Anda di halaman 1dari 7

HISTOPATOLOGI KULIT

PENDAHULUAN
• Proses pengambilan jaringan dimulai
• Pemilihan potongan jaringan kulit satu atau lebih
• Metode yg tepat
• Fiksasi jaringan dan proses persiapan specimen histo yg baik
• Dx histo yg tepat
• Pemilihan jaringan
• Lesi yg masih utuh
• Jangan yg sudah inf 2nd
• Papul / plak lebih baik drpd macula
• Pustul  pottongan jaringan (jgn yg imetegenisata)
• Pilih kelaiinan yg full developed
• Vesikobulosa potongn yg baik ikut serttakan tepi / perbatasan vesikel dengan kulit sektarnya
• Ulkus  sekitar ulkus
• Penyertaan kulit normal pd biopsy  pada kelainan pigemntasi
• Cara pengambilan specimen
• Teknik bisopsi terbaik pk plong ukuran 3-4 mm bila lesi yg masih kecil
• Kalau letak dermis bag dalam / subkutis  bedah pisau
• Potongan benruk elips, sertakan jaringan subkutis
• Kl pk plong, kulit regangkan pk ibu jari_ telunjuk tegak lurus dengan haris kulit agar
setelah di lepas bekas plong bentuk elips
• Vesikle  tidak pk plong, krn dapt memotong vesikel , sehingga atap terlepas
• Imunofloreosensi  diambil dr pinggir lesi (perilesi )
• Jaringna yg telah dipotong masuk dalam larutan fiksasi ; formlain 10% atay formalin buffer
supaya jd keras dan sel mati ,tetapi jaringan / sel tidak rusak
• Lalu warna pk HE / giemsa
• Agar cairan masuk ke jaringan baik, maka tebal jaringan ½ cm kalua lebih tebal dibelah
dulu
Perubahan histopatologik
• Epidermis
• Hiperkeratosis : penebalan str korneum
• Ortokeratosis : penebalan str korneum tanpa inti sel
• Padat  kompak
• Keranjang  basket woven
• Lamelar  berlapis
• Parakeratosis : penebalan str korneum dengan intisel
• Hipergranulosis : penebalan str granulosum
• Akantosis : penebalan str spinosum
• Hiperplasia : epidermis menebal o/k jumlah sel bertambah
• Hipoplasia : epidermis menipis o/k jumlah sel berkurang
• Hipotrofi : penipisn epidermis o/k sel mjd kecil dan berkurang, kadang disertai rete
ridges yang datar
• Spongiosis : penimbunan cairan di sel epidermissehingga celah diantara sel regang
• Degenerasi balon : edema didalam sel epidermis , sel menjadi besar dan bulat
(degenerasi retikuler)
• Akantolisis : hilang daya kohesi sel epidermis menyebabkan timbul celah , vesikel / bula
didalam epidermis
• Sel diskeratotik : sel epidermis yang mengalamai keratinisasi lebih awal , sitpoplasma
eosinophil kecil / tidak tampak lagi
• Nekrosis : lematian jaringan / sel setempat pada orgaisme masih hidup
• Degenerasi hidropik str basal : rongga2 dibawah / atas membrane basalis yang dapat
berganbung dengan terisi serum
• Celah : ruangan tanpa cairan di epidermis
• Dermis
• Pars retikulare
• Pasr papilaris
• Perubhaan  jaringan ikat / sebukan sel radang/ peninmbunan cairan (edema)
• Papilomatisis : papil memanjang melampaui batas permukaan kulit
• Fibrosis : kolagen bertambah, susuan berubah , fibroblast tambah banyak
• Sklerosis : kolagen tambah , susunan berubah , lebih homogen + eosinofilik spt degranulasi hialin , fibroblast
berkurang
• Proses radang ditemukan neutrophil, esoinifil, limfosit sel plasma , histiosit
• Dapat tersebar didalam dermis antara kolagen / tersusun sekitar PD (perivaskuler)
• Dpat sejajar didermis atas- bawah epidermis (bandlike )  likenoid
• Kalau mengelompok bentuk bulat batas tegasnodular
• Masuk dalam dinding pd  vasculitis
• Granulo: histiosit yg terussun kelompok
• Jaringan granulasi : prosespenyembuhan luka terdiri dari jaringan edematosa, proliferasi PD m sel radang campuran
• Subkutis
• Peradangan , proses degenerative, nekrosis jaringan / selulitis

Anda mungkin juga menyukai