Anda di halaman 1dari 17

SYA'BAN - RAMADHAN 1445 | Maret 2024

Buletin
SALMAN

RAMADHAN
RAMADHAN
BUKAN ALASAN
MALAS-MALASAN
EDITORIAL

Pada tahun 1964, Presiden Tunisia Habib Bourguiba meminum jus jeruk pada siang bolong di
bulan Ramadhan dan disiarkan di televisi nasional Tunisia. Bourguiba mengajak rakyatnya untuk
tidak berpuasa sepertinya. Menurutnya, sebuah negara berkembang tidak dapat “membuang”
satu bulan setiap tahunnya. Sebab baginya, Ramadhan adalah waktu di mana tingkat produksi
menurun dan siswa-siswa mengantuk ketika jam pelajaran di sekolah.

Bourguiba menganggap pelaksanaan puasa dapat menghambat jihad melawan kemiskinan.


(lanjut ke halaman 2)

Masjid Salman ITB @salmanitb @salmanitb Masjid Salman ITB 01


SYA'BAN - RAMADHAN 1445 | Maret 2024

Buletin
SALMAN
Oleh karena itu baginya, ketika ia tidak berpuasa, ia hanya menerapkan contoh dari Rasulullah
saw. bahwa puasa dapat dibatalkan ketika melawan musuh dalam peperangan. Tentu saja kita
tidak setuju dengan pendapat Bourguiba. Akan tetapi, pandangan Bourguiba perlu menjadi
bahan evaluasi bagi kita. Kenapa ketika Ramadhan, produktivitas kita justru menurun? Kenapa
kita menjadikan puasa sebagai dalih untuk bermalas-malasan?

Padahal, jika kita melihat perjalanan panjang sejarah Islam, ada banyak kemenangan gemilang
yang justru dicetak di bulan Ramadhan. Pada tahun pertama puasa Ramadhan disyariatkan (2
H), umat Islam langsung dihadapkan pada tantangan Perang Badar. Kala itu, 313 pasukan
Muslim berhasil memperoleh kemenangan atas 1.000 orang pasukan Quraisy. Enam tahun
setelahnya, umat Islam berhasil menaklukkan kota Makkah dalam peristiwa Fathu Makkah yang
juga terjadi di bulan Ramadhan.

Selain itu, kemenangan Thariq bin Ziyad terhadap Raja Roderick di Pertempuran Guadalete yang
mengawali pembebasan Andalusia, kejayaan Salahuddin al-Ayubi melawan Pasukan Salib di
Pertempuran Hittin, hingga kegemilangan Sayfuddin Qutuz memukul mundur Tentara Mongol di
Ayn Jalut, seluruhnya juga digapai pada bulan Ramadhan. Terakhir, para pahlawan bangsa kita
juga menjemput kemerdekaan Indonesia pada tanggal 9 Ramadhan.

Kisah-kisah di atas memberi kita pelajaran. Bagi orang-orang terbaik di sepanjang sejarah,
Ramadhan adalah sumber energi yang berlipat ganda. Lapar dan hausnya puasa tidak menjadi
sebab bermalas-malasan. Justru, hawa nafsu yang ditekan dapat melejitkan kuantitas dan
kualitas amal. Mari kita wujudkan Ramadhan tahun ini jadi bulan penuh produktivitas!

YPM SALMAN ITB MENGUCAPKAN


SELAMAT MENJALANKAN IBADAH DI BULAN RAMADHAN 1445 H.

EDITORIAL

Penanggung Jawab : Aditya Firman Ihsan (Manajer BPP Salman ITB)


Dewan Redaksi : Budhiana Kartawijaya, Salim Rusli
Pemimpin Redaksi : Vieri M. Naufal
Staf Redaksi : Corina Indrianti, Nadhilah Aditaputri, Sukmawati
Penata Letak : Raufa Sayyidah ‘Adila
SUSUNAN REDAKSI

