Anda di halaman 1dari 14

DRAFT

BUPATI GUNUNG MAS


PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN BUPATI GUNUNG MAS


NOMOR TAHUN 2022

TENTANG

ALOKASI DANA DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI GUNUNG MAS.

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 81 ayat (4)


dan pasal 96 ayat (4) dan ayat (7) Peraturan Pemerintah
Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43
Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, perlu
menetapkan Peraturan Bupati tentang Alokasi Dana
Desa;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang


Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3851);
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang
Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten
Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten
Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten
Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya, dan
Kabupaten Barito Timur di Provinsi Kalimantan
Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4180);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4438);
5. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5495);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
7. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta
Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6573);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor
43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6321);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun
2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
2094);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun
2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi
Pemerintahan ( Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 1955 ) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72
Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017
tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi
Pemerintahan ( Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 1327 );
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun
2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 611);
12. Peraturan Meneteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2016
tentang Indek Desa Membangun (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 300);
13. Peraturan Daerah Kabupaten Gunung Mas Nomor 3
Tahun 2016 tentang Pemerintahan Desa (Lembaran
Daerah Kabupaten Gunung Mas Tahun 2016 Nomor
231, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Gunung Mas Tahun 2016 Nomor 231.a);
14. Peraturan Daerah Kabupaten Gunung Mas Nomor 7
Tahun 2019 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Gunung Mas
(Lembaran Daerah Kabupaten Gunung Mas Tahun
2019 Nomor 270, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Gunung Mas Nomor 270.a);
15. Peraturan Daerah Kabupaten Gunung Mas nomor 9
Tahun 2020 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja daerah Tahun Anggaran 2021 ( Lembaran
Daerah Kabupaten Gunung Mas Tahun 2020 Nomor
284, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Gunung Mas Nomor 2843.a);
16. Peraturan Bupati Gunung Mas Nomor 20 Tahun
2015 tentang Pengelolaan Alokasi Dana Desa untuk
Peningkatan Ekonomi Kerakyatan Berbasis
Pemberadayaan Masyarakat Desa Di Kabupaten
Gunung Mas (Berita Daerah Kabupaten Gunung Mas
Tahun 2015 Nomor 334);
17. Peraturan Bupati Gunung Mas Nomor 12 Tahun
2019 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa
(Berita Derah Kabupaten Gunung Mas Tahun 2019
Nomor 449) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Bupati Nomor 32 Tahun 2021 tentang
Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 12 Tahun
2019 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa
(Berita Daerah Kabupaten Gunung Mas Tahun 2019
Nomor 449);
18. Peraturan Bupati Nomor 33 Tahun 2021 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pemotongan, Penyetoran dan
Pembayaran Iuran Jaminan Kesehatan bagi Kepala
Desa dan Perangkat Desa (Berita Daerah Kabupaten
Gunung Mas Tahun 2021 Nomor 575);

MEMUTUSKAN

Menetapkan : RANCANGAN PERATURAN BUPATI TENTANG ALOKASI


DANA DESA

BAB I
KETENTUAN UMUM
PASAL 1

Dalam peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :


1. Daerah adalah Kabupaten Gunung Mas.
2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan
Urusan Pemerintahan Oleh Pemerintah Daerah dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas
otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip
otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip
Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Undang -Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu kepala
Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam
penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah.
4. Bupati adalah Bupati Gunung Mas.
5. Camat adalah pemimpin kecamatan sebagai
perangkat daerah yang mempunyai wilayah kerja di
tingkat kecamatan.
6. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut
dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa adalah
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan, kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional
yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
7. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat
dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
8. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang
disebut dengan nama lain dibantu Perangkat Desa
sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
9. Perangkat Desa adalah pembantu Kepala Desa yang
terdiri atas unsur Sekretariat Desa, Pelaksana
Kewilayahan dan Pelaksana Teknis.
10. Badan Permusyawaratan Desa, yang selanjutnya
disingkat BPD adalah lembaga yang melaksanakan
fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan
wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan
wilayah dan ditetapkan secara demokratis.
11. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang
selanjutnya disingkat APBD adalah rencana
keuangan tahunan Pemerintah Daerah yang dibahas
dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan
Dewan Perwakilan Perwakilan Rakyat Daerah dan
ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
12. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban
Desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala
sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan
dengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa.
13. Pengelolaan Keuangan Desa adalah keseluruhan
kegiatan yang meliputi perencanaan, penganggaran,
penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban dan
pengawasan keuangan Desa.
14. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya
disingkat APBDes adalah rencana keuangan tahunan
pemerintahan Desa yang dibahas dan disetujui
bersama oleh pemerintah Desa dan Badan
Permusyawaratan Desa, dan ditetapkan dengan
Peraturan Desa.
15. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang
selanjutnya disebut RPJM Desa adalah Rencana
Kegiatan Pembangunan Desa untuk jangka waktu 6
(enam) tahun yang memuat visi dan misi Kepala
Desa, arah kebijakan pembangunan Desa, serta
rencana kegiatan yang meliputi bidang
penyelenggaran Pemerintahan Desa, pelaksanaan
pembangunan Desa, Pembinaan Kemasyarakatan
Desa, dan Pemberdayaan masyarakat Desa.
16. Rencana Kerja Pembangunan Desa, yang selanjutnya
disebut RKP Desa adalah penjabaran dari RPJM
Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang
memuat rencana penyelanggaraan Pemerintahan
Desa, Pelaksanaan Pembangunan, Pembinaan
Kemasyarakatan, dan Pemberdayaan masyarakat
Desa.
17. Alokasi Dana Desa, selanjutnya disingkat ADD,
adalah bagian dana perimbangan dari pemerintah
pusat yang diterima Kabupaten dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah yang disalurkan
kepada Desa.
18. Penghasilan tetap adalah jumlah penerimaan sah
setiap bulan yang diberikan kepada Kepala Desa dan
Perangkat Desa yang bersumber dari ADD.
19. Jumlah Desa adalah jumlah Desa yang ditetapkan
oleh Menteri Dalam Negeri.
20. Jaminan Kesehatan adalah jaminan berupa
perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh
manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan
dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang
diberikan kepada setiap orang yang telah membayar
iuran atau iurannya dibayar oleh Pemerintah
Daerah.
21. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan
yang selanjutnya disingkat BPJS Kesehatan adalah
badan hukum yang dibentuk untuk
menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan.

PASAL 2

(1) Maksud diterbitkannya Perraturan Bupati ini sebagai


pedoman bagi Pemerintah Desa dalam penyusunan
APB Desa, untuk membiayai program kerja dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Pelaksanaan
Pembangunan Desa, Pembinaan Kemasyarakatan
Desa dan Pemberdayaan Masyarakat Desa.
(2) Tujuan diterbitkannya Perraturan Bupati ini :
a. sebagai dasar Pemerintah Desa dalam Menyusun
APB Desa sehingga Pemerintah Desa dapat
menyusun program kerja tahunan yang dimuat
dalam APB Desa sesuai dengan RPJM Desa dan
RKP Desa; dan
b. dengan adanya ADD Pemerintah Desa dapat
meningkatkan Perekonomian masyarakat Desa
guna meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
sesuai Potensi yang dikembangkan dengan
kebersamaan dan Gotong royong.

BAB II
PENGALOKASIAN DAN PENGGUNAAN
PASAL 3

(1) Pemerintah Daerah mengalokasikan ADD dalam


Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah setiap
Tahun Anggaran untuk disalurkan kepada
Pemerintah Desa.
(2) Pengalokasian ADD sebagimana dimaksud pada ayat
(1) paling sedikit 10% (sepuluh persen) dari dana
perimbangan yang diterima Daerah dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah setelah dikurangi
Dana Alokasi Khusus.
(3) Pengalokasian sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
bagi masing-masing Desa dengan
mempertimbangkan:
a. kebutuhan penghasilan tetap Kepala Desa,
Perangkat Desa, Staf Perangkat Desa dan
Tunjangan Badan Permusyawaratan Desa; dan
b. jumlah penduduk, luas wilayah Desa, indeks
kesulitan geografis dan jumlah penduduk miskin,
yang merupakan indikator variable independent
serta digunakan untuk menghitung pembagian
ADD per Desa.
PASAL 4

(1) ADD yang dialokasikan sebagaimana yang dimaksud


dalam Pasal 3 ayat (2) digunakan Pemerintah Desa
untuk :
a. siltap Kepala Desa, Perangkat Desa, Staf
Perangkat Desa dan Tunjangan BPD disebut ADD
Minimal;
b. iuran keanggotaan Kepala dan Perangkat Desa
dalam program jaminan sosial Kesehatan
nasional oleh BPJS disebut ADD BPJS
Kesehatan;
c. Membiayai kegiatan yang dilaksanakan
berdasarkan kewenangan dibidang pembangunan
Desa, pembinaan kemasyarakatan,
pemberdayaan masyarakat dan lain-lain belanja
yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan
Desa disebut ADD Proposional.

BAB III
PERHITUNGAN ALOKASI DANA DESA
Bagian Kesatu
ADD Minimal
PASAL 5

(1) ADD Minimal digunakan paling banyak 30% (puluh


persen) dari ADD.
(2) Pemerintah Daerah menghitung jumlah besaran ADD
Minimal setiap Desa dan besaran siltap Kepala Desa,
Perangkat Desa, staf Perangkat Desa, Desa dan
Tunjangan BPD. Tahun berkenaan berdasarkan
jumlah ADD sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(3) ADD Minimal yang tidak dapat dibayarkan karena
kekosongan jabatan Kepala Desa, Perangkat Desa,
staf Perangkat Desa dan BPD menjadi pendapatan
Desa.
(4) Besaran ADD Minimal setiap Desa dan besaran
Siltap Kepala Desa, Perangkat Desa, staf Perangkat
Desa, dan Tunjangan BPD sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
Bagian Kedua
ADD BPJS Kesehatan
PASAL 6

(1) ADD BPJS Kesehatan dihitung sesuai dengan


kebutuhan masing-masing Desa dengan
mempertimbangkan jumlah Kepala Desa dan
Perangkat Desa yang berhak menerima iuran.
(2) Perhitungan, pemotongan dan besaran ADD BPJS
Kesehatan diatur dalam Peraturan Bupati tentang
Pedoman Pelaksanaan Pemotongan, Penyetoran dan
Pembayaran Iuran Jaminan Kesehatan bagi Kepala
Desa dan Perangkat Desa.
(3) Besaran ADD BPJS Kesehatan ditetapkan dengan
Keputusan Bupati.

Bagian Ketiga
ADD Proposional
PASAL 7

(1) ADD Proposional per Desa adalah total pagu ADD


setelah dikurangi ADD untuk peningkatan ekonomi
kerakyatan berbasis pemberdayaan masyarakat
Desa.
(2) Untuk menentukan besaran pembagian ADD Per
Desa Proposional per Desa, dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
ADDP = BDx X ∑ADD-(∑ADDM+∑ADDKes)
ADDM = Penghasilan tetap Kepala Desa +
Staf Perangkat Desa + Tunjangan
BPD.
∑ADDKes = Total ADD BPJS Kesehatan
BDx = Nilai Bobot Desa untuk Desa x
∑ADD = Total Alokasi Dana Desa Kabupaten
∑ADDM = Jumlah keseluruhan ADD Minimal

(3) Nilai Bobot Desa (BDx) pada rumus perhitungan ADD


sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), ditentukan
dengan menggunakan beberapa indikator variable
independent.
(4) Indokator variable independent yang dimaksud pada
ayat (3), terdiri dari :
a. jumlah penduduk;
b. luas wilayah;
c. indeks kesulitan geografis;
d. jumlah penduduk miskin;
(5) Data indikator variable independen sebagaimana
dimaksud dalam ayat (4) dengan koefesien dan bobot
sebagai berikut :
Huruf Variabel Kode Bobot
Varibe
l
a. Jumlah penduduk V1 0.2
b. Luas Wilayah V2 0.2
c. Indek Kesulitan Georafis V3 0.2
d. Jumlah Penduduk V4 0.2
Miskin

(6) Indikator variable independent sebagaimana


dimaksud dalam ayat (4) diperoleh dari Badan Pusat
Statistik Kabupaten Gunung Mas.
(7) Indikator variable independent sebagaimana
dimaksud dalam ayat (4) mempengaruhi nilai Bobot
Desa (BDx) dalam penerimaan ADD per Desa.

PASAL 8

(1) Rumus rincian perhitungan ADD yang diterima per


Desa sebagai berikut :
ADD per Desa = ADDM+ADDKes+ADDP
ADD per Desa = Jumlah ADD per Desa
ADDM = Penghasilan tetap Kepala Desa,
Staf Perangkat Desa, Tunjangan
BPD
ADDP = ADD Proposional Desa

PASAL 9

(1) Perhitungan besaran ADD untuk setiap Desa dan


Penghasilan Tetap Kepala Desa, Perangkat Desa dan
Tunjangan BPD sebagaimana dimaksud dalam pasal
5, 6 7 dan pasal 8 dilakukan oleh Tim Pembinaan,
Fasilitasi dan Evaluasi Pengelolaan Keuangan Desa
tingkat Kabupaten.
(2) Besaran ADD Proposional dan ADD per Desa yang
diberikan kepada Pemerintah Desa dengan
perhitungan sebagaimana dimaksud pasal 8
ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
BAB IV
PENYALURAN
Bagian Kesatu
PASAL 10

ADD Minimal
(1) Pemerintah Daerah menyaluran ADD Minimal
kepada Pemerintah Desa setiap bulan.
(2) Jumlah ADD Minimal yang disalurkan sebesar 1/12
(satu per dua belas) dari alokasi ADD Minimal.
(3) Penyaluran ADD Minimal sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dilakukan melalui pemindahbukuan
dari Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) ke
Rekening Kas Desa (RKD).
(4) Pemerintah Daerah menyalurkan ADD Minimal
setelah Pemerintah Desa menyampaikan persyaratan
sebagai berikut :
1. Bulan I (pertama)
a. Peraturan Desa tentang APBDesa dan
Peraturan Kepala Desa tentang Penjabaran
APBDesa Tahun Berkenaan.
b. Daftar hadir Kepala Desa, Perangkat Desa, Staf
Perangkat Desa dan Tunjangan BPD.
c. Daftar Siltap Kepala Desa, Perangkat Desa dan
Tunjangan BPD.
2. Bulan II (kedua) sampai dengan bulan XII (dua
belas) setiap bulannya.
a. Daftar hadir Kepala Desa, Perangkat Desa, Staf
Perangkat Desa dan Tunjangan BPD yang
diketahui oleh Camat.
3. Apabila pada Tahun berkenaan tidak ada
permintaan penyaluran Siltap Kepala Desa,
Perangkat Desa dan Tunjangan BPD maka tidak
dapat disalurkan kembali pada Tahun berikutnya.

Bagian Kedua
ADD BPJS Kesehatan
PASAL 11

(1) Badan Keuangan dan Aset Daerah kabupaten


Gunung Mas melakukan pemotongan iuran dari
Kepala Desa dan Perangkat Desa sebesar 1% (satu
persen) dari Penghasilan Tetap Kepala Desa dan
Perangkat Desa.
(2) Penyaluran iuran sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) disalurkan dari Rekening Kas Umum Daerah
(RKUD) ke BPJS Kesehatan setelah mendapat
pengajuan permohonan pembayaran dengan
dilampiri daftar peserta BPJS Kesehatan berikut
besaran iuran

Bagian Ketiga
ADD Per Desa
PASAL 12

(1) Penyaluran ADD Per Desa dilakukan secara bertahap


berdasarkan usulan penyaluran dari Kepala Desa
pada tahun anggaran berjalan, yakni:
a. tahap I (satu) sebesar 50% dari pagu ADD per
Desa, paling cepat bulan Januari dan paling
lambat bulan Agustus; dan
b. tahap II (dua) sebesar 50% dari pagu ADD per
Desa , paling cepat bulan Juli sampai dengan
paling lambat minggu kedua bulan Desember.
(2) Ketentuan lainnya dalam hal pengelolaan Alokasi
Dana Desa diatur dalam Peraturan Bupati tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa.

BAB V
Ketentuan Lain-lain
PASAL 13

(1) Dalam hal terjadi kekosongan jabatan Kepala Desa


maka Bupati menunjuk Pejabat Kepala Desa yang
berasal dari Pegawai Negeri Sipil dilingkungan
Pemerintah Derah.
(2) Pejabat Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) melaksanakan tugas, wewenang dan
kewajiban serta memperoleh hak yang sama dengan
Kepala Desa termasuk Penghasilan Tetap Kepala
Desa yang dianggarkan dalam APBDesa yang
bersumber dari ADD.
BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN
PASAL 14

Segala hal mengenai pelaksanaan ADD yang sudah


dilaksanakan sebelum Peraturan Bupati ini diundangkan
dianggap sah dan selanjutnya mengikuti ketentuan dalam
Peraturan Bupati ini.

BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
PASAL 15

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku Peraturan


Bupati Gunung Mas Nomor 16 Tahun 2021 tentang Tata
Cara Pengalokasian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana
Tahun Anggaran 2021(Berita Daerah Kabupaten Gunung
Mas Tahun 2021 Nomor 558), dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal


diundangkan

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Bupati ini dengan
penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Gunung
Mas.

Ditetapkan di Kuala Kurun


Pada tanggal

BUPATI GUNUNG MAS,

JAYA SAMAYA MONONG

Diundangkan di Kuala Kurun


Pada tanggal
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN GUNUNG MAS
YANSITERSON
BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNG MAS TAHUN 2022 NOMOR

Anda mungkin juga menyukai