Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ORGANIK II
PEMBUATAN ISOPROPIL BROMIDA

Disusun Oleh :
Alfiyan Dwi Darmawan
062119007

PROGRAM STUDI KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2021
PERCOBAAN 1
PEMBUATAN ISOPROPIL BROMIDA
(CH3CHBrCH3)

1. Tujuan Percobaan
Mempelajari reaksi substitusi gugus OH- oleh Br-.

2. Dasar Teori
Prinsip reaksi adalah :

CH3 CH3
CHOH + HBr → CHBr +
H2O CH3 CH3

Titik didih alkil halida, RX


R Klorida Bromida Iodida
Metil -24o 5o 42o
Etil 13o 38o 72o
n-propil 46o 71o 102o

Di dalam deret alkil halida terlihat bahwa bromida-bromida mendidih pada


temperatur yang lebih tinggi dari pada klorida-klorida dan iodida-iodida mendidih
lebih tinggi dari pada bromida-bromida. Alkil halida praktis tidak larut dalam air
dan terpisah dari air dalam suatu lapisan tetapi larut dalam eter dan solvent-
solvent organik umumnya. Klorida-klorida sedikit lebih ringan dari pada air,
sedangkan bromida-bromida dan iodida-iodida jauh lebih berat dari air.
Di dalam substitusi nukleofilik misalnya hidrolisa alkil bromida dengan
ion hidroksida (agen nukleofil) ternyata hidrolisa dari metal-metil atau isopropil
bromida merupakan reaksi bimolekuler dan reaksi ini merupakan reaksi orde dua
dimana kecepatan reaksi tergantung pada konsentrasi dari dua reaktan yaitu alkil
halida dan ion hidroksida.
2-Bromopropana, juga dikenal sebagai isopropil bromide dan 2-propil
bromide, adalah hidrokarbon yang terhalogenasi dengan rumus CH 3CHBrCH3. Ini
adalah cairan tidak berwarna ini digunakan untuk memperkenalkan gugus fungsi
isopropil dalam sintesis organik. 2-Bromopropane dibuat dengan memanaskan
isopropanol dengan asam hidrobromik.
Alkil halida praktis tidak larut dalam air dan membentuk larutan jenuh
dengan asam sulfat dingin, sehingga ekstraksi dengan asam sulfat dingin dapat
memisahkan alkil halida dari campurannya dengan alkana, alcohol, dan eter.
Kelarutan alkil halide dalam air ini dipengaruhi oleh ketidakmampuan alkil halida
membentuk ikatan hidrogen dengan air sehingga alkil halida tidak larut dalam air,
tetapi larut dalam pelarut organik. Dengan air, alkil halida berada dilapisan bawah
dan bukan terapung diatas permukaan air. Hal ini dikarenakan alkil halida lebih
berat daripada air walaupun pada umumnya senyawa organik lebih ringan
daripada air.Senyawaa alkil halide memiliki titik didihlebih tinggi dari alkana
dikarenakan memiliki berat molekul lebih tinggi meskipun dalam jumlah atom C
yang sama.
3. Bahan dan alat yang dipakai
- Isopropil Alkohol - Labu destilasi leher tiga 500 ml
- HCl pekat - Termometer
- H2SO4 pekat - Gelas ukur
- NaHCO3, CaCl2, AgNO3 - Corong pisah
- Aquadest
- NaBr 2H2O

4. Cara Kerja
Siapkan labu destilasi leher tiga 500 ml. Masukkan ke dalamnya 25 ml aquadest
dan 28 ml H2SO4 pekat tetes demi tetes, campuran didinginkan. Masukkan 15 gram Iso-
propil alcohol kemudian masukkan 35 gram NaBr 2H2O.
Campuran direfluk, gas HBr yang keluar melalui sebuah selang ditampung dalam
air. Refluk dikerjakan selama 1,5 – 2 jam.
Setelah selesai campuran didinginkan. Akan diperoleh dua lapisan, lapisan atas
berwarna kuning kecoklatan dipisahkan dengan menggunakan corong pisah. Zat cair ini
dimasukkan dalam labu destilasi dan ditambahkan air 10 – 15 ml. Lakukan destilasi.
Bila destilat terjadi 2 lapisan, ambil lapisan bawah. Lapisan bawah ditambah HCl
pekat sebanyak volume yang sama, air 5 % larutan NaHCO3. Kemudian keringkan
dengan CaCl2 anhidrat.
Sekali lagi destilasi. Destilasi pada 59 oC adalah isopropil bromide.
Test dengan AgNO3.
Hasilnya disimpan (jangan dibuang).

Anda mungkin juga menyukai