Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK

Percobaan VII
KESTABILAN REDOKS DALAM AIR




Chitta Putri Noviani
109096000007



Kelompok :
1. Dita Apriliana
2. Fitrianingsih
3. Guntur Setiaji
4. Herwin HanaIiah
5. M.Thoharo
6. WaIa Faizah





PROGRAM STUDI KIMIA
JURUSAN MATEMATIKA & ILMU PENGETAHUAN ALAM (MIPA)
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA

2011


Tujuan
O Mengetahui perubahan pH pada kestabilan KMnO
4
dan K
2
Cr
2
O
7

O Mengetahui pengaruh pH terhadap nilai potensial reduksi standar

asar teori
Ion atau molekul dalam suatu larutan dapat terurai melalui oksidasi atau reduksi oleh
zat lain (air, etanol dll) atau oleh zat itu sendiri.
Perkiraan tentang kestabilan zat (tidak dioksidasi atau direduksi oleh air) dalam air
dapat ditentukan melalui parameter termodinamika seperti potensial reduksi dan nilai AG.
bila nilai Esel ~ 0.6 atau -0.6 maka reaksi redoks berlangsung cepat. Konsep ini dikenal
sebagai konsep overpotensial. Nilai Esel dipengaruhi oleh pH terutama dalam pelarut air.
Besarnya pH ditentukan oleh jumlah ion H baik dari air maupun dari asam yang sengaja
ditambahkan.









ahan dan Alat
Bahan:
O KMnO
4

O K
2
Cr
2
O
7

O KOH
O NaOH
O H
2
SO
4

O HNO
3


Alat:
O pH meter
O pipet tetes

O magnetic stirrer
O gelas beaker

' ara Kerja

















ulslapkan beaker glass dan magneLlc sLlrrer serLa pP meLer
ulmasukkan kMnC
4
dan k
2
Cr
2
C
7
kedalam beaker glass yang Lelah dlslapkan lalu caLaL
warna dan pP awalnya
ulnalkkan pP dengan dlLambahkan naCP kedalam beaker glass LersebuL sambll dllakukan
pengadukan dengan magneLlc sLlrrer lalu dlcaLaL pP dan warnanya Llap penambahan
naCP
ululangl percobaan LersebuL dengan menggunakan kCP
Selan[uLnya maslh LeLap menggunakan kedua laruLan LersebuL (kMnC
4
dan k
2
Cr
2
C
7
)
dlLurunkan pP dengan menggunakan asam sulfaL (P
2
SC
4
) sambll dllakukan pengadukan
dengan menggunakan magneLlc sLlrrer kemudlan dlcaLaL pP dan perubahan warnanya
Llap penambahan P
2
SC
4


' asil pengamatan
1 KMnO
4
+ KO
pH awal KMnO
4
: 8.02 ; warna: ungu pekat

Jumlah penambahan KOH ; pH ; perubahan warna
1 tetes ; 11.25 ; ungu pekat
4 tetes ; 12.00 ; ungu pekat
9 tetes ; 12.32 ; ungu pekat

K

O
7
+

$O
4

pH awal K
2
Cr
2
O
7
: 4.12 ; warna orange

jumlah penambahan H2SO4 ; pH ; perubahan warna
1 tetes ; 2.52 ; orange
2 tetes ; 2.40 ; orange
3 tetes ; 2.23 ; orange
4 tetes ; 2.09 ; orange
5 tetes ; 1.97 ; orange
6 tetes ; 1.77 ; orange
7 tetes ; 1.73 ; orange
8 tetes ; 1.63 ; orange
9 tetes ; 1.63 ; orange
10 tetes ; 1.59 ; orange
11 tetes ; 1.57 ; orange

KMnO
4
+ O


pH awal KMnO
4
: 7.02 ; warna ungu pekat

jumlah penambahan HNO3 ; pH ; perubahan warna
1 tetes ; 2.55 ; ungu pekat
2 tetes ; 2.02 ; ungu pekat
3 tetes ; 1.89 ; ungu pekat

