Pendahuluan
Anatomi Susunan Saraf Pusat 1. Serebrum 2. Diencephalon : Talamus, hipotalamus 3. Trunkus serebri : Mesensefalon, pons, medulla oblongata 4. Serebellum Serebrum 2 hemisfer dibagian bawah hemisfer terdapat kelompok-kelompok substansi kelabu yang disebut ganglia basalis.
Ganglia Basalis
Perintah dari korteks motorik untuk inti motorik medulla spinalis dipengaruhi oleh ganglia basalis dan serebellum lewat talamus. Gerakan otot menjadi halus, terarah, dan terprogram. Ganglia basalis terdiri dari : Nukleus kaudatus dan Nukleus lentiformis. Ganglia basalis bersama dengan bagian dari kapsul interna disebut korpus striatum. Sistem ekstrapiramidal terdiri dari : Ganglia basalis, Substansi nigra, dan Nukleus subtalamus
Definisi
Penyakit parkinson : -Degenerasi dari neuron dopaminergik pars substansia nigra pars kompakta -Inklusi intraplasma yang terdiri dari protein yang disebut dengan Lewy Bodies. Parkinonisme : sindrom yang ditandai oleh tremor waktu istirahat, rigiditas, bradikinesia, dan hilangnya refleks postural akibat penurunan kadar dopamine dengan berbagai sebab.
Epidemiologi
>> pada umur lanjut dan jarang terjadi dibawah umur 30 tahun. (usia 40-70 tahun) Pria dibandingkan wanita 3:2. Penyakit parkinson > 80% Parkinsonism.
Klasifikasi
Primer (idiopatik)
Penyakit parkinson Juvenile Parkinsonism Infeksi, pasca ensefalitis Toksin dan Obat : antipsikotik, antiemetik, reserpin, flunarisin, alfa-metil dopa, lithium. Hidrocephalus Vaskuler : multiinfark serebral Trauma kapitis: pugilistic encephalopathy Lain-lain : Hipoparatiroid, hipotiroid, degenerasi hepatoserebral, tumor otak. Progressive suprenuclear palsy Multiple system atrophy : Striatonigral degeneration, Shy-Drager syndrome, Parkinsonsmamyotrophy syndrome. Degenerasi kortikobasal ganglionik Sindrom demensia Normal pressure hydrocephalus Penyakit Wilson Penyakit Huntington
Sekunder (simtomatik)
Penyakit heredodegeneratif
Etiologi
Usia Rasial Genetik Toksin (paparan MPTP (methyl phenyl tetrahydropyridine) ,herbisida ,pestisida) Infeksi Cedera Kranioserebral Stress Emosional
Patofisiologi
degenerasi dari neuron dopaminergik pars substansia nigra pars kompakta, ditambah dengan adanya inklusi intraplasma yang terdiri dari protein yang disebut dengan Lewy Bodies. Dua hipotesis mekanisme degenerasi neuronal pada Penyakit parkinson ialah: 1. hipotesis radikal bebas 2. hipotesis neurotoksin.
Degenerasi sel-sel neuron yang meliputi berbagai inti subkortikal termasuk di antaranya substansia nigra, area ventral tegmental, nukleus basalis, hipotalamus, pedunkulus pontin, nukleus raphe dorsal, locus cereleus, nucleus central pontine dan ganglia otonomik
2.
Teori ketidakseimbangan saraf dopaminergik dengan saraf kolinergik Teori ketidakseimbangan jalur langsung/direk (eksitasi) dan jalur tidak langsung/indirek (inhibisi)
Gejala Klinis
Tremor/Bergetar saat istirahat Rigiditas/ kekakuan Akinesia/Bradikinesia Tiba-tiba Berhenti atau Ragu-ragu untuk Melangkah Mikrografia Langkah dan gaya jalan (sikap Parkinson) Bicara monoton Dimensia Gangguan Behavioural Depresi Gangguan kognitif Gangguan Tidur Gangguan Sensasi Gangguan propioseptif Gangguan Otonom (Depresi, Gangguan kognitif, Gangguan Tidur, Gangguan Sensasi, Gangguan propioseptif, Gangguan Otonom)
Stadium I:
Terjadi
satu sisi (kiri atau kanan) Wajah mulai kurang berekspresi, mulai sukar untuk senyum, ketawa atau bersedih Jika berjalan, ayunan lengan sudah mulai berkurang
Stadium II:
Gejala
dua sisi (kiri dan kanan) Mulai membungkuk Gaya jalan melambat dengan langkah yang kecilkecil Sukar untuk membalikkan badan
Stadium III:
Gangguan gaya jalan sudah menonjol Penderita sudah mulai sering jatuh meskipun masih jarang
Kecacatan sudah jelas terjadi Hanya bisa berjalan dalam daerah yang terbatas jika tanpa bantuan Lebih sering jatuh daripada stadium sebelumnya Hanya bisa berbaring atau duduk di kursi roda Tidak mampu berdiri/berjalan meskipun sudah dibantu Bicara tidak jelas, wajah tanpa ekspresi, mata jarang berkedip
Stadium IV:
Stadium V:
Diagnosis
Kriteria Klinis : - 2 dari 3 tanda kardinal yaitu tremor, rigiditas, bradikinesia - 3 dari 4 tanda motorik yaitu tremor, rigiditas, akinesia, instibilitas postural. Kriteria Koller : - Ada 2 dari 3 tanda kardinal motorik (tremor istirahat atau postural, bradikinesia atau rigiditas) = 1 tahun / > lebih - Respon positif terhadap terapi levodopa
Possible
Terdapat salah satu gejala utama : tremor istirahat,
rigiditas, bradikinesia, kegagalan refleks postural
Probable Terdapat kombinasi dua gejala utama (termasuk kegagalan reflex postural) atau satu dari tiga gejala pertama yang tidak simetris (dua dari empat tanda motorik). Definite Bila terdapat kombinasi tiga dari empat gejala atau dua gejala dengan satu gejala lain yang tidak simetris (tiga tanda cardinal).
