STRUKTUR KURIKULUM BAHASA ARAB MADRASAH ALIYAH KEL4
STRUKTUR KURIKULUM BAHASA ARAB MADRASAH ALIYAH KEL4
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Arab
Dosen pengampu : Ahmad Aris Fajarudin,M.pd
Disusun oleh :
Kelompok 4
Nuroyah khurin’in (4111723050)
Nisa’ul Maghfiroh (4111723016)
Farisa dinari (4111723015)
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT. Pemurah lagi Maha Penyayang, puji serta syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Hidayah, Inayah dan Rahmat-Nya
sehingga kami mampu menyelesaikan penyusunan makalah Bahasa Arab dengan judul
“Struktur kurikulum Bahasa Arab Madrasah Aliyah” tepat pada waktunya.
Penyusunan makalah sudah kami lakukan semaksimal mungkin dengan dukungan dari
banyak pihak, sehingga bisa memudahkan dalam penyusunannya. Untuk itu kami pun tidak
lupa mengucapkan terima kasih dari berbagai pihak yang sudah membantu kami dalam
rangka menyelesaikan makalah ini.
Tetapi tidak lepas dari semua itu, kami sadar sepenuhnya bahwa dalam makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa serta aspek-aspek lainnya.
Maka dari itu, dengan lapang dada kami membuka seluas-luasnya pintu bagi para pembaca
yang ingin memberikan kritik ataupun sarannya demi penyempurnaan makalah ini. Kami
sangat berharap semoga dari makalah yang sederhana ini bisa bermanfaat dan juga besar
keinginan kami bisa menginspirasi para pembaca untuk mengangkat berbagai permasalahan
lainnya yang masih berhubungan pada makalah-makalah berikutnya.
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan Masalah .......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum Pembelajaran Bahasa Arab..................................................3
B. Komponen Kurikulum Pembelajaran Bahasa Arab.................................................4
C. Landasan Pengembangan Kurikulum Pembelajaran Bahasa Arab..........................8
D. Pengembangan Kurikulum Pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah Aliyah..........20
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................23
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam sebuah proses pendidikan,
begitu juga dalam pembelajaran bahasa Arab, kurikulum merupakan hal yang sangat
penting sebagai pedoman kegiatan pembelajaran bahasa arab untuk mencapai tujuan
yang diharapkan. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum merupakan salah satu alat yang penting dalam mencapai suatu pendidikan.
tanpa adanya suatu kurikulum yang baik dan tepat, maka akan sulit dalam mencapai tujuan
dan sasaran pendidikan yang baik pula. Penerapan kurikulum yang baru masih cenderung
didasari banyak pertimbangan bahwa sekarang dan masa depan terdapat banyak tuntutan dan
kebutuhan dari berbagai banyak aspek dalam kehidupan.
Perkembangan kurikulum bahasa Arab di masa lalu sangat erat hubungannya dengan
masalah peribadatan. Selain menjadi bahasa kitab suci, bahasa Arab memenuhi kebutuhan
bagi umat muslim dalam menunaikan ibadah. Kurikulum bahasa Arab di masa lalu hanya
mengarahkan peserta didik agar pandai dalam hukum Islam dan Tauhid. Seiring dengan
tuntututan zaman dan perkembangan dalam dunia pendidikan, bahasa merupakan hal yang
penting dalam bermasyarakat. Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi antar individu
dengan individu lain. Dalam dunia pendidikan, bahasa Arab cenderung lebih dipahami di
yang berbasis pondok pesantren untuk memahami kitab-kitab yang yang menggunakkan
bahasa Arab.
Dalam sejarah perkembangannya hingga sekarang bahasa Arab menjadi kurikulum di
sekolah atau madrasah sebagai penunjang mata pelajaran untuk memahami pelajaran yang
berbahasa Arab, sekaligus sebagai sarana ilmu pengetahuan yang berkembang di era
globalisasi.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Kurikulum Pembelajaran Bahasa Arab?
