Anda di halaman 1dari 35

Otitis media Supuratif Kronis

Pembimbing: Dr. FITRIAH SHEBUBAKAR, Sp.THT


KEPANITERAAN KLINIK ILMU THT-KL RSIJ JAKARTA PONDOK KOPI

ANATOMI

40

ANATOMI

42

43

44

TUBA EUSTACHI US

VENTILASI

FUNGSI

DRAINASE

PROTEKSI

Pendek, lebar dan letaknya horizontal Adenoid anak relatif lebih besar

45

46

Fisiologi Pendengaran

47

Energi bunyi ditangkap aurikula

Membran timpani bergetar

Amplifikasi getaran

Rangkaian tulang pendengaran

Membrana Reissner mendorong endolimfa

Perilimfe skala vestibuli bergerak

Stapes menggerakkan foramen ovale

Gerak relatif membran basalis dan membran tektoria

Rangsangan mekanik defleksi stereosilia sel-sel rambut

Depolarisasi sel rambut

Korteks serebri (area 39-40) di lobus temporalis

Nukleus auditorius

Potensial aksi saraf auditorius

48

Fisiologi Keseimbangan
Gerakan Kepala dan tubuh

Pusat keseimbangan otak (area 41-42)

Perpindahan cairan endolimfa di labirin

Impuls sensorik melalui saraf aferen

Silia sel rambut menekuk

Merangsang pelepasan neurotransmiter eksitator

Perubahan permeabilitas membran sel

Depolarisasi

49

OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS

DEFINISI
Infeksi kronis di telinga tengah Perforasi membran timpani Sekret (+) encer/kental/bening/nanah

50

Perjalanan Penyakit
OMA stadium perforasi

2 bulan

OMSK

OMA stadium perforasi

< 2bln

Otitis media supuratif subakut

51

Perjalanan Penyakit
Otitis media

Otitis media akut

Otitis media akut

Otitis media supuratif kronik

Risiko rendah, risiko tinggi

Akut, Subakut, Kronik

Tipe aman, Tipe bahaya

51

Patogenesis

Banigna

Maligna

Aktif

Tenang

Berdasarkan aktivitas sekret yang keluar :

1. OMSK aktif, merupakan OMSK dengan sekret yang keluar dari kavum timpani secara aktif. 2. OMSK tenang, ialah OMSK yang keadaan kavum timpaninya terlihat basah atau kering.

Faktor OMA -> OMSK


Terapi terlambat Terapi adekuat Virulensi kuman tinggi Imunitas kurang Higiene buruk

52

Letak Perforasi

56

Diagnosis OMSK

Gejala Klinis

Pemeriksaan THT(otoskop)

Penala

Audiometri Nada murni Speech Bera

Foto mastoid

Kultur dan uji resistensi kuman sekret

58

Diagnosis
Anamnesis (history-taking)
Terjadi perlahan dan penderita seringkali datang dgn gejala-gejala penyakit yang sudah lengkap. Telinga berair, sekret di liang telinga yang pada tipe tubotimpanal sekretnya lebih banyak dan seperti berbenang (mukous), tidak berbau busuk dan intermiten, sedangkan pada tipe atikoantral, sekretnya lebih sedikit, berbau busuk, kadangkala disertai pembentukan jaringan granulasi atau polip, maka sekret yang keluar dapat bercampur darah. Keluhan kurang pendengaran atau telinga

Pemeriksaan otoskopi Pemeriksaan otoskopi akan menunjukan adanya dan letak perforasi.
Pemeriksaan radiologi
- Radiologi konvensional, foto polos radiologi, - Posisi Schller berguna untuk menilai kasus kolesteatoma - CT scan dapat lebih efektif menunjukkan anatomi tulang temporal dan kolesteatoma.

