(Tenggelam)
Obyektif
1. Mengetahui pentingnya BHD pada korban
tenggelam
2. Mengetahui definisi tenggelam
3. Mengetahui patofisiologi henti jantung pada
korban tenggelam
4. Mengetahui bantuan hidup dasar dan lanjutan
pada korban tenggelam
5. Mengetahui permasalahan lanjutan pada
korban tenggelam
WHO : kejadian
tenggelam
menyebabkan > 500.000
kematian di seluruh
dunia.
Kematian terbanyak
pada anak-anak.
Morbiditi dan mortaliti
tenggelam dapat
dicegah.
Traditional guiding
No one is dead until warm and dead
Definisi
Immersion adalah
obstruksi jalan napas
akibat air maupun
cairan lain
Submersion adalah
obstruksi jalan napas
disertai tenggelammnya
seluruh tubuhn dalam air
maupun cairan lain
Submersion
In drowning...
air hunger and usually panic
Reflex inspiratory efforts lead to aspiration of
water and laryngospasm
asphyxia and hypoxaemia / acidosis
Asphyxia
Laryngospasm
maintained
Respiratory arrest
Cardiac arrest
Surfactant washout
V / Q mismatch*
Dry drowning
Wet drowning
Penanganan
Aquatic
rescue
Basic
life
support
Advanced
life support
Postresuscitati
on care.
Keselamatan penolong
Stabilisasi cervical
spine tidak
direkomendasikan.
Modifikasi BLS
Drowning
Hypoxia
CPR 2010
CA-B
CPR 2005
AB-C
Algoritma BHD
Hypothermia :
menyebabkan
denyut nadi yang
sangat lambat, kecil,
irreguler, dan
tekanan darah yg
tidak terukur
Algoritma BHD
Bantuan Pernapasan
Perairan dangkal
Perairan dalam
Bantuan pernapasan
PENANGANAN PERTAMA ADALAH MENGHILANGKAN HIPOKSEMIA
Kompresi Dada
Korban
ditempatkan
pada
permukaan
keras
CPR
A-B-C
Abdominal thrusts
tidak boleh dilakukan
Airway
Menghentikan bantuan
Lanjutkan resusitasi
Kecuali terdapat bukti bahwa tidakan sia-sia,
seperti:
Trauma massif
rigor mortis
Tanda-tanda pembusukan, dll
Post-Resuscitation Care
Memperla
mbat
denyut
jantung
Mengurangi
kebutuhan
O2 jaringan
Konstriksi
arteri
periver
Mengalihkan darah yg
teroksigenasi dari ekstremitas
dan usus ke jantung dan otak
Respiratory Distress
Syndrome (ARDS) setelah
submersion.
Pneumonia
sering ditemukan
setelah
tenggelam
Lung
Injury
Dapat dipertimbangkan
untuk menghangatkan
korban sampai suhu
sentral mencapai3234
C untuk mencegah
hipotermia saat
perawatan intensif.
(International Life Saving
Federation, 2003).
Bantuan napas