Anda di halaman 1dari 46

Alania Rosari

Nurul Maulidya Hidayat


Preseptor: dr. Sukri Rahman, Sp.THT-KL
FK UIVERSITAS ANDALAS
2015

Cincin Waldeyer:
Jaringan limfoid yang mengelilingi
faring yang terdiri dari tonsil palatina,
tonsil faringeal (adenoid), tonsil lingual,
gugus limfoid lateral faring, dan
kelenjar-kelenjar limfoid yang tersebar
dalam fosa Rosenmuller, di bawah
mukosa dinding posterior faring dan
dekat orifisium tuba eustachius.

Panjang 2-5 cm dan


masing-masing tonsil
mempunyai 10-30
kriptus yang meluas
ke jaringan tonsil

Tonsil
palatina

Suatu massa jaringan


limfoid yang terletak
di dalam fosa tonsil
pada kedua sudut
orofaring

Daerah
kosong di
atas tonsil

Fosa supratonsilar

Bentuk
oval

Lateral : m. konstriktor faring superior


Anterior : m. palatoglosus (plika anterior)
Posterior
: m. palatofaringeus (plika
posterior)
Superior : palatum mole
Inferior : tonsil lingual

Fosa tonsil atau sinus tonsil dibatasi oleh otot-otot orofaring


yaitu:
batas anterior oleh otot palatoglosus
batas lateral atau dinding luar oleh otot konstriktor faring
superior

Pilar anterior dan pilar posterior bersatu di bagian atas


pada palatum mole, ke arah bawah terpisah dan masuk
ke jaringan di pangkal lidah dan dinding lateral faring

Cabang-cabang arteri karotis


eksterna, yaitu:
Arteri maksilaris interna
dengan cabangnya arteri
palatina desenden.
Arteri faringeal asenden.
Arteri maksilaris eksterna
(arteri fasialis) dengan
cabangnya arteri tonsilaris
dan arteri palatina asenden.
Arteri lingualis dengan
cabangnya arteri lingualis
dorsal.

Getah bening
servikal
profunda
(deep jugular
node)

Kelenjar
toraks

Duktus
torasikus

Tonsil bagian atas


mendapat persarafan
dari serabut saraf ke
V melalui ganglion
sfenopalatina

Tonsil bagian bawah


dari saraf
glosofaringeus

Ruang peritonsil
digolongkan sebagai ruang
intrafaring dan merupakan
salah satu dari ruang leher
dalam yang dibagi oleh
Scott BA menjadi:

Ruang yang mencakup


seluruh panjang leher:
Ruang retrofaring
Ruang bahaya
Ruang vaskular viseral

Ruang yang terbatas


pada sebelah atas os.
Hioid:
Ruang faringomaksila
Ruang submandibula
Ruang parotis
Ruang mastikator
Ruang peritonsil
Ruang temporal

Ruang yang terbatas


pada sebelah bawah os.
Hioid:
Ruang viseral anterior

Abses peritonsil atau Quinsy


adalah infeksi akut yang
disertai dengan
terkumpulnya pus pada
jaringan ikat longgar antara
m. konstriktor faring dengan
tonsil pada fosa tonsil

Abses peritonsil merupakan


komplikasi dari tonsilitis akut

Dapat mengenai semua umur


Lebih sering pada orang dewasa usia 20-40
tahun dan anak-anak

Insiden abses peritonsil di Irlandia


Utara dilaporkan 1 per 10.000 pasien
per tahun dengan rata usia 26,4 tahun

Komplikasi tonsilitis
akut

Infeksi yang
bersumber dari
kelenjar mukus
Weber di kutub atas
tonsil

Kuman aerob dan


anaerob

Streptococcus,
Staphylococcus,
kuman anaerob
Bacteriodes atau
kuman campuran

Infeksi dari
kripta
tonsil

Meluas ke
kapsul
tonsil dan
melibatkan
ruang
peritonsil

Infiltrasi
supurasi
jaringan
peritonsil
(daerah
superior
dan lateral
fosa
tonsilaris)

Selulitis

Abses

Palatum mole
membengkak dan
menonjol ke depan
Teraba fluktuasi
Kutub tonsil superior
eritema
Uvula membengkak dan
terdorong ke sisi
kontralateral
Tonsil bengkak,
hiperemis, mungkin
banyak terdapat detritus,
dan terdorong ke arah
tengah, depan, dan
bawah