4 K

O
7
+ KO
pH awal K
2
Cr
2
O
7
: 4.78 ; warna orange

jumlah penambahan KOH ; pH ; perubahan warna
1 tetes ; 5.40 ; orange
2 tetes ; 5.87 ; orange
3 tetes ; 6.11 ; orange

4 tetes ; 6.30 ; orange
5 tetes ; 6.39 ; orange
7 tetes ; 6.46 ; orange
9 tetes ; 6.73 ; orange tidak terlalu pekat
12 tetes ; 6.94 ; orange tidak terlalu pekat
15 tetes ; 7.11 ; orange tidak terlalu pekat
20 tetes ; 7.36 ; orange tidak terlalu pekat
25 tetes ; 7.70 ; orange kekuningan
30 tetes ; 10.03 ; kuning
32 tetes ; 12.48 ; kuning
34 tetes ; 12.66 ; kuning

5 KMnO
4
+ aO
pH awal KMnO
4
: 6.99 ; warna ungu pekat

jumlah penambahan NaOH ; pH ; perubahan warna
1 tetes ; 9.18 ; ungu pekat
2 tetes ; 9.47 ; ungu pekat
3 tetes ; 9.71 ; ungu pekat
5 tetes ; 9.98 ; ungu pekat
7 tetes ; 10.29 ; ungu pekat
8 tetes ; 10.42 ; ungu pekat

K

O
7
+ aO
pH awal K
2
Cr
2
O
7
: 4.78 ; warna orange

jumlah penambahan NaOH ; pH ; perubahan warna
1 tetes ; 5.71 ; orange
2 tetes ; 6.26 ; orange
3 tetes ; 7.17 ; orange kecoklatan
4 tetes ; 8.15 ; kuning










' !embahasan
Pada percobaan ini, praktikan dapat mengetahui pengaruh perubahan pH pada kestabilan
suatu larutan serta mengetahui pengaruh pH terhadap nilai potensial reduksi standar. Bahan
yang digunakan adalah H
2
SO
4
, KOH, HNO
3
, KOH, NaOH, K
2
Cr
2
O
7.

Dalam praktikum praktikan menguji kestabilan redoks dalam air menggunakan larutan
kalium dikromat (K
2
Cr
2
O
7
) dan KMnO
4
yang mengikuti system redoks dan asam basa
gabungan. Reaksi asam basa dapat dikenali sebagai proses transIer proton. Kelompok reaksi
yang disebut reaksi oksidasi-reduksi (atau redoks) dikenal juga sebagai reaksi transIer
electron. Reaksi transIer electron ini juga disertai oleh perubahan bilangan biloks pada
perekasinya. Reaksi setengah sel yang melibatkan hilangnya electron disebut reaksi oksidasi
(oxidation reaction). Istilah 'oksidasi pada awalnya digunakan oleh kimiawan untuk
menjelaskan kombinasi unsure dengan oksigen. Namun, istilah tersebut sekarang memiliki
arti yang lebih luas, termasuk untuk reaksi-reaksi yang tidak melibatkan oksigen. Reaksi
setengah sel yang melibatkan penangkapan electron disebut reaksi reduksi (reduction
reaction)

Kalium permanganat adalah oksidator kuat yang digunakan secara luas sebagai pereaksi
oksidasi. Ia merupakan suatu reaksi yang mudah diperoleh, tidak mahal, dan tidak
memerlukan suatu indikator kecuali kalau digunakan larutan-larutan yang sangat encer. Pada
KMnO
4
yang ditambahkan oleh KOH, peningkatan pH terjadi hanya dengan penambahan 1
tetes, yaitu dari pH awal 8.02 menjadi 11.25. Pada KMnO
4
yang ditambahkan HNO
3
, terjadi
penurnan pH dari pH awal, yaitu 7.02 menjadi 2.55. dan pada KMnO
4
yang ditambahkan
NaOH terjadi peningkatan pH dari pH awal yaitu, 6.99 menjadi 9.18. Tidak teradi perubahan
warna pada larutan ini. Dalam larutan asam, ion permanganat direduksi biloks mangan
berubah dari 7 menjadi 2:
MnO
4
-
8H