Masjid Salman ITB @salmanitb @salmanitb Masjid Salman ITB 02


SYA'BAN - RAMADHAN 1445 | Maret 2024
Buletin
SALMAN

Muhammad Luthfi Aunillah


Ketua P3RI 1445 H

SEMANGAT
BERBAKTI
DI SALMAN
DAN P3RI
Muhamad Luthfi Aunillah atau yang akrab disapa Onell, adalah Ketua P3RI (Panitia Pelaksana
Program Ramadhan dan Idul Adha) Masjid Salman ITB tahun 1445 H. Mahasiswa semester 4
Jurusan Aktuaria, Institut Teknologi Bandung (ITB) ini juga aktif berkegiatan dan berprestasi di
tempat lain. Saat ini, Onell pun menjadi mentor di 5% Project, di mana ia menjadi mentor diskusi
bagi adik-adik kelas XII SMA/sederajat yang ingin masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Alumni SMAN 1 Jampang Kulon ini diterima di ITB melalui jalur SBMPTN. Meski sekolahnya
bukan berasal dari 10.000 sekolah terbesar di Indonesia, Onell ternyata mampu menjadi
perwakilan dari sekolahnya untuk melanjutkan estafet pendidikan di ITB. Menjadi siswa
selanjutnya yang bisa masuk ITB sejak 7 tahun terakhir, menjadi kebanggaan awal yang
dirasakan Onell dan keluarganya.

“Melihat orang tua bangga dan terharu dengan pencapaian ini saja, sudah menjadi hal tertinggi
yang rasanya bisa saya capai. Ditambah bisa meraih IPK 4.0 di tahun pertama di ITB dan 3.89
saat ini, membuat saya semakin semangat untuk membuat kedua orang tua bangga. Saat
semester 3 kemarin, saya dan beberapa rekan dari asrama pun mengikuti lomba Business Case
yang diselenggarakan Universitas Indonesia dan alhamdulillah bisa meraih Juara III
se-Indonesia,” ujar Onell memaparkan hal-hal yang membuatnya bangga dan bersyukur.

PROFIL

Masjid Salman ITB @salmanitb @salmanitb Masjid Salman ITB 03


SYA'BAN - RAMADHAN 1445 | Maret 2024
Buletin
SALMAN

Setelah lulus menjadi penerima Beasiswa Asrama Salman pada awal perkuliahan, Onell
kemudian mulai aktif menjadi aktivis Masjid Salman sejak mengikuti Salman Spiritual Camp 35
pada Oktober 2022. Pengalaman menjadi ketua OSIS saat SMA membuat Onell penasaran
dengan organisasi kampus. Dari sanalah Onell mulai mengenal tentang P3RI.

P3RI yang bersejarah membuat Onell dan kawan-kawan memiliki mimpi agar menjadikan P3RI
sebagai media untuk menjadi panitia yang merdeka melayani jamaah untuk maksimal
beribadah. Sejak terbentuk pada akhir Oktober 2023, Onell yakin mengambil amanah menjadi
Ketua P3RI 1445 H. Ia ingin bisa merealisasikan mimpi dan nilai-nilai baik yang sudah disusun
bersama rekan-rekannya.

Sebagai penghuni asrama yang terkadang juga memiliki tugas untuk menjadi imam dan muazin
di Masjid Salman, Onell dituntut untuk pandai mengelola waktu. Apalagi dengan tugas utama
sebagai pelajar dan kesibukan menakhodai gelaran P3RI, membuat Onell harus mampu
meningkatkan awareness akan kewajiban yang harus ditunaikan.

“Biasanya, saya membuat peta kewajiban yang harus dilaksanakan dan membuat pengelolaan
waktunya. Antara perkuliahan, P3RI, kegiatan asrama, dan kegiatan pribadi. Jadi saya bisa
membagi skala prioritas agar kewajiban yang satu tidak mengganggu kewajiban yang lain dan
biasanya menyediakan waktu fleksibel juga agar bisa menyesuaikan dengan kegiatan
tambahan lainnya,” ungkap Onell.

Bisa meng-influence orang untuk sama-sama


melakukan kebaikan adalah hal yang paling berkesan
selama ia berproses bersama P3RI. Onell berharap
mahasiswa lain bisa lebih peduli dengan keistimewaan
bulan Ramadhan dan bersemangat dalam
meningkatkan berbagai amal kebaikan.

