Anda di halaman 1dari 48

LAPORAN KASUS

OD DAKRIOSISTITIS AKUT DAN ODS


PRESBIOPIA

Fadhila Kamayanti
01.209.5901
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. Siti Hanjar
Umur : 54 Tahun
Alamat : Magelang
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status Menikah : Sudah Menikah


ANAMNESIS
Keluhan Utama
Mata kanan terasa keluar air(nrocos)
Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang dengan keluhan mata kanan terasa keluar
air/nrocos sudah 2bulan yang lalu. Cairan yang keluar
berwarna putih keruh. Pasien mengaku bertambah nrocos
jika terkena angin. Pasien mengaku disertai gatal, keluar
kotoran tetapi tidak setiap hari, kemeng, kelopak mata
kanan medial agak bengkak, terkadang dirasakan nyeri
dan terdapat kemerahan di kelopak mata bawah dekat
hidung(medial). Pasien mengaku jika matanya bergerak tidak
memberikan rasa sakit. Pernah mengalami sakit seperti
benjolan di hidung, radang diwajah(seperti sakit kepala, nyeri
di wajah, demam, hidung tersumbat), batuk lama, ataupun
terjatuh yang terkena pada hidungnya disangkal oleh pasien.


Pasien mengaku menggunakan kaca mata baca
sudah 2bulan ini. Keluhan kabur pada saat membaca
dekat dan jelas pada saat membaca jauh, matanya
merasa cepat pegal jika untuk membaca/ menonton TV, dan
sakit kepala dirasakan pasien sebelum menggunakan kaca
mata baca.
Riwayat Penyakit Dahulu
Sebelumnya pasien pernah mengalami sakit
seperti ini pada mata kananya dan juga dilakukan
probing (bulan Agustus 2013).
Riwayat penyakit lain seperti:
Polip hidung(-)
Sinusitis frontal dan edmoidal(-)
Batu lama/TBC(-)
Deviasi septum akibat trauma hidung(-)
Riwayat menggunakan kacamata baca (+)
Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga tidak ada yang pernah mengalami sakit
seperti ini (-)
Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien seorang ibu rumah tangga dan kesan
ekonomi kurang.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Umum
Kesadaran : Compos mentis
Aktivitas : Normoaktif
Kooperatif : Kooperatif
Status gizi : Baik
Vital Sign
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,5
0
C



Status ophthalmicus
No Pemeriksaan Oculus Dexter Oculus Sinister
1
Visus 6 /7,5 S-0,256/6 6/20 S-1,756/7,5
ADD S+2,25
jaeger5 jaeger5
2
Bulbus okuli
Gerak bola mata
Enoftalmus
Eksoftalmus
Strabismus
Nyeri gerak bola mata

Baik ke segala arah
-
-
-
Tidak ditemukan

Baik ke segala arah
-
-
-
Tidak ditemukan
3
Suprasilia Normal Normal
4
Palpebra Superior:
Vulnus laceratum
Edema
Hematom
Hiperemia
Entropion
Ektropion
Silia
Abses
Nodul
Eritem
Nyeri tekan

-
-
-
-
-
-
Trikiasis ( - )
Tidak ditemukan
-
-
-

-
-
-
-
-
-
Trikiasis ( - )
Tidak ditemukan
-
-
-
5
Palpebra Inferior :
Edema
Hematom
Hiperemia
Entropion
Ektropion
Silia
Abses
Eritem
Nodul (2cm) medial
Nyeri tekan
Fistel (sakus lakrimal)

-
-
-
-
-
Trikiasis ( - )
Tidak ditemukan
+
+
+
Tidak ditemukan

-
-
-
-
-
Trikiasis ( - )
Tidak ditemukan
Tidak ditemukan
Tidak ditemukan
Tidak terdapat nyeri
Tidak ditemukan
6
Konjungtiva
Hiperemis
Benjolan
Sekret

-
-
-

-
-
-
7
Kornea :
Kejernihan
Mengkilat
Edema
Lakrimasi
Infiltrat
Keratik presipitat
Ulkus
Sikatrik

Jernih
-
-
-
-
-
Tidak ditemukan
-

Jernih
-
-
-
-
-
Tidak ditemukan
-
8
COA :
Kedalaman
Hifema
Hipopion
Efek tyndall

Cukup
-
-
-

Cukup
-
-
-
9
Iris :
Kripta
Edema
Sinekia
Atrofi

Normal
-
-
-

Normal
-
-
-
10
Pupil :
Bentuk
Diameter
Reflek pupil
Sinekia

Bulat
+2mm
+
-

Bulat
2mm
+
-
11
Lensa:
Kejernihan
Iris shadow

Jernih
-

Jernih
-
12

Fundus Refleks

+ cemerlang

+ cemerlang
13
Funduskopi Vasa: Dalam batas normal
Papil: Dalam batas normal
Macula: Dalam batas normal
Retina: Dalam batas normal
Vasa: Dalam batas normal
Papil: Dalam batas normal
Macula: Dalam batas normal
Retina: Dalam batas normal
14 TIO Normal Normal
DIAGNOSA DIFFERENSIAL
1.OD
OD Dakriosistitis Akut ditegakkan
karena dari anamnesa didapatkan adanya mata kanan terasa keluar
air/nrocos 2bulan yang lalu. Cairan yang keluar berwarna putih
keruh. Pasien mengaku bertambah nrocos jika terkena angin. Pasien
mengaku disertai gatal, keluar kotoran tetapi tidak setiap hari,
kemeng, kelopak mata kanan medial agak bengkak, terkadang
dirasakan nyeri dan terdapat kemerahan di kelopak mata bawah
dekat hidung(medial). Pasien mengaku jika matanya bergerak tidak
memberikan rasa sakit.
OD Dakrosistitis kronis disingkirkan
karena pada dakriosistitis kronis/menahun biasanya tdk terdapat
rasa nyeri, tanda-tanda radang ringan, biasanya gejalanya sama
dengan yang akut mata berair, dan kelopak mata melekat satu sama
lain. Serta tidak terdapat kesulitan dalam pergerakan bola mata.
Dan sifatnya menahun.


OD Dakriodenitis akut disingkirkan
karena pada dakriodenitis akut umumnya
mengeluh merasa sakit di daerah glandula
lakrimalis, dgn kelopak mata bengkak, konjungtiva
kemotik dengan belek, dan pada infeksi akan
memberikan kesan nyeri pada pergerakan bola mata.
Dengan pembesaran klenjar preaurikula. Biasanya
didapatkan pada anak-anak.

2.ODS
ODS Presbiopia ditegakkan
Karena Pasien mengaku menggunakan kaca mata baca sudah
2bulan ini. Keluhan kabur pada saat membaca dekat dan jelas
padamembaaca jauh, matanya merasa cepat pegal jika untuk
membaca/ menonton TV, dan sakit kepala dirasakan pasien
sebelum menggunakan kaca mata baca. dari hasil pemeriksaan
didapatkan koreksi lensa add s+2.25. Serta pasien berusia > 40
tahun
ODS hipermetropia disingkirkan
Karena karena pada hipermetriopia selain adanya keluhan
penglihatan kabur jauh dan dekat. Juga dari hasil pemeriksaan
dikoreksi dengan S+.
DIAGNOSA KERJA

OD Dakriosistitis Akut dan
ODS Presbiopia

PENATALAKSANAAN
Dakriosistitis
Medikamentosa
Topikal:
Antibiotik Levofloxacin ED(4X1 gtt1 OD)
Oral :
Antibiotik ciprofloxacin tab 500mg (2X1)
Opeatif :
Dilakukan irigasi dgn menggunakan aquabides dan gentamycin melalui
pungtum lakrimal/ probling.
Lainnya: dacryocystorhinostomy (DCR), Bedah gifford, Bedah
toti(dakriosistorinostomi), Dakriosistotomi.
Presbiopia
Penggunaan kaca mata baca
(ADD s+2,25)
KOMPLIKASI
Komplikasi dakriosistitis jika pecahnya
pus dapat mengakibatkan:
fistel sakus lakrimal
Abses palpebra.
Ulkus kornea
Selulitis orbita