5e
-
Mn
2
4H
2
O
Dalam larutan basa, permanganat direduksi menjadi manganat, biloksnya berubah dari 7
menjadi 6
MnO
4
-
e
-
MnO
4
-2


Kalium dikromat merupakan oksidator lemah. Pada penambahan H
2
SO
4
terjadi penurunan
pH dari pH awal, yaitu 4.12 menjadi 2.52, tidak terjadi perubahan warna. Dengan
penambahan basa NaOH pun kenaikan pH terjadi bertahap dari pH 4,78 sampai range pH
8.13, namun saat ditambahkan basa 3 tetes, warnanya berubah menjadi orange kecoklatan,
sedangkan dengan penambhan basa KOH, kenaikan pH cukup sulit, hingga mencapai 34
tetes baru pH naik menjadi 12,66, dan pada saat penambahan 30 tetes warna dari K
2
Cr
2
O
7
berubah menjadi kuning. Perubahan warna yang terjadi merupakan suatu bentuk telah
terjadinya reduksi dari Cr yang mempunyai biloks 6 menjadi Cr
3
.
Cr
2
O
7-
14H

6e
-
2Cr
3
7H
2
O



' Kesimpulan
O Larutan KMnO

dalam larutan asam dan basa kurang stabil, karena penurunan dan
kenaikan pH terjadi secara drastis, sedangkan larutan K
2
Cr
2
O
7
dalam larutan asam
dan basa cukup stabil, perubahan pH terjadi secara bertahap.
O pH sangat dipengaruhi oleh Esel.

' aftar pustaka
Chalid, Sri Yadial. 2007. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik. Jakarta : UIN SyariI
Hidayatullah
Vogel, 1986, Buku Teks Anorganik Kuantitatif Semi Mikro filid I dan II, Kalman Media
Pustaka Jakarta.
Http://chem-is-try.org/Redoks/

ampiran
a. Pertanyaan
1) Pada pH berapa terjadi perubahan warna larutan KMnO
4
dan K
2
Cr
2
O
7
? Pada pH
berapa KMnO
4
dan K
2
Cr
2
O
7
stabil (tidak berubah warna) dalam air)?
2) Hitung E
o
sel dan Esel untuk tiap reaksi pada pH 4 dan pH 8. Diketahui potensial
reduksi Mn
7
/ Mn
2
1.51 v dan Cr
6
/ Cr
3
1.38 v!
3) Gambar kembali kurva medan kestabilan dan jelaskan dimana posisi Esel (nilai dari
pertanyaan no2) pada graIik tersebut untuk pH 4 dan pH 8!

b. Jawaban
1) Larutan KMnO
4
berubah warna larutannya ketika pHnya berada disekitar asam (1-6)
dan disekitar basa (8-14). Hal itu dikarenakan dalam suasana asam MnO
4
-
berubah
menjadi Mn
2
. Sedangkan dalam suasana basa berubah menjadi. Larutan K
2
Cr
2
O
7
stabil pada pH basa. Untuk stabil pada suasana netral dan tidak stabil baik dalam
suasana asam maupun basa.
2) Pada pH 4
Mn
7
5e
-
Mn
2
Esel 1,51 volt
E sel E sel
%
J
log |Mn|

E sel 1,51
%

log |0,1|1,52
Mn
6
3e
-
Mn
3
Esel 1,38 volt
E sel 1,38
%

log |0,1|1,40
Cr
2
O
7
-
14H

6e
-
2Cr
3
7H
2
O Esel 1,38 volt


Pada pH 8 E n nE
MnO
4
-
8H

5e
-
Mn
2
4H
2
O 1,51 5 7,55
Mn
2
2H
2
O 5e
-
MnO
2
8H

2e
-
-1,23 2 -2,46

3 5,09

3) Harga E sel yang diperoleh ~ 0,6. KMnO
4
1,52 volt (pH4); 1,7 volt (pH8) dan
K
2
Cr
2
O
7
1,40 volt (pH4)
Harga E sel tersebut berada pada daerah overpotensial maka reaksi redoks
berlangsung cepat

Anda mungkin juga menyukai