Anda di halaman 1dari 34

Keseimbangan Asam Basa

Akbar Wibriansyah

DEFINISI
Ion Hidrogen adalah proton tunggal bebas yang dilepaskan dari atom Hidrogen. Asam : molekul yang mengandung atom hidrogen yang dpt melepaskan ion hidrogen dalam larutan , mis : HCl Basa : ion / molekul yang dpt menerima ion hidrogen , mis : HCO3

Sistem Pengatur konsentrasi H+ dalam tubuh: Sistem dapar asam basa kimiawi dalam cairan tubuh Pusat pernapasan Ginjal

Saat terjadi perubahan konsentrasi ion H maka - Sistem buffer bekerja dalam waktu singkat untuk meminimalkan perubahan ini. Sistem ini tidak mengeliminasi / menambahkan ion H dari / ke dalam tubuh tetapi hanya menjaga agar mereka tetap terikat sampai keadaan seimbang kembali

- Garis pertahankan kedua : sistem pernapasan yang bekerja dalam beberapa menit untuk mengeliminasi CO2 , dan H2CO3 dari tubuh - Ginjal : bereaksi lebih lambat, mengeliminasi kelebihan asam dan basa dari tubuh, sistem pengatur asam-basa yang paling kuat selama beberapa jam sampai beberapa hari

Sistem dapar
1.Definisi dapar : zat yang dpt mengikat H+ secara reversibel. 2.Bentuk umum reaksi dapar:

Sistem Dapar Bikarbonat


Dapar ektrasel paling penting Terdiri dari :1. asam lemah H2CO3 2. garam bikarbonat, NaHCO3

Sistem Dapar Bikarbonat

Penguraian H2CO3 lemah sehingga konsentrasi H+ menjadi sangat kecil.

Sistem Dapar Bikarbonat


Asam kuat ( HCl) ditambahkan ke dlm lar. Bikarbonat

Hasilnya : 1. H2CO3 yang terbentuk lebih banyak 2. peningkatan produksi CO2 dan H2O CO2 yang berlebihan sangat merangsang pernafasan,untuk mengeluarkan CO2 dari CES.
10

Sistem Dapar Bikarbonat


Basa kuat (NaOH) ditambahkan kedalam lar. Bikarbonat:

Hasil : 1. kecendrungan penurunan kadar CO2 dalam darah menghambat pernafasan dan menurunkan laju ekspirasi CO2. 2. Peningkatan HCO3 dlm darah dikompensasi oleh peningkatan ekskresi HCO3 oleh ginjal.

11

Sistem Dapar Bikarbonat


pH = 6,1 + log HCO30,03x Pco2
Dari persamaan ini peningkatan HCO3- akan menyebabkan pH meningkat Peningkatan Pco2 akan mengakibatkan penurunan pH

Kurva titrasi sistem dapar bikarbonat

Guyton&Hall : textbook of physiology 11th ed

13

Sistem Dapar Fosfat


Tidak berperan penting sebagai dapar CES, tp berperan penting dalam pendaparan cairan tubulus ginjal dan CIS. Karena : 1. Fosfat biasanya menjadi sangat peka dlm tubulus me kekuatan dapar fosfat 2. Cairan tubulus biasanya memp. pH yang lebih rendah dari CES kisaran kerja dapar lebih mendekati pK sistem (6,8) 3. Konsentrasi fosfat dlm CIS bbrp kali lebih besar drpd CES
14

Sistem Dapar Fosfat


Unsur utama : H2PO4 dan HPO4 Bila suatu asam kuat (HCl) ditambahkan
Hasil : penurunan pH minimal

Bila suatu basa kuat (NaOH) ditambahkan


Hasil : pH meningkat sedikit
15

Sistem Dapar Amonia


Terdiri dari : NH3 (amonia) dan ion amonium (NH4+) Produksi dan sekresi ion amonium (NH4+) oleh sel tubulus proximal ginjal Glutamin dimetabolisme di dalam sel menghasilkan NH4+ dan bikarbonat Untuk setiap molekul glutamin yang dimetabolisme, dua NH4+ diproduksi dan disekresi dan dua HCO3+ dikembalikan ke dalam darah

16

Pengaturan Pernapasan Terhadap Keseimbangan Asam-Basa


Garis pertahanan kedua dari gangguan asam-basa adalah pengaturan konsentrasi CO2 cairan ekstraseluler oleh paru Ketika CO2 meningkat, pH akan menurun Ketika CO2 menurun, pH akan meningkat CO2 dan pH berpengaruh pada pusat respirasi
Hipoventilasi akan meningkatkan CO2 darah Hiperventilasi akan menurunkan CO2 darah

Ekskresi asam-basa oleh ginjal


Ekskresi bikarbonat dihitung sebagai kecepatan aliran urine dikali konsentrasi HCO3 urine = seberapa cepat ginjal mengeluarkan HCO3 dari darah Jumlah HCO3 baru yang diberikan ke dalam darah = jumlah sekresi H+ yang berakhir di lumen tubulus dgn dapar non bikarbonat (dapar fosfat dan amonia) dihitung dengan mengukur ekskresi NH4
18

Ekskresi asam-basa oleh ginjal


Sisa dapar non bikarbonat, non NH4 yang diekskresi ke dalam urine dgn menentukan suatu nilai yang disebut sebagai sama yang dapat dititrasi. Netto ekskresi asam = ekskresi NH4 + asam yang dapat dititrasi dalam urin ekskresi HCO3

Pengaturan sekresi H+ oleh tubulus ginjal


Sekresi H+ oleh tubulus ginjal diperlukan untuk reabsorpsi HCO3 dan pembentukan HCO3 baru yang berhubungan dengan pembentukan asam yang dapat dititrasi. Normal : tubulus ginjal menyekresi H+ yang cukup untuk mereabsorpsi hampir semua HCO3 yang difiltrasi. Alkalosis : sekresi H+ harus dikurangi sampai batas yang sangat rendah reabsorpsi HCO3 (-) ekskresi HCO3 ***tidak ada kelebihan H+ untuk berikatan dengan dapar non bikarbonat asam yang dititrasi (-)
20

Acidosis and Alkalosis


Acidosis: pH body fluids below 7.35
Respiratory: Caused by inadequate ventilation Metabolic: Results from all conditions other than respiratory that decrease pH

Alkalosis: pH body fluids above 7.45


Respiratory: Caused by hyperventilation Metabolic: Results from all conditions other than respiratory that increase pH

22

Koreksi Asidosis oleh Ginjal


Merujuk pada persamaan Henderson-Hasselbalch : Asidosis metabolik : Bila pH turun karena penurunan HCO3 Asidosis respiratorik : pH turun akibat peningkatan PCO2 Menyebabkan penurunan rasio HCO3 thdp H dlm cairan tubulus ginjal menyebabkan kelebihanan H dan mengakibatkan reabsopsi bikarbonat yang menyeluruh & hanya menyisakan ion H tambahan yang tersedia untuk bergabung dgn penyangga urin,NH4 & HPO4

Pada asidosis kronis , peningkatan sekresi H oleh tubulus membantu mengeliminasi kelebihan H dari tubuh & meningkatkan jumlah bikarbonat dlm ekstrasel yang membantu meningkatkan pH & mengoreksi asidosis. Jika terjadi asidosis metabolik, kompensasi tambahan oleh paru menyebabkan pengurangan PCO2

Respon kompensasi pada asidosis respiratorik : Peningkatan HCO3 plasma yang disebabkan oleh penambahan bikarbonat baru ke dlm cairan ekstrasel Pada asidosis metabolik : Peningkatan kecepatan ventilasi yang mengurangi PCO2 dan kompensasi ginjal dengan menambah bikarbonat baru ke cairan ekstrasel yang membantu meminimalkan penurunan konsentrasi HCO3 ekstrasel

Koreksi Alkalosis oleh ginjal


Penurunan sekresi H di tubulus dan peningkatan ekskresi ion bikarbonat Pada alkalosis, rasio HCO3 thdp PCO2 meningkat menyebabkan peningkatan pH Pada alkalosis respiratorik disebabkan oleh penurunan PCO2plasma karena hiperventilasi sehingga menurunkan kecepatan sekresi H oleh tubulus yang mengurangi jumlah H dlm cairan tubulus

Tidak cukup ion H untuk bereaksi dgn HCO3 yang disaring. Respon kompensasinya : pengurangan konsentrasi HCO3 yang disebabkan oleh peningkatan ekskresi bikarbonat oleh ginjal

Pada alkalosis metabolik : peningkatan pH plasma yang disebabkan oleh peningkatan konsentrasi HCO3 ekstrasel Dikompensasi dengan pengurangan kecepatan pernapasan yang meningkatkan PCO2 & membantu pH kembali. Juga dgn peningkatan ekskresi bikarbonat ginjal

Penyebab klinis Gangguan Asam Basa


Asidosis respiratorik karena penurunan ventilasi & peningkatan PCO2 Mis : kerusakan pusat pernapasan, obstruksi jalur traktus respiratorius, pneumonia
Alkalosis Respiratorik : peningkatan ventilasi & penurunan PCO2 Jenis alkalosis fisiologik : ketika mendaki mencapai tempat yang tinggi

Penyebab klinis Gangguan Asam Basa


Asidosis metabolik : penurunan ion bikarbonat Pada keadaan misalnya : diare, muntah DM Alkolosis metabolik karena peningkatan ion bikarbonat Pada keadaan misalnya: pemberian diuretik, kelebihan aldosteron

Compensation for Imbalances


Respiratory system adjusts ventilation (fast, limited
compensation) hypercapnia ( CO2) stimulates pulmonary ventilation hypocapnia reduces it

Renal compensation (slow, powerful compensation)


effective for imbalances of a few days or longer acidosis causes in H+ secretion alkalosis causes bicarbonate and pH concentration in urine to rise

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai