENGUCAP “YANG DIATAS” ITU KALIMAT
YANG SALAH, KARENA DZAT ALLAH ITU TIDAK BERTEMPAT,

PERBUATAN ALLAH BERPUTAR HANYA DUA HAL “KEMURAHAN DAN KEADILAN”,

HABIB ALI BIN MUHAMMAD AL HABSYI SHOHIBUL MAULID MENGATAKAN,
“KHOLAQOL KHOLQOH LI HIKMAH”, ALLAH MENCIPTAKAN MAKHLUK ITU PASTI ADA
HIKMAH/RAHASIA DI DALAMNYA,

YANG KEDUA, YANG MENSUCIKAN ANGGOTANYA DARIPADA MAKSIAT,

CARANYA DENGAN TOBAT, DAN MENSUCIKAN BATHINNYA DARI SIFAT-SIFAT TERCELA,
SOMBONG, RIA, DENGKI, DENDAM, ANGKUH DAN SEBAGAINYA, CARANYA DENGAN
MELATIH DIRI DAN BERJUANG MELAWAN HAWA NAFSU,

“ Hapunten bilih aya anu lepat dina seratanana “ !!! 11