Anda di halaman 1dari 29

HIFEMA TRAUMATIK

Oleh :
Adham
110 202 120
Pembimbing :
dr. A. Hasyim Asyari
Konsulen :
dr. Sitti. Soraya Taufik, Sp.M,M.Kes

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK
PADA BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2014

LAPORAN KASUS DAN REFERAT
MARET 2014
PENDAHULUAN
Nama
653161
Rekam
Medik
Laki - laki
Jenis
Kelamin
15 Tahun Umur
3 Maret 2014
Tanggal
MRS
Lontara III Mata
RSWS
Ruangan
BTP blok J 498 Alamat
3 Maret 2014
Tanggal
pemeriksaan
An.M
DEFINISI

ANAMNESIS
KU : Mata merah pada mata kiri
AT : Dialami sejak 1 minggu yang lalu, awalnya pasien
jatuh dari motor 1 bulan yang lalu, rasa nyeri serta mata merah
memberat 1 minggu yang lalu.Pusing (-), nyeri kepala (-), nyeri
pada mata (+), air mata berlebih (-), kotoran mata berlebih (-),
rasa mengganjal (-), riwayat keluar cairan seperti gel (-), riwayat
keluar darah (-), riwayat penggunaan kaca mata (-), riwayat alergi
(-), riwayat penyakit mata sebelumnya (-), riwayat trauma (+),
riwayat berobat sebelumnya (-).


STATUS GENERALISATA
Keadaan Umum
Sakit sedang/Gizi cukup/GCS 15
Tanda Vital:
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 78 x/ menit
Pernapasan : 22 x/ menit
Suhu : 36.8
0
C

FOTO PASIEN
OD

INSPEKSI
No Pemeriksaan OD OS
1 Palpebra Edema (-) , hematom (-) Edema (-), hematom (-)
2 Apparatus
Lakrimalis
Lakrimasi (-) Lakrimasi (-)
3 Silia Sekret (-) Sekret (-)
4 Konjungtiva Hiperemis (-) Hiperemis (+), injection
konjungtiva (+)
5 Mekanisme
muscular
OD
OS
Normal kesegala arah Normal kesegala arah
PEMERIKSAAN
OFTALMOLOGI

INSPEKSI
No Pemeriksaan OD OS
6 Kornea Jernih Jernih
7 Bilik mata depan Normal Terdapat hifema
BMD inferior
8 Iris Coklat

Coklat

9 Pupil Bulat Bulat

10 Lensa Jernih

Jernih

No Palpasi OD OS
1. Tensi Okular Tn Tn

2. Nyeri Tekan Tidak Ada

(+)

3. Massa Tumor Tidak Ada Tidak Ada
4. Glandula pre-aurikular Pembesaran (-) Pembesaran (-)
TONOMETRI
TODS: 14 mmHg
VISUS
VOD : 6/6
VOS : 1/
PALPASI

No Pemeriksaan OD OS
1. Konjungtiva Hiperemis (-) Hiperemis (+),
inj.konjungtiva (+)

2. Kornea Jernih Jernih
3. BMD Normal Terdapat Hifema
1/4 BMD inferior

4. Iris Coklat, kripte (+)

Coklat, kripte (+)

5. Pupil Bulat, sentral, RC (+)

Bulat, sentral, RC
(+)


6. Lensa Jernih

Jernih



PENYINARAN OBLIQ
SLOD : palpebra edema (-), hematoma (-),
silia sekret (-), lakrimasi (-), konjungtiva hiperemis
(-), inj.konjungtiva (-), kornea jernih, bilik mata
depan kesan normal, iris coklat, kripte (+), pupil
bulat sentral, RC (+), lensa jernih.
SLOS : palpebra edema (-), hematoma (-
),silia sekret (-), lakrimasi (-) konjungtiva hiperemis
(+), inj. Konjungtiva (+), kornea jernih, terdapat
hifema bilik mata depan, iris coklat,kripte (+),
pupil bulat sentral, RC (+), lensa jernih.
SLIT LAMP
Pemeriksaan Hasil
WBC 20,2 .10
3
RBC 4,52 .10
6
HGB 13,8
HCT 41,5%
Waktu Bekuan 700

