Perda 07 2013
Perda 07 2013
TENTANG
BUPATI SJTUBONDO,
I
...,.
2
• 4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dan Korupsi
dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3851);
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa
kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Repubik
Indonesia Nomor 4844);
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran
~ (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 64,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4849);
8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5038);
9. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5049);
10. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
,-.... 11. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1972 tentang
Perubahan Nama dan Pemindahan Tempat Kedudukan
Pemerintah Daerah Kabupaten Panarukan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1972 Nomor 38 dan Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Nomor 2989);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang
Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1983 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3258);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4593);
3
..
4
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
j
5
I
6
t
7
f
25. Penyidikan tindak pidana di bidang retribusi adalah
serangkaian tindakan yang dilakukan oleh penyidik untuk
mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu
membuat terang tindak pidana di bidang retribusi daerah
yang terjadi serta menemukan tersangkanya.
BABII
NAMA, OBJEK DAN SUBJEK RETRIBUSI
Pasal 2
Pasal 3
I
8
,
f. kapal yang memasuki pelabuhan khusus untuk meminta
pertolongan atau yang memberi pertolongan jiwa
manusia;
g. kapal Search and Resque (SAR).
i. anak di bawah umur 5 (lima) tahun;
j. petugas atau karyawan Pemerintah Daerah yang
bertempat tinggal/berdiam di Pelabuhan;
k. Ambulance, Kereta Jenazah.
Paaal4
BAB Ill
GOLONGAN RETRIBUSI
PasalS
BABIV
CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA
Pasal6
BABV
PRINSIP DAN SASARAN PENETAPAN TARIF RETRIBUSI
Pasal 7
' Pasal 8
BABVI
STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI
Pasa19
Pasal 10
BAB VII
PELAKSANAAN PENGENAAN TARIF
Paaal 11
Pasal 12
Pasal 13
BAB VIII
WILAYAH PEMUNGUTAN
Pasal 15
BABIX
SAAT RETRIBUSI TERUTANG
Pasal 16
Bagian Kedua
Tata Cara Pembayaran
Pasa118
Bagian Ketiga
Tata Cara Penagihan
Pasal 19
BAB XI
INSTANSI PENGELOLA DAN PEMUNGUT
Pasal20
BABXII
PEMANFAATAN
Pasal 21
BABXIII
KEBERATAN
Pasal 22
(1) Wajib Retribusi dapat mengajukan keberatan hanya kepada
Bupati atau pejabat yang ditunjuk atas SK.RD atau dokumen
lain yang dipersarnakan.
(2) Keberatan diajukan secara tertulis dalam Bahasa Indonesia
dengan disertai alasan-alasan yangjelas.
(3) Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu paling lama 3
(tiga) bulan sejak tanggal SKRD diterbitkan, kecuali jika Wajib
Retribusi tertentu dapat menunjukkan bahwa jangka waktu
itu tidak dapat dipenuhi karena keadaan di luar
kekuasaannya.
(4) Keadaan di luar kekuasaannya sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) adalah suatu keadaan yang terjadi di luar kehendak
atau kekuasaan Wajib Retribusi.
(5) Pengajuan keberatan tidak menunda kewajiban membayar
retribusi dan pelaksanaan penagihan retribusi.
Pasal 23
( 1) Bupati dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak
tanggal Surat Ke beratan diterima harus memberi keputusan
atas keberatan yang diajukan dengan menerbitkan Surat
Keputusan Keberatan.
14
Pasal24
BABXIV
PENGURANGAN, KERINGANAN DAN
PEMBEBASAN RETRIBUSI
Pasal 25
BAB XV
PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN RETRIBUSI
Pasa126
BAB XVI
KEDALUWARSA PENAGIHAN
Pasal 27
Pasal 28
BABXVIII
PENYJDIKAN
Pasal 30
BAB XIX
KETENTUAN PIDANA
Pasal 31
Paaal32
BAB XX
KETENTUANPENUTUP
Paaal33
Paaal34
Pasal 35
Pasal 36
Ditetapkan di Situbondo
pada tanggaJ O4 MAR 2013
BUPATI SJTUBONDOt
DADANG WIGIARTO
Diundangkan di Situbondo
pada tanggal O4 MAR 2013
Pit. SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN SITUBONDO,
- - -,. - · - r1· ·