Anda di halaman 1dari 15

Antropologi dan Kajian kebijakan Sosial

Analisa kebijakan sosial dan pembangunan Kelas minggu ke-1

Antropologi sebagai Kajian Tentang Kebijakan


Tujuan kajian kebijakan adalah untuk menyediakan informasi bagi pembuat keputusan: rasionalitas, rancangan implementasi dan evaluasi.

Sebuah hipotesis tentang kaitan antara sejumlah perilaku dan sistim nilai: peningkatan GNP, menekan pengangguran, menekan kehamilan luar nikah pada anak remaja, aids dll

Proses dan tahapan kebijakan

Kesadaran akan kebutuhan Merumuskan pilihan2 solusi Evaluasi solusi alternative Merumuskan kebijakan Implementasi kebijakan Evaluasi impelementasi

Dipengaruhi oleh: * Sumber daya * Proses2 politik * Faktor2 eksternal

Kajian kebijakan memerlukan riset pada setiap tahapan (tahapan identifikasi, perumusan, implementasi dan evaluasi) Yang sering terjadi adalah : perumusan kebijakan tanpa bantuan riset; kecendrungan untuk membuat generalisasi dan mengabaikan situasi dan kondisi yang spesifik dan dapat mengancam keberhasilan sebuah penerapan kebijakan
Ada perbedaan kepentingan antara tujuan-tujuan praktis dari klien dan tujuan-tujuan disiplin yang bersifat dari ilmu untuk ilmu

Beberapa variasi dan tipe penelitian kebijakan:


Tahapan Evaluasi

Efek / implikasi sebuah program (kebijakan) Memastikan bahwa implementasi program dapat mencapai tujuan yang dimaksud. Menguji kelayakan dari berbagai inovasi dalam implementasi kebijakan Untuk menguji berbagai pilihan disain proses implementasi

Tahapan Penilaian Dampak Sosial

Untuk memperkirakan berbagai dampak sosial proyek yang tidak direncanakan. Diperlukan untuk merancang disain proses melalui kajian dampak berbagai bentuk alternatif disain. Biasanya merupakan riset antropologi namun dapat juga melibatkan data-data sekunder biasanya dilakukan untuk mengevaluasi alternatif disain program sebelum program diimplementasikan.

Tahapan Penilaian kebutuhan

Dilakukan untuk mengurangi kemungkinan kegagalan program Dilakukan sebagai bagian dari proses perencanaan dan juga dapat sebagai evaluasi Dapat berbentuk survey dalam skala besar untuk mengidentifikasi dan untuk merangking kebutuhan (sensus indikator sosial: pendidikan, pendapatan, struktur keluarga, kematian....dst) Riset pada tahapan ini dapat dilakukan sebelum perumusan kebijakan, namun juga dapat digunakan pada tahapan monitoring dan evaluasi.

Tahapan Analisis Sosial

Digunakan untuk menetapkan kelayakan kultural sebuah rencana kegiatan (program) Mengidentifikasi perbedaan keuntungan dari kelompok2 sosial terkait efek dari program. Disebut juga sebagai social mapping yaitu sebuah proses etnografi terkait pengumpulan data etnik, organisasi sosial, sistem kepercayaan, tingkat kesejahteraan, pola-pola mobilitas dan akses pada kebutuhan dasar (air bersih, kebutuhan pokok, rumah, pendidikan dst...) ----- cultural appraisal

Kriteria Kultural Appraisal

Kontekstual; ide program sesuai dengan kultur setempat Inkrementalis; menilai besaran perubahan sosial yang terjadi Profil partisipan; menganalisis karakteristik sosial partisipan proyek Penyebaran efek; memperkirakan besaran dampak proyek Motivasi; sosialisasi proyek kepada partisipan Estimasi waktu; memperkirakan lamanya waktu yang dibutuhkan proyek

Keuntungan; pihak yang akan diuntung atau dirugikan proyek? Komunikasi; cara untuk memfasilitasi dan meransang inovasi dan adaptasi terhadap proyek Disain program; membangun organisasi / tim kerja Organisasi lokal: maksimalisasi pemanfaatan local indigenuos / potensi lokal.

Tahapan pengembangan tekhnologi

Untuk program pengembangan tekhnologi di negara-negara berkembang (terutama bidang agronomi, sistem pertanian, ekonomi pertanian

Tahapan Penilaian Sumberdaya kebudayaan

Biasa menggunakan metode etnografi yang tradisional

Bagaimana Riset Kebijakan dapat Berguna?

Mempertanyakan secara kritis tentang bagaimana sebuah riset dapat berguna. Metode; valid dan reliable sehingga menjamin hasil yang adekuat....mengamati sebuah kehidupan nyata oleh peneliti ------ penelitian lapangan antropologi tentang perilaku dengan pendekatan naturalistik lebih bernilai daripada penelitian eksperimental yang di kontrol Waktu; antropolog butuh waktu vs program ingin cepat ----- sehingga riset antropologi sulit teapat waktu.

Peringkat Metode pengumpulan data yang sering digunakan :


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Observasi Survei Eksperimen lapangan Eksperimen labor Studi kasus klinis Tinjauan sejarah / dokumen Polling opini publik Analisis organisasi Simulasi

3,35 3,58 4,48 4,60 4,88 5,70 5,84 6,58 6,62

Lebih cepat

Tindakan; riset baru berguna jika telah diimplementasi dalam arti sebuah riset memiliki daftar rekomendasi yang dapat ditindak lanjuti. Kemampuan Personal peneliti; selain perlu mempertimbangkan faktor metode yang kualified, waktu yang tepat dan hasil riset yang adekuat; perlu juga untuk mencermati faktor situasi politik dan faktor personal peneliti meliputi aspek leadership, kepentingan, antusiasme, determinasi, komitmen dan konsistensi.

Anda mungkin juga menyukai