Anda di halaman 1dari 31

MORNING REPORT

Rizki Novrildawati
1407101030039
PEMBIMBING :
dr. Fauzal Aswad, SP.JP -FIHA
CARDIOVASKULAR DEPARTEMENT OF SYIAH KUALA UNIVERSITY
dr. ZAINOEL ABIDIN GENERAL HOSPITAL
BANDA ACEH

Jaga Malam 04 Juni 2015


Tim jaga:
Andi Putra, Khairunnisa, Rizki Novrildawati
Konsulen Jaga:
dr. Fouzal Aswad, Sp.JP-FIHA
Pasien

Diagnosa

Terapi

Planning

Abdul Salam, th
(PAPS)

HT Stg II
HHD
Vertigo

Bed rest
IVFD Rl 10gtt/I
Canderin 1x16mg
Amlodipin 1x10mg
Aspilet 1x80mg
Platogrix 1x75mg
Asvat 1x20mg

Darah
rutin
Cek enzim
jantung
EKG

DPJP:
dr.Fouzal
Aswad,
SpJPFIHA

Firdaus, th
(IW)

Iskemik
Lateral
HT Stg I

IVFD NaCl 0,9% 20 gtt/i


Canderin 1x16mg
Asvat 1x20mg
Platogrix 1x75mg

EKG

DPJP:
dr.Fouzal
Aswad,
SpJPFIHA

Ahmad, th

OMI Lateral
Sepsis berat
ec dd
1.pneumonia
2.Urosepsis

Threeway
Aspilet 1x80mg
Asvat 1x20mg

EKG

Raber:
pulmo

Pasien

Diagnosa

Terapi

Planning

Sulaiman AR, th
(PJT)

ADHF Wet and


Warm pd CHF
ec CAD + Post
PCI Spend

Bed rest
IVFD Rl 10gtt/I
Drip Cedocard 3mg
Inj Lasix 0,5-1 cc/jam
Plavix 1x25mg
Actalipid 1x40mg
Recoltar 3x1 tab
Allopurinol 3x100mg

Darah
Rutin
EKG

Raber :
Neuro

Lisma, th

HT Emergensi
+ AF RVR +
Stroke

IVFD NaCl 0,9% 20 gtt/i


Inj Digoxin
Drip Perdipin 0,5meq

EKG

DPJP:
dr.Fouzal
Aswad,
SpJPFIHA

Fuadi jamil, 51 th

UAP dd
1.STEMI
HHD
Dislipidemia

O2 2-4 L/i

IVFD RL 10 gtt/i
Drip NTG
Inj Lovenox 2x0,6
Inj Omeprazole 1 amp/12
jam
Plavix 1x75mg
Amlodipin 1x5mg
Actalipid 1x20mg

Darah
Rutin
EKG

DPJP:
dr.Adi
Purnawar
man,Sp.J
P(K)FIHA

SKENARIO
Tn. S, 61 tahun datang ke IGD RSUZA dengan keluhan sesak napas
sejak 5 hari yang lalu Sesak napas timbul saat pasien melakukan
aktivitas ringan, seperti berjalan kaki dengan jarak 5 meter. Sesak tidak
berhubungan dengan perubahan cuaca dan paparan debu. Pasien
juga mengeluh sering terbangun pada malam hari akibat sesak. Sesak
nafas berkurang saat pasien dalam posisi duduk dan apabila tidur
pasien lebih nyaman menggunakan 2-3 bantal. Pasien juga merasa
mudah lelah
Pasien juga merasakan nyeri pada dadanya, nyeri yang dirasakannya
hinga bagian belakang dan ulu hati. Nyeri dada yang dirasakan pasien
bersifat hilang timbul dan berkurang dengan istirahat. Ini sudah dialami
pasien selama 5 hari ini. Pasien mengeluhkan mual namun tidak
muntah.