PROGNOSIS
(OD) (OS)
Quo Ad Visam : Bonam
Bonam
Quo Ad Sanam : dubia ad Bonam dubia
AdBonam
Quo Ad Functionam : Bonam
Bonam
Quo Ad Kosmetikam : Bonam
Bonam
Quo Ad Vitam : dubia Ad Bonam
Bonam

EDUKASI.
OS HORDEOLUM INTERNUM
Menjelaskan tentang penyakit yang diderita pasien bahwa
peradangan pada saluran air mata ini dapat sembuh dan
dapat muncul kembali sehingga apabila ditangani secara
cepat dan tepat dapat mengurangi angka kekambuhan.
Menjelaskan kepada pasien bahwa dakriosistitis atau
peradangan pada kelenjar saluran air mata ini dapat
pecah dan dpt menyebabkan pecahnya kantong air mata
sehingga terjadinya timbunan nanah.
Dilakukan kompresi air hangat didaerah yang bengkak.
Biasakan cuci tangan sebelum menyentuh daerah wajah,
terutama mata.
Selalu menjaga kebersihan kelopak mata.
ODS Presbiopia
Menjelaskan bahwa penurunan tajam penglihatan yang
dialami salah satunya disebabkan oleh melemahnya otot
mata karena usia tua.
Menjelaskan bahwa penurunan tajam penglihatan yang
terjadi dapat diperbaiki dengan kaca mata baca.
Menjelaskan bahwa penurunan tajam penglihatan yang
terjadi dapat terjadi perubahan terus sehingga pasien harus
sering kontrol dan menyesuaikan ukuran kaca mata baca
pasien dengan pertambahan usia.
Mengingatkan pasien untuk memperhatikan sumber
pencahayaan saat membaca, terutama pada malam hari

TINJAUAN PUSTAKA
dAKRIOSISTITIS
DEFINISI
peradangan pada sakus lakrimalis akibat adanya
obstruksi pada duktus nasolakrimalis.
- Obstruksi pada anak-anak biasanya akibat tidak
terbukanya membran nasolakrimal, sedangkan
- pada orang dewasa akibat adanya penekanan pada
salurannya, misal adanya polip hidung
FAKTOR PREDISPOSISI &
ETIOLOGI
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya obstruksi
duktus nasolakrimalis:
Terdapat benda yang menutupi lumen duktus, seperti
pengendapan kalsium, atau koloni jamur yang mengelilingi
suatu korpus alienum.
Terjadi striktur atau kongesti pada dinding duktus.
Penekanan dari luar oleh karena terjadi fraktur atau adanya
tumor pada sinus maksilaris.
Obstruksi akibat adanya deviasi septum atau polip.

Dakriosistitis dapat disebabkan oleh bakteri Gram
positif maupun Gram negatif. Bakteri Gram positif
Staphylococcus aureus merupakan penyebab utama
terjadinya infeksi pada dakriosistitis akut, sedangkan
Coagulase Negative-Staphylococcus merupakan
penyebab utama terjadinya infeksi pada dakriosistitis
kronis. Selain itu, dari golongan bakteri Gram negatif,
Pseudomonas sp. juga merupakan penyebab terbanyak
terjadinya dakriosistitis akut dan kronis.
Literatur lain menyebutkan bahwa dakriosistitis akut
pada anak-anak sering disebabkan oleh Haemophylus
influenzae, sedangkan pada orang dewasa sering disebabkan
oleh Staphylococcus aureus dan Streptococcus -
haemolyticus. Pada literatur ini, juga disebutkan bahwa
dakriosistitis kronis sering disebabkan oleh Streptococcus
pneumoniae.

KLASIFIKASI:
1. Dakriosistitis infant (kongenital)
2. Dakriosistitis akut
3. Dakriosistitis kronik
DAKRIOSISTITIS
INFANT(KONGENITAL)
Kelainan ini terjadi oleh karena akibat
pembentukan yang tidak sempurna dari duktus
lakrimalis/ membran nasolakrimal.
Dakriosistitis kongenital yang indolen sangat sulit
didiagnosis dan biasanya hanya ditandai dengan
lakrimasi kronis, ambliopia, dan kegagalan
perkembangan.

DAKRIOSISTITIS AKUT
dengan gejala:
- Mata berair(epifora)
- Nyeri tekan didaerah kantung air mata
- Bengkak kemerahan pd daerah kantus
medialis(sakus lakrimal)
- Terkadang disertai demam
- sekret yang mukopurulen yang memancar bila
kantung air mata ditekan
TANDA-TANDA
PERADANGAN/KDRT
DAKRIOSISTITIS KRONIK
Dengan gejala:
- Tidak didapatkan rasa nyeri
- Tanda-tanda radang ringan
- Mata sering berair(epifora)
- Kelopak melekat satu dgn lainnyaa.
- Bila kantung air mata ditekan dpt keluar sekret yg
mukoid dgn nanah didaerah pungtum lakrimal
- Kadang disertai fistel di permukaan sakus lakrimal
PATOFISIOLOGI
Awal terjadinya peradangan pada sakus lakrimalis adalah
adanya obstruksi pada duktus nasolakrimalis.
Obstruksi duktus nasolakrimalis pada anak-anak biasanya
akibat tidak terbukanya membran nasolakrimal,
sedangkan pada orang dewasa akibat adanya penekanan
pada salurannya, misal adanya polip hidung.
Obstruksi pada duktus nasolakrimalis ini dapat
menimbulkan penumpukan air mata, debris epitel, dan
cairan mukus sakus lakrimalis yang merupakan media
pertumbuhan yang baik untuk pertumbuhan bakteri.2
Ada 3 tahapan terbentuknya sekret pada dakriosistitis. Hal
ini dapat diketahui dengan melakukan pemijatan pada
sakus lakrimalis. Tahapan-tahapan tersebut antara lain:

Tahap obstruksi
Pada tahap ini, baru saja terjadi obstruksi pada sakus
lakrimalis, sehingga yang keluar hanyalah air mata
yang berlebihan.
Tahap Infeksi
Pada tahap ini, yang keluar adalah cairan yang
bersifat mukus, mukopurulen, atau purulent
tergantung pada organisme penyebabnya.
Tahap Sikatrik
Pada tahap ini sudah tidak ada regurgitasi air mata
maupun pus lagi. Hal ini dikarenakan sekret yang
terbentuk tertahan di dalam sakus sehingga
membentuk suatu kista
DIAGNOSA
Anamnesa (gejala-gejalanya)
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang:
Dengan fluorescein 2%
dye dissapearence test,
fluorescein clearance dan
John's dye test.
Sedangkan untuk memeriksa letak obstruksinya
dapat digunakan:
probing test dan
anel test.
PENATALAKSANAAN
Dakriosistitis pada anak (neonatus)
dapat dilakukan dengan masase kantong air mata ke
arah pangkal hidung.
Dapat juga diberikan antibiotik
amoxicillin/clavulanate atau cefaclor 20-40
mg/kgBB/hari dibagi dalam tiga dosis dan
dapat pula diberikan antibiotik topikal dalam
bentuk tetes (moxifloxacin 0,5% atau azithromycin
1%) 17 atau menggunakan sulfonamid 4-5 kali
sehari 8.
Dakriosistitis akut pd orang dewasa dapat
diterapi dengan:
melakukan kompres hangat pada daerah sakus
yang terkena dalam frekuensi yang cukup sering
Amoxicillin dan chepalosporine (cephalexin
500mg p.o. tiap 6 jam) juga merupakan pilihan
antibiotik sistemik yang baik untuk orang
dewasa.
Untuk mengatasi nyeri dan radang, dapat
diberikan analgesik oral (acetaminofen atau
ibuprofen),
bila perlu dilakukan perawatan di rumah sakit
dengan pemberian antibiotik secara intravena,
seperti cefazoline tiap 8 jam 17. Bila terjadi
abses dapat dilakukan insisi dan drainase
Dakriosistitis kronis pada orang dewasa
dapat diterapi dengan cara:
melakukan irigasi dengan antibiotik.
Sumbatan duktus nasolakrimal dapat
diperbaiki dengan cara pembedahan jika
sudah tidak radang lagi
Penatalaksaan dakriosistitis dengan pembedahan
bertujuan untuk mengurangi angka rekurensi.
Prosedur pembedahan yang sering dilakukan pada
dakriosistitis adalah
dacryocystorhinostomy (DCR). Di mana pada
DCR ini dibuat suatu hubungan langsung antara
sistem drainase lakrimal dengan cavum nasal
dengan cara melakukan bypass pada kantung air
mata. Dulu, DCR merupakan prosedur bedah
eksternal dengan pendekatan melalui kulit di
dekat pangkal hidung. Saat ini, banyak dokter
telah menggunakan teknik endonasal dengan
menggunakan scalpel bergagang panjang atau
laser
Bedah gifford
Merusak sakus lakrimal dgn cara
membakar dgn as. Asetilklorida yg
dilakukan pada dakriosistitis
kronis/obstruksi sistem ekskresi
lakrimal
Bedah toti(dakriosistorinostomi)
Pembedahan dgn dibuat osteotomi
pd dinding depan & bawah fosa
lakrimal yang masuk pada meatus
media rongga hidung
Dakriosistotomi
Menyayat kantung lakrimal dgn
memasang drainase. Pembedahan ini
dilakukan bila terdapat abses pada
kantung lakrimal.

KOMPLIKASI:
Komplikasi dakriosistitis jika
pecahnya pus dapat mengakibatkan:
fistel sakus lakrimal
Abses palpebra.
Ulkus kornea
Selulitis orbita

PROGNOSA
Dakriosistitis sangat sensitif terhadap
antibiotika namun masih berpotensi terjadi
kekambuhan jika obstruksi duktus nasolakrimalis
tidak ditangani secara tepat, sehingga
prognosisnya adalah dubia ad malam. Akan
tetapi, jika dilakukan pembedahan baik itu
dengan dakriosistorinostomi eksternal atau
dakriosistorinostomi internal, kekambuhan
sangat jarang terjadi sehingga prognosisnya
dubia ad bonam.
Presbiopia.
kondisi yang umum terjadi dimana lensa
mata semakin berkurang daya akomodasinya
sehingga mengakibatkan gangguan pada
penglihatan dekat & biasanya terjadi pada usia
40 tahun ke atas.

Penyebab:
Kelemahan otot siliaris akomodasi
Sklerosis lensa sehingga elastisitasnya
berkurang
Lensa mata mengeras sehingga tidak mampu
akomodasi

Gejala
Mata lelah setelah membaca dekat terlalu lama
Mata berair
Mata terasa pedas
Memegang bacaan lebih jauh dibanding orang
normal saat membaca dekat
Kesulitan membaca huruf-huruf kecil saat
membaca dekat
Sakit kepala setelah melakukan pekerjaan yang
memerlukan penglihatan dekat
Kesulitan membaca dekat pada cahaya redup



DIAGNOSIS
1. Anamnesis gejala dan tanda presbiopi
2. Pemeriksaan oftalmologi
a) Visus pemeriksaan dengan snellen chart
b) Refraksi--> dengan kartu jeger, dengan target
koreksi pada huruf sebesar 20/30
c) Penilaian kesehatan okular & skrining
kesehatan umum untuk mendiagnosis penyakit
yang bisa menyebabkan presbiopia


Penatalaksanaan
Digunakan lensa positif untuk
mengkompensasi ketidakmampuan mata
untuk memfokuskan objek-objek dekat
Diberikan kacamata dengan lensa positif
sesuai usia dan hasil pemeriksaan subjektif
sehingga pasien mampu membaca tulisan
pada kartu jeger 20/30





Pembedahan refraktif, seperti keratoplasti
konduktif, lasik
+ 1.0 D Usia 40 tahun
+ 1.5 D Usia 45 tahun
+ 2.0 D Usia 50 tahun
+ 2.5 D Usia 55 tahun
+ 3.0 D Usia 60 tahun

Anda mungkin juga menyukai