“Saya harap semoga P3RI bisa berjalan dengan lancar


dan sukses. P3RI pun bisa menjadi salah satu jalan
teman-teman panitia khususnya, untuk mendapatkan
pelajaran terbaik dari Allah secara individual. Karena
saya yakin, pengalaman setiap individu itu akan
sangat unik dan berharga bagi kehidupan
masing-masing. Kegiatan yang sedang sama-sama
kita perjuangkan ini akan mendapatkan value
terbaik bagi siapa pun yang terlibat,” ungkap Onell
menutup sesi wawancara.

PROFIL

Masjid Salman ITB @salmanitb @salmanitb Masjid Salman ITB 04


SYA'BAN - RAMADHAN 1445 | Maret 2024

Forum Group Discussion (FGD) Takmir Masjid Ulil Albab


Universitas Islam Indonesia Dengan Masjid Salman ITB

Masjid Salman ITB mendapatkan kunjungan dan studi banding dari Takmir Masjid Ulil Albab
Universitas Islam Indonesia (UII), pada Selasa (20/02). Kegiatan yang dilakukan berupa Focus
Group Discussion (FGD) yang dilakukan oleh 22 orang perwakilan dari UII bersama dengan
beberapa bidang di Masjid Salman ITB. FGD ini bertujuan untuk saling berbagi informasi
mengenai program yang ada di setiap bidang dan kegiatan-kegiatan di dalamnya. Kegiatan ini
ditutup dengan pesan-pesan yang disampaikan oleh Prof. H. Hermawan K. Dipojono, Ph.D
selaku Ketua Pembina YPM Salman ITB.

Kunjungan
BI Bangka Belitung
ke Pusat Halal Salman ITB
dalam Rangka Mandatory
Halal 2024

Pusat Halal Salman ITB mendapatkan kunjungan Bank Indonesia (BI) Bangka Belitung pada
Senin (19/02). Kunjungan yang dilaksanakan di GSG Masjid Salman ITB ini, membahas
Mandatory Produk Halal atau kewajiban setiap produk untuk disertifikasi halal mulai tahun
2024. Pemerintah telah mewajibkan sertifikasi halal untuk setiap produk makanan dan
minuman di Indonesia mulai 17 Oktober 2024. Sinergi yang dilakukan antara LP3H Salman ITB,
Pusat Halal Salman ITB, serta peran BI Bangka Belitung diharapkan mampu mendorong UMKM
untuk mendapatkan sertifikat halal dengan mudah dan cepat sesuai dengan kaidah kehalalan
yang telah ditetapkan.
KABAR SALMAN

Masjid Salman ITB @salmanitb @salmanitb Masjid Salman ITB 05


SYA'BAN - RAMADHAN 1445 | Maret 2024

Rumah Amal Luncurkan


Program Ekonomi
“Amalpreneur Academy”
Laznas Rumah Amal Salman telah merilis program
inovatif, Amal Preneur Academy, yang bertujuan
memberikan pendampingan kepada 236 Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jawa Barat.
Acara yang berlangsung pada Sabtu, 10 Februari 2024 di Aula SMA Darul Hikam Unggulan
Bandung menampilkan sesi diskusi dengan dua orang pembicara yang berpengalaman dalam
dunia bisnis, yaitu Ina Wiyandini, Founder dan Owner Ina Cookies, serta Aditia Zulfikar, pemilik
Rumah Makan Steak Ranjang. Harapannya program ini dapat memberikan kontribusi positif dan
berkelanjutan bagi UMKM khususnya di Jawa Barat.

YPM Salman ITB Meresmikan RS Mata Salman Hospital


dengan Seremoni Topping Off
Pada Selasa (20/02) Wakaf Salman bersama Yayasan
Pembina Masjid (YPM) Salman ITB, Salman Global Medika,
PT Akbar Bersama, para wakif, dan donatur melaksanakan
kegiatan Topping Off Ceremony dan peresmian RS Mata
Salman Hospital di Desa Sekarwangi, Kecamatan Soreang,
Kabupaten Bandung. Acara ini merupakan penanda
diresmikannya RS Salman Hospital menjadi sebuah rumah
sakit khusus mata yang diharapkan mampu berkontribusi
dalam menekan angka prevalensi kebutaan serta penyakit
mata lainnya di Indonesia, khususnya di Soreang, Bandung.

