Anda di halaman 1dari 43

Trauma Muskuloskeletal

(Trauma Anggota Gerak) Budi Arnofyan

1.

85% dari seluruh trauma karena :


Sarana Transportasi
Jalan semakin lebar / licin Peningkatan jumlah & kecepatan kendaraan

2. Mesin industri 3. Jenis olah raga makin berat 4. Jumlah lansia Kesigapan Tulang merapuh (osteoporosis)

Penyebab cacat terbanyak (High morbidity & low mortality).

1.

Trauma Jaringan
Contusio jaringan (Memar jaringan) Hematoma

2.

Trauma Ligament
Strain

Sprain
3. 4.

Trauma Sendi Dislokasi (Cerai Sendi) Trauma Tulang Fraktur (Patah Tulang)

Etio : Trauma langsung pada tubuh biasanya akibat benda keras


Pemeriksaan

Kulit normal (intak)


Ada bintik bintik biru (echymosisis) Nyeri tak begitu berat

Fungsi normal atau sedikit terganggu

Pengobatan : Istirahat, analgetik

Terjadi ssd perdarahan tertutup lokal dan kmd darah membeku Warna kulit membiru Terasa nyeri terutama kalau ditekan Potensial untuk terjadi infeksi Pengobatan

Istirahat Elevation dan kompress dingin Anti nyeri dan inflamasi Kalau hebat bisa aspirasi

1.

Sprain / Terkilir
Trauma terhadap ligament

2.

Strain
Trauma terhadap tendon dan otot

(musculotendinous unit)

Putus atau teregangnya ligament


Penyebab : Tarikan tiba-tiba pada sendi Grade

Grade 1 sekedar teregang


Grade 2 putus sebahagian Grade 3 terputus total dari tempat melekatnya ke tulang (Avulsi)

Sering pada pergelangan: tangan, ankle, siku &

lutut)

Bisa tertutup / terbuka

Riwayat trauma Kulit membiru kemerahan Sendi Nyeri, Panas, Bengkak, Tak bisa digerakkan Penyembuhan rata-rata 6 minggu Grade 2 - 10 hari Grade 10 hari 6 minggu Grade 3 -10 minggu

Putus (ruptur) lokal tendon dan otot akibat adanya

trauma

Penyebab : Tarikan atau trauma berulang terhadap tendon dan otot.

Sering pada tendon tangan , kaki , lutut , tumit dan


telapak kaki Klasifikasi Putus total atau Putus parsial Gejala dapat akut atau khronis

1.

Grade 1 & 2
RICE

1. R = rest (Istirahat) 2. I = ice 3. C = compress 4. E = elevate (Ditinggikan)


NSAIDs
2.

Grade 3
Penyambungan kembali dengan pembedahan

1.

Trauma ringan robek sebahagian otot

2.

Trauma berat
a. Robek sebahagian otot (Partial ruptur) b. Robek total c. Hancur seluruh otot (Crush injury)

1.

Nyeri
Terutama 24 jam pertama, puncak 24-72 jam & reda ssd 5-7 hari

2. 3.

Bengkak Otot tak bisa digerakkan


gangguan kontraksi krn nyeri dan

Robek sebahagian Kekuatan otot 50%, Robek total kontraksi otot (-)

Robek total disertai kehancuran otot (Crush Injury) komplikasi Myoglobinuria

Lepasnya protein otot kedalam darah dan menyumbat saluran ginjal Acute renal failure urine berdarah
Kerusakan 200 otot sudah dapat menyebabkan kencing berdarah

Tanpa Komplikasi Myoglobinuria


1.

Lecet otot / Robek sebahagian


Imobilisasi sendi dengan spalk, gip dll Istirahat RICE: Menyambung ssd 6 minggu Obat-obatan Asetaminopen , NSAIDs dll

2.

Robek total Penjahitan /penyabungan

3.

Crush injury amputasi

Dengan Komplikasi Myoglobinuria


1. 2.

Infus cairan dan elektrolit Diuretika mengeluarkan myoglobin melalui urine Penyambungan / Amputasi ? Setelah KU memungkinkan

3.

1.

Dislokasi
Keluarnya kepala sendi dari mangkok sendi

2.

Subluksasi
Keluar sbhg kepala sendi

Sering disertai kerusakan: Pembuluh

darah, Saraf, Jaringan penunjang,


Jaringan lunak dan Kapsul sendi

Tersering pada sendi : Bahu, Siku, jari dan Ibu jari

Penyebab Trauma berat pada sendi dan sering disertai fraktur

1.

Nyeri
Karena adanya Cairan / exudate kedalam sendi dan jaringan Terjepitnya saraf

2. 3.

Bengkak Perobahan bentuk sendi karena kontraksi/ tarikan otot pada sendi

4.

Sendi tak bisa digerakkan

1.

Reposisi Mengembalikan kepala sendi ke posisi semula Immobilisasi Slab / traksi dll 3-6 minggu Fisioterapi untuk mengem balikan kepergerakan normal

2.

3.

Fraktur Diskontinuitas (terganggunya kesinambungan (kontinuitas) tulang karena adanya trauma


Terjadi bila daya traumanya lebih besar dari daya lentur tulang Kejadian tinggi pada:
Laki-laki umur 15-24 th Diatas umur 65 th sering karena osteoporosis

1.

Perobahan bentuk
Pemendekan atau puntiran

2. 3. 4.

Bengkak
Nyeri terutama karena Spasme otot Gangguan saraf/ perasaan
Terasa tebal-tebal lebih kurang 20 menit

5.

Pemeriksaan rontgen

Berdasarkan luasnya fraktur


Fraktur komplet patah total Fraktur Inkomplte patah sebahagian

Berdasarkan adanya luka pada kulit


Fraktur terbuka Fraktur Tertutup

1.

Hematoma Fraktur ( 48 jam ssd trauma) Penyerapan hematoma, & diisi oleh sel-sel tulang baru (hari ke 2-1 minggu)

2.

3.

Pembentukan kalus ( tulang


muda) (ssd 3 minggu) Fase penyatuan ( 6-12 minggu)

4.

5.

Remodelling (12-24 bulan)

1. 2. 3. 4. 5.

Posisi patah tulang Adanya infeksi Adanya penyakit penyerta (DM) Aliran darah ketempat fraktur Gizi

6.
7.

Penggunaan Steroid memperlambat


Penyakit gondok memperlambat

1. 2.

Pertolongan pertama Reposisi Mengembalikan posisi patah tulang keposisi semula Imobilisasi (Stabilisasi ) mempertahankan hasil reposisi

3.

4.

Fisioterapi (Rehabilitasi) mengembalikan fungsi semula

1. 2.

Life saving ABCD Limb saving Mencegah kerusakan lanjut bahagian yang patah

Pemasangan splint
Meninggikan anggota yang fraktur Transportasi penderita

Tujuan
Menghilangkan nyeri Mencegah kerusakan lanjut

Terbagi : Splint udara dan splint papan

Transportasi Penderita
2 orang

3 orang

4 orang

Jika tak ditolong segera bisa terjadi


1.
2.

Fraktur terbuka dengan perdarahan hebat


Fraktur disertai hancurnya jaringan (Major crush injury) Fraktur dengan amputasi Fraktur beberapa tempat

3. 4.

Mengembalikan posisi bahagian yang patah keposisi semula


1. Reposisi tertutup reposisi yang dilakukan secara perabaan
Dukun Dokter dengan pembiusan

2. Reposisi terbuka reposisi dilakukan dengan melihat langsung melalui pembedahan


Dokter Bedah Dokter Bedah Tulang

Mempertahankan hasil reposisi sampai tulang menyambung


1. Pasang splint 2. Gips 3. Traksi

Kulit atau tulang

4. Fiksasi pakai pen

Internal fikasasi Ekternal fiksasi

Dilakukan terutama untuk


Bentuk latihan

Otot supaya jangan atropi (mengecil) Sendi supaya jangan kaku Latihan sendiri Fisioterapi bantuan orang lain Perangsangan elektrik Physical Therapy.

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Shock & Perdarahan

Sindroma Emboli Lemak


Compartment syndrome

Infeksi Osteomyelitis
Gangguan pertumbuhan

Kecacatan

Tersumbatnya aliran darah ke distal fraktur sehingga dapat menyebabkan pembusukan dan segera harus di

fasiotomi (dibelah)

Gejala P5 1. Pain. 2. Pallor (slow capillary return). 3. Paresthesia (unrelieved tingling or numbness). 4. Puffiness (edema). 5. Pulselessness
Penyebab Ikatan spalk yang ketat Imobilisasi (-) Masase yang salah

1. 2. 3. 4.

Lemak sumsum tl masuk p. darah & menyumbat jantung, paru, otak kematian Sering dari fraktur panggul atau fraktur femur Gejala timbul ssd 12-36 jam dengan:
KU memburuk Timbul bintik- bintik dikulit Coma , hypoxia Penderita kmd meninggal

Sering pada fraktur terbuka Asal kuman


Dari tempat fraktur (Exogen) Dari dalam tubuh (Endogen)

Bisa menyebabkan sepsis dan kematian


Pengobatan susah

1.
2. 3. 4.

Good Union Menyambung sempurna


Delayed union Menyambung lama Non-union Tak nyambung ssd 5 bl. Malunion Salah sambung

Penyembuhan dengan :
1. 2. 3.

Bentuk anatomis normal Ukuran kembali seperti semula Fungsi normal


Kekuatan Arah gerakan

Penyebab

Reposisi tak baik

Adanya penyakit umum


Imobilisasi yang tak sempurna Infeksi pada tempat fraktur

Jika tak menyambung ssd 5 bulan fraktur Penyebab


Umur patah panggul orang tua Infeksi pada fraktur Imobilisasi tak sempurna Adanya penyakit lain Gizi, tbc dll

Fraktur yang tak direposisi

Dapat mengganggu fungsi


Cacat

Ukuran pendek

Bentuk bengkok
Sendi kaku

Jalan pincang
Amputasi dll
.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai