Kehamilan proses fisiologis Ibu hamil suatu saat bisa sakit yang memerlukan pengobatan Pada kehamilan terjadi beberapa perubahan dalam fungsi organ Berpengaruh terhadap farmakodinamik dan farmakokinetik obat Janin merupakan fase kehidupan yang peka
PERTIMBANGAN
FAKTOR YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN
1. Keadaan ibu hamil 2. Umur Kehamilan 3. Obat yang digunakan
DISTRIBUSI OBAT
Volume plasma meningkat 50% Penurunan konsentrasi puncak beberapa obat dalam serum Protein binding
UMUR KEHAMILAN
Umur kehamilan mempengaruhi perkembangan embrio dalam rahim Embrio merupakan kehidupan yang paling aktif sehingga rentan terhadap lingkungan, termasuk obat Ada tiga stadium perkembangan janin dalam rahim
Jalur utama adalah melalui simple diffusion Concentration gradient Lipophilic drugs lebih cepat Nonionized drugs pada pH fisiologis lebih cepat Berat Molekul
<400
dalton bisa lewat plasenta Insulin tidak bisa Low molecular weight heparin tidak bisa
pH
pH fetus lebih bersifat asam daripada ibu Weak bases drug lewat dengan mudah Ketika kontak dengan darah fetus, obat menjadi lebih ionized- ion trapping Konsentrasi Salicylates dan valproic acid dalam fetus > ibu
Protein-binding
Hanya obat yang unbound dapat lewat plasenta Obat yg low protein binding, konsentrasinya dalam fetus > ibu Contoh: Ampicillin, digoxin
Kategori A
Data pada wanita hamil menunjukkan obat ini aman digunakan. Dianggap aman berdasarkan penelitian pada hewan, tapi tidak pada wanita hamil
Obat dapat diberikan jika pertimbangan keuntungannya lebih besar daripada risiko yang mungkin terjadi pada fetus (data penelitian dari hewan dan wanita hamil tidak ada) Contoh: Kortikosteroid, Vitamin D, Vitamin B12
Kategori B
Kategori C
Kategori D
Ada bukti tidak aman digunakan pada wanita hamil (unsafe), namun dalam beberapa kasus yang bersifat lifethreatening illness, dapat digunakan jika tidak ada alternatif lain Contoh: Warfarin, Fenitoin, Sodium Valproat, Diazepam, obat kanker Sangat tidak aman Kontraindikasi digunakan pada wanita hamil atau akan hamil Contoh: Alkohol, Isotretionin, Preparat Estrogen, Androgen, dan vaksin hidup seperti vaksin cacar, campak, parotitis, serta rubela
Kategori X
Kelas Obat
Antibiotika Antiepilepsi Antitiroid CNS Stimulan Laxatives Narcotic Analgesic Antipsikotik Sedative-Hypnotic
Azithromycin
Bisacodyl (Dulcolax)
Erythromycin (base and EES) not estolate
Cephalosporins:
Methyldopa (Aldomet)
Pyridoxine
ANALGETIK
ZAT
Acetaminophen
KETERANGAN
Aman selama kehamilan
KATEGORI
B
Aspirin
Full dose dapat menyebabkan penutupan tll dini ductus arteriosus, perpanjangan waktu gestasi dan kelahiran. Penurunan agregasi platelet Peningkatan perdarahan intracranial pd bayi prematur atau BBLR D pada trisemester terakhir
Mefenamic Acid
C, D
ANTIBIOTIKA
ZAT
Penicillins Cephalosporins
KETERANGAN
Data menunjukkan relatif aman Kelainan meningkat pd beberapa cephalosporins (cefaclor, cephalexin, cephradrine) Umumnya kelainan pd jantung dan celah pd bibir Tidak bersifat toksik pd janin, tp pd bayi baru lahir dpt menyebabkan gray baby syndrome
KATEGORI
B B
Chloram phenicol
ANTIBIOTIKA
Metronidazole Karsinogenik pd binatang, sebaiknya dihindari
pd 1st trimester Laktasi hindari menyusui 12-24 jam
Quinolones Streptomycin
Kerusakan kartilage pada binatang Ototoksisitas pd dosis rendah, kerusakan N VIII pd dosis tinggi
C D
Tetracyclines
Quinolone
ANTIVIRAL
ZAT
Acyclovir Lamuvidine
KETERANGAN
Untuk pengobatan HSV Berhubungan dengan disfungsi mitokondria setelah lahir
KATEGORI
B C
Zidovudine
ANTIFUNGI
ZAT KETERANGAN KATEGORI
C C B
Kelainan cranio-facial
TERIMA KASIH