Pasien pernah dirawat di rusza dengan keluhan yang sama dan


didiagnosis dengan CHF FC NYHA III ec CAD dan pasien juga penah
dilakukan PCI . Riwayat DM disangal dan Hipertensi disengkal.
Vital sign: Tekanan Darah
: 120/90 mmHg, Nadi: 90 x/menit,
regular, Frekuensi Nafas: 26 x/menit, Temperatur: 36,7 0C (aksila).
Berat badan : 68 kg, Tinggi badan : 170 cm.
Pada pemeriksaan thoraks terlihat gerakan dinding dada yang simetris
pada saat bernafas dan stem fremitus kanan dan kiri sama. Pada
auskultasi terdengar vesikuler menurun pada lapangan paru sebelah
kanan dan ronkhi basah basal halus kedua lapangan paru. Pada
pemeriksaan jantung, batas jantung kiri di ICS V linea midclavikula 4
jari lateral sinistra dan pada auskultasi BJ 1 > BJ II, diteumukan
adanya murmur. Abdomen tidak ditemukan adanya kelainan. Pada
ekstremitas bawah ditemukan adanya udem.
Bagaimana Anda menjelaskan apa yang terjadi pada Tn. S?

JUMP. 1
TERMINOLOGI

Sesak nafas : perasaan sulit bernapas ditandai dengan napas yang


pendek dan penggunaan otot bantu pernapasan.

CHF : keadaan patofisiologis berupa kelainan fungsi jantung,


sehingga jantung tidak mampu memompa darah untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme jaringan atau kemampuannya hanya ada
kalau disertai peninggian volume diastolik secara abnormal
Penamaan gagal jantung kongestif yang sering digunakan kalau
terjadi gagal jantung sisi kiri dan sisi kanan.

Hipertensi : keadaan dimana tekanan darah seseorang adalah 140


mm Hg (tekanan sistolik) dan/ atau 90 mmHg (tekanan diastolik)

Percutaneous coronary intervention (PCI), pada umumnya dikenal


sebagai angioplasty koroner atau lebih sederhana disebut sebagai
angioplasti, merupakan suatu prosedur untuk menangani stenosis
atau penyempitan dari arteri koroner

CAD ( Coronary Artery Disease) : penyempitan atau penyumbatan


arteri koroner, arteri yang menyalurkan darah ke otot jantung. Bila
aliran darah melambat, jantung tak mendapat cukup oksigen dan
zat nutrisi yang biasanya mengakibatkan nyeri dada.

Bising (murmur) : Bunyi tembahan pada jantung yang kita dengar


ketika auskultasi, Disebabkan oleh adanya turbulensi.

JUMP. 2 IDENTIFIKASI MASALAH


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Apa penyebab sesak pada pasien ?


Mengapa pasien sesak jika tertidur terlentang?
Mengapa pasien merasa sesak dan terbangun pada malam hari?
Mengapa terdengar bising saat auskultasi?
Apakah ada hubungan CHF dengan keluhan pasien sekarang?
Faktor Apa saja yang menyebabkan perburukan HF?
Apa kemungkinan DD pada kasus ini

Jump 3. Analisa Masalah


Sesak nafas bisa terjadi karena beberapa faktor.
Pertama,karena ada masalah pada jalan nafas, seperti terjadinya obstruksi jalan
nafas.
Kedua,terjadi karena ada masalah pada paru,misalnya karena terjadi edema
paru. Pada edema paru,ruang interstisial di antara kapiler dan alveolus
meningkat akibatnya terjadi gangguan difusi yang mengganggu pengambilan O2.
Jika beraktivitas fisik akan menyebabkan kebutuhan O2 meningkat,konsentrasi O2
di dalam darah akan menurun sehingga menyebabkan hipoksia/
stenosiskapasitas.1
Ketiga, pemompaan jantung berkurang, darah menumpuk sebelum ventrikel kiri.
Darah kaya oksigen di ventrikel kiri yang mengalir dari paru-paru itu seharusnya
dipompa
oleh
jantung
ke
dalam
sirkulasi.
Penumpukan
darah
menyebabkan sesak napas

Pada pasien penyebab sesak dapat disebabkan karena masalah pompaan


jantung.

Pasien merasa sesak jika posisi berbaring


Hal ini disebut dengan ortopnea, ortopnea biasanya disebabkan oleh
karena terjadinya edem paru akut ketika kita dalam posisi berbaring.
Saat kita berbaring terjadi redistribusi aliran darah dari ektremitas dan
pembuluh darah splenica, sehinggan volum darah yang mencapai
jatung akan lebih banyak dibandingkan dengan posisi kita duduk atau
berbaring. Pada orang normal hal ini tidak terlalu berpengaruh namun
pada orang dengan kelainan jantung dapat menambah beban volum
jantung dan tahanan dari pembuluh darah pulmonaris.
Pasien meras sesak ketika malam hari
akibat terjadi reabsorbsi cairan dari ekstermitas bawah saat
tidur/istrahat yang secara bertahap (ekspansi volume intravascular)
sehingga meningkatkan venous return ke jantung dan paru. Dan
pada saat tidur terjadi penurunan resposivitas paru diotak dan
penurunan adrenergik pada otot jantung..

Penyebab terdengar bisisng saat auskultasi:


Bising timbul jika ada tubulensi didalam dinding jantung dan
pembuluh darah. Sumbatan terhadap aliran atau adanya aliran dari
diameter kecil ke diameter yang lebih besar akan menimbulkan
turbulensi. Tuebulensi akan menyebabkan arus yang berlawanan
yang memukul dinding dada dan menimbulkan getaran yang
didengar sebagai bising.
1, Ejection murmur : bising yang dihasilkan olrh turbulensi
melintas katub semulunar selama sistole.
2, Bisisng sistolik regurgitasi dihasilkan oleh aliran retrograd
dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah selama
sistole
3. Bising antriovnetrikular diastolik dimulai pada waktu
tertentus setelah S2 dengan membukanya katub atrioventrikular.
4, Bissng semilunar dimulai segera setelah S2, namun setelah
S2 tidak ada keterlambatan sampai munculnya bisisng itu,

Hubungan CHF dengan keluhan pasien sekarang :


Keluahan sesak pada pasien mungkin dapat disebabkan karena
perburukan dari HF akibat terjadinya cardiogenic pulmonary edem yang
disebabkan karena terjadinya penurunan cardiac output. Penurunan
cardiac output dapat terjadi akibat disfungsi ventrikel kiri. Penurun
cardiac output dapat mengaktivas neurohormanal pathway.
Dapat juga disebabkan oleh gangguan ginjal sehingga terjdinya retensi
cairan pada pasien sehinga menyebabkan terjdinya peningkatan
preload.

Faktor yang menyebabkan terjadinya perburukan HF :


1. Tidak teratur minum obat
6. Hipoksemia
2. Iskemik pada otot jantung
7. Artimia
3. Massalah katub jantung
8. hipertensi
4. Obat : beta bloker, NSAID
9. gangguan ginjal
5. Overload cairan
Faktor resiko pada pasien kemungkinan disebabkan oleh adanya
iskemik otot, hal ini ditandai dengan adanya keluahan nyari dada
seperti ditekan dan menjalar hingga ke punggung serta ulu hati dan
adanya rasa maul pada pasien. Selain itu mungkin dapat
disebabkan oleh gangguan ginjal akut.

Diagnosis banding pada kasus ini:


CHF
Congestif Heart Failure

COPD
Cronic Obstructive Pulmonary

Pneumonia

Disease

Nyeri dada

Nafas Pendek/ Sesak

Fatigue

Nausea

Takikardia

Wheezing

Edema pada ankle

Hepatomegali

JVP

nafas

15

Jump 5. Learning Objective


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Definisi ADHF
Karekteristik ADHF
Etiologi ADHF
Klasifikasi ADHF
Patofisiologi ADHF
Manifestasi klinis ADHF
Pemerikasaan Penunjang ADHF
Penatalaksanaan ADHF

ADHF
Definisis

ADHF (Acute Decompensated Heart Failure) : perburukan tiba-tiba dari gejala heart
failure (HF) yang dapat disebabkan oleh edema paru kardiogenik yang menyebabkan
akumulasi cairan ke paru secara mendadak namun dapat juga tidak disebabkan oleh
edem paru.
Karakteristik pasien ADHF adalah :
- Usia antra 70-75 tahun
- Terjadi disfungsi ventrikel kiri dengan fraksi ejeksi < 40%
- Adanya tanda edem pulmonal dan kardigenik syok (pada fase dekompensasi terdapat
tanda kongesti dan retensi cairan.)

Pada pasien ADHF dapat memiliki penyakit :


- Atrial fibrilasi atau Atrial flutter (30-46 %)
- valvular disease (44%),
- Dilated cardiomyopathy (25%)
- Riwayat coronary artery disease (60%)
- hypertension (70%)
- diabetes (40%)
- Kelainan ginjal (20-30%)
Klasifikasi ADHF
DRY= PCWP < 18 AND RA PRESSURE < 8
WET =
PCWP > 18 OR RA PRESSURE > 8
WARM= CARDIAC INDEX> 2.2
COLD= CARDIAC INDEX < 2.2
Kebanyakan pasien ADHF memiliki karakteristik warm and wet

Patofisiologi ADHF

ADHF disebabkan oleh karena disfungsi dari ventrikel kiri yang


menyebabkan terjadinya perburukan dari gejala HF yang telah
dimiliki,

Cardioranal syndrom

Manifestasi Klinis :
Pasien ADHF biasanya memiliki gejala dari retensi cairan dan
penurunan kemampuan aktifitas. Simptom dari ADHF :
1. penambahan berat badan dari BB kering
2. dyspnea,
3. orthopnea,
4. paroxysmal nocturnal dyspnea,
5. fatigue, batuk, anorexia, muntah, perut kembung,
Pada pemeriksaan fisik dapat dijumpai :
1. Rales dan wheezing
2. Peninggan JVP
3. Peningkatan suara pulmonal pada auskultasi
4. S3 gallob
5. Kongesti (assites, edema perifer)
6. hipoperfusi (akral dingin, hipotensi)

Pemeriksaan penjang dapat berupa


1. EKG biasanya abnormal namun tidak spesifik pada ADHF, Q
patologis, left ventricular hypertrophy, perubahan pada gel ST-T,
dan bundle branch block.
2. Foto thoraks kardiomegali, edem paru, efusi pelura
3. Laboratorium B-type natriuretic peptide [BNP]
Goal dari terapi ADHF :
1. Memperbaiki gejala, terutam kongesti
2. Memperbaiki oksigenasi
3. Mengoptimal cardiac output
4. Mengedukasi pasien untuk rutin meminum obat CHF nya

TERIMAKASIH

Jenis Pemeriksaan
Hematologi
Darah Rutin
Hemoglobin
Hematokrit
Eritrosit
Trombosit
Leukosit
MCV
MCH
MCHC
Hitung Jenis Leukosit
Eosinofil
Basofil
Neutrofil Segmen
Limfosit
Monosit
Kimia Klinik
Bilirubin total
Bilirubin direct
Bilirubin indirect
AST/SGOT
ALT/SGPT
Protein total
Albumin
Globulin

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium tanggal 4 Juni 2015
Hasil

Nilai rujukan

14,3
42
4,5
126
9,8
-

14 -17 gr/dl
45-55%
4,7-6,1 x 106/mm3
150 - 450 x 103/mm3
4.1-10.5 x 103/mm3
80-100 fL
27-31 pg
32-36 %

0
0
68
22
10

0-6%
0-2%
50 - 70 %
20 - 40 %
2-8%

6.6
3,92
2,66

0,3-1,2 mg/dl
<0,52 mg/dl
<0.52 mg/dl
<35 U/L
<45 U/L
6,4-8,3 g/dL
3,5-5,2 g/dL

27

KGD sewaktu
ELEKTROLIT
Natrium
Kalium
Klorida

Ginjal Hipertensi
Ureum
Kreatinin
Jantung
Troponin I
CK-MB

198

<200 mg/dl

133
3,6
98

135-145 mmol/L
3,5-4,5 mmol/L
90-110 mmol./L

88
1,86

13-43 mg/dl
0,67-1,17 mg/dl

< 0,10
22

<0, 15 ng/ml
< 25 U/L
28

Elektrokardiografi

Bacaan EKG tanggal 11 Mei 2015


1.Irama
: Sinus ritme
2.Laju
: 100 x/i
3.Axis
: lAD
4.Interval PR
: 0.16 s
5.Morfologi
- Gel P
: 0.06 s, 0,2 mV
- Kompleks QRS
: QRS durasi
0.08 s

Segmen ST
ST elevasi
ST depresi
T inverted
Q patologis
Hipertrofi
VES
RBBB
Kesimpulan

:
: (-)
: (-)
: (-)
:
: (-)
: (-)
: (+)
:
29

Foto Thoraks AP
Foto thoraks tanggal 2-82015

Kesan: Cardiomegali dengan congestive paru, aortiksklorosis


30

Anda mungkin juga menyukai