Pemeriksaan audiologi audiogram

Gejala Klinis
Telinga Berair (Otorrhoe)

Gangguan Pendengaran

Otalgia (Nyeri Telinga)

Vertigo

Tanda Klinik OMSK tipe bahaya

Perforasi marginal/ atik

Fistel / abses retroaurikuler

Polip / jar. Granulasi MAE

Kolesteatoma

Sekret bau/nanah

59

Pedoman tatalaksana OMSK


Otorea kronis

Otoskopi

MT utuh

MT perforasi

Otitis eksterna difusa Otomikosis Dermatitis/eksim Otitis eksterna maligna Miringitis granulomatosa

Komplikasi (-)

Komplikasi (+)

Lihat algoritma 1

Kolesteatom (-) OMSK Benigna

Kolesteatom (+)
OMSK Bahaya

Lihat algoritma 2

Algoritma 1
OMSK benigna Kolesteatom (-) OMSK bahaya Kolesteatom (+) Pilihan Atikotomi anterior Timpanoplasti dinding utuh Timpanoplasti dinding runtuh Atikoantroplasti Timpanoplasti buka-tutup

OMSK tenang

OMSK aktif

Stimulasi epitelialisasi Tepi perforasi

Cuci telinga Antibiotik sistemik Lini 1: Amoksisilin/ sesuai kuman penyebab Antibiotik topikal

Perforasi menutup Tidak sembuh

Perforasi menetap

Otorea menetap > 1 mggu

RO mastoid Audiogram

Antibiotik berdasarkan pemeriksaan Otorea > 1 bln

Tuli konduktif (+)

Ideal: timpanoplasti tanpa/dengan mastoidektomi

Ideal: timpanoplasti + mastoidektomi

Algoritma 2
OMSK + Komplikasi Komplikasi intra Kranial

Komplikasi intra temporal

Abses subperiosteal Labirintitis Paresis fasial Petrositis

Abses ekstradura Abses perisinus Tromboflebitis sinus lateral Meningitis Abses otak Meningitis otikus Rawat inap Periksa sekret telinga Antibiotik IV dosis tinggi 7 15 hari Konsul spesialis anak/saraf Mastoidektomi Operasi bedah saraf

Antibiotik dosis tinggi Mastoidektomi Dekompresi N.VII Petrosektomi

Pembedahan pada OMSK


Mastoidektomi sederhana Mastoidektomi radikal

Mastoidektomi radikal dengan modifikasi

Miringoplasti

Timpanoplasti

Pendekatan ganda timpanoplasti

Jenis Pembedahan pada OMSK


Mastoidektomi sederhana
- Dilakukan pada OMSK tipe benigna - Tujuannya supaya infeksi tenang dan telinga tidak berair lagi

Mastoidektomi radikal - Dilakukan pada OMSK maligna dengan infeksi


atau kolesteatom yang sudah meluas - Tujuan operasi ini ialah membuang semua jaringan patologik dan mencegah komplikasi ke intrakranial

Mastoidektomi radikal dengan modifikasi


- Dilakukan pada OMSK dengan kolesteatom di daerah atik - Tujuan operasi ialah membuang semua jaringan patologik dari rongga mastoid

Miringoplasti - Dilakukan pada OMSK benigna yang sudah tenang


- Tujuannya adalah mencegah berulangnya infeksi telinga tengah pada OMSK tipe benigna dengan perforasi menetap

Timpanoplasti

Dilakukan pada OMSK benigna dengan kerusakan

lebih berat atau OMSK benigna yang tidak bisa dg konservatif - Tujuan menyembuhkan penyakit serta memperbaiki pendengaran Pendekatan ganda timpanoplasti (Combined approach tympanoplasty) - Dilakukan pada kasus Maligna dan Benigna dengan jaringan granulasi yang luas. - Tujuan menyembuhkan penyakit serta memperbaiki pendengaran tanpa melakukan teknik mastoidektomi radikal

Komplikasi
A. Komplikasi ditelinga tengah : 1. Perforasi persisten membrane timpani 2. Erosi tulang pendengaran 3. Paralisis nervus fasial B. Komplikasi telinga dalam 1. Fistel labirin 2. Labirinitis supuratif 3. Tuli saraf (sensorineural)

C. Komplikasi ekstradural 1. Abses ekstradural 2. Trombosis sinus lateralis 3. Petrositis D. Komplikasi ke susunan saraf pusat 1. Meningitis 2. Abses otak 3. Hindrosefalus otitis

thankyou

Anda mungkin juga menyukai