Anda di halaman 1dari 40

F A R M A K O L O G I

O B A T O T O N O M
Oleh :
M. DOEWES
Sistem saraf otonom membawa impuls saraf
dari SSP ke organ efektor
melalui 2 jenis serat saraf eferen yaitu :
saraf pre-ganglion dan
saraf post-ganglion
Serat Eferen terbagi dalam :
Sistem Simpatis dan
Sistem Parasimpatis
@Sistem simpatis disalurkan melalui serat torakolumbal
(dari torakal 1 sampai lumbal 3),
dalam sistem ini termasuk :
Ganglia para vertebral, prevertebral dan ganglia terminalis

@ Sistem parasimpatis atau kraniosakral disalurkan melalui
saraf otak ke III, VII, IX dan X, dan n.pelvikus yang
berasal dari bagian sacral segmen 2 - 4.
Ach
PARA SIMPATIS
Ach
Ach
Ach
SIMPATIS
NEUROTRANSMITTER
dan MEKANISME TRANSMISI NEUROHUMORAL
Komunikasi sel MESSENGER
FIRST MESSENGER
Neurotransmitter
H o r m o n
Bahan kimia (obat)
SECOND MESSENGER
Siklik AMP
Siklik GMP
Siklik CMP
Siklik TMP
Siklik UMP
KOMUNIKASI ANTAR SEL
Komunikasi Saraf Lewat neurotransmitter pada sinap.
NEUROTRANSMITTER
Disintesa dari as. amino yg diambil dari darah dng perantara sel Glia
Disimpan dalam vesicle/granule
Dalam sel bodi : kadarnya rendah/sedang
Dalam akson : kadarnya sangat rendah
Dalam ujung saraf : kadarnya sangat tinggi
Komunikasi Endokrin Lewat hormon pada target sel
melalui darah.
Komunikasi Parakrin Lewat zat-2 dari sel merembes
kedalam cairan ekstra sel.
RESEPTOR
BILA IMPULS SERAF (NAP) SAMPAI
KEUJUNG TERMINAL NEURIT
BEBERAPA VESIKEL KONTAK DENGAN
MEMBRAN PRA-SINAP
Menembus membran
Memancarkan isinya (Neurotransmitters)
Blocking Agents (=ANTAGONIST)
Activating Agents (=AGONIST)
9. Substansi-P
MACAM-MACAM NEUROTRANSMITTER
1. Asetil kolin
2. Katekolamin (Dopamin, Epinefrin, Nor-epinefrin)
3. Asam amino : Gaba, Glisin, Glutamat, Aspartat
4. Serotonin (5-HT atau Hidroksi triptamin)
5. Enkefalin
6. Endorfin
7. Histamin
8. Somatostatin
Kerja yang dilakukan reseptor adalah pengenalan isarat dari luar
atau RECOGNITION
INTERAKSI NEUROTRANSMITTER RESEPTOR
Tergantung dari macam Nt dan Jenis reseptor yang
terlibat, maka perubahan pada tingkat seluler
berbagai macam respon
Reseptor akan menentukan apakah isyarat dari :
First messenger dapat diteruskan untuk memperoleh respon
Dus ! reseptor berfungsi sebagai : descriminator
(menyeleksi rangsang yang diterima sesuai/cocok apa tidak-spesifik)
respon yang tepat
R
(Reseptor)
Kolinergik
R
Adrenergik
R
Dopaminergik
R
Gabaminergik
R
Serotoninergik
RESEPTOR DAPAT DIKATAKAN SEBAGAI :
UNIT REGULASI DARI ENZIM ADENIL SIKLASE
adenil siklase
(A k t i f )

Meng-katalisasi ATP Siklik AMP
(2
nd
messenger)

