Nama Jenis Kelamin Umur Status Marital Suku Agama Pekerjaan Tanggal Pemeriksaan Tanggal Presentasi : Ny. S / No. Reg 13007650 : Perempuan : 32 tahun : Menikah : Jawa : Islam : Ibu Rumah Tangga : 29 Juli 2013 : 30 Agustus 2013
Autoanamnesis
Keluhan Utama
Nyeri perut kanan bawah
Riwayat Pengobatan
Mendapat obat dari PKM 2 hr yll
Paracetamol 3x500 mg Antasida syr 3x1C
Status Interna
A. KEADAAN UMUM - Kesadaran : Compos mentis - Tensi : 110/70 mmHg - Nadi : 96x/menit - Suhu : 38,2 C - RR : 24 x/menit - K/L : Anemia (-), icterus (-), cyanosis (-), dyspneu (-)
B. THORAK - Jantung Inspeksi : ictus cordis tidak tampak Palpasi : ictus cordis tidak teraba Perkusi : batas jantung dalam batas normal Auskultasi : S1S2 tunggal, reguler
- Paru-paru Inspeksi : Simetris, Retraksi -/-, Ketinggalan gerak -/ Palpasi : Fremitus raba +/+ Perkusi : Sonor/sonor Auskultasi : Vesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing /- Lain-lain : dbN
E. ABDOMEN Inspeksi : flat Auskultasi : Bising usus positif 12x/menit, metalic sound negatif Palpasi : defanse muskular (+), nyeri tekan (+) Perkusi : timpani Hepar : Tidak teraba, pekak hepar terdengar Limpa : Tidak teraba F. EKSTREMITAS Superior : Akral hangat -/- ; Oedem -/ Inferior : Akral hangat -/- ; Oedem -/-
Pemeriksaan lain
Nyeri tekan Mc Burney (+) Nyeri lepas (+) Psoas sign (+) Obturator sign (+)
Penatalaksanaan
a. Pro apendiktomi b. Medikamentosa infus Ringer Lactat 1500cc/24 jam inj. Ceftriaxone 2 x 1 gram inj. Ranitidine 2 x 1 ampul Inj. Antrain 3x1 ampul
Prognosis
Ad vitam Ad fungsional Ad sanationam : dubia : dubia : dubia
ANATOMI APENDIKS
Organ berbentuk tabung, berpangkal di sekum. Lumennya sempit di bagian proksimal dan melebar di bagian distal
Pangkal apendiks terletak pada titik Mcburney Diukur dengan cara pengukuran MonroePichter, membuat garis khayal dari SIAS dekstra ke Umbilikus kemudian dibagi 3. Pangkal apendiks 1/3 lateraldari garis tersebut
Persarafan
Parasimpatis berasal dari cabang n. Vagus Simpatis N. Thorakalis X
Vaskularisasi
Perdarahan apendiks berasal dari A. Apendikularis yg merupakan arteri tanpa kolateral. Jika arteri ini tersumbat apendiks akan mengalami gangren
Fisiologi
Apendiks menghasilkan lendir 1-2 ml per hari. Lendir itu normalnya dicurahkan kedalam lumen dan selanjutnya mengalir kedalam sekum. Hambatan aliran lendir di muara apendiks tampaknya berperan pada pathogenesis apendisitis. Immunoglobulin sekretoar yang dihasilkan oleh GALT (gut associated lymphoid tissue) yang terdapat disepanjang saluran cerna termasuk apendiks, ialah IgA. Immunoglobulin itu sangat efektif sebagai pelindung terhadap infeksi.
Etiologi
Infeksi bakteri Faktor pencetus
Sumbatan lumen apendiks Hiperplasia jaringan limfe Fekalit Tumor Cacing askaris E. hystolitica
Patogenesis
Rongga pelvis Bila apendiks terletak di dekat atau menempel pada rektum, akan timbul gejala dan rangsangan sigmoid atau rektum, sehingga peristalsis meningkat, pengosongan rektum akan menjadi lebih cepat dan berulangulang (diare). Bila apendiks terletak di dekat atau menempel pada kandung kemih, dapat terjadi peningkatan frekuensi kemih, karena rangsangannya dindingnya.
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi
Penderita berjalan membungkuk sambil memegang perut yang sakit, kembung(+) bila terjadi perforasi, penonjolan perut kanan bawah terlihat pada appendikuler abses.
Auskultasi
Peristaltik normal, peristaltic (-) pada ileus paralitik karena peritonitis generalisata akibat appendicitis perforate.
Palpasi Mc. Burney sign (+):nyeri tekan kuadran bawah Nyeri lepas (+):rebound tenderness Defens muskuler(+): nyeri tekan seluruh lapanagn abdomen Rovsing sign: nyeri kanan bawah pada tekanan kiri Blumbergs Sign: nyeri kanan bawah bila tekanan di sebelah kiri dilepaskan Psoas sign: rangsangan muskulus psoas oleh peradangan yang terjadi pada appendix Obturator sign: nyeri yang terjadi bila panggul dan lutut difleksikan kemudian dirotasikan kearah dalam dan luar secara pasif Rectal toucher, nyeri tekan pada jam 9-12
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM
DARAH URIN
Diagnosa Banding
Gastroenteritis Limfadenitis mesenterica Peradangan pelvis Kelainan ovulasi Infeksi pelvis Kehamilan Ektopik Endometriosis eksterna Kista ovarium terpuntir Diverticulitis Batu Ureter atau Batu Ginjal
Penatalaksanaan
Bila diagnosis klinis sudah jelas, tindakan paling tepat dan merupakan satu-satunya pilihan terbaik adalah apendektomi. Pada apendisitis tanpa komplikasi biasanya tidak diberikan antibiotik, kecuali pada apendisitis gangrenosa atau apendisitis perforata. Penundaan tindak bedah sambil memberikan antibiotik dapat mengakibatkan abses dan perforasi. Apabila apendisitis baru diketahui setelah terbentuk massa periapendikuler, maka tindakan yang pertama kali harus dilakukan adalah pemberian terapi antibiotik kombinasi terhadap penderita. Antibiotik ini merupakan antibiotik yang aktif terhadap kuman aerob dan anaerob.
Indeks Alvarado
Skor >8 : Berkemungkinan besar menderita apendisitis. Pasien ini dapat langsung diambil tindakan pembedahan tanpa pemeriksaan lebih lanjut. Kemudian perlu dilakukan konfirmasi dengan pemeriksaan patologi anatomi. Skor 2-8 : Tingkat kemungkinan sedang untuk terjadinya apendisitis. Pasien ini sbaiknya dikerjakan pemeriksaan penunjang seperti foto polos abdomen ataupun CT scan. Skor <2 : Kecil kemungkinan pasien ini menderita apendisitis. Pasien ini tidak perlu untuk di evaluasi lebih lanjut dan pasien dapat dipulangkan dengan catatan tetap dilakukan follow up pada pasien ini.