Semarak Menyambut
Ramadhan
Bersama Adik Yatim
di Masjid Salman
Dalam rangka menyambut Ramadhan, Rumah
Amal Salman mengadakan acara akhir pekan
Adik Ceria bersama anak-anak yatim di
Lapangan Rumput Masjid Salman ITB pada
Minggu (25/02).
Acara ini diikuti oleh sekitar 98 anak dari jenjang SD, SMP dan SMA di Bandung. Para peserta
didampingi fasilitator melakukan berbagai kegiatan menarik untuk meningkatkan kepekaan
peserta terutama persiapan akan Ramadhan. Viya Fatwa Nurmalasari selaku Ketua Pelaksana
acara Adik Ceria, yang juga merupakan bagian dari program Bahagia Yatim dari Rumah Amal
Salman, berharap acara ini bisa menambah antusias dan kecintaan
anak-anak terhadap Ramadhan.
KABAR SALMAN

Masjid Salman ITB @salmanitb @salmanitb Masjid Salman ITB 06


SYA'BAN - RAMADHAN 1445 | Maret 2024

AGENDA SALMAN

Masjid Salman ITB @salmanitb @salmanitb Masjid Salman ITB 07


SYA'BAN - RAMADHAN 1445 | Maret 2024

AGENDA SALMAN

Masjid Salman ITB @salmanitb @salmanitb Masjid Salman ITB 08


SYA'BAN - RAMADHAN 1445 | Maret 2024
Buleti
nSALMAN

Timbulan Sampah Bulan Ramadhan


Meningkat, Ini yang Perlu Dilakukan
Reka Septiani (Salman Environmental Rangers)

Pada bulan Ramadhan, kita semua umat Islam berpuasa. Bisa dikatakan yang biasanya
sarapan, makan siang, makan cemilan, dan makan malam, pada bulan Ramadhan kita hanya
makan pada waktu sahur (subuh) dan berbuka (malam). Kalau kita simpulkan, intensitas makan
kita lebih sedikit dari hari-hari biasa. Tapi, faktanya sisa makanan malah meningkat di bulan
Ramadhan. Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pada bulan
Ramadhan terjadi peningkatan timbulan sampah sekitar 20%. Bukan hanya terjadi di Indonesia,
di negara Asia Barat pun, berdasarkan laporan United Nations Environment Programme Food
Waste Index 2021 sekitar 25-50% makanan yang disiapkan terbuang sia-sia selama bulan
Ramadhan.

Mengapa bisa terjadi? Jika menggunakan logika sederhana, seharusnya sampah di bulan
Ramadhan menurun karena kita hanya makan pada waktu sahur dan berbuka. Pada
kenyataannya malah sebaliknya. Peningkatan timbulan sampah bisa terjadi karena beberapa
hal, di antaranya:

1. Porsi berbuka dan sahur melebihi porsi makan


di hari-hari biasa
2. Banyak makanan yang dijual dengan bungkus
plastik
3. Lapar mata ketika ngabuburit sehingga banyak
makanan yang dibeli padahal daya tampung
perut tidak sebanyak makanan yang dibeli
4. Banyak yang menyedekahkan makanan tetapi
cukup banyak juga yang tidak ada
penerimanya
Timbulan sampah ini akan berakhir di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dan hanya akan
membebani TPA. Sisa makanan yang menumpuk di sana menghasilkan gas metana dan akan
terperangkap oleh sampah lainnya yang tercampur. Hal tersebut bisa memicu ledakan seperti
yang terjadi 19 tahun silam di TPA Leuwigajah yang menewaskan ratusan orang. Selain itu, gas
tersebut bisa memicu kebakaran seperti yang terjadi beberapa bulan lalu di banyak TPA di
Indonesia. Hal ini juga berkontribusi pada pemanasan global dan memperburuk masalah
perubahan iklim.

EKOLITERASI

Masjid Salman ITB @salmanitb @salmanitb Masjid Salman ITB 09


SYA'BAN - RAMADHAN 1445 | Maret 2024
Buleti
nSALMAN

Apakah kita akan membiarkan hal ini terus terjadi? Bukankah bulan Ramadhan adalah ladang
berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya? Lantas, jika ini masih terjadi, kita telah menodai bulan
Ramadhan dengan perilaku mubazir. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman, ”Dan janganlah kamu
menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah
saudara-saudara setan.” (Q.S. Al-Isra, 17:26-27).

Yang bisa kita lakukan di bulan Ramadhan adalah bijak dalam mengonsumsi. Baik
mengonsumsi (membeli) makanan ataupun wadahnya. Karena yang bisa menjadi sampah atau
sia-sia bukan hanya makanannya, tapi wadahnya seperti plastik sekali pakai juga menjadi
sampah dan akan menumpuk. Hal yang bisa dilakukan antara lain:

1. Habiskan makanan
2. Gunakan tempat makan/minum sendiri ketika membeli makanan
3. Kurangi pemakaian kresek dan gunakan tas belanja sendiri
4. Tidak menggunakan sendok atau garpu sekali pakai (membawa alat makan sendiri)
5. Berikan catatan ketika belanja secara online untuk tidak menggunakan alat makan
sekali pakai
6. Jika mendapat makanan dari orang lain, pisahkan makanan yang tidak akan dimakan
dan berikan pada orang lain

Hal sederhana di atas cukup mudah kita lakukan untuk dapat mengurangi timbulan sampah dan
terhindar dari hal yang mubazir. Semoga Allah mencatat kebaikan kecil yang sudah kita lakukan
dan menginspirasi lebih banyak orang untuk berbuat kebaikan yang sama.

EKOLITERASI

Masjid Salman ITB @salmanitb @salmanitb Masjid Salman ITB 10


SYA'BAN - RAMADHAN 1445 | Maret 2024

Apakah Berpuasa
Membunuh Produktivitas?
Firyal Nur Fadilah

Spesifikasi Buku

Judul : Muslim Produktif: Ketika Keimanan Menyatu


dengan Produktivitas
Penulis : Mohammed Faris
Penerbit : PT Elex Media Komputindo
Tahun Terbit : 2017
Halaman : xix+ 296 halaman
ISBN : 978-602-02-9918-1

Ramadhan merupakan waktu yang paling menantang bagi setiap muslim untuk tetap
produktif. Bagaimana bisa kita fokus dan produktif dalam kondisi lapar selama berjam-jam?
Sebagai muslim, kita beruntung dan patut bersyukur. Allah Swt. telah menyediakan
pedoman hidup untuk kita jalani. Salah satunya mengenai produktivitas. Mohammed Faris
dalam buku “Muslim Produktif” menjelaskan secara rinci bagaimana Allah mengatur manusia
agar tetap produktif selama berpuasa.
“Berpuasa memberi kita perasaan mempunyai tujuan dan bertanggungjawab; puasa
memaksa Anda untuk membuat pilihan-pilihan cerdas dengan waktu dan energi Anda dan
menghindari efek terkurasnya energi hanya untuk melakukan hal-hal sepele dan membuang
waktu.“ (hal. 273)
Selama Ramadhan, kita menahan diri dari kebutuhan dasar seperti makan dan minum.
Kita menyadari bahwa kita mampu menghentikan kebiasaan-kebiasaan yang menjadi
“kebutuhan”. Dalam menjalankan Ramadhan, kita berkewajiban untuk lebih banyak berbuat baik
dan mengurangi perilaku buruk.
Mohammed Faris juga menjelaskan manfaat berpuasa yang dapat meningkatkan
produktivitas. Hal ini dibuktikan oleh salah satu non-muslim dari thinkproductive.co.uk, Graham
Allcott, yang berpuasa selama tiga hari.

