Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK

Percobaan I
KOROSI BESI





Chitta Putri Noviani
109096000007



Kelompok :
1. Dita Apriliana
2. Fitrianingsih
3. Guntur Setiaji
4. Herwin HanaIiah
5. M.Thoharo
6. WaIa Faizah



PROGRAM STUDI KIMIA
JURUSAN MATEMATIKA & ILMU PENGETAHUAN ALAM (MIPA)
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA

2011

Tujuan Praktikum
O Mengamati perubahan atau perkaratan besi
O Mengamati proses oksidasi dan reduksi yang terjadi pada besi

asar teori
Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di
lingkungannya yang menghasilkannya senyawa-senyawa yang tak dikehendaki. Dalam
bahasa sehari-hari korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah
perkaratan besi.
Besi merupakan logam yang menempati urutan kedua dari logam-logam yang umum
yang terdapat pada kerak bumi. Besi cukup reaktiI, besi bila dibiarkan di udara terbuka
untuk beberapa lama mengalami perubahan warna yang lazim disebut perkaratan besi.
Proses perubahan besi menjadi besi berkarat merupakan reaksi redoks (reduksi-oksidasi)
yang melibatkan oksigen :
Korosi merupakan proses degradasi, deteorisasi, pengerusakan material yang
disebabkan oleh pengaruh lingkungan sekelilingnya. Adapun prosesnya yakni merupakan
reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat disekelilingnya tersebut. Dalam
bahasa sehari-hari korosi disebut dengan perkaratan. Kata korosi berasal dari bahasa latin
corrodere yang artinya pengrusakan logam atau perkaratan. Jadi jelas korosi dikenal sangat
merugikan.
Korosi merupakan sistem termodinamika logam dengan lingkungannya, yang
berusaha untuk mencapai kesetimbangan. Sistem ini dikatakan setimbang bila logam telah
membentuk oksida atau senyawa kimia lain yang lebih stabil. Pencegahan korosi merupakan
salah satu masalah penting dalam ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Besi adalah
salah satu dari banyak jenis logam yang penggunaannya sangat luas dalam kehidupan
sehari-hari. Namun kekurangan dari besi ini adalah siIatnya yang sangat mudah mengalami
korosi. Padahal besi yang telah mengalami korosi akan kehilangan nilai jual da Iungsi
komersialnya. Ini tentu saja akan merugikan sekaligus membahayakan. Berdasarkan dari
asumsi tersebut, percobaan ini diIokuskan dalam upaya pencegahan terjadinya peristiwa
korosi ini khususnya pada besi. Selain itu pada percobaan ini akan diketahui logam-logam
apa sajakah yang dapat menghambat terjadinya korosi sesuai dengan siIat-siIat kimianya.


Gambar 1.0 reaksi korosi pada besi
ahan dan Alat
Bahan:
1.Larutan NaCl
2.Agar-agar
3.K
3
(Fe(CN)
6
)
4.FenolItalein (pp)
5.Paku

Alat:
1.Gelas piala 250 mL 2.Cawan petri

' ara kerja
















ulsedlakan 4 baLang paku lalu dlberslhkan
Maslngmaslng paku dlmasukkan kedalam cawan peLrl dengan berbagal
perlakuan yalLu pencelupan ke asam basa dan oksldaLor kuaL
ulmasukkan seLengah bungkus agaragar kedalam 300 mL alr yang
dlpanaskan dlaLan hoLplaLe lalu dlLambahkan naCl k
3
(le(Cn)
6
) dan
fenolfLaleln kedalam adonan agar LersebuL maslngmaslng
sebanyak 1mL
ulmasukkan agaragar LersebuL kedalam cawan peLrl yang berlsl paku
LersebuL hlngga menuLuplnya
ulamaLl dan dlcaLaL perubahan yang Ler[adl selama 30 menlL 1 [am 13
[am dan 24 [am

' asil pengamatan


aktu

1enis paku dan perlakuan
esi
tanpa perlakuan
esi dan Paku ripet (
paku alloy campuran
besi dan Al) yang
dicelupkan ke dalam
NaC| k
3
(Ie(CN)
6
) dan
feno|fta|e|n
Paku besi
yang
sebelumnya
dicelupkan ke
dalam asam
Paku besi
yang
sebelumnya
dicelupkan ke
dalam basa
(awal) Tidak terjadi
perubahan
Larutan agar-agar
menjadi warna kuning
Warna larutan
pink
Warna larutan
kuning dan
sekeliling besi
berwarna hijau.
30 menit Tidak terjadi
perubahan
Larutan agar-agar
berwarna kuning.
Pada besi yang
bersilangan berwarna
hijau. Salah satu ujung
besi pink dan satu lagi
hijau. Pada paku ripet
tidak terjadi perubahan.
Sama seperti
sebelumnya
Sama seperti
sebelumnya
1 jam Tidak terjadi
perubahan
Sama seperti
sebelumnya.
Sama seperti
sebelumnya
Sama seperti
sebelumnya
24 jam Pertengahan besi
berwarna cokelat.
Seluruh ujung besi
berwarna pink.
Pertengahan besi
berwarna hijau. Pada
ujung paku ripet
berwarna putih dan
kepalanya berwarna pink.
Pada bagian
kepala, leher
dan ujung
berwarna hijau
Pada tengah
paku terdapat
warna putih






' Pembahasan
Pada percobaan ini menguji tentang korosi suatu besi. Sampel yang digunakan adalah
besi, paku ripet dengan berbagai perlakuan, seperti pencelupan kedalam NaCl, K
3
(Fe(CN)
6
),
dan IenolItalein; asam serta ke dalam larutan basa. FenolItalein disini berIungsi sebagai
indicator agar dapat mengatahui bagian mana dari paku yang mengalami iksidasi ataupun
reduksi.
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam
dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak
dikehendaki. Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena
logam bereaksi secara kimia atau elektrokimia dengan lingkungan.Pada percobaan ini
digunakan agar-agar sebagai media si besi untuk berkarat serta digunakan agar-agar yang
berwarna putih agar proses perkaratan mudah diamati. Pertama, dibuat larutan agar-agar,
kemudian ditambahkan NaCl, K
3
(Fe(CN)
6
), dan IenolItalein lalu dituangkan kedalam cawan
yang telah berisi besi dan paku besi serta paku ripet sampai semuanya tertutup agar-agar.
Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami
reduksi. Dapat dilihat pada table bahwa sampel yang tidak mendapat perlakuan, akan
mengalami korosi setelah 24 jam. Sedangkan besi dan paku ripet yang ditambahkan NaCl,
K
3
(Fe(CN)
6
), dan IenolItalein, pada besi yang bersentuhan berwarna hijau, hal ini berarti
pada bagian besi itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.
Fe8 --~ Fe
2
,6 2e
Sedangkan pada ujung-ujung besi dan kepala paku ripet berwarna pink, hal ini berarti
bagian tersebut bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi. Karena Elektron yang
dibebaskan di anode mengalir ke bagian tersebut.
O
2
4H

,6 4e --~ 2H
2
O
atau
O
2
2H
2
O 4e --~ 4OH
-
,6
Pada paku besi yang dicelupkan pada asam terlebih dahulu, saat dicelupkan pada larutan
agar-agar, sekeliling paku menjadi warna hijau, hal ini berarti semua bagian paku telah
teroksidasi. Pada paku yang diberi perlakuan dicelupkan pada larutan basa yakni NaOH.
Hasilnya tidak ada karat yang terbentuk akan tetapi pada agar-agar terdapat warna merah.
Ini disebabkan adanya PP (IenolItalein) pada agar-agar. Warna merah tersebut menunjukkan
terjadinya reduksi pada karat dan menyebabkan tidak terjadinya korosi.


' esimpulan
O Paku tanpa perlakuan lebih lama teroksidasi
O Paku lebih cepat mengalami korosi pada suasana asam
O Proses oksidasi pada besi ditandai dengan berubahnya warna agar menjadi biru karena
adanya K
3
(Fe(CN)
6
) pada adonan agar-agar dan adanya warna biru menandakan adanya
proses oksidasi

' aftar pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Korosi

Pertanyaan dan jawaban
Pertanyaan
1. Apa tanda-tanda telah terjadi proses redoks pada percobaan ini?
2. Tuliskan reaksi redoks yang terjadi!
3. Sebutkan reagen-reagen apa saja yang dapat meleburkan logam Fe?
4. Senyawa apa saja yang terdapat pada besi komersial?

Jawaban
1. Ditandai adanya warna merah dan biru pada agar. Hal itu dikarenakan pada adonan agar
terdapat IenolItalein yang akan menimbulkan warna merah jika terjadi proses reduksi
dan adanya K
3
(Fe(CN)
6
) menimbulakan warna biru jika terjadi proses oksidasi.
2.

3. Reagen yang digunakan dalam proses peleburan besi yaitu biji besi, batu kapur (CaCO
3
)
dan kokas (C).
4. Jarang terdapat besi komersial yang murni; biasanya besi mengandung sejumlah kecil
karbida, silisida, IosIida, dan sulIide dari besi, serta sedikit graIit

ampiran







1 jam 30 menit






Asam dan basa 24 jam







Asam dan basa 24 jam

Anda mungkin juga menyukai