Anda di halaman 1dari 21

Dini Apriyany Femi Luthfiyah Gia Widiantara Taufik Ndaru Jati kusuma Nurul Kusmi Utami Oki Sundari

RizkaFauziah

Elektrolit

adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan.

Secara

umum elektrolit dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu kation dan anion. Jika elektrolit mempunyai muatan positif (+) maka elektrolit tersebut disebut sebagai kation sedangkan jika elektrolit tersebut mempunyai muatan negatif (-) maka elektrolit tersebut disebut sebagai anion.

Elektrolit utama dalam tubuh: Ion positif : 1. Natrium (Na+) 2. Kalium (K+) 3. Kalsium (Ca2+) 4. Magnesium (Mg+) Ion negatif : 1. Klorida (Cl-) 2. Fosfat (HPO4- dan H2PO4-) 3. Bikarbonat (HCO3-)

ION POSITIF

1. Natrium (Na+)

Ion natrium (Na+ ) merupakan kation utama di dalam cairan ekstrasellular (ECF) dengan konsentrasi berkisar antara 135-145 mmol/L.

Nilai

normal dalam serum :

135 145 mEq/L Anak 135 145 mEq/L Bayi 134 150 mEq/L
Dewasa

Nilai

normal dalam urin :

40 - 220 mEq/L/24 jam

Penurunan Na terjadi pada diare, muntah, cedera jaringan, bilas lambung, diet rendah garam, gagal ginjal, luka bakar, penggunaan obat diuretik (obat untuk darah tinggi yang fungsinya mengeluarkan air dalam tubuh). Peningkatan Na terjadi pada pasien diare, gangguan jantung kronis, dehidrasi, asupan Na dari makanan tinggi, gagal hepatik (kegagalan fungsi hati), dan penggunaan obat antibiotika, obat batuk, obat golongan laksansia (obat pencahar).

2. Kalium (K+)
(K+) merupakan ion bermuatan positif (kation) utama yang terdapat di dalam cairan intrasellular (ICF) dengan konsentrasi 150 mmol/L. Nilai normal : Dewasa 3,5 5,0 mEq/L Anak 3,6 5,8 mEq/L Bayi 3,6 5,8 mEq/L
Kalium

Peningkatan

kalium (hiperkalemia) terjadi jika terdapat gangguan ginjal, penggunaan obat terutama golongan sefalosporin, histamine, epinefrin, dan Iain-Iain. Penurunan kalium (hipokalemia) terjadi jika pemasukan kalium dari makanan rendah, pengeluaran lewat urin meningkat, diare, muntah, dehidrasi, luka pembedahan.

3. Kalsium (Ca2+)
Fungsi

utama kalsium adalah sebagai penggerak dari otot-otot, deposit utamanya berada di tulang dan gigi, apabila diperlukan, kalsium ini dapat berpindah ke dalam darah. Sumber : susu dengan kalsium tinggi, ikan dengan tulang, sayuran, dll.

4. Magnesium (Mg+)
Berperan

penting dalam aktivitas elektrik jaringan, mengatur pergerakan Ca2+ ke dalam otot serta memelihara kekuatan kontraksi jantung dan kekuatan pembuluh darah tubuh.

ION NEGATIF

Klorida (Cl-)
Elektrolit utama yang berada di dalam cairan ekstraselular (ECF) adalah elektrolit bermuatan negatif yaitu klorida (Cl- ). Jumlah ion klorida (Cl- ) yang terdapat di dalam jaringan tubuh diperkirakan sebanyak 1.1 g/Kg berat badan dengan konsentrasi antara 98-106 mmol/L.

PEMERIKSAAN ELEKTROLIT

Alat : Easylite Metoda : ISE Prinsip : Kalium, Natrium dan Klorida akan ditarik oleh elek troda yang sensitif terhadap ion-ion tersebut. Kemudian digunakan elektroda reference untuk membandingkan naik turunnya potensial. NilaiNormal :

Na K Cl

: 135 155 mmol/l : 3,6 5,5 mmol/l : 96 108 mmol/l

Cara Kerja :
1. Alat dinyalakan dan dilakukan

kalibrasi 2. Ambil sampel sebanyak 100l. 3. Bila pada alat sudah tertera AnalizingBlood tekantombol Yes. 4. Sampel akan dihisap oleh aspirator, tunggu hasil selama 1 menit. Hasil akan muncul pada layar dan langsung diprint.

Pemeriksaan Calsium(Ca2+)
Metoda

: OCP (OrthoCresol Pthalein) Prinsip : Padasuasana alkali, calsium dalam serum akan bereaksi dengan cresolpthalein membentuk senyawa kompleks berwarna violet. Ion Mg2+ yang mengganggu dapat diatasi dengan penambahan 8-hidroquinolein. NilaiNormal : 8,6 10,3 mg/dl

Pemeriksaan Magnesium(Mg+)
Metode : XylidylBlue Persyaratan & Jenis Sampel : 500 (250) uL Serum, Plasma heparin/EDTA, Urine Stabilitas Sampel :

Serum : 2-8 C stabil selama beberapa hari; Urine : Segera (pH 1,0)

Nilai Rujukan :
Dewasa : 1,58-2,55 mg/dL Sampel Urine 24 jam : 2,5-8,5 mmol/24 jam Sampel Urine sewaktu : 1,7-5,7 mmol/L

Manfaat pemeriksaan Elektrolit

1. Kalium Menilai keseimbangan elekrolit tubuh dan beberapa kondisi seperti hipertensi, penyakit ginjal, kelemahan muskular&iritabilitas, penyakit saluran cerna, penyakit mental, dan leukemia. Mendiagnosis dan memantau kelebihan mineral kortikoid. 2. Natrium Menilai keseimbangan elektrolit tubuh dan asam basa, dehidrasi, sindrom nefrotik, gagal jantung kongestif, dan keadaan klinis lainnya. 3. Klorida Membedakan diagnosis asidemia dan alkalemia, dan mendeteksi beberapa kondisi seperti defisiensi mineral kortikoid, asidosis, diare, renal tubular asidodis, penyakit Addison, alkalosis metabolik, diabetik ketoasidosis, dan gangguan kesehatan lain. 4. Magnesium Monitoring pasien preeklampsia yang diterapi dengan magnesium sulfat,meskipun dalam kebanyakan kasus pemantauan gejala klinis (tingkat respiratori dan deep tendon reflexes )

Thanks

Anda mungkin juga menyukai