RESENSI BUKU

Masjid Salman ITB @salmanitb @salmanitb Masjid Salman ITB 11


SYA'BAN - RAMADHAN 1445 | Maret 2024

“Saya merasa sangat waspada sekaligus produktif. Sebenarnya mengurangi gangguan


untuk memikirkan tentang makanan dan minuman jauh lebih penting daripada
ketidaknyamanan harus memikirkan makan dan minum tersebut, menginginkannya,
mempersiapkannya, atau mengunyahnya! Perasaan saya menjadi tidak berantakan lagi,
kadang-kadang merasa sedikit ‘ringan’ (dalam tingkat yang lebih ringan dan nyaman) dan
benar-benar fokus.” (hal. 283)
Salah satu hal penting dalam meningkatkan produktivitas selama berpuasa adalah
memperhatikan asupan nutrisi untuk tubuh. Dalam memilih makanan, perhatikan kualitas
bukan kuantitas. Ketika sahur, pilihlah makanan yang proses pembakaran energinya lambat dan
konsumsi makanan bergizi seimbang untuk berbuka puasa.
Selain itu, kita perlu merencanakan kegiatan yang dilakukan dalam sehari. Jika kita
termasuk morning person, kerjakan tugas berat setelah waktu subuh. Namun, jika kita termasuk
night person, kerjakan tugas berat setelah tarawih.
Tentunya seorang muslim harus menjalankan produktivitas berdasarkan niat menjadi
seorang hamba Allah dan wakil Allah di bumi. Setiap aktivitas mesti berlandaskan nilai
amanah, shiddiq, dan ihsan serta fokus pada keyakinan akan akhirat.
Melalui “Muslim Produktif”, Faris menjelaskan bahwa Islam tidak bisa terpisahkan dari
apapun. Islam dengan Al-Qur’an menjadi pedoman kita dalam menjalankan kehidupan produktif
dan mulia. Mohammed Faris juga menjawab pertanyaan tentang “Mengapa umat muslim harus
produktif? Bukankah semua takdir sudah ada di tangan Allah?”
Rasulullah saw. bersabda: “Sungguh seandainya kalian bertawakal kepada Allah
dengan sebenar-benarnya tawakal. Niscaya kalian akan diberi rezeki sebagaimana rezeki
burung-burung. Mereka berangkat pagi-pagi dalam keadaan lapar dan pulang sore hari dalam
keadaan kenyang” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Perhatikanlah, burung tidak berdiam diri di sarangnya menunggu rezeki datang. Ia
memilih pergi keluar untuk mencarinya sambil bertawakal kepada Allah. Demikian juga jika kita
ingin mendapatkan keberkahan dan energi spiritual dalam kehidupan, kita harus pergi keluar
mencari rezeki dan meraih tujuan-tujuan kita.
Buku ini akan membuat pembaca lebih mencintai Allah dan menjalankan ajaran Islam
secara menyeluruh. Pada akhirnya, semua perintah Allah dalam Islam sangat bermanfaat untuk
kehidupan manusia. Allah sangat detail mengatur manusia. Bahkan setelah manusia
meninggal pun, kita masih bisa produktif. Salah satunya dengan amal jariyah.
Ramadhan merupakan tantangan selama 30 hari. Bulan ini sangat cocok dengan
berbagai eksperimen mengubah kebiasaan yang ingin dilakukan selama Ramadhan. Energi
spiritual Ramadhan dapat digunakan untuk memulai kebiasaan-kebiasaan baru atau
menghentikan kebiasaan-kebiasaan lama untuk mendapatkan banyak hasil positif yang
berkelanjutan.

RESENSI BUKU

Masjid Salman ITB @salmanitb @salmanitb Masjid Salman ITB 12


SYA'BAN - RAMADHAN 1445 | Maret 2024

Masjid Salman ITB @salmanitb @salmanitb Masjid Salman ITB 13


SYA'BAN - RAMADHAN 1445 | Maret 2024
Buleti
nSALMAN

RAMADHAN SEJUK
WALAU DALAM PERBEDAAN
Khazanah Fadhilah Nurrahmah (Sarjana Astronomi ITB)

Ramadhan tahun ini akan kita rasakan dalam nuansa sejuk musim hujan bulan Maret. Jadi,
kemungkinan besar kita takkan terganggu oleh atmosfer panas selama menjalankan ibadah
puasa. Namun bagi para astronom, terutama pengamat hilal, bulan suci yang bertepatan
dengan bulan Maret ini justru menimbulkan kesulitan tersendiri. Sebelumnya, dapat
didefinisikan secara astronomis bahwa hilal adalah penampakan fase sabit muda pertama dari
Bulan setelah terjadinya konjungsi (ijtimak).

Menurut Kepala Pusat Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL), Moedji Raharto, pada
bulan Maret 2024, kecerlangan langit senja lebih kuat dibanding bulan-bulan berikutnya. Hal ini
dikarenakan Bumi belum terlalu jauh bergeser dari titik terdekatnya dengan Matahari
(perihelion) pada 2-4 Januari lalu. Semakin dekat Matahari dengan Bumi tentu cahayanya
semakin menyilaukan.

Cahaya sabit super tipis hilal dilemahkan oleh cahaya langit


senja. Kondisi ini disebut kontras, yaitu nilai perbedaan
kecerlangan atau warna antara objek dengan latar belakang.
Mata manusia akan sulit, samar-samar melihat hilal akibat
kecilnya nilai kontras, diilustrasikan software astronomi
Stellarium di samping. Kontras langit senja ini dinamis karena
Bumi bergerak pada orbit yang berbentuk elips. Maka antara
kriteria visibilitas hilal dengan hasil rukyat (pengamatan) bisa
berbeda, walaupun kecil.

Sementara secara hisab (perhitungan), Moedji menyebutkan


data awal Ramadhan 1445 H (10/03/24) dengan lokasi titik
pengamatan paling Barat Indonesia (paling akhir punya
kesempatan melihat hilal), Banda Aceh, yaitu:

● Ijtimak (akhir Sya'ban 1445 H): 16.02 WIB


● Matahari terbenam: 18.50 WIB
● Bulan terbenam: 18.55 WIB
● Tinggi bulan saat Matahari terbenam:
+0 derajat 32 menit busur 45,6 detik busur
● Elongasi geosentrik (mengacu pusat Bumi):
2,68 derajat
● Elongasi toposentrik (mengacu topografi lokasi):
2,50 derajat

KATA PAKAR

Masjid Salman ITB @salmanitb @salmanitb Masjid Salman ITB 14


SYA'BAN - RAMADHAN 1445 | Maret 2024
Buleti
nSALMAN

Dapat disimpulkan kedudukan bulan pasca-ijtimak belum memenuhi kriteria visibilitas hilal yang
diadopsi pemerintah: kriteria Neo-MABIMS* 3-6,4 (tinggi Bulan > 3 derajat, elongasi 6,4 derajat),
tetapi memenuhi kriteria wujudul hilal Muhammadiyah (tinggi Bulan > 0 derajat). Telah
disebutkan bahwa dengan metode rukyat, sangat sulit untuk mengamati hilal dengan mata
telanjang. Bahkan dengan bantuan teleskop dan pengolahan citra sekalipun, rekor hilal dengan
elongasi terkecil saja sebesar 3,73 derajat oleh Observatorium Bosscha, 2016 silam.

Alhasil, mengacu kepada dua kriteria tersebut, 1 Ramadhan atau mulai berpuasa bisa pada 11
Maret atau 12 Maret 2024. Dalam astronomi/ilmu falak, data hisab merupakan informasi awal
dan rukyat menjadi tahap konfirmasinya. Jika kita cermati, masalah perbedaan ini ada di ranah
definisi, inilah tugas para ulama ahli fiqih untuk menganalisis data hisab rukyat hilal dari para
astronom. Apakah sesuai dengan dalil syariat perintah puasa Ramadhan atau tidak.

Moedji Raharto (dalam foto paling kiri) yang baru saja mengikuti Pertemuan Ahli Hisab-Rukyat
seluruh Indonesia pada 29 Februari lalu memberikan kabar menenangkan di tengah perbedaan
itu. Walaupun malam pertama shalat tarawih berbeda, malam gema takbir hari raya diprediksi
akan sama. Masyarakat yang melaksanakan puasa 29 maupun 30 hari akan lebaran serempak
10 April 2024. Posisi Bulan saat Matahari terbenam 9 April 2024 diperhitungkan memenuhi
kriteria 3-6,4 dan dapat disaksikan lebih mudah dari Indonesia.

[Foto Para Ahli Hisab-Rukyat Indonesia dalam pertemuan yang diselenggarakan Kementerian Agama (29/02/24)]

KATA PAKAR

Masjid Salman ITB @salmanitb @salmanitb Masjid Salman ITB 15


SYA'BAN - RAMADHAN 1445 | Maret 2024

Masjid Salman ITB @salmanitb @salmanitb Masjid Salman ITB 16


SYA'BAN - RAMADHAN 1445 | Maret 2024

Masjid Salman ITB @salmanitb @salmanitb Masjid Salman ITB 17

Anda mungkin juga menyukai