pada tingkat ini terjadi multiplikasi dari first messenger
Apabila reseptor (unit regulasi) sudah bekerja
maka :
Reseptor akan meng-induksi adenil siklase
yang berfungsi sebagai "Amplifier
(mengubah isyarat yang telah ter-seleksi menjadi bentuk
isyarat baru, serta sekaligus memperbesarnya
agar tercapai tingkat yang fisiologis)
FIRST MESSENGER
REGULATORY
UNIT
Reseptor
Descriminator
Adenil Siklase
Inaktif
Adenil Siklase
Aktif
ATP
ATP Siklik AMP
Second Messengers
Siklik AMP sebagai alat komunikasi subseluler
berfungsi untuk menyalin & menterjemahkan isarat
dari luar untuk diteruskan ke-organel-2 yang berkompeten.
Siklik AMP juga, berfungsi sebagai : Conductor,
dan prosesnya disebut : Transmission
Peran siklik AMP:
* Peng-aktifan enzim-2 fosforilase (enzim-enzim
yang mengkatalisasi reaksi-reaksi pemindahan energi)
* Peng-aktifan Enzim-enzim kinase (enzim-enzim
yang mengkatalisasi reaksi-reaksi pemindahan gugus
fungsional molekul-molekul besar
Aktifitas enzim-enzim tersebut akan memacu
metabolisme sel sehingga mencetuskan respon
ADENYL CYCLASE
ATP
FIRST MESSENGER
CYCLIC AMP
Second Messenger
(Conductor)
PDE
5-AMP
in active
Kinase Kinase Kinase Kinase Kinase Kinase Kinase
Mechanical
Effect
Secretion Altered
Membrane
Ion
Movement
Synthesis Lypoliesis Glycogeno-
lysis
PDE
5 AMP 5 GMP
PDE
inhibitor
(Metil Xantin)
PARA SIMPATIS
Reseptor
Kelinergik
Reseptor
Adrenergik
2
SIMPATIS
ADENIL SIKLASE
ATP
SIKLIK
AMP
Bronko-
dilatasi
Bronkus
Bronko-
kontriksi
SIKLIK
GMP
GUANIL SIKLASE
GTP
FARMAKOLOGI
KOLINERGIK
CHOLINERGIC AGENTS
ASETIL CHOLIN
CHOLINERGIC BLOCKING AGENT
ATROPIN Untuk Praktikum



FARMAKOLOGI
ADRENERGIK
SINTESA KATEKOLAMIN
FENIL ALANIN
FENIL ALANIN HIDROKSILASE
p - TIROSIN
TIROSIN HIDROKSILASE
( di MITOKONDRIA )
DOPA
DOPA HIDROKSILASE
( di SITOPLASMA )
DOPAMIN
KATEKOLAMIN
DOPAMIN B OKDIDASE
NOR EPINEFRIN
FENIL ETANOL AMIN
N METIL TRANSFERASE
( di MEDULA ADRENAL )
EPINEFRIN
N METHYL
TRANSFERASE
Di
GLANDULA ADRENAL
UJUNG SERAT SARAF
FENIL ALANIN TIROSIN DOPA DOPAMIN
NOR EPINEFRIN
EPINEFRIN
FENIL ALANIN TIROSIN DOPA DOPAMIN
NOR EPINEFRIN
RESERVE
POOL
MOBILE
POOL II
MOBILE
POOL I
NOR EPINEFRIN
FENIL ALANIN TIROSIN DOPA DOPAMIN
?
10 20 %
5 %
VMA
MAO
COMT
15 %
MAO
60 70 %
PENGARUH DAN TITIK TANGKAP
OBAT ADRENERGIK

1. BLOKADE SINTESA NE :
-metil tirosin mem-blok tirosin hidroksilase
menyebabkan DOPA tidak terbentuk
2. SINTESA TRANSMITTER PALSU
-metil DOPA menggantikan DOPA
FENIL ALANIN TIROSIN DOPA DOPAMIN
TIROSIN
HIDROKSILASE
Diblokade oleh
ALFA METIL TIROSIN
1. BLOKADE SINTESA NE :
-metil tirosin mem-blok tirosin hidroksilase
menyebabkan DOPA tidak terbentuk
FENIL ALANIN TIROSIN
ALFA METIL NOR EPINEFRIN
FENIL ALANIN TIROSIN
MENGGANTI DOPA
(ALDOMET,DOPAMET)
ALFA METIL
DOPA
ALFA METIL
DOPAMIN
TRANSMITER
PALSU
2. SINTESA TRANSMITTER PALSU
-metil DOPA menggantikan DOPA
PENGARUH DAN TITIK TANGKAP
OBAT ADRENERGIK

3. Dilepas oleh Tiramin, Efedrin
Tiramin dan Efedrin mendorong NE dari mobile
pool I kecelah sinap untuk berpengaruh pada reseptor
adrenergik
4. BLOKADE OLEH KOKAIN, OUABAIN,IMIPRAMIN
Obat-2 ini mengadakan blokade pada mekanisme
pemompaan kembali dari NE
NOR EPINEFRIN
FENIL ALANIN TIROSIN DOPA DOPAMIN
RELEASE:
EFEDRIN
TIRAMIN
DI BLOCK :
KOKAIN
IMIPRAMIN
OUABAIN
PROSES RE-UPTAKE
Neurotransmitter yang dilepas dari ikatan-reseptor
diserap kembali kedalam neuron pre-sinap
Proses re-uptake fase I transport melalui membran pre-sinap
merupakan proses aktif dengan menggunakan Na
++
dan energi (amine pump)
Proses re-uptake fase II absorbsi neurotransmitter kedalam vesikel
berlangsung melalui suatu mekanisme yang tergantung adanya Mg
++
dan ATP (pada
daerah membran vesikel)
Proses inaktivasi neurotransmitter
* Re-uptake
* Inaktivasi enzimatis
Contoh : Pada obat-obat anti-depressan atau kokain dapat menghambat proses re-uptake
sehingga dapat mengganggu proses inaktivasi amine-amine bebas dengan akibat
kadar neurotransmitter tetap tinggi stimulasi reseptor meningkat
Fase II
Fase I
PROSES INAKTIVASI ENZIMATIS
ada dua sistem enzim :
Yang bekerja pada sistem adrenergik
COMT (Catechol-O-Methyl Transferase) enzim yang ditemukan di celah sinap
MAO (Mono Amino Oksidase) enzim yang ditemukan didalam saraf dan
disintesa oleh mitokondria
Yang bekerja pada sistem kolinergik Kolin esterase
Enzim yg merusak asetil kolin menjadi : Kolin & Asam asetat
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
SINTESA DAN RELEASE
NEUROTRANSMITTER
Sintesa & release neurotransmitter
tergantung pada aktifitas pra-sinap
Apabila stimulasi neuron meningkat
maka sintesa & release
neurotransmitter meningkat
mekanisme kompensatorik
(neuron menyesuaikan terhadap perubahan-2 tuntutan)
PENGATURAN SINTESA NEUROTRANSMITTER :
Kecepatan sintesa katekolamin ternyata
dibatasi oleh adanya TYR-OH (tirosin hidroksilase
enzim yang berperan sebagai katalisator
pembentukan DOPA dari Tirosin)
Stimulasi neuron katekolaminergik
meningkatkan aktifitas TYR-OH, sedangkan
apabila jumlah katekolamin yang berlebihan dalam neuron
akan menghambat aktifitas TYR-OH
melalui : Mekanisme inhibitorik intra neuronal
TYR-OH
TYROSIN DOPA NE
INHIBISI
RELEASE KATEKOLAMIN YANG MENINGKAT
(atau katekolamin agonist yang meningkat)
AKAN MENURUNKAN SINTESA KATEKOLAMIN
ok : terjadi stimulasi reseptor pra-sinap (AUTORESEPTOR)
oleh katekolamin (agonist) melalui inhibisi aktifitas TYR-OH
Blokade reseptor pra-sinap (auto reseptor) menyebabkan
meningkatnya sistem katekolamin melalui stimulasi TYR-OH
TYROSIN DOPA NE NE
TYR-OH
INHIBISI
STIMULASI
AUTO RESEPTOR
(Reseptor Pra-sinap)
SISTEM FEED-BACK NEGATIVE
juga mengontrol release katekolamin, yaitu:
adanya katekolamin atau antagonist-nya akan menurunkan
release katekolamin, sedangkan zat-zat yang mem-blokade
akan meningkatkan release katekolamin
Stimulasi reseptor pra-sinap (oleh katekolamin
atau katekolamin agonist dalam celah sinap)
menyebabkan penurunan mekanisme
kompensatorik dalam keseluruhan aktifitas
neuron-neuron pra-sinap
(sintesa, release dan metabolisme)
INHIBISI RESEPTOR PRA-SINAP
efek sebaliknya
Sistem feed-back nagative compensatoric
merupakan mekanisme pengendali/proteksi pada
sel-sel reseptor terhadap aktifitas
neurotransmitter yang berlebihan
NEUROTRANSMITTER AGONIST DAN ANTAGONIST
Obat yang mengganggu
inter-aksi antara neurotransmitter-reseptor
akan mengganggu komunikasi internal
Sedangkan obat yang mempunyai struktur kimia mirip
dengan neurotransmitter endogen dan kemudian terjadi interaksi
dengan reseptor yang pada kenyataannya tidak menimbulkan respon
RESEPTOR ANTAGONIST (INHIBITOR)
Hal tsb disebabkan karena :
Kemiripan struktur kimia antara
obat dan neurotransmitter yang bersangkutan.
Apabila obat tersebut menimbulkan respon yang sama
seperti kalau terjadi interaksi endogen dengan reseptornya
Maka obat yang mempunyai karakteristik fungsional
semacam ini disebut sebagai :
RESEPTOR AGONIST (AKTIVATOR)

Anda mungkin juga menyukai