Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KONSEP DASAR

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Arab
Dosen Pengampu : Aris Fajaruddin

Disusun oleh kelompok 1 :

1. Sofiyah [4111623079]
2. Siti Nur Kholilah [4111423087]
3. Nor Karimatul Umniyah [4111423167]

Kelas 231A1

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
SALAHUDDIN PASURUAN
2024

1
Kata pengantar

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya sehingga
penulis berhasil menyelesaikan makalah ini. Makalah ini membahas tentang pembelajaran
bahasa Arab, bahasa suci umat Islam yang berperan penting dalam memahami Islam.
Pembelajaran bahasa Arab menjadi semakin penting di era globalisasi, seiring dengan
meningkatnya bahasa Arab yang menjadi bahasa internasional dunia Islam dan banyak lembaga
pendidikan yang menawarkan program bahasa Arab. Oleh karena itu, penting untuk memahami
metode dan media belajar bahasa Arab yang efektif dan efisien.

Makalah ini menjelaskan tentang “Konsep dasar pembelajaran bahasa arab.” Kami
berharap makalah ini dapat memberi wawasan bagi siapapun yang membaca dan memberi
pemahaman yang lebih baik tentang pembelajaran bahasa Arab dan membantu meningkatkan
kualitas pembelajaran bahasa Arab di masa depan.

Penulis mengakui bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, dan sangat
menganjurkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan di masa mendatang. Akhir
kata penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat memberikan
kontribusi positif bagi perkembangan pembelajaran bahasa Arab.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

2
DAFTAR ISI
Judul halaman .................................................................................................................................1
Kata pengantar ................................................................................................................................2

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang .................................................................................................................4
B. Rumusan masalah ............................................................................................................4
C. Tujuan ..............................................................................................................................4

BAB 2 PEMBAHASAN
A. Pengertian pembelajaran bahasa arab .............................................................................5
B. Metode pembelajaran bahasa arab ....................................................................................
C. Media pembelajaran bahasa arab ..................................................................................11

BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan ...............................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran bahasa Arab adalah kegiatan yang dirancang oleh guru bahasa Arab, secara
terprogram dalam desain instruksional untuk membantu peserta didik mempelajari bahasa Arab dalam
suatu proses yang sistematis melalui tahap rancangan, pelaksanaan dan evaluasi dalam kegiatan belajar
mengajar agar terwujud perubahan perilaku baru yang secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman
individu melalui interaksi peserta didik dan guru dalam proses pembelajaran yang efektif dan kondusif.
Pembelajaran bahasa Arab secara historis telah ada sejak masa khulafaurrasyidin yaitu pada masa
khalifah Umar bin Khatab yang dilaksanakan dengan sistem halaqah pada lembaga pendidikan yang
dikenal dengan nama kuttab. Pada masa ini, tuntutan untuk belajar bahasa Arab sudah mulai tampak,
orang yang baru masuk Islam yang berasal dari daerah yang ditaklukkan harus belajar bahasa Arab jika
ingin belajar dan memahami pengetahuan Islam.1 & 2

Dalam pembelajaran bahasa Arab, salah satu segi yang sering menjadi sorotan adalahsegi metode.
Metode mengajar adalah suatu cara yang digunakan seorang pengajar dalam proses belajar mengajar,
karena metode mengajar ini merupakan suatu alat untuk menggerakan peserta didik agar dapat
mempelajari bahan pelajaran.3 Artinya, metode mengandung pengertian yang fleksibel sesuai situasi dan
kondisi serta mengandung implikasi mempengaruhi dan saling ketergantungan antara pendidik dan anak
didik.4

A. Rumusan masalah

1. Apa Pengertian Pembelajaran Bahasa Arab?


2. Apa Saja Metode Pembelajaran Bahasa Arab?
3. Media apa saja yang digunakan dalam pembelajaran bahasa arab?
B. Tujuan masalah

1. Untuk membantu para siswa memperoleh keterampilan berbicara, membaca, menulis dan
mendengarkan dalam berbahasa arab.
2. Membantu para siswa untuk memahami dan menguasai bahasa arab dengan lebih efektif dan
efisien.
3. Untuk mempermudah proses belajar mengajar bahasa arab.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran Bahasa Arab

Pembelajaran bahasa Arab adalah kegiatan yang dirancang oleh guru bahasa Arab dengan desain
instruksional untuk membantu peserta didik mempelajari bahasa Arab secara sistematis melalui tahap
rancangan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam kegiatan belajar mengajar agar terwujud perubahan
perilaku baru. Pembelajaran bahasa Arab merupakan salah satu jenis pembelajaran bahasa asing. Seperti
bayi yang baru lahir, kita harus belajar bahasa secara bertahap. Pembelajaran bahasa Arab juga harus
menggunakan model pembelajaran yang mengacu pada metode metode kegiatan pembelajaran, motivasi
belajar dan cara-cara belajar yang aktif, produktif, kreatif dan menyenangkan. Pada intinya, pendidik
melakukan upaya untuk mengajarkan peserta didik sehingga terjadi perubahan perilaku pada akhirnya.

Tujuan pembelajaran bahasa Arab bagi pihak pendidik adalah agar dapat menjadikan bahasa Arab
mudah dikuasai oleh pelajar. Sedangkan tujuan bagi pihak pelajar adalah agar dapat menguasai bahasa
Arab. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa Arab adalah proses interaksi antara peserta didik
dan guru dalam proses belajar bahasa Arab dengan tujuan memudahkan peserta didik dalam memahami
bahasa Arab beserta ruang lingkupnya.

B. Metode Pembelajaran Bahasa Arab

Metode pembelajaran bahasa Arab adalah cara atau strategi yang digunakan dalam proses
pembelajaran bahasa Arab. Metode ini bertujuan untuk membantu peserta didik memahami dan
menguasai bahasa Arab dengan lebih efektif. Metode pembelajaran bahasa Arab memiliki kekuatan dan
kelemahan masing-masing. Kondisi inilah yang mempengaruhi lahirnya sebuah metode pengajaran.
Metode pembelajaran bahasa Arab dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu: 1) Metode berpusat
pada bahasa; 2) Metode berpusat pada pembelajaran 3) Metode yang berpusat pada siswa.

1. Metode pengajaran yang berpusat pada bahasa

Metode ini telah menghasilkan beberapa metode pengajaran, seperti Metode Gramatika
Tarjamah, Metode langsung, Metode Membaca, Metode Audiolingual, Metode Kognitif dan Metode
Eklektik.

5
a) Metode Gramatika Tarjamah

Metode Gramatika-Terjemahan adalah metode yang menekankan hafalan terhadap teks-


teks asing dan terjemahannya. Materi pelajaran terdiri atas buku tata bahasa, kamus dan teks
bacaan yang berupa karya sastra klasik atau kitab keagamaan klasik. Metode pembelajaran
bahasa ini didasarkan pada asumsi bahwa tata bahasa merupakan bagian dari filsafat dan logika.
Pembelajaran bahasa dengan metode ini dapat meningkatkan kemampuan berpikir logis,
memecahkan masalah, dan menghafal.

Adapun ciri khas yang metode ini miliki ada beberapa hal, yaitu

 Fokus pada keterampilan membaca, menulis, dan menerjemahkan dengan kurang


memperhatikan aspek menyimak dan berbicara.
 Kaidah-kaidah Nahwu diperhatikan dalam pembelajaran. Begitu juga basis
pembelajarannya yakni dengan menghafal kaidah tata bahasa dan kosakata, kemudian
dilakukan penerjemahan secara harfiah dari bahasa target ke bahasa pelajar dan
sebaliknya dan
 Peran pendidik dalam proses belajar mengajar lebih aktif daripada peserta didik yang
menerima materi secara pasif.

b) Metode Langsung (al-Thariqah al-Mubasyirah)

Metode langsung adalah pembelajaran yang langsung menggunakan bahasa Arab dan
secara intensif dalam berkomunikasi. Metode ini lebih menekankan pada pembelajaran secara
langsung tanpa harus melalui proses penerjemahan atau analisis gramatikal terlebih dahulu.
Karakteristik dari metode ini ialah :
 Memberikan prioritas yang tinggi pada keterampilan berbicara.
 Basis pembelajarannya terfokus pada teknik demonstratif, menirukan dan
menghafal langsung, dimana murid-murid mengulang-ulang kata, kalimat, dan
percakapan melalui asosiasi, konteks dan definisi yang diajarkan secara induktif.
 Di mana guru berperan memberikan stimulus berupa contoh-contoh, sedangkan
murid hanya merespon dalam bentuk menirukan, menjawab pertanyaan dan
memperagakannya. Sebagai contoh, seorang guru mengisyaratkan pulpen yang ada
ditangannya. Kemudian menyebutkan bahasa Arabnya, atau bisa juga dengan
menunjukkan gambarnya.

6
c) Metode Membaca (al-Thariqah al-Qira'ah)
Para guru dan ahli bahasa mencari metode baru untuk meningkatkan kemahiran membaca
dan menulis, karena mereka tidak puas dengan metode langsung yang kurang memberikan
perhatian pada keterampilan itu. Salah satu metode yang digunakan adalah al-Thariqah al-
Qira'ah. Metode pembelajaran ini memiliki beberapa karakteristik :
 Kegiatan pembelajarannya berbasis pada pemahaman isi bacaan dengan
pengenalan makna kosakata terlebih dahulu, kemudian membahas isinya bersama-
sama dengan bantuan guru.
 Kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan tugas-tugas yang dijawab oleh murid
untuk mengokohkan pemahaman akan bahan bacaan yang dimaksud.

d) Metode Audiolingual (al-Thari:qah as-Sam’iyah as-Syafahi-yah)


Metode Audiolingual didasarkan pada beberapa asumsi, bahwa bahasa pertama-tama
adalah ujaran dan harus dimulai dengan memperdengarkan bunyi-bunyi bahasa dalam bentuk
kata dan kalimat sebelum membaca dan menulis. Metode ini bertujuan untuk mengajarkan
siswa bahasa dengan cara mengulang-ulang frasa dan kalimat dalam bahasa target secara lisan
dan tertulis, sehingga siswa dapat menguasai tata bahasa dan kosakata dengan baik.
Metode Audiolingual memiliki beberapa ciri khas :
 Metode ini memiliki rangkaian pembelajaran yang sistematis, dimulai dari
menyimak, berbicara baru kemudian membaca dan menulis.
 Keterampilan menulis diajarkan sebatas pada pola kalimat dan kosakata yang
sudah dipelajari secara lisan.
 Metode ini menekankan pada peniruan, penghafalan, asosiasi, dan analogi.
 Penguasaan pola kalimat dilakukan dengan latihan-latihan (Drill) pola yang
berurutan: stimulus ke response ke reinforcement, Drill inilah yang biasanya
dijadikan teknik utama dalam proses belajar mengajar.

e) Metode Kognitif
Metode pembelajaran ini didasarkan pada asumsi bahwa pembelajaran harus bermakna
dan pengetahuan tentang tata bahasa sangat penting. Meskipun tujuan utamanya adalah
penguasaan keterampilan berbahasa, pemahaman kaidah diberikan penekanan. Metode ini
menekankan pada pemahaman kaidah tata bahasa serta penggunaan strategi belajar yang efektif
dan penggunaan konteks dalam pembelajaran bahasa.

7
Metode ini juga disebut sebagai modifikasi dari metode Gramatika Tarjamah. Tujuan
utama dari metode ini adalah untuk membantu siswa membangun pemahaman mereka tentang
bahasa dan bagaimana bahasa digunakan dalam konteks tertentu. Dalam metode ini, siswa
diajarkan untuk memperhatikan struktur bahasa dan mengembangkan kemampuan mereka
dalam menggunakan bahasa secara efektif.

f) Metode eklektik

Metode eklektik adalah suatu metode yang menggunakan bagian-bagian penting dari
berbagai macam metode yang sudah ada sebelumnya. Dengan kata lain, metode ini mengambil
hal-hal terbaik dari beberapa metode dan menggabungkannya menjadi satu kesatuan baru yang
lebih efektif.
Contohnya, jika seseorang ingin belajar bahasa arab dengan cepat dan mudah, dia bisa
menggunakan teknik-teknik dari berbagai sumber seperti kursus online, buku teks, atau aplikasi
ponsel untuk mencapai tujuannya secara efektif. Metode eklektik sangat berguna karena
memungkinkan kita untuk mencapai tujuan dengan cara-cara yang lebih fleksibel dan kreatif
daripada hanya mengandalkan satu jenis pendekatan saja.

2. Metode yang Berpusat Pada Pembelajaran (Learning Centered Methods)

Muncul metode ini sebagai respons terhadap kebutuhan untuk memperbaiki kualitas
pendidikan juga meningkatkan hasil belajar siswa. Metode ini berfokus pada siswa sebagai
pusat pembelajaran, di mana guru bertindak sebagai fasilitator dan siswa aktif terlibat dalam
proses pembelajaran. Metode ini menekankan pentingnya penilaian formatif yang
berkelanjutan untuk membantu siswa memahami kemajuan mereka dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
Tujuannya untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dan
memungkinkan mereka untuk mengembangkan keterampilan sosial, kognitif, dan afektif.
Yang mana Guru harus memberikan umpan balik secara teratur kepada siswa tentang
kemajuan mereka Namun, metode ini juga memiliki tantangan dalam implementasinya.
Guru harus memiliki keterampilan yang kuat dalam merancang dan mengimplementasikan
strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa serta mampu mengelola lingkungan belajar
yang mendukung kolaborasi dan partisipasi aktif dari semua siswa. Selain itu, metode ini
juga memerlukan dukungan dari sekolah dan sistem pendidikan secara keseluruhan untuk
8
memastikan bahwa sumber daya yang diperlukan tersedia untuk mendukung implementasi
metode ini secara efektif.
Metode pembelajaran yang disebutkan memiliki beberapa ciri khas.
 Metode ini memiliki rangkaian pembelajaran yang sistematis, dimulai dari
menyimak ke berbicara baru kemudian membaca dan menulis. Tujuan
pengajaran bahasa adalah untuk mengakomodasi keempat keterampilan
berbahasa secara seimbang.
 Keterampilan menulis diajarkan sebatas pada pola kalimat dan kosakata
yang sudah dipelajari secara lisan karena pelajaran menulis merupakan
representasi dari pelajaran berbicara.
 Metode ini menghindari sebisa mungkin penerjemahan bahasa.
 Metode ini menekankan pada peniruan, penghafalan, asosiasi, dan analogi.
 Penguasaan pola kalimat dilakukan dengan latihan-latihan pola yang
berurutan: stimulus ke response ke reinforcement.

a) Metode Total Physical Response (TPR)

Merupakan metode pembelajaran bahasa yang menggunakan teori bahasa aliran


strukturalis. Dalam TPR, siswa harus memahami bahasa sebelum mampu
mengungkapkan bahasa itu sendiri. Proses pembelajaran TPR berbentuk perintah untuk
mengurangi stres pada siswa. Tujuannya adalah untuk mengajarkan kemampuan
berbicara agar siswa mampu berkomunikasi dengan penutur asli tanpa rasa segan atau
malu.
Metode ini juga dapat diterapkan pada semua tingkatan usia dan level kemampuan
bahasa, sehingga sangat fleksibel untuk digunakan dalam berbagai konteks
pembelajaran. Namun demikian, meskipun metode ini efektif bagi beberapa orang,
mungkin ada orang lain yang lebih suka belajar dengan cara yang berbeda karena setiap
individu memiliki gaya belajar yang unik.

9
b) Metode Diam atau Silent Way

Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa setiap individu menggunakan sumber
daya kecakapan dirinya sendiri, seperti emosi dan pengetahuan dunia, untuk belajar.
Karakteristik utama dari metode ini adalah bahwa pengajaran menjadi bagian dari
belajar dan belajar melibatkan eksperimentasi, trial and error, perbaikan dan
penyimpulan. Metode Diam menekankan pada pembelajaran yang tidak melibatkan
imitasi (gambaran/ contoh) atau drill (latihan), tetapi lebih kepada bekerja sendiri.
Dalam metode ini, individu bertanggung jawab atas apa yang mereka pelajari.
Pengajaran menjadi subordinat dari belajar sehingga individu dapat mengembangkan
kemampuan mereka sendiri dengan cara yang paling efektif bagi mereka.

c) Metode Belajar Konseling

Metode ini dinamakan metode counseling learning, yang diambil dari istilah
spesialisasi Curran. Dalam metode ini, pelajar disebut "client" dan guru disebut
"conselor" atau knower (pemberi tahu). Di dunia bimbingan dan konseling, guru
berperan sebagai pemberi penyuluhan kepada pelajar tentang permasalahan yang
dihadapinya. Dalam pengajaran bahasa, masalahnya berkaitan dengan bahasa yang
dipelajari. Oleh karena itu, guru berperan sebagai penyuluh bahasa dalam metode
belajar konseling. Namun, tidak ada informasi lebih lanjut tentang bagaimana metode
ini diterapkan dalam pengajaran bahasa atau apakah ada keuntungan khusus dalam
menggunakan metode ini untuk pengajaran bahasa.

d) Metode Alamiah

Metode pembelajaran bahasa yang berfokus pada pemerolehan kemampuan


komunikatif daripada kesempurnaan gramatikal. Prinsip utamanya adalah memberikan
kesempatan kepada siswa untuk memperoleh bahasa ketimbang menekan mereka untuk
mempelajarinya. Topik-topik dalam pembelajaran komunikasinya didasarkan pada
kebutuhan siswa, dan model aktifitasnya berfokus pada makna bukan pada bentuk.
Contohnya, pertanyaan "ma ismuka?" akan dijawab dengan "Muhammad" tanpa harus
memperhatikan bentuk kalimat yang benar.
10
e) Metode Suggestopedia

Metode pendidikan yang mengaplikasikan sugesti untuk membasmi sugesti dan


pengaruh negatif pada anak didik. Metode ini dikembangkan oleh George Lazanov,
seorang ahli psikiatri dan pendidikan dari Bulgaria, Eropa Timur. Tujuan dari metode
ini adalah untuk memberantas perasaan takut yang mengganggu proses belajar seperti
perasaan tidak mampu, takut salah, dan kekhawatiran terhadap hal baru yang belum
familier.

3. Metode yang Berpusat Pada Siswa (Learner Centered Methods)


Metode yang Berpusat Pada Siswa (Learner Centered Methods) adalah metode
komunikatif atau CLT (communicative language teaching). Metode komunikatif didasarkan
pada asumsi bahwa setiap manusia memiliki kemampuan bawaan yang disebut dengan alat
pemerolehan bahasa (language acquisition device). Asumsi lainnya adalah bahwa belajar
bahasa kedua dan bahasa asing sama seperti belajar bahasa pertama, yaitu berangkat dari
kebutuhan dan minat pelajar.
Karakteristik dari metode ini adalah tujuan pengajarannya ialah mengembangkan
kompetensi pelajar berkomunikasi dengan bahasa target dalam konteks komunikatif yang
sesungguhnya atau dalam situasi kehidupan yang nyata. Dalam proses belajar-mengajar,
siswa bertindak sebagai komunikator yang berperan aktif dalam aktivitas komunikasif yang
sesungguhnya, sedangkan guru memprakarsai dan merancang berbagai pola interaksi antar
siswa dan berperan sebagai fasilitator. Aktivitas dalam kelas diwarnai secara nyata dan
dominan oleh kegiatan-kegiatan komunikatif, bukan dril-dril manipulatif dan peniruan-
peniruan tanpa makna. Penggunaan bahasa ibu dalam kelas tidak dilarang tapi
diminimalkan. Materi yang disajikan bervariasi, tidak hanya mengandalkan buku teks tetapi
lebih ditekankan pada bahan-bahan otentik seperti berita koran, iklan, menu, KTP, SIM dll.

C. Media Pembeajaran Bahasa Arab


Media pembelajaran bahasa Arab merupakan alat yang digunakan dalam proses
pembelajaran bahasa Arab untuk memudahkan dan memajukan kemampuan dalam kegiatan
belajar mengajar. Ada Lima Macam Penggunaan Teknologi Dalam Pembelajaran Bahasa Arab
11
Teknologi telah memainkan peran yang semakin penting dalam pengajaran bahasa Arab.
Penggunaan teknologi dalam pembelajaran bahasa Arab dapat membantu siswa dalam
memahami dan menguasai bahasa Arab lebih cepat dan lebih efektif. Berikut adalah beberapa
media teknologi yang dapat digunakan dalam pengajaran bahasa Arab:

1. Aplikasi Bahasa Arab

Ada banyak aplikasi bahasa Arab yang tersedia untuk diunduh di perangkat seluler
dan tablet, seperti Duolingo, Babbel, dan Rosetta Stone. Aplikasi ini memungkinkan
siswa untuk belajar bahasa Arab kapan saja dan di mana saja, serta menyesuaikan
tingkat kesulitan sesuai dengan kemampuan siswa.
2. Video Pembelajaran

Video pembelajaran bahasa Arab dapat menjadi alat yang sangat efektif dalam
pengajaran bahasa Arab. Video dapat membantu siswa dalam memahami pengucapan
dan tata bahasa Arab dengan lebih baik, serta meningkatkan kemampuan berbicara dan
mendengarkan siswa.
3. Perangkat Lunak Pembelajaran Bahasa Arab

Ada banyak perangkat lunak pembelajaran bahasa Arab yang tersedia, seperti
Rosetta Stone, Rocket Arabic, dan Mango Languages. Perangkat lunak ini menawarkan
kursus bahasa Arab interaktif yang didesain untuk membantu siswa dalam memahami
bahasa Arab dengan lebih mudah.
4. E-Book Bahasa Arab

E-book bahasa Arab dapat membantu siswa dalam memahami tata bahasa dan
kosakata bahasa Arab dengan lebih baik. E-book bahasa Arab tersedia dalam berbagai
level kesulitan dan dapat diakses dengan mudah melalui perangkat seluler dan
komputer.
5. Media Sosial

Media sosial dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam pengajaran bahasa
Arab. Siswa dapat bergabung dengan kelompok belajar bahasa Arab di media sosial
seperti Facebook dan Twitter, serta berinteraksi dengan para penutur asli bahasa Arab.

12
Contoh penggunaan media audio visual dalam pembelajaran bisa dilihat saat guru
menunjukkan sebuah film dokumenter tentang lingkungan hidup untuk menjelaskan
dampak negatif dari penebangan hutan pada ekosistem. Selain itu, ketika belajar sejarah,
guru dapat memutar video berisi rekaman peristiwa-peristiwa penting di masa lalu
sebagai sarana agar siswa lebih mudah mengerti dan terlibat dalam proses belajar-
mengajar.
Namun demikian, ada beberapa kelemahan dari penggunaan media audio visual
seperti keterbatasan aksesibilitas bagi siswa yang memiliki masalah dengan indera
pendengaran atau penglihatan. Oleh karena itu, sebagai alternatifnya banyak sekolah
juga menggunakan media gambar seperti poster atau slide presentasi untuk membantu
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan.

13
Bab 3
PENUTUP

Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa Arab adalah proses interaksi antara peserta didik
dan guru dalam proses belajar bahasa Arab dengan tujuan memudahkan peserta didik dalam
memahami bahasa Arab beserta ruang lingkupnya.

Metode pembelajaran bahasa Arab adalah cara atau strategi untuk membantu peserta didik
memahami dan menguasai bahasa Arab dengan lebih efektif.

Penggunaan teknologi dalam pengajaran bahasa Arab tidak hanya dapat membantu siswa dalam
memahami bahasa Arab lebih cepat dan lebih efektif, tetapi juga dapat memberikan kesempatan
bagi siswa untuk belajar bahasa Arab dengan cara yang lebih interaktif dan menyenangkan.
Dalam hal ini, teknologi dapat membantu meningkatkan motivasi dan minat siswa dalam belajar
bahasa Arab. Oleh karena itu, penggunaan teknologi dalam pengajaran bahasa Arab seharusnya
menjadi salah satu bagian penting dari strategi pembelajaran bahasa Arab yang sukses.

14
Daftar pustaka

1
Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam; Menelusuri Jejak Sejarah Era Rasulullah Sampai
Indonesia, Edisi I (Cet.II; Jakarta: Prenada Media, 2008), h. 48
2
Arif Rusman, Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2001), hlm. 6..
3
Abdur Rahman Shalih Abdullah, Landasan dan Tujuan Pendidikan Menurut Alquran serta
Implementasinya,terj.
4
Mutammam, (Bandung: CV. Diponegoro, 2001), hlm. 281

http://digilib.uinsa.ac.id/16702/5/Bab%202.pdf diakses 5/2/17, 4:23:15 PM;

Abd Wahab Rosyidi, Mamlu’atul Ni’mah. 2011. Memahami konsep dasar pembelajaran bahasa
arab. Malang : UIN Maliki Perss.

http://repository.uin-malang.ac.id/1236/

https://repository.uinsaizu.ac.id/11460/2/SITI%20LUTFAH-
PENGGUNAAN%20MEDIA%20AUDIO%20VISUAL%20DALAM%20PEMBELAJARAN.p
df diakses tahun 2021 oleh Siti lutfah

https://muhaibanmuhdi.blogspot.com/2016/09/media-pembelajaranbahasa-arab-a_1.html?m=1

https://pba.umy.ac.id/3422-2/ diakses May 20, 2023 oleh Superadmin

http://prosiding.arab-um.com/index.php/konasbara/article/download/12/10

15

Anda mungkin juga menyukai