2. Apa Komponen Kurikulum Pembelajaran Bahasa Arab?
3. Apa Landasan Pengembangan Kurikulum Pembelajaran Bahasa Arab?
4. Bagaimana Pengembangan Kurikulum Pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah
Aliyah?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Pengertian Kurikulum Pembelajaran Bahasa Arab
2. Untuk mengetahui Komponen Kurikulum Pembelajaran Bahasa Arab
3. Untuk mengetahui Landasan Pengembangan Kurikulum Pembelajaran Bahasa
Arab
4. Untuk mengetahui Pengembangan Kurikulum Pembelajaran Bahasa Arab di
Madrasah Aliyah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah kurikulum berasal dari bahasa Yunani yang semula digunakan dalam
bidang olahraga, yaitu currere yang berarti jarak tempuh lari, yakni yang harus ditempuh
dalam kegiatan berlari mulai dari start hingga finish. Pengertian ini kemudian diterapkan
dalam bidang pendidikan. Dalam bahasa Arab, untuk istilah kurikulum digunakan kata
manhaj, yaitu jalan yang terang, atau jalan terang yang dilalui oleh manusia pada bidang
kehidupannya. Dalam konteks pendidikan, kurikulum berarti jalan terang yang dilalui oleh
pendidik atau guru dengan peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan,
dan sikap serta nilai-nilai. Kurikulum, dalam pengertiannya yang lama, dipandang sebagai
sekumpulan mata pelajaran yang telah diprogramkan (syllabus) untuk dipelajari oleh siswa.
Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut,
ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran. Sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran.
Pengertian kurikulum pendidikan bahasa Arab telah mengalami
perkembangan. Kurikulum tidak lagi dianggap sekedar sejumlah mata pelajaran yangharus
dipelajari oleh siswa, lebih dari itu, kurikulum juga mencakup pengalaman belajar,
sebagaimana dikemukakan oleh Marsh & Willis “curriculum is aninterrelated set of plans and
experience that a student undertakes under the guidanceof the school”. (Kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengalaman belajar yang laksanakan oleh siswa di bawah
bimbingan sekolah). Hal ini senada dengan pengertian kurikulum pendidikan bahasa Arab
yang dikemukakan Thu’aimah bahwakurikulum bahasa Arab sebagai program pembelajaran
yang terencana secarasistematis dengan memberikan kepada para siswa berbagai pengalaman
3
belajar bahasa Arab, yang mencakup aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan 1
psikomor (keterampilan), baik di dalam lingkungan sekolah ataupun di luar sekolah namun
tetap dalam bimbingan dan tanggung jawab sekolah, dengan tujuan agar mereka mampu
berkomunikasi dengan bahasa Arab serta memahami kebudayaan Arab.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kurikulum merupakan
salah satu komponen yang memiliki peran penting dalam system pendidikan. Dalam
kurikulum, dirumuskan tentang tujuan yang harus dicapai sehingga jalannya program
pendidikan menjadi jelas dan terarah. Selain itu, kurikulum memberikan pemahaman belajar
yang harus dimiliki oleh setiap siswa. kurikulum dan pembelajaran merupakan dua hal yang
tidak dapat dipisahkan. Kurikulum berfungsi sebagai pedoman yang memberikan arah dan
tujuan Pendidikan serta isi yang harus dipelajari, sedangkan pembelajaran adalah proses yang
terjadi dalam interaksi belajar dan mengajar antara guru dan siswa. Tanpa kurikulum yang
jelas sebagai acuan, maka pembelajaran tidak akan berlangsung secara efektif. Demikian
pula, kurikulum tidak akan bermakna jika tidak diimplementasikan dalam proses
pembelajaran.
1
Albantani, A. M. (2015). Implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran bahasa arab di
madrasah ibtidaiyah. Arabiyat: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan
Kebahasaaraban, 2(2), 178-191.
4
kemahiran berbahasa.
a. Mendengar
1) Siswa mampu mengidentifikasi bunyi bahasa Arab dan membedakan
masing-masing keduanya dari bunyi yang berbeda.
2) Siswa mampu mengidentifikasi harkat panjang dan pendek dan membedakan
masing-masing keduanya.
3) Siswa mampu menghubungkan bunyi sebagian kata dengan simbolnya dan
maknanya.
4) Siswa mampu mengidentifikasi kata yang bertanwin dan yang tidak bertanwin serta
membedakan keduanya.
5) Siswa mampu memahami sebagian informasi pendek.
6) Siswa mampu memahami dialog yang ada kaitannya dengan kehidupan sehari-hari
pembelajar.
3) Siswa mampu mengucapkan bunyi bahasa Arab dengan ucapan fasih dan
benar.
5
8) Siswa mampu menceritakan tentang pengalaman seperti dalam
pembelajaran bahasa Arab.
c. Membaca
1) Siswa mampu membaca bahasa Arab dari kanan ke kiri dengan cara yang
mudah dan jelas.
2) Siswa mampu membaca teks dengan bacaan yang jelas dan mengucapkan
yang benar.
4) Siswa mampu memahami apa yang dibaca baik itu kata maupun kalimat.
7) Siswa mampu memahami ide pokok dan ide penunjang dari yang dibaca
d. Menulis
1) Siswa mampu menuliskan kata-kata bahasa Arab dengan huruf-huruf
yang terpisah dan bersambung.
6
2. Isi Kurikulum
Isi kurikulum pembelajaran bahasa Arab mengandung tiga unsur, yaitu linguistik,
budaya, dan komunikasi. Tiga unsur inilah yang akan dibentuk sebagai kemampuan
yang harus dikuasai oleh siswa. Standarisasi untuk pemilihan isi kurikulum bahasa
Arab bagi non-Arab adalah melandasi dengan pendapat/teori para ahli khususnya
dalam pembelajaran bahasa Arab, baik itu teori linguistic maupun teori psikologi,
kurikulum, dan siswa tingkat apa yang akan diajarkan serta telah mengenal karakter
Maka barulah kita dapat membatasi dan memilih metode dan strategi apa yang cocok.
Selain itu, setelah metode dipilih ada hal penting yang akan dilakukan untuk
pengimplementasian metode atau strategi. Untuk saat sekarang ini, banyak pilihan
media yang dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa Arab seperti media-media
teknologi.
4. Evaluasi
Evaluasi sangat penting dilakukan untuk mengetahui berhasil atau tidaknya
Maka evaluasi tidak hanya diberikan kepada siswa , tetapi evaluasi terhadap
keseluruhan komponen kurikulum, baik itu tujuan, isi kurikulum, metode dan
7
media, maupun evaluasi yang dilaksanakan.2
tujuan pendidikan yang telah direncanakan itu telah tercapai. Karena komponen
Landasan adalah sesuatu yang di atasnya berdiri sesuatu dengan kukuh. Dalam
sebuah bangunan, landasan sama artinya dengan fondasi yang di atasnya bangunan
sebuah bangunan. Untuk membangun sebuah gedung yang kukuh dan tahan lama,
diperlukan fodasi yang kukuh pula. Semakin kukuh fondasi sebuah gedung, maka
akan semakin kukuh pula gedung tersebut. Demikian pula halnya dengan
8
1.Landasan Religius
Al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT dengan bahasa Arab, demikian pula
hadits-hadits Rasulullah SAW disampaikan dalam bahasa Arab. Jadi, bahasa Arab
Islam. Dengan demikian, untuk dapat memahami sumber ajaran agama Islam (Al-
Qur’an dan al-Hadits) dan berbagai macam ilmu pengetahuan keislaman dengan
benar diperlukan penguasaan bahasa Arab yang memadai. Lebih dari itu, bacaan-
bacaan shalat, dzikir, do’a, dan adzan pun yang sudah rutin dilakukan umat Islam
tersebut dengan fasih serta memahami maknanya, perlu mempelajari bahasa Arab.