Demam
Nyeri menelan yang hebat (odinofagia)
Nyeri alih ke telinga pada sisi yang sama (otalgia)
Muntah (regurgitasi)
Mulut berbau (foetor ex ore)
Banyak ludah (hipersalivasi)
Suara bergumam (hot potato voice)
Sukar membuka mulut (trismus)
Pembengkakan kelenjar submandibula disertai nyeri
tekan

Biakan tenggorok
Pungsi abses
untuk memastikan abses peritonsil
biakan dari pungsi atau drainase untuk menunjukkan bakteri
penyebab

Pemeriksaan laboratorium darah


leukositosis sangat membantu diagnosis.

Pemeriksaan radiologi
foto rontgen polos
ultrasonografi (gambaran cincin isoechoic dengan gambaran
sentral hypoechoic)
tomografi komputer

Selulitis peritonsil
Apabila tidak ditemukan pus pada pungsi maka hal tersebut lebih
berhubungan dengan selulitis dibandingkan abses.

Infeksi mononukleosis
Tumor/keganasan/limfoma
Adenitis servikal

Aspirasi
abses
Insisi dan
drainase
abses

Tonsilektom
i
Antibiotik

Pembengkakan di daerah pilar-pilar tonsil


atau palpasi daerah yang paling fluktuatif.
Pada titik yang terletak dua pertiga dari
garis khayal yang dibuat antara dasar
uvula dengan molar terakhir.
Pada pertengahan garis horizontal antara
basis uvula dengan M3 atas.
Pada pertemuan garis vertikal melalui titik
potong pinggir medial pilar anterior dan
lidah dengan garis horizontal melalui
basis uvula.
Pada pertemuan garis vertikal melalui
pinggir medial M3 bawah dengan garis
horizontal melalui basis uvula.

Tonsilektomi achaud yaitu apabila


tonsilektomi dilakukan bersama-sama
dengan tindakan drainase abses.

Tonsilektomi atiede yaitu apabila


tonsilektomi dilakukan 3-4 hari setelah
tindakan drainase abses.
Tonsilektomi afroid yaitu apabila
tonsilektomi dilakukan 4-6 minggu
setelah tindakan drainase abses.

Dehidra
si
Abses
pecah
Intrakranial

Abses
parafaring

Obstruk
si jalan
nafas

Baik apabila dilakukan tatalaksana segera ditambah


dengan pemberian antibiotik yang adekuat

IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. YN
Umur
: 35 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Suku
: Minang
Alamat
: Ampang Karang Ganting 42
No.MR
: 89.31.83

Seorang laki-laki Tn. YN umur 35 tahun dirawat di


bangsal THT RSUP. DR. M. Djamil pada tanggal
23 Desember 2014, dengan:

Keluhan utama :
Nyeri menelan yang semakin bertambah sejak 2
hari yang lalu.

Riwayat penyakit sekarang:


Nyeri menelan yang semakin bertambah
sejak 2 hari yang lalu. Awalnya nyeri
menelan sudah dirasakan sejak 1 minggu
yang lalu, namun semakin bertambah
sejak 2 hari yang lalu.
Susah menelan sejak 2 hari yang lalu.
Suara bergumam sejak 2 hariyang lalu.
Sukar membuka mulut sejak 2 hari yang
lalu.

Mulut bau sejak 2 hari yang lalu.


Demam ada sejak 2 hari yang lalu.
Pasien mengeluhkan sukar makan sejak 2 hari
yang lalu.
Leher sebelah kiri dirasakan membengkak
sejak 2 hari yang lalu.
Riwayat tertusuk tulang kambing pada 1
minggu yang lalu.
Air liur banyak sejak 2 hari yang lalu.
Riwayat amandel membesar saat demam ada,
hilang timbul.
Riwayat tidur mendengkur ada.
Riwayat sesak napas tidak ada.

Riwayat sakit gigi tidak ada.


Pasien meminum obat tradisional (daun-daunan)
pada + 4 hari yang lalu, namun bengkak
semakin bertambah.
Nyeri pada telinga kiri ada sejak 2 hari yang lalu.
Riwayat keluar air dari telinga tidak ada.
Riwayat batuk dan pilek tidak ada.

Riwayat penyakit dahulu :


Pasien tidak memiliki riwayat alergi.
Pasien tidak menderita penyakit diabetes melitus tidak
ada.

