Anda di halaman 1dari 23

PENYALAHGUNAAN KETERGANTUNGAN NAPZA

dr. H. Zulkarnaen A. Mantja, Sp.KJ

PENYALAHGUNAAN KETERGANTUNGAN NAPZA


Pengertian : Penyalahgunaan zat (Substance Abuse) adalah pemakaian zat diluar indikasi medik, tanpa petunjuk/resep dokter, pemakaian sendiri secara teratur/berkala sekurang-kurangnya sedlama 1 bulan. Bersifat patologik dan menumbuhkan hendaya (impairment) salam fungsinya (HAWARI 2000) KETERGANTUNGAN ZAT Adalah kondisi yang kebanyakan diakibatkan oleh penyalahgunaan zat, yang disertai dengan adanya toleransi zat dan gejala putus asa (withdrawl symptoms).

1. 2.
3.

NAZA Adalah Narkotika alkohol dan zat aditif lainnya. Nama lain : NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika, zat aditif), Narkoba. Psikotropika 4 golongan: 1) Golongan Psikodesleptika Asam linergik dietilamida (LSD), meskalina, psikosibisa dan zat lain yang khasiatnya serupa. 2) Golongan Stimulansia Amphetamine dan turunannya (Ectasy, shabu-shabu) dan zat lainyang khasiatnya serupa. 3) Golongan Sedativa / Hipnotika Nitrozepam, barbiturat, dan persenyawaan serta zat lain yangkhasiatnya serupa. 4) Golongan Ansiolitika (anti cemas) dan zat lainnya yang serupa.

5.
6.

7.

8.

Zat adiktif adalah : zat yang dapat menimbulkan adiksi yaitu ketagihan sampai dengan depedensi (ketergantungan). Menurut hawari dkk, awal seseorang menggunakan naza adalah : pengaruh/bujukan teman (peer group I, yaitu 81,3%). Tiga faktor utama penyebab/pemicu kekambuhan @ faktor teman (58,36%) @ faktor sugesti (28,21%) @ faktor stress (18,43%) NAZA memiliki sifat-sifat : * keinginanyang tak tertahankan terhadap zat-zat yang dimaksud * Kecenderungan toleransi * Ketergantungan psikologis * ketergantungan fisik

Psikodinamik Proses terjadinya penyalahgunaan dan ketergantungan NAZA adalah hasil interaksi dari : 1. Faktor predisposisi a. gangguan kepribadian b. kecemasan c. depresi 2. Faktor kontribusi Kondisi keluarga (keutuhan, kesibukan dan hubungan interpersonal dalam keluarga). 3. Faktor pencetus Pengaruh teman kelompok+NAZA.

Psikososial Terjadinya penyalahgunaan dan ketergantungan NAZA adalah merupakan salah satu bentuk perilaku menyimpang akibat negatrif dari interaksi tiga kutub sosial yang tidak konduktif (kutub keluarga, kutub sekolah, kutub masyarakat).

Rentang Respon
Gangguan penggunaan zat adiktif berdasarkan prilaku yang ditampakkan.
Adaptif Maladaptif

eksperimental

Rekreasional Situasional Penyalahgunaan Ketergantungan

Eksperimental * kondisi penggunaan tahap awal * disebabkan rasa ingin tahu, sesuai kebutuhan tumbuh kembang anak/remaja * ingin mencari pengalaman yang baru (taraf coba-coba) Rekreasional * penggunaan zat adiktif pada saat berkumpul bersama teman sebaya. * bertujuan rekreasi Situasional * penggunaan zat adiktif dengan tujuan tertentu secara individual * sadar merupakan kebutuhan * untuk melarikan diri mengatasi masalah * biasa digunakan saat stress, konflik, frustasi

Penyalahgunaan * penggunaan zat sudah bersifat patologis * mulai atau sudah digunakan secara rutin setidaknya selama 1 bulan * sudah terjadinya penyimpangan perilaku * gangguan faktor dalam peran dilingkungan sosial seperti pekerjaan dan pendidikan

Ketergantungan * penggunaan zat yang sudah cukup berat * sudah terjadi adiksi fisik dan psikologik * terdapat toleransi dan sindroma putus asa

Perubahan-Perubahan Akibat Menggunakan NAZA 1. Ganja (Cannabis Sativa) a. gejala psikologik * euphoria * halusinasi dan delusi * perasaan waktu berlalu dengan lambat * apatis b. gejala fisik * palpitasi * mata merahdilatasi pemb.darah kapiler pada bola mata * nafsu makan bertambah zat aktif tetrahydrocannabimol (THC), merangsang pusat nafsu makan di otak. * mulut kering kekurangan air liur akibat THC yang menggangu sistem syaraf otonom, yaitu syaraf yang mengatur kelenjar air liur * perilaku maladaftif individu tidak mampu beradaptasi dengan keadaan secara wajar. individu takut, curiga, cemas, gangguan menilai reditas.

2. Opiat (Morphine, Heroin atau Putaw)


a. b. c. d. e. f. g. h. i.

euforia/disforia pupil mata mengecil/melebar apatis retardasi psikomotor mengantuk/tidurcenderung mengantuk dan tidur berkepanjangan bicara cadel gangguan konsentrasi daya ingat menurun tingkah laku maladaftif ketergantungan opiat akan timbul gejala putus opiat (withdrawl symptom) atau sakaw

Gejala putus opiat a. air mata berlebihan b. cairan hidung berlebihan c. pupil mata melebar/dilatasi pupil d. keringat berlebihan, kedinginan, menggigil e. mual, muntah, diare f. bulu rambut&kuduk berdiri/bergidik (piloereksi) g. tekanan darah naik (Hipertensi) h. mulut menguap (yawning) i. palpitasi j. suhu badan meningkat (demam) k. sukar tidur (insomnia) l. nyeri otot dan tulang m. nyeri kepala n. nyeri/ngilu sendi-sendi o. mudah marah,emosional dan agresif destruktif

3. Kokain agitasi psikomotor rasa gembira berlebihan rasa harga diri sangat meningkat ( grandisioty & over confidence) banyak bicara tidak jelas kewaspadaan meningkat, karena merasa kurang aman dan terancam palpitasi dilatasi pupil hipertensi berkeringat berlebihan dan dingin mual, muntah perilaku maladaftif

Jika dihentikan akan timbul syndrom putus kokain: depresi rasa lelah, lesu tidak berdaya, kehilangan semangat gangguan tidur (insomnia) gangguan mimpi betambah Pada over dosis/intoksikasi mengalami gangguan: halusinasi/delusi hendaya (impairment) dalam fungsi sosial/pekerjaan kegelisahan pusing

4.Alkohol/Minuman keras perilaku maladaftif cadel gangguan koordinasi cara jalan tidak mantap mata jereng (nistagmus) muka merah perubahan afek/moodeuforia/disforia mudah marah/tersinggung bicara melantur gangguan konsentrasi

Jika dihentikan terjadi syndrom putus alkohol dengan gejala: 1) Fisik : 1. gemetaran (tremor), kasar pada tangan,lidah dan kelopak mata. 3. lemah, letih, lesu 2. mual, muntah 4. Hiperaktivitas SSO(palpitasi,keringat ,tekanan darah) 5. Hipotensi ortostatik 2. Psikologik 1. kecemasan dan ketakutan 2. perubahan ala perasaan (afektif/mood)petunjuk mudah tersinggungdepresi pikiran/tindakan percobaan bunuh diri 3. halusinasi/delusi

5. Amphetamin (Ectasi, Shabu-shabu) Pil ectasi : ditelan Shabu-shabu: dihirup dengan bong perubahan fisik: palpitasi dilatasi pupil hipertensi keringat berlebih/kedinginan mual, muntah kegelisahan, pusing, refleks me, gemetar, insomnia, mudah tersinggung, pemarah, bingung,halusinasi, panik, tubuh menggigil, kulit pucat atau kemerahan, hipertensi, diare, kejang otot perut, kejang-kejang otot, kehilangan kesadaran (koma)meninggal

Perubahan psikologik agitasi psikomotor hiperaktif ( tidak dapat diam/selalu bergerak) euforia harga diri sangat me (grandosit) bicara banyak dan melantur kewaspadaan me (paranoid) halusinasi penglihatan Perilaku maladaftif perkelahian gangguan daya nilai realitas (RTA) ganguan fungsi sosial dan pekerjaan fungsi pengendalian diri seksual melemahsering melakukan seks bebas dan atau pesta erotis

Syndroma putus amphetamin sangat tidak menyenangkan atasi dengan komsumsi amphetamin > tinggi dan lebih sering overdosis rangsang SSP berlebihan refleksi me, gemetar, insomnia, mudah tersinggung/pemarah, bingung/halusinasi, panik, tubuh menggigil, kulit pucat/kemerahan, keringat berlebihan, hipertensi/hipotensi, muntah, diare, kejang otot perut, kejang-kejang, kehilangan kesadaran (koma)delirium

6. Sedativa Hipnotika khasiat sebagai obat tidur/golongan psikotropika mengandung zat aktif nitrozepam/barbiturat/senyawa lain yang khasiatnya serupa penyalahgunaan sedatif/hipnotika seperti adiktif dan dependensi apalagi bila over dosis (Hawari 2000) Perubahan Psikologik emosi labil, mudah tersinggung, pemarah kurang hambatan dorongan impulse seksual dan agresif bicara melantur gangguan RTA Perilaku Adaftif Perubahan Fisik bicara cadel/slurred speech gangguan koordinasi cara jalan tidak mantap gangguan perhatian/daya ingat

Penanggulangan:
I. Therapi Medik Psikiatri (Psikofarma) neurotransmitter pada gangguan syraf pusat otakgangguan mental&perilaku proses mental adiktifcraving (rasa ingin) mayor transquilizer, anti depresan II. Therapi Medik Psikiatri (Psikotherapi) a. suportif *dorongan semangat *agar tidak putus asa b. Reduktifmendidik c. Rekonstruktifmemperbaiki kepribadian d. kognitiffaktor kognitif (daya pikir +/-) e. Psikodinamika *predisposisi (cemas/depresi) *kontribusi (keluarga) *pencetus (teman)

f. g.

prilaku *maladaftifadaftif keluarga *keharmonisan+religius ditingkatkan

III. Therapi Medik Somatik Akibat Jenis Opiat (Putus Zat) 1. sakit hebat 2. nyeri hebat (pain killer) 3. lakrimasi,rhinorea,insomnia 4. kelainan paru 5. faktor lever 6. hepatitis 7. endokarditis 8. HIV (simptomatik+poliatif)

IV. Therapi Psikososialkepribadian anti sosial V. Therapi Psikososial-Religius/Rehabilitasi 1.psikososialpengaruh 2. religiuspesantren

By : Dede Ridwan Nugraha

Anda mungkin juga menyukai