Kriteria Eksklusi
Riwayat stroke berulang dengan gejala Parkinson yang progressive Riwayat trauma kapitis berulang Riwayat encephalitis yang definitif Supranuclear gaze palsy Terapi neuroleptika pada onset simptom Cerebellar signs Demensia dini dengan gangguan memori, bicara, dan praksia Adanya tanda Babinski Adanya gambaran foto dari tumor cerebral atau hydrocephalus komunikans pada CTscan Respon negatif dengan dosis besar levodopa Terpajan MPTP
Diagnosis Banding
Tremor : DD/ tremor oleh sebab lain (senilis esensial, serebelar) hilang waktu istirahat, timbul waktu bergerak. Rigiditas : DD/ dengan spastisitas dimana ada fenomena pisau lipat Bradikinesia : DD/ Gait Apraxia pada Normal Pressure Hydrocephalus. Berdasarkan penyakit-penyakit golongan Parkinsonisme lainnya.
Pemeriksaan Penunjang
Neuroimaging : 1. CT Scan kepala (biasanya terjadi atropi kortikal difus, sulki melebar, hidrosefalus eks vakuo) 2. MRI 3. PET Laboratorium (penyakit Parkinson sekunder) :
Penatalaksanaan
1.
2. 3.
4.
5.
Terapi Obat Terapi Fisik Deep Brain Stimulation Tindakan Pembedahan Transplantasi
Terapi Obat
1. Dopaminergik Dopamine precursor (Levodopa) Dopa Decarboxylase Inhibitor (Carbidopa, benserazide), Dopamine agonis (Ropinirole, pramipexole, bromocryptine) MAOB inhibitor (Selegilline, rasagiline) COMT inhibitor (Entacapone, tolcapone) DA release enhancer / DA reuptake blocker (Amantadine)
2. Nondopaminergik Antikolinergik (Trihexyphenidyl, benztropine) Antihistaminik (Diphenhydramine) Antiglutaminergik (Amantadine, riluzole, dextromerthorphan) Muscle relaxants (Diazepam, baclofen, cyclobenzaprine)
Terapi Fisik Untuk mempertahankan mobilitas tetap melakukan kegiatan sehari-harinya sebanyak mungkin dan mengikuti program latihan secara rutin Deep Brain Stimulation Stimulasi ini dengan alat stimulator yang ditanam di inti GPi dan STN
Terapi Pembedahan bila penderita tidak lagi memberikan respon terhadap pengobatan Ada 2 jenis pembedahan yang bisa dilakukan : a.Pallidotomi , yang hasilnya cukup baik untuk menekan gejala akinesia / bradi kinesia, gangguan jalan / postural, gangguan bicara . b. Thalamotomi , yang efektif untuk gejala tremor, rigiditas, diskinesia karena obat Transplantasi
Prognosis
PD tidak dianggap sebagai penyakit yang fatal dengan sendirinya, tapi berkembang dengan waktu. Obat-obatan hanya menekan gejala sedangkan perjalanan penyakit belum bisa dihentikan sampai saat ini
KESIMPULAN
Penyakit Parkinson (PD) adalah kelainan degeneratif dari SSP yang menyebabkan gangguan pada sistem motorik dan biasanya penderita mengalami tremor, kaku otot, sulit berjalan, gangguan keseimbangan dan gerak gerik menjadi lambat (bradykinesia). Penyakit Parkinson adalah bagian dari parkinsonism yang secara patologis ditandai oleh degenerasi ganglia basalis terutama di substansia nigra pars kompakta (SNC) yang disertai adanya inklusi sitoplasmik eosinofilik (Lewy bodies). Penyakit ini bersifat progresif, artinya gejala dan tanda tersebut akan bertambah buruk.
DAFTAR PUSTAKA
PERDOSSI.Konsensus Tatalaksana Penyakit Parkinson(edisi revisi).Jakarta;2003 Sjahrir H, Nasution D, dkk. Parkinsons Diseases & Other Movement Disorders. Jakarta: Pustaka Cendekia Press;2008. Ginsberg L. Lecture Notes Neurologi (edisi 8). Jakarta: Erlangga;2008. Misbach J, Ranakusuma TAS, dkk. Panduan Pelayanan Medis Departemen Neurologi RSCM. Jakarta : RSCM;2007. Lumbantobing SM. Neurogeriatri. Jakarta :Balai Penerbit FKUI;2004. Dewanto G, Suwono WJ, dkk. Diagnosis dan Tata Laksana Penyakit Saraf. Jakarta : EGC; 2007. Lumbantobing SM. Gangguan Gerak. Jakarta : Balai Penerbit FKUI;2005. Lumbantobing SM. Neurologi Klinik : Pemeriksaan Fisik dan Mental. Jakarta: Balai Penerbit FKUI;2001. Anonim. Parkinsons Disease. October 2011. Available at : http://www.themedicalnews.com Accessed on 13th Agustus 2011.
TERIMA KASIH