Family Folder
Family Folder
DEWI ANNA HY
(030 06 063)
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. N
Umur
50 Tahun perempuan
Menikah
Jenis Kelamin :
Status perkawinan:
Alamat : Jl. Bangka 2G no. 37 RT 003/002 Jakarta Selatan Agama Suku Bangsa Pendidikan Pekerjaan : : : : Islam Jawa Tamat SD Tidak bekerja
Jaminan
(SKTM )
Bila ada anggota keluarga yang sakit, yang pertama dilakukan :langsung ke Puskesmas
Pemanfaatan waktu luang (Olah raga,Rekreasi,M elakukan hobi, Aktifitas Sosial di Lingkungan pemukiman ) : tidak dilakuan
PROFIL KELUARGA
No Nama Keduduk an dalam Keluarga
Bapak
Sex
Umur (tahun)
Pedidika Pekerjaa n n
Keteran gan
Tempat Tinggal
1.
Usman
56
Buruh
Sehat
Serumah
2.
Nenti
Ibu
50
sakit
Serumah
3.
Nurhayati
Anak II
36
Sehat
serumah
4.
Arif
Menantu ke II
Anak IV
36
SMA
Usaha sendiri
Tidak bekerja
Sehat
Serumah
5.
Suhendar
23
SMA
Sehat
Serumah
Keterangan :
1. Nenek dari ibu : (sakit)meninggal 2. Ayah dari ibu : (sakit DM) meninggal 3. Nenek dari ayah : (sakit) meninggal 4. Ayah dari ayah : (sakit) meninggal 5. Ibu (pasien) : sakit 6. Suami pasien : sehat 7. Anak pertama pasien : sehat 8. Menantu pertama pasien : sehat 9. Anak kedua pasien : sehat 10. Menantu ketiga pasien : sehat 11. Anak ketiga pasien : sehat 12. Anak keepat pasien : sehat 13. Cucu pasien : sehat 14. Cucu pasien : sehat 15. Cucu pasien : sehat 16. Cucu pasien : sehat 17. Mantan suami pasien : cerai 18. Menantu kedua pasien : sehat 19. Cucu pasien : (sakit) Meninggal
Keluhan Utama
Lemas sejak satu minggu yang lalu
Riwayat Kebiasaan
Pasien tidak pernah merokok Pasien mempunyai kegemaran makan makanan dan minuman yang manis Pasien tidak pernah berolah raga Pasien biasa kontrol ke Puskesmas dan minum dua macam obat yang didapatkan dari Puskesmas. Sejak 3 bulan terakhir pasien jarang kontrol. Pasien biasa memakan makanan dengan gizi tidak seimbang saat sebelum sakit sampai sekarang.
Tanda Vital
Tensi : RR : Nadi : Suhu :
:
120/90 mmHg 18x / menit 84x / menit 37o
Kepala : Normocephali
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil bulat isokor
Telinga : Normotia, serumen -/-, sekret -/Hidung : Bentuk normal, sekret -/-, septum deviasi Tenggorok kripta -/Mulut : : T1-1, hiperemis (-), faring hiperemis (-), detritus -/-,
Dada
Cor Pulmo
:
Abdomen
I : Datar Pa : Supel, hepar dan lien tak teraba, nyeri tekan (-) Pe : Timpani Au : Bising usus (+) normal
I : Iktus kordis tak I : Asimetris saat statis tampak dan dinamis Pa : Iktus kordis teraba Pa : Stem fremitus kiri di SIC V 2cm medial lebih lemah dari yang LMCS kanan Pe : Konfigurasi jantung Pe : Sonor pada dalam batas normal hemisfer kanan dan hemisfer kiri, nyeri ketuk ( Au : BJ I-II normal, ) murmur (-), gallop (-) Au: Ka: Suara nafas vesikuler, rhonki (-), wheezing (-) Ki: Suara nafas vesikuler, rhonki (-), wheezing (-)
Superior -/-
Inferior -/- / -- / -
Hasil
Normal
Satuan
310
<126
mg/dL
Diagnosis Kerja
RENCANA PENATALAKSANAAN
Terapi medikamentosa :
Glibenklamid 5 mg, 2 x sehari diberikan pagi dan malam Metformin 500 mg, 2 x sehari diberikan pagi dan malam Pemberian vitamin B kompleks 2x1 untuk kebugaran tubuh pasien
Terapi edukasi :
Terapi gizi medik ( anjuran diet sesuai penderita DM) Pengaturan aktifitas fisik - latihan jasmani harus dilakukan dengan teratur 3-4 kali dalam seminggu dengan lamanya 30 menit sesuai dengan CRIPE (Continous, Rhythmic, interval, Progressive dan endurance training) hal yang dapat dilakukan misalnya jalan kaki, jogging dan bersepeda. Pencapaian berat badan ideal dengan mengurangi berat badan secara bertahap. Pemantauan gula darah dan faktor resiko penyulit DM secara berkala, sekali dalam 2 minggu
Keluhan yang dirasakan sudah berkurang setelah minum obat secara rutin dan teratur.
