Anda di halaman 1dari 37

Yuli Triretno 2010730118

PEMBIMBING: dr. Agus,SpOG


Nama : Ny. H
Umur : 54 tahun
Pendidikan : SI
Pekerjaan :PNS
Alamat :Jakarta
Tanggal Masuk RS : 16/6/2014
Diagnosis saat masuk : Mioma Uteri

Haid terus-menerus, sudah 5
minggu
Pasien mengeluh beberapa bulan belakangan ini terus
menerus haid, sudah 5 minggu. Bila menstruasi, pasien
merasa nyeri, dan darah menstruasi dirasakan lebih
banyak (1 pembalut penuh) dari biasanya. Pasien
biasanya berganti-ganti pembalut sampai 6 kali sehari.
Haid Pertama : 15 tahun
Teratur
tidak sakit
Lama haid : 7 hari
Siklus : 2,8 hari
HPHT : 3 bulan yang lalu


Perkawinan pertama
Masih kawin
Lama kawin 3 tahun

Tekanan darah tinggi (-)
Kencing manis (-)
Asma (-)
penyakit kuning (-)

Makanan (-), Obat-obatan (-)



Minum jamu-jamuan (-), alkohol (-)

Ibu kandung serta kakak kandung pasien
tidak mempunyai riwayat keluhan yang sama

KU : BAIK
Tanda Vital
TD: 110/70mmHg
RR: 18x/menit
HR: 84x/menit
S : 36
0
C

Mata :
pupil isokhor 3 mm/3mm, konjungtiva anemis+/+ ,
sklera tidak ikterik
Hidung :
Normonasi, sekret (-/-), deviasi septum nasi (-)
Telinga :
Normotia, sekret (-/-), radang (-)
Mulut :
bibir kering (-), Tonsil T1/T1, Faring hiperemis (-)

Leher :
hipertrofi kelenjar tiroid (-)
Pembesaran KGB (-)


Paru-paru:
Inspeksi : Pergerakan pengembangan
dinding dada simetris
Palpasi : Nyeri tekan -/-, krepitasi -/-
Perkusi : Sonor kedua lapangan paru
Auskultasi: Vesikuler, Ronkhi -/-,
wheezing -/-
Jantung:
Inspeksi : Iktus Kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba disela iga 5-6
Perkusi :
Batas jantung kanan; ICS IV linea parasternalis
dekstra
Batas kiri; ICS IV linea midclavikularis sinistra
Auskultasi: S1-S2 Tunggal, murmur (-), gallop (-)



Abdomen : Lihat status ginekologi
Ekstremitas
-Atas : hangat, oedem -/-
-Bawah : hangat, oedem -/-

Pemeriksaan Luar
Abdomen:
-Inspeksi: tidak tampak benjolan pada perut, tidak tampak
skar luka operasi

-Palpasi: Tidak teraba massa di perut bagian bawah, tidak
terdapat nyeri tekan.

Pemeriksaan dalam : tidak dilakukan

USG
-Uterus : anteflexi
terlihat mengalami pembesaran
tampak massa hiperekoik 16X13 cm
Diagnosis : mioma uteri

DIAGNOSIS KERJA : Mioma Uteri


Persiapan operasi (kuretase)
Transfusi sampai dengan Hb> 10
Sedia darah 500 cc pre operasi

Pengertian
Mioma uteri dikenal juga dengan sebutan fibromioma,
fibroid ataupun leiomioma merupakan neoplasma jinak
yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang
menumpanginya
Epidemiologi
Sering ditemukan pada wanita usia reproduksi (20-25%)
Kejadiannya lebih tinggi pada usia di atas 35 tahun,
yaitu mendekati angka 40 %
Di Indonesia angka kejadian mioma uteri ditemukan
2,39%-11,87% dari semua penderita ginekologi yang
dirawat..


1. Mioma submukosa: Mioma yang tumbuh kearah
kavum uteri dan menonjol dalam kavum.
2. Mioma intramural: Apabila tumor itu dalam
pertumbuhannya tetap tinggal dalam dinding
uterus.
3. Mioma subserosa: Mioma yang tumbuh kearah luar
dan menonjol pada permukaan uterus
4. Mioma intraligamenter: Mioma subserosa yang
tumbuh menempel pada jaringan lain, misalnya ke
ligamentum atau omentum kemudian
membebaskan diri dari uterus sehingga disebut
wondering parasitis fibroid.


Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
tumor, di samping faktor predisposisi genetik,
adalah
Esterogen
Progesteron
Hormon Pertumbuhan

Dalam Jeffcoates Principles of Gynecology, ada
beberapa faktor yang diduga kuat sebagai faktor
predisposisi terjadinya mioma uteri, yaitu :

Umur
Paritas
Faktor ras dan genetik
Fungsi ovarium
Suspek Mioma Uteri
Mioma Uteri
Anamnesis :
Gangguan Haid
Merasa ada benjolan di perut bawah
Keluhan penekanan
Pemeriksaan Bimanual
Pemeriksaan Tambahan (bila perlu):
Tes Kehamilan, USG, Histeroskopi
Tanpa Kehamilan Dengan kehamilan
Keluhan (-) Keluhan (+) Pengobatan tergantung komplikasi
Bila menghalangi jalan lahir, pada
persalinan dilakukan seksio sesarea
Uterus 12 mg Uterus > 12 mg Keluhan
Penekanan
Perdarahan
Ingin Punya Anak
Ya Tidak
Miomektomi bila teknis
memungkinkan
Observasi
Histerektomi
Umur agak tua : Dilatasi dan
Kuret
Pemeriksaan PA
Tidak Ganas Ganas
Lihat Pengelolaan Ca
Endometrium
Pedoman Diagnosis dan Terapi Obstetri & Ginekologi RSHS, hlmn 92
Menoragia (menstruasi dalam jumlah banyak)
Perut terasa penuh dan membesar
Nyeri panggul kronik (berkepanjangan)
Perdarahan selang di antara dua menstruasi
Penekanan pada kandung kemih menyebabkan
poliuri
pada uretra menyebabkan retensio urine,
pada ureter menyebabkan hidroureter dan
hidronefrosis,
Pada rectum menyebabkan obstipasi,
Pembuluh darah dan pembuluh limfe di panggul
dapat menyebabkan edema tungkai dan nyeri
panggul.
Infertilitas dapat terjadi apabila sarang mioma
menutup atau menekan pars interstisialis tuba
Sedangkan mioma submukosum juga memudahkan
terjadinya abortus oleh karena distorsi rongga
uterus. Maka merupakan suatu indikasi dilakukan
miomektomi.

Ultrasonografi: Untuk menentukan jenis tumor,
lokasi mioma, ketebalan endometriium dan
keadaan adnexa dalam rongga pelvis.
Hiteroskopi: Dengan pemeriksaan ini dapat dilihat
adanya mioma uteri submukosa disertai infertilitas,
jika tumornya kecil serta bertangkai. Tumor
tersebut sekaligus dapat diangkat.



Foto BNO/IVP: Pemeriksaan ini penting untuk
menilai massa di rongga pelvis serta menilai
fungsi ginjal dan perjalanan ureter.
Laparaskopi untuk mengevaluasi massa pada
pelvis.

Pemeriksaan berkala
Pemeriksaan fisik dan USG harus diulangi setiap 6-8
minggu untuk mengawasi pertumbuhan baik ukuran
maupun jumlah. Apabila pertumbuhan stabil maka
pasien diobservasi setiap 3-4 bulan
Terapi hormonal
Dapat menggunakan preparat progestin atau
Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH). Preparat
tersebut memproduksi efek hipoestogen yang
memiliki hasil memuaskan untuk terapi mioma


Miomektomi (operasi pengambilan mioma uteri)
Miomektomi yaitu operasi untuk mengangkat mioma,
ada tiga macam yaitu miomektomi abdominal,
miomektomi laparoskopi, dan miomektomi
histeroskopi. Kemungkinan untuk pertumbuhan mioma
lagi setelah miomektomi berkisar 20-25% pasien
Histerektomi
Pengangkatan rahim keseluruhan yang dipertimbangkan
pada wanita yang sudah tidak menginginkan anak lagi,
pertumbuhan mioma yang berulang setelah
miomektomi, dan nyeri hebat yang tidak sembuh
dengan terapi konvensional

Penanganan Radioterapi
Hanya dilakukan pada pasien yang tidak dapat
dioperasi (bad risk patient).
Uterus harus lebih kecil dari usia kehamilan 12 minggu.
Bukan jenis submukosa.
Tidak disertai radang pelvis atau penekanan pada
rektum.
Tidak dilakukan pada wanita muda, sebab dapat
menyebabkan menopause.
Maksud dari radioterapi adalah untuk menghentikan
perdarahan.

Embolisasi arteri uteri
Embolisasi arteri uterus, yaitu suntikan untuk
menghentikan suplai darah ke jaringan mioma,
sehingga mioma mengecil. Sumbatan pada
pembuluh darah arteri di rahim untuk menangani
komplikasi perdarahan pada operasi kebidanan dan
kandungan


F. Gary Cuningham. Obsetri Williams. Edisi : 21. Volume 2. EGC :
Jakarta. Tahun : 2005.
Prawirohardjo Sarwono, 2002. Ilmu Kebidanan.

Anda mungkin juga menyukai