Typhoid
Skenario 10
Rumusan Masalah
Seorang laki-laki berusia 20
dengan keluhan nyeri perut hebat
pada seluruh perutnya sejak 6 jam
yang lalu, demam naik turun
terutama pada malam hari,
disetrai mual, konstipasi dan
anoreksia sejak 10 hari yang lalu.
Dan keadaan pasien semakin
melemah dan hanya bisa berbaring
di tempat tidur ini mengalami
penyakit Peritonitis et causa
Demam typhoid.
Analisis Masalah
WD
Pemeriksaan Fisik (2)
DD
Diagnosis (3)
Anamnesis (1)
RM
Epidemiologi (6)
Patofisiologi (7)
Manifestasi
Klinik(10)
Penatalaksanaan (9)
Prognosis (8)
Hipotesis
Seorang laki-laki berusia 20 dengan
keluhan nyeri perut hebat pada
seluruh perutnya sejak 6 jam yang
lalu, demam naik turun terutama
pada malam hari, disetrai mual,
konstipasi dan anoreksia sejak 10
hari yang lalu. Dan keadaan pasien
semakin melemah dan hanya bisa
berbaring di tempat tidur ini
mengalami penyakit Peritonitis et
causa Demam typhoid.
Anamnesis
Identitas : nama, umur,dll
Keluhan utama :
Riwayat pengobatan
Pemeriksaan fisik
Palpasi : adanya
Keadaan umum:
Kesadaran
Tanda vital : Tensi, nadi, respirasi, suhu.
Status generalis
Suara usus biasanya hipoaktif atau
menghilang dan dapat dijumpai kekakuan
abdomen.
Pasien lebih menyukai posisi berbaring
telentang dan akan merasa sangat tidak
nyaman jika bergerak atau dipalpasi
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
hematologi
radiologi
Kimia klinik, (Enzim hati) (SGOT, SGPT)
imunologi, (Widal/Rapid test = D/
Demam Tifoid / Paratifoid : titer O =
1/160 ) (Salmonella typhi / paratyphi
(reagen).
mikrobiologi, (uji kultur) (aerob/anaerob)
Diagnosis Banding
Peritonitis primer:
Merupakan peritonitis akibat
kontaminasi bakterial
secarahematogen pada cavum
peritoneum dan tidak ditemukan
fokusinfeksi dalam abdomen.
Penyebabnya bersifat
monomikrobial,biasanya E. Coli,
Sreptococus atau Pneumococus.
Diagnosis Banding
Peritonitis tersier :
Peritonitis yang disebabkan oleh
jamur, Peritonitis yang sumber
kumannya tidak dapat ditemukan.
Merupakan peritonitis yang
disebabkan oleh iritan
langsung,sepertii misalnya empedu,
getah lambung, getah pankreas,
danurine.
Etiologi
Salmonella typhi
Batang gram negatif, gerak negatif
Hidup aerob/anaerob fakultatif
Laktosa
Glukosa +
Tahan dingin
Epidemiologi
Perforasi karena demam typhoid
merupakan komplikasi yang serius
dan menjadi perhatian bagi ahli
bedah diseluruh dunia, hal ini
disebabkan karena demam thyphoid
masih merupakan masalah
kesehatan umum di negara-negara
berkembang. Dari pasien typhoid
berkembang menjadi perforasi.
Patofisiologi
Komplikasi
Infeksi luka
Luka gagal menutup
Abses abdominal
Kegagalan multiorgan & shock septick
Gagal ginjal & ketidak seimbangan cairan
elektrolit dan pH
Perdarahan mukosa gastrointestinal
Obstruksi intestinal
Tatalaksana
Prognosis
Prognosis Buruk bila tidak
ditangani dengan baik.
Kesimpulan
Penanganan utama pada pasien ini
adalah pemberian antibiotik yang tepat
untuk eradikasi kuman, pemberian
cairan serta transfusi darah apabila
telah terjadi pendarahan intestinal.
Pemilihan antibiotik sebaiknya yang
berspektrum luas agar tidak hanya
mengatasi bakteri salmonella typhi
tetapi juga mengatasi kemungkinan
adanya bakteri-bakteri lain yang
memperberat infeksi.