Supervisor : dr. Willy Adhimarta, Sp.BS IDENTITAS Nama : Nur Alia Tanggal Lahir : 23/10/2013 Umur : 10 bulan RM : 656478 MRS : 08-09-2014
Keluhan Utama Benjolan pada punggung bawah Riwayat Perjalanan Penyakit Dialami sejak lahir. Awalnya berupa benjolan kecil, lalu lama kelamaan benjolan menjadi semakin membesar, tetapi tidak disertai dengan rasa nyeri. Warna benjolan hampir sama dengan sekitarnya. Riwayat benjolan berdarah tidak ada. Riwayat benjolan mengeluarkan nanah tidak ada. Riwayat kejang tidak ada, riwayat demam tidak ada, riwayat kepala membesar tidak ada, riwayat penurunan berat badan tidak ada. Riwayat ibu mengkonsumsi obat-obatan selama hamil tidak ada. Riwayat ibu rutin kontrol kehamilan selama hamil ada. Riwayat keluarga yang menderita penyakit yang sama tidak ada.
PEMERIKSAAN FISIK Status Generalis Sakit sedang/gizi cukup / sadar Status Vitalis TD : 100/70mmHg P : 22 x/menit Nadi: 98 x/menit Suhu : 36,5 o C
Kepala Konjungtiva : Anemis tidak ada Sklera : Ikterus tidak ada Bibir : Tidak ada sianosis Gusi : Perdarahan tidak ada Mata pupil bulat, isokor, 2,5mm/2,5mm, RC +/+ Paru Inspeksi : Simetris kiri dan kanan Palpasi : tidak ada nyeri tekan , tidak ada massa tumor, fokal fremitus raba kiri=kanan Perkusi : Sonor R=L Auskultasi : Bunyi pernapasan bronkovesikuler R=L Bunyi tambahan: ronkhi -/- Wheezing -/-
Jantung Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V midclavicularis (S) Perkusi : Pekak, batas jantung kanan ICS 2 parasternalis kanan, batas jantung kiri ICS VII 3 jari samping kiri linea midclavicularis Auskultasi: S1/S2 reguler,tidak ada murmur
Status Lokalis Abdomen Inspeksi : datar, ikut gerak nafas, warna kulit sama dengan sekitarnya, massa tumor tidak tampak. Palpasi : massa tumor tidak ada, nyeri tekan tidak ada, hepar dan lien tidak teraba Perkusi :timpani, nyeri ketok (-) Auskultasi : peristaltik kesan normal
Punggung Inspeksi : tampak massa ukuran 9x5 cm, warna kulit tampak sama dengan sekitarnya Palpasi : konsistensi padat, tidak mobile, tidak nyeri
Posisi asimetris, kondisi film cukup, inspirasi cukup Bercak-bercak infiltrat pada kedua lapangan paru Tidak tampak pemadatan kedua hilus Pelebaran mediastinum superior (thymus) Kedua sinus baik Tulang-tulang intak
Kesan : Bronchopnemonia bilateral non spesifik
Hasil : - Differensiasi grey dan white matter dalam batas normal - Tidak tampak lesi hipo/hiperdens patologis intracranial - Sulci dan gyri dalam batas normal - Sistem ventrikel dan ruang subarachnoid yang terscan dalam batas normal - CPA, pons, dan cerebellum yang terscan dalam batas normal - Sinus paranasalis dan aircell mastoid yang terscan dalam batas normal - Kedua bulbus oculi dan ruang retrobulbar yang terscan dalam batas normal -Tulang-tulang intak
Kesan : Tidak tampak kelainan radiologik pada CT Scan kepala ini.
Tampak defek pada corpus bagian posterior CV L1 dan bagian posterior CV L2 s/d CV L5 disertai herniasi thecal sac Tampak pula penebalan jaringan lemak pada daerah setinggi CV L1 s/d L5 Hepar: Ukuran dan densitas parenkim dalam batas normal, permukaan reguler, tip tajam, tidak tampak SOL. Sistem vaskular dan bile duct tidak dilatasi. GB : tidak dilatasi, dinding tidak menebal, tidak tampak densitas batu Pankreas : ukuran dan densitas parenkim dalam batas normal, tidak tampak dilatasi ductus pankreatikus. Tidak tampak densitas masss/cyst. Lien : ukuran dan densitas parenkim dalam batas normal Tidak tampak SOL Kedua ginjal Ukuran dan densitas parenkim dalam batas normal, tidak tampak densitas batu/masss/cyst PCS tidak dilatasi. VU : dinding reguler, mukosa tidak menebal, tidak tampak densitas batu maupun mass. Tidak tampak densitas cairan bebas pada peritoneum
Kesan : Meningocele regio lumbalis
Seorang anak perempuan usia 10 bulan dibawa oleh orangtuanya datang ke rumah sakit dengan keluhan benjolan pada punggung bawah, Dialami sejak lahir. Awalnya berupa benjolan kecil, lalu lama kelamaan benjolan menjadi semakin membesar, tetapi tidak disertai dengan rasa nyeri. Warna benjolan hampir sama dengan sekitarnya. Riwayat benjolan berdarah tidak ada Riwayat benjolan mengeluarkan nanah tidak ada. Riwayat kejang tidak ada, riwayat demam tidak ada, riwayat kepala membesar tidak ada, riwayat penurunan berat badan tidak ada. Riwayat ibu mengkonsumsi obat-obatan selama hamil tidak ada. Riwayat ibu rutin kontrol kehamilan selama hamil ada. Riwayat keluarga yang menderita penyakit yang sama tidak ada. Dari hasil pemeriksaan fisis pasien datang dengan status general sakit sedang, gizi cukup, dan compos mentis. Tekan darah 100/70 mmHg, nadi 98 kali permenit, pernafasan 22 kali permenit, dan suhu afebris. Pada pemeriksaan abdomen ditemukan inspeksi dan auskultasi dalam batas normal. Pada pemeriksaan perkusi dalam batas normal, palpasi ditemukan adanya massa dengan konsistensi padat di area punggung bagian bawah. Pada CT scan abdomen ditemukan kesan meningocele regio lumbalis.
DIAGNOSIS KERJA Meningocele regio lumbalis
PENATALAKSANAAN Repair meningocele lumbalis
Dari hasil anamnesis pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan benjolan pada punggung bawah yang dialami sejak lahir. Awalnya berupa benjolan kecil, lalu lama kelamaan benjolan menjadi semakin membesar, tetapi tidak disertai dengan rasa nyeri. Warna benjolan hampir sama dengan sekitarnya. Riwayat benjolan berdarah tidak ada. Riwayat benjolan mengeluarkan nanah tidak ada. Riwayat kejang tidak ada, riwayat demam tidak ada, riwayat kepala membesar tidak ada, riwayat penurunan berat badan tidak ada. Riwayat keluarga yang menderita penyakit yang sama tidak ada.
Hasil anamnesis dan pemeriksaan fisis pasien terdapat benjolan pada punggung bawah yang dialami sejak lahir dan semakin membesar, namun benjolan tersebut tidak terasa nyeri. Dari hasil pemeriksaan CT- scan abdomen ditemukan adanya defek pada corpus bagian posterior CV L1 dan bagian posterior CV L2 s/d CV L5 disertai herniasi thecal sac, sehingga pasien tersebut dapat didiagnosa dengan meningocele regio lumbalis.
PENDAHULUAN Meningocele dianggap lebih ringan daripada myelomeningocele karena medulla spinalis tidak meninggalkan neural tube. Seseorang dengan meningocele biasanya lebih memiliki perkembangan fisik dan kontrol terhadap kandung kemih dan pencernaan yang lebih baik. Meningocele terjadi jika bagian luar vertebra tidak menutup secara sempurna, dan meninggalkan bagian yang terbuka. Medulla spinalis sendiri mungkin tidak terkena, tetapi penutupnya (meninges) rusak dan keluar melalui bagian yang terbuka. Pada meningocele, medulla spinalis tetap ada di belakang dimana seharusnya terletak. Hal ini berarti banyak anak-anak dengan meningocele tetap memiliki pergerakan normal pada kaki dan betisnya.
Meningocele adalah suatu perpanjangan dari kanalis spinalis, tanpa adanya medulla spinalis atau saraf spinalis di dalamnya, umumnya terjadi pada regio lumbal, dan biasanya dihubungkan dengan spina bifida. Sarafnya normal dan tidak memiliki kelainan neurologik.
Medulla spinalis adalah suatu silinder panjang langsing jaringan saraf yang berjalan dari batang otak. Struktur ini memiliki panjang 45cm dan garis tengah 2cm. Medulla spinalis, yang keluar melalui sebuah lubang besar di dasar tengkorak, dibungkus oleh kolumna vertebralis protektif sewaktu turun melalui kanalis vertebralis. Dari medula spinalis keluar pasangan- pasangan nervus spinalis melalui ruang yang terbentuk antara lengkung tulang berbentuk sayap vertebra-vertebra yang berdekatan. Nervus spinalis diberi nama sesuai bagian dari kolumna vertebralis tempat keluarnya. Terdapat 8 pasang nervus servikalis, 12 pasang nervus torakalis, 5 pasang nervus lumbalis, 5 pasang nervus sakralis, dan 1 pasang nervus koksigeus.
C. EPIDEMIOLOGI
Spina bifida adalah salah satu malformasi serius pada struktur manusia yang paling sering terjadi. Pada saat kelahiran, lebih banyak terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki.
FAKTOR RESIKO
- Riwayat Keluarga - Asam Folat - Diabetes Maternal - Obat-obatan
PATOFISIOLOGI Spina bifida kadang disebabkan oleh gagalnya penutupan neural tube pada bulan pertama dari perkembangan embrio. Beberapa bentuk terjadi dengan kondisi primer yang menyebabkan tekanan sistem saraf pusat, yang meningkatkan kemungkinan dual patogenesis. Pada keadaan normal, penutupan neural tube terjadi pada sekitar hari ke23 dan ke27 setelah pembuahan. Namun, jika sesuatu terjadi dan neural tube gagal untuk menutup sempurna, maka defek neural tube akan terjadi. Obat-obatan seperti antikonvulsan, diabetes, memiliki keluarga dengan spina bifida, dan meningkatnya suhu tubuh akibat demam atau akibat paparan dari luar dapat meningkatkan resiko bayi dengan spina bifida KLASIFIKASI :
PENATALAKSANAAN Dengan terapi pembedahan, meningocele dan myelomeningocele dapat diperbaiki. Sac tidak boleh berada di luar tubuh untuk waktu yang lama. Karena bisa robek dan terinfeksi. Tujuan operasi yaitu untuk menutup kulit dan mencegah infeksi dan kerusakan yang lebih lanjut pada medula spinalis.