Sehingga dapat dikatakan bahwa bagi umat Islam, di samping sebagai alat komunikasi
Dalam hal ini, Ali Isma’il Muhammad menegaskan bahwa hubungan antara
bahasa Arab dan ilmu-ilmu keislaman bagaikan satu kesatuan anggota tubuh, satu
sama lain tak dapat dipisahkan. Dengan demikian, bagi umat Islam, tujuan pendidikan
bahasa Arab tak dapat dilepaskan dari tujuan memahami sumber ajaran Islam beserta
membantu memahami sumber ajaran Islam (Al-Qur’an dan Hadits) serta berbagai
dan peradaban Islam. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum bahasa Arab perlu
2. Landasan Filosifis
9
Bahasa merupakan merupakan sesuatu yang inherent dalam diri manusia
sebagai karunia Allah SWT untuk manusia. Bahkan Allah SWT sendiri menampakkan
diri pada manusia bukan melalui zat-Nya, tetapi melalui bahasa-Nya, yaitu bahasa
alam (ayat kauniyah) dan kitab suci (ayat qauliyah), dengan menggunakan bahasa
Arab. Oleh karena itu, upaya mempelajari bahasa Arab merupakan suatu kewajiban
dan sekaligus merupakan amal shaleh. Selanjutnya, salah satu aliran filsafat yang
berguna untuk menghadapi dan memecahkan persoalan atau fenomena yang sesuai.
saja dari seseorang (guru atau dosen) kepada orang lain (siswa atau mahasiswa), tetapi
melainkan suatu proses yang berkembang terus-menerus. Dalam prose situ, keaktifan
peserta didik secara aktif membangun pengetahuan dan keterampilan bahasa Arab
peserta didik terlibat aktif dalam proses pembelajaran bahasa Arab, perlu
10
pada siswa (student centered curriculum).
3. Landasan Yuridis
Landasan yuridis untuk pengembangan dan penyusunan kurikulum bahasa Arab pada
tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan tinggi mengacu pada:
c. Peraturan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2008 tentang Standar Isi (SI) dan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk satuan pendidikan dasar dan menengah di
Di dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas Pasal 36 Ayat (1) dan
(2) juga dalam PP Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 17 ayat (1) diberikan otonomi kepada
daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan peserta didik. Namun demikian,
pengembangan kurikulum itu harus tetap mengacu pada standar nasional pendidikan.
Selanjutnya, dalam Peraturan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2008 tentang Standar
Isi dan Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan
pelajaran bahasa Arab MI, MTs, dan MA mencakup empat keterampilan bahasa Arab:
4.Landasan Linguistik
Landasan yang menekankan pada perbedaan dalam cara atau mengajarkan bahasa,
11
juga dipengaruhi pula oleh perbedaan pandangan terhadap hakekat bahasa dan
ini akan dikemukakan dua aliran paling penting saat ini dalam ilmu bahasa
a. Aliran Strukturalisme
Aliran ini dipelopori oleh linguis dari Swiss, Ferdinand de Saussure dan
3) Setiap bahasa memilki sistemnya sendiri yang berbeda dari bahasa lain. Oleh
karena itu, menganalisis suatu bahasa tidak bisa memakai kerangka yang digunakan
4) Setiap bahasa memiliki system yang utuh dan cukup untuk mengekspresikan
maksud dari penuturnya. Oleh karena itu, tidak ada suatu bahasa yang unggul atas
bahasa lainnya.
karena terjadinya kontak dengan bahasa lain. Oleh karena itu, kaidah-kaidahnya pun
6) Sumber pertama dan utama kebakuan bahasa adalah penutur bahasa tersebut, bukan
12
1) Karena kemampuan berbahasa diperoleh melalui kebiasaan, maka Latihan
2) Karena bahasa lisan merupakan sumber utama bahasa, maka guru harus memulai
dilatihkan kemudian.
3) Hasil analisis kontrastif (perbandingan antara bahasa ibu dan bahasa yang
4) Diberikan perhatian yang besar kepada wujud luar dari bahasa, yaitu pengucapan
yang fasih, ejaan dan pelafalan yang akurat, struktur yang benar, dan sebagainya.
dan menjadi landasan teoritis bagi metode audiolingual dalam pembelajaran bahasa.
b. Aliran Generatif-Transformatif
yang sempurna, yaitu pengetahuan tentang sistem kalimat (sintaks), system kata
performansi (performance) adalah ujaran- ujaran yang bisa didengar atau dibaca, yang
merupakan tuturan seseorang apa adanya tanpa dibuat-buat. Oleh karena itu
performansi bisa saja tidak sempurna, dan oleh karena itu pula, menurut Chomsky,
13
Dalam beberapa hal, teori kebahasaan dalam aliran geberatif transformatif ini
memiliki kesamaan dengan aliran struktural. Pertama, Pada dasarnya bahasa itu
adalah ujaran (lisan). Kedua, bahasa memiliki system yang utuh dan cukup memadai
untuk mengekspresikan maksud dari penuturnya, oleh karena itu, tidak ada suatu
bahasa yang lebih unggul atas bahasa lainnya. Namun demikian, terdapat beberapa
2) Aliran structural menekankan adanya perbedaan system antara satu bahasa dengan
dalamnya.
mengikuti perubahan zaman, terutama karena terjadinya kontak dengan bahasa lain,
oleh karena itu, kaidahkaidah bahasa pun bisa mengalami perubahan. Sedangkan
struktur luar, sedangkan struktur dalamnya tidak berubah sepanjang masa dan tetap
harus diberi kesempatan yang luas untuk mengkreasi ujaran- ujaran dalam situasi
14
2) Pemilihan materi pelajaran tidak ditekankan pada hasil analisis kontrastif,
kebutuhan komunikasi.
5. Landasan Psikolinguistik
minat, kemauan dan pengalaman terdahulu dalam diri pembelajar dan eksternal, yaitu
lingkungan, guru, buku teks, dan sebagainya. Permasalahannya adalah unsur manakah
yang merupakan faktor dominan atau paling besar pengaruhnya dalam proses
pembelajaran dapat ditelusuri melalui dua mazhab besar dalam psikologi, yaitu
a. Mazhab Behaviorisme
responsi yang berbeda pula. Hubungan antara stimulus tertentu dengan responsi tertentu
disebut kebiasaan atau habit. Menurut aliran psikologi behaviorisme klasik, yang
secara tetap maka responsi pun terlatih dan diarahkan tetap sehingga akhirnya bersifat
bahwa kebiasaan dapat terjadi dengan cara peniruan dan penguatan. Walaupun teori
15
juga dalam pengajaran bahasa. Di dalam pembelajaran bahasa pertama , anak-anak
menguasai bahasa ibunya melalui peniruan. Peniruan itu biasanya diikuti oleh pujian
Hal yang sama berlaku juga dalam pembelajaran bahasa kedua atau bahasa
asing. Melalui cara peniruan dan penguatan, para siswa mengidentifikasi hubungan
antara stimulus dan responsi yang merupakan kebiasaan dalam berbahasa kedua atau
guru sangat dominant karena dialah yang memilih bentuk stimulus, memberikan
ganjaran dan hukuman, memberikan penguatan dan menentukan jenisnya, dan dia
pulalah yang memilih buku, materi, dan cara mengajarkannya, bahkan menentukan
bentuk jawaban atas pertanyaan yang diajukan kepada pembelajar. Pendekatan ini
memberikan perhatian utama kepada kegiatan latihan, drill, menghafal, kosa kata,
dialog, teks bacaan, dan pada sisi lain lebih mengutamakan bentuk luar bahasa (pola,
struktur, kaidah) dari pada kandungan isinya, dan mengutamakan kesahihan dan akurasi
b. Mazhab Kognitivisme
pembelajaran. Lingkungan bukanlah penentu awal dan akhir positif atau negatifnya
stimulus dari lingkungannya, dia melakukan pemilihan sesuai dengan minat dan
16
keperluannya, menginterpretasikannya, menghubungkannya dengan pengalamannya
Chomsky dan James Deez, berpandangan bahwa setiap manusia memiliki kesiapan
alamiah untuk belajar bahasa. Manusia lahir dibekali oleh Sang Pencipta dengan piranti
pemerolehan bahasa atau LAD (Language Acquisition Device). Alat ini menyerupai
ujaran yang dikirimkan oleh LAD dan menghubungkannya dengan makna yang
6. Landasan Sosiolinguistik
Basyar dan Hudson (2002) menyatakan bahwa bahasa tidak bisa dipisahkan
dari konteks sosial dan budaya. Bahasa merupakan bagian dari budaya dan fungsi sosial dari
bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Terdapat tujuh fungsi komunikatif bahasa, sebagai
berikut:
yang diinginkan.
17
memerintah orang lain.
tidak sekedar bertujuan pada penguasaan tentang kaidah tata bahasa saja
(nahwu- sharaf), namun juga mampu menggunakan bahasa Arab sebagai alat
komunikasi.
Dalam hal ini, ada empat macam kompetensi komunikatif yang perlu
18
mana komunikasi berlangsung dan mampu berinteraksi dengan masyarakat
mengakhiri/menutup komunikasi.
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sekaligus memanfaatkan sisi positif dari
Arab. Misalnya, merancang program pembelajaran bahasa Arab dengan diperlengkapi media
audiovisual dalam bentuk kaset rekaman atau CD, mengembangkan program pembelajaran
bahasa Arab model e-learning, memanfaatkan internet untuk pembelajaran bahasa Arab, dan
bahasa Arab. Selain itu, motivasi siswa dalam belajar bahasa Arab juga meningkat.
19
D. Pengembangan Kurikulum Pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah Aliyah
dilakukan agar proses pembelajaran (Bahasa Arab) menjadi lebih berkualitas mengikuti
serta output yang dihasilkan sesuai dengan tuntutan pasar (relevansi sosial). Sehingga dengan
pengembangan kurikulum, tujuan pembelajaran, isi, metode, media, interaksi, dan evaluasi
lainnya. Oleh sebab itu, pengembangannya tidak terlepas dari asas-asas pengembangan
kurikulum secara umum, yakni landasan linguistik, landasan edukatif, landasan psikologis,
dan landasan sosial. Di madrasah, pembelajaran yang efektif dengan tujuan pembentukan
kecakapan hidup peserta didik secara optimal sangat dibutuhkan, termasuk pengembngan
kurikulum pendidikan bahasa Arab sebagai ciri utama pendidikan agama termasuk di
Keberadaan struktur kurikulum menjadi sebuah pedoman untuk menentukan jumlah alokasi
waktu yang diperlukan tiap-tiap mata pelajaran serta penentuan muatanmuatan yang sifatnya
Hal tersebut memberikan kesempatan bagi tiap Madrasah untuk melakukan inovasi-
karakteristik dan kebutuhan daerah maupun karakteristik dan kebutuhan Madrasah itu sendiri
20
dalam kurikulum, distribusi mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk
mata pelajaran dan beban belajar per pekan untuk tiap peserta didik. Struktur kurikulum juga
dapat dikatakan sebagai penerapan konsep pengorganisasian konten atau produk dalam
Pengorganisasian konten atau produk dalam sistem belajar yang digunakan adalah
berdasarkan jam pelajaran per semester Selain itu, struktur kurikulum juga menggambarkan
kurikulum menggambarkan posisi belajar seorang peserta didik yaitu apakah mereka harus
menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah kurikulum
Struktur Kurikulum 2013 Madrasah Aliyah (MA) berdasarkan KMA 184 Tahun 2019
4 2 2
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Kurikulum berfungsi sebagai pedoman yang memberikan arah dan tujuan pendidikan serta isi
yang harus dipelajari, sedangkan pembelajaran adalah proses yang terjadi dalam interaksi
belajar dan mengajar antara guru dan siswa. Tanpa kurikulum yang jelas sebagai acuan, maka
pembelajaran tidak akan berlangsung secara efektif. Demikian pula, kurikulum tidak akan
kurikulum bahasa Arab adalah proses yang tak pernah berhenti yang harus dilakukan secara
kontinu. Jika tidak, maka kurikulum tersebut menjadi usang atau ketinggalan zaman. Namun
demikian, pengembangan kurikulum tidak bisa dilakukan dengan asal jadi atau secara
sembarangan. Untuk menghasilkan kurikulum bahasa Arab yang berkualitas harus berpijak
pada landasan yang kukuh, antara lain: landasan religius, filosofis, yuridis, linguistik,
22
DAFTAR PUSTAKA
23