Pemeriksaan Hasil
GDS 95
Ureum 33
Kreatinin 0.5
SGOT 15
SGPT 28
Waktu
Perdarahan
300
PEMERIKSAAN LAB 4 MARET 2014
Seorang anak laki laki umur 15 tahun datang ke Poli
RSWS dengan keluhan utama merah pada mata kiri.
Dialami sejak 1 minggu yang lalu SMRS, awalnya
pasien jatuh dari motor 1 bulan yang lalu, rasa nyeri
serta mata merah memberat 1 minggu yang lalu, Mata
merah (+), nyeri (+) , air mata berlebih (-), kotoran mata
berlebih (-), rasa mengganjal (-), riwayat keluar cairan seperti
gel (-), riwayat keluar darah (-), riwayat alergi (-), riwayat
penyakit mata sebelumnya (-), riwayat trauma (+), riwayat
berobat sebelumnya (-).
Dari pemeriksaan oftalmologi, pada inspeksi OS tampak
konjungtiva hiperemis, kornea jernih, tampak hifema
BMD, iris coklat,kripte (+), pupil bulat sentral, RC (+),
lensa jernih. .
RESUME
Pada palpasi OS didapatkan Tn dan nyeri tekan (+).
Pemeriksaan NCT menunjukkan hasil TODS 14 mmHg.
Visual (VOD) : 6/6 dan VOS : 1/. Pada pemeriksaan
slit lamp didapatkan SLOS konjungtiva hiperemis (+),
inj.konjungtiva (+), kornea jernih, tampak hifema
BMD, iris coklat,kripte (+), pupil bulat sentral, RC (+),
lensa jernih.


DIAGNOSIS KERJA :
HIFEMA TRAUMATIK
Tirah baring dengan posisi kepala 45
o

IVFD RL 16 tpm
Dexamethason 1 amp/8j/iv
Transamin 1 amp/8j/iv

Topikal :
C. polygran ED 4 dd1 gtt OD
C. p pred EDMD 3 dd1 gtt OD



PENATALAKSANAA
N
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : dubia
Quo ad sanationam : dubia
Quo ad cosmeticam : dubia
PROGNOSIS

DISKUSI
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN
FISIS
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
PENATAL
AKSANAA
N
Salah satu kondisi yang dapat disebabkan oleh
adanya trauma pada mata adalah hifema
Walaupun mata
mempunyai sistem
pelindung yang
cukup baik, mata
masih sering
mendapat trauma
dari dunia luar.
Trauma dapat
mengenai jaringan
mata : kelopak,
konjungtiva,
kornea, uvea,
lensa, retina, papil
saraf optic, dan
orbita
Kerusakan mata akan
dapat mengakibatkan
atau memberikan
penyulit sehingga
mengganggu fungsi
penglihatan
PENDAHULUAN

EPIDEMIOLOGI



BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA FAKULTAS KEDOKTERAN UNHAS
Diperkirakan 12 kejadian per
100.000 populasi
Pria : Wanita = 3:1
Angka kejadian tertinggi
pada anak-anak, dengan
usia 10-20 th
Hifema didefinisikan sebagai keberadaan sel
darah merah di kamera okuli anterior (anterior
chamber).

Apabila keberadaan sel darah merah sangat
sedikit sehingga hanya terbentuk suspensi sel-sel
darah merah tanpa pembentukan lapisan darah,
keadaan ini disebut sebagai mikrohifema.

DEFINISI

ETIOPATOGENESIS
Proses trauma dari arah anterior bola mata dapat mengakibatkan
distorsi dimensi antero-posterior dan ekuatorial yang mengakibatkan
perubahan tekanan intraokular mendadak dan menyebabkan ruptur
pembuluh darah

Trauma
tumpul
Robekan jaringan iris,
korpus siliaris dan
koroid
Banyak
pembuluh darah
Perdarahan di
dalam bola mata
Gaya berat
berada di
tempat rendah
Timbunan
darah

KLASIFIKASI
Adanya riwayat trauma hifema traumatik
Ditemukan akumulasi darah pada BMD
Penurunan visus
Peningkatan tekanan intraokuler
Edema palpebra
Nyeri pada mata
Pemeriksaan oftalmologi harus dilakukan secara lengkap
Pemeriksaan penunjang berupa CT-scan orbita atau USG
B-scan
DIAGNOSIS

Membatasi aktivitas pasien
Melakukan penutupan mata dengan eye patch atau eye
cover
Melakukan elevasi kepala 30-45
o
.
Pemberian analgesik
Pemakaian obat-obat (Anti fibrinolitik, Steroid)
Operatif berupa Parasentesis Okuler


PENATALAKSANAAN
Perdarahan sekunder
Glaukoma traumatik
Atrofi optik
Corneal Blood Staining

KOMPLIKASI
Prognosis tergantung pada banyaknya darah
yang tertimbun pada kamera okuli anterior.
Prognosis penglihatan pada penderita hifema
dipengaruhi oleh 3 faktor penting, yaitu :
Kerusakan struktur mata yang lain seperti ruptur
koroid
Perdarahan sekunder
Komplikasi berupa glaukoma, corneal blood
staining, atau atropi optikus
PROGNOSIS
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai