Preparasi Sayatan Poles Tipis(terjemahan) Sayatan tipis, ketebalan sayatan tipis batuan sebesar 0.003 mm, sudah menjadi standar sample bertahun-tahun yang dikerjakan dalam mikroskop petrologi. Kebutuhan untuk memeriksa mineral opaque dalam batuan dan analisis semua mineral dalam sayatan tipis dengan menggunakan microprobe electrone telah menyebabkan preparasi sayatan tipis yang dipoles dengan memoles bagian atas lebih tipis dari sayatan tipis batuan normal. Meskipun studi sampling bijih masiah sayatan yang dipoles secara kovensional, telah banyak yang sadar bahwa informasi tekstur yang penting dalam mineral bijih tidak mudah terlihat dalam sayatan yang diperoleh secara konvensional,sayatan tipis, atau bahkan sayatan tipis yang dipoles. Dalam sayatan poles atau sayatan tipis yang dipoles ini terbukti bahwa kebanyakan mineral sphalerite, cassiterite, cinnabar, tetrahedrite, tennanite, ruby silver, rutile, dan tembaga oxide mentransmisikan cahaya, tapi sebaran cahaya menyebar dari keadaan kasar di bawah sayatan tipis membuat pengenalan ciri-ciri dalam menjadi sulit. Kesulitan muncul apabila sayatan tipis poles dikerjakan secara ganda. Ini dipersiapkan dengan baik dengan memotong sayatan tipis yang kosong secara standar, yang dipoles lalu direkatkan ke kaca. Bagian yang kosong atau sayatan poles kemudian dipotong dari kaca dengan wafering saw(penggergajian dengan kecepatan rendah sangat berguna karena meminimalkan jumlah rekahan dan distorsi dengan sampel). Kemudian sayatan tipis pada kaca mikroskop diasah dengan lembut sampai menyebarkan cahaya yang mencukupi agar sesuai dengan kebutuhan pekerja dan pemolesan akhir dengan cara yang normal. Hasilnya adalah lapisan yang menggabungkan kelebihan tertentu dari kedua sayatan poles dan sayatan tipis dengan memungkinkan studi bersamaan dari bijih dan mineral dan sayatan dapat mengungkapkan struktur di dalam lainnya dapat terjawab. Sayatan Tipis Batuan Sebuah sayatan tipis adalah dasar dari semua analisis geologi yang berhubungan dengan identifikasi mineral. Begitu pentingnya hingga kesempurnaan sebuah sayatan tipis menandai keberhasilan suatu penelitian. Begitu pentingnya hingga seorang ahli geologi selayaknya mampu membuat sebuah sayatan tipis sendiri. Dalam pembuatan sayatan tipis, banyak pertimbangan yang harus diperhatikan. Sayatan tipis tersebut harus dapat memberikan informasi yang jelas mengenai tekstur dalam suatu batuan. Selain itu kondisi sampel dari lapangan sangat mempengaruhi kualitas suatu sayatan. Kondisi suatu sampel yang akan dibuat sayatan sebaiknya: Segar, agar warna mineral dapat diamati dengan baik. Kompak, agar dalam pengerjaannya tidak mudah rusak. Volume conto jangan terlalu kecil. Agar dalam pengerjaannya tidak menyulitkan pekerja.
Persiapan alat dan bahan yang dibutuhkan Pemotongan sampel Penghalusan permukaan Penempelan sampel pada kaca preparat Penghalusan tahap akhir
Daftar pustaka:
http://scribd.com/rivhdal saputra (1 januari 2011, 19.46) http://bos.fkip.uns.ac.id/materi/118.98.214.237/23.Teknik%20geologi%20pertambangan/powerpoint%20 gp%20asli/paleontologi/teknik%20pembuatan%20sayatan%20tipis2.ppt (1 januari 2011, 19.00) http://digilib.batan.go.id/e-prosiding/File%20Prosiding/Geologi/Laporan_Pen._20042006_PPGN_berkas_A//artikel/subagyo_es_472.pdf (30 November 2011, 23.56)