Saat kunjungan rumah (Rabu 15 Februari 2012) keadaan kesehatan penderita sudah merasa lebih baik, rasa lemas sudah berkurang dan sudah tidak sering kesemutan.
Faktor Pendukung Penderita minum obat secara rutin dan teratur Penderita masih memiliki keinginan untuk sembuh Suami pasien dan anak-anak pasien mendukung terhadap kesembuhan pasien
Faktor Penghambat Penderita mau mengikuti pola makan sesuai dengan diet DM Pasien jarang berolahraga dan aktivitas sehari-hari pun tidak banyak karena penderita sudah tidak bekerja.
B. Fungsi Psikologis
Penderita tinggal di rumah bersama suami dan ke kedua anaknya serta satu mentunya. Anak yang ke-1 dan ke-3 penderita sudah menikah dan tinggal di magelang dan bogor bersama suaminya. Penderita termasuk orang yang mudah jarang bergaul apalagi sejak sakit. Keadaan yang dialami penderita sewaktu mengetahui terkena penyakit DM penderita mengatakan bahwa dirinya selalu berusaha untuk menjaga dirinya agar tidak sakit dan dapat bekerja. Penderita biasanya tidur jam 22.00 dan bangun pagi jam 04.30 WIB untuk menjalankan shalat subuh di di rumah lalu bersiap-siap membuka warungnya di rumah bersama anak dan suaminya.
C. Fungsi Ekonomi
Penghasilan dari hasil warungnya tidak begitu mencukupi kebutuhan sehari-hari. Pendapatan sebulan kira-kira Rp.1.000.000,hasil berjualan warung di rumahnya. Terkadang penderita masih harus membiayai anak bungsunya belum mendapatkan pekerjaan sehingga kebutuhan sehari-harinya masih ditanggung oleh penderita.
D. Fungsi Pendidikan
Pendidikan penderita dan suami ialah tamat SD. Keempat anak penderita masing-masing tamat Diploma dan SMA.
E. Fungsi Religius
Penderita beragama Islam dan rutin menjalankan ibadahnya. Kegiatan melakukan ibadah (sholat) di rumah ada, namun tidak tersedia ruangan khusus di rumah untuk beribadah.
Selingan
10.00
Teh manis
gula
1 ckr
240ml
Makan Siang
13.00
Selingan
15.00
Kopi
Makan Malam
20.00
Penjelasan :
Frekuensi makan rata rata setiap harinya 3x/hari dengan selingan minum 2x/hari variasi makanan sebagai berikut : nasi, lauk (tempe,tahu.), jarang memakan buah-buahan, sayuran dan meminum susu. Menu nasi dan protein merupakan menu yang lebih sering ada di rumah penderita.
B. Fungsi Psikologis
Hubungan penderita dengan keluarga baik. Penderita termasuk orang yang mudah bergaul.
D. Fungsi Sosial
Dapat bersosialisasi dengan masyarakat sekitar namun sejak sakit penderita jarang bergaul dengan masyarakat.
E. Faktor Perilaku
Penderita jarang olahraga dan makan teratur. Dalam 3 bulan terakhir, penderita jarang kontrol ke Puskesmas karena menjaga warung di rumahnya.
Keterangan ruangan:
1.Kamar tidur 2. Kamar tidur 3. Kamar mandi 4. Ruang tamu + ruang makan 5. Dapur
Lubang ventilasi :
Ruang tamu : ada ; ukuran 2x1 m Ruang tidur : ada; ukuran 2x1 m Kelembaban dalam rumah : tidak terasa lembab Kesan ventilasi di dalam rumah : cukup
: cukup
Sumber air minum dari : sumur pompa listrik Kamar mandi : ada Limbah rumah tangga di alirkan ke : got (saluran limbah) Tempat sampah diluar rumah : ada Jalan di depan rumah lebarnya :1 meter, terbuat dari : semen Kesan kebersihan lingkungan pemukiman : cukup
Rencana Pembinaan
Indikator
Keberhasilan Penilaian
1.
Kepatuhan
kesehatan
pasien.
No
Rencana Pembinaan
Indikator Keberhasilan
3.
Penilaian Tidak rajin berolah Menjelaskan bahwa rajin berolah raga BMI menurut WHO 2004: raga dapat membantu mengontrol berat Berat badan badan dan agar keadaan pasien normal : 18.50 24.99 sentiasa bugar.
Hubungan kekeluargaan
Anak- anak pasien harus diedukasi untuk Pasien lebih sering memantau kesehatan
teratur
minum obat
orang tua mereka. Hubungan kekeluargaan harus diperbaiki supaya lebih sejahtera.
penderita penyakitnya,
Pasien mengkonsumsi gizi seimbang serta mengurangi minuman manis, dan patuh minum obat
pencegahan, penatalaksanaannya. 15 Februari Memberikan penjelasan tentang 2012 pengaruh perilaku mencakup pola hidup sehat dan olah Penderita Penderita memahami tentang pengaruh lingkungan
raga
teratur
dalam
terhadap penyakit
17 Februari 2012
Memberikan penjelasan tentang pengaruh pola makan yang sehat dan bergizi
Penderita dan keluarga memahami tentang pengaruh pola makan terhadap penyakit
Pasien mengkonsumsi gizi seimbang serta mengurangi minuman manis, dan patuh minum obat
24 Februari 2012
Pasien
Penderita memahami Pasien mengkonsumsi untuk secara teratur memeriksakan kesehatan dan memeriksa Gula darah gizi seimbang serta mengurangi minuman manis, dan patuh minum obat
29 Februari
2012
Memeberikan
penjelasan tentang pentingnya
Pasien dan
keluarga
Penderita dan
keluarga memahami dan meminum obat DM
Pasien mengkonsumsi
gizi seimbang serta mengurangi minuman manis, dan patuh
minum obat
DM secara teratur
secara teratur
minum obat
2 Maret 2012
Melihat perkembangan pasien Penderita, suami dari segi fisikal dan mental. Memantau perkembangan hubungan kekeluargaan antara pasien dengan suami dan anak-anak. penderita dan anakanak penderita.
Penderita kelihatan lebih tenang dan memahami pentingnya kontrol gula darah ke Puskesmas.
2.
Faktor pendukung
dapat memahami dan menangkap penjelasan yang diberikan Sikap penderita yang kooperatif dan menangkap penjelasan yang diberikan
3.
Faktor penyulit :
Pengetahuan pasien yang kurang dalam mengadaptasikan informasi yang didapat di Puskesmas dengan pola makan sehari-hari di rumah.
4.
Indikator keberhasilan :
Penderita dapat mengetahui tentang penyakitnya meliputi penyebab, faktor pencetus dari penyakitnya, faktor yang memperberat, pencegahan dan komplikasinya serta berusaha untuk menghindari dari berlanjut terjadi komplikasi yang tidak diinginkan.
TERIMA KASIH