Riwayat penyakit keluarga :


Tidak ada angggota keluarga yang menderita keluhan
yang sama
Riwayat atopi dalam keluarga tidak ada
Riwayat Sosial Ekonomi dan Kebiasaan
Pasien bekerja sebagai buruh.
Merokok sejak usia + 20 tahun, 1 bungkus/hari

Status Generalis :
Keadaan Umum
Kesadaran
Tekanan darah
Frekuensi Nadi
Frekuensi Nafas
Suhu tubuh

: Sakit sedang
: CMC
: 110/70 mmHg
: 92 x/ menit
: 23 x/menit
: 38,6 oC

Kepala
Mata

: Normocephal
: Konjungtiva: tidak anemis
Sklera : tidak ikterik
Gigi dan mulut : Karies (+), trismus (+)
Leher
: Tampak bengkak pada leher kiri
Paru
: Dalam batas normal
Jantung
: Dalam batas normal
Abdomen
: Dalam batas normal
Extremitas
: Akral hangat, perfusi baik

Telinga
Telinga luar:
Kelainan kongenital ()
Trauma (-)
Radang (-)
Liang telinga cukup
lapang
Serumen (+)

Telinga tengah:
Membran timpani
utuh, refleks
cahaya +/+
Mastoid:
Tidak ada kelainan

Tes
Pendengaran: AD
dan AS normal

Hidung
Hidung luar:

Sinus Paranasal:

Tidak ditemukan
kelainan

Tidak ditemukan
kelainan

Rinoskopi Anterior:
tidak ditemukan
kelainan
Rinoskopi
Posterior: sulit
dilakukan

Orofaring dan Mulut


Palatum Mole + Arkus faring:
Tidak simetris
Hiperemis
Uvula terdorong ke sebelah kanan
Tonsil:
T1-Sulit dinilai
TD: merah muda, licin, muara kripti
tidak melebar

Peritonsil:
Hiperemis
Abses (+), fluktuatif (+)
Gigi dan Mulut:
Karies pada gigi 1-5, 11-16, 17-21,
28-32
Oral higene mulut buruk
Laringoskopi Indirek : Sulit
dilakukan

KGB

Tidak ada
pembesaran

Leukositosis
Laboratorium (20.100/mm3)

Aspirasi
:
Pus

4
Pemeriksaan
cc
Penunjang

Abses Peritonsil Sinistra

Umum
Istirahat yang cukup
Jaga kebersihan mulut
Minum obat dengan teratur

Khusus

Insisi dan drainasi abses peritonsil


IVFD RL 20 tetes/menit
Drip Tramadol 1 amp/kolf
Ceftriaxone Inj. 2x1 gr IV Skin
test
Dexametason Inj. 3x1 amp
Betadine Gurgle 3x1 cup
Metronidazole IV 3x500 mg
Diet ML

Quo ad Vitam
Bonam

Quo ad Fungsionam
Bonam

Quo ad sanationam
Bonam

Anamnesis:
Odinofagia +, hot
potato voice +,
foetor ex ore+,
hipersalivasi +,
trismus +, riwayat
tertusuk tulang +.

Pemeriksaan fisik:
Karies +, trismus +, Arkus faring tidak
simetris, hiperemis, uvula terdorong ke
sebelah kanan, peritonsil abses (+),
fluktuatif (+)

Pemeriksaan
Laboratorium:
Leukositosis

Abses
Peritonsil

Pemeriksaan
Penunjang:
Aspirasi Pus 4
cc

Nyeri menelan, demam, dan leher sebelah kiri


membengkak tanda inflamasi
Susah menelan dan hipersalivasi abses
Trismus iritasi M. Pterigoid Interna

Tertusuk tulang kambing


Oral higene kurang
Merokok

Arkus faring tidak simetris dan


uvula terdorong ke arah
kontralateral desakan dari
abses peritonsil sinistra
Leukositosis tanda infeksi

Terapi
Insisi dan
drainasi
abses
keluarkan
nanah
sesegera
mungki

Antibiotik dan
Suportif
simtomatis
diet ML
mengurangi
Preventif
gejala dan
mempercepat menjaga oral
higene
penyembuhan

Pengobatan
yang tepat
dan adekuat

Prognosis
: Bonam
Menjaga
kesehatan
gigi dan
mulut

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai