NILAM
Oleh:
RESTINA BEMIS, M.Si
Klasifikasi Nilam
Kingdom
Subkingdom
Super Divisi
Divisi
Kelas
Sub Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies
: Plantae (Tumbuhan)
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
: Asteridae
: Lamiales
: Lamiaceae
: Pogostemon
: Pogostemon hortensis Benth
Pendahuluan
Nilam
Devisa dan
pendapatan
petani
Minyak
Atsiri
industri kosmetik,
parfum, antiseptik, dll
Agroindustri Nilam di
Indonesia
Agroindustri
Nilam
1. Ekspor dengan
kontribusi lebih dari
50 % dari total nilai
ekspor minyak atsiri
Indonesia
2. Indonesia juga
menguasai sekitar
90 %
produksi minyak
nilam
dunia.
3. Meningkatkan
kesejahteraan
petani indonesia
No
Nama Daerah
Luas Lahan
1.
Kabupaten Kerinci
2.
Kabupaten Merangin
3.
Kabupaten Sarolangun
Strategi pengembangan
Agroindustri Nilam di Indonesia
Indonesia
sebagai
produsen utama
minyak nilam
bottom-up
dengan sektor
swasta
membangun
klaster industri
keberhasilan
langkah kolaboratif
tersebut adalah
adanya partisipasi
aktif semua
stakeholders, yaitu
industri inti, industri
terkait dan industri
penunjang, yang
ada dalam klaster
tersebut
kerjasama
kolaboratif
antar
perusahaan
dalam suatu
kawasan akan
menimbul-kan
sinergi yang
meningkatkan
dayasaing
Agroindustri Nilam di
Indonesia
1. Pogostemon cablin
2. Pogostemon
heyneanus
3. Pogostemon
hortensis
1. Pogostemon cablin
Pogostemon cablin sering juga
disebut nilam Aceh. Jenis
nilam ini termasuk famili
Labiate yaitu kelompok
tanaman yang mempunyai
aroma yang mirip satu sama
lain. Di antara jenis nilam,
yang diusahakan secara
komersil adalah varietas
Pogostemon cablin Benth.
Jenis ini sebenarnya dari
Filipina, yang kemudian
berkembang ke Malaysia,
Madagaskar, Paraguay,
Brazilia, dan Indonesia.
2. Pogostemon heyneanus
Sering juga dinamakan nilam jawa atau nilam
hutan. Jemis ini berasal dari India, banyak
tumbuh liar di hutan pulau Jawa. Jenis ini
berbunga, karena itu kandungan minyaknya
rendah yaitu 0,50-1,5%. Di samping itu
minyak nilam dari tanaman ini komposisi
minyaknya kurang mendapatkan pasaran
dalam perdagangan.
2. Pogostemon hortensis
Disebut juga nilam sabun karena bisa
digunakan untuk mencuci pakaian. Jenis
nilam ini hanya terdapat di daerah Banten.
Bentuk Pogostemon hortensis ini mirip
dengan nilam Jawa, tetapi tidak berbunga.
Kandungan minyaknya 0,5-1,5%. Komposisi
minyak yang dihasilkan jelek sehingga untuk
jenis nilam ini juga kurang mendapatkan
pasaran dalam perdagangan.
Varietas
unggul
Kandungan Minyak
Nilam
Daun : 5-6%
Batang, cabang dan ranting : 0.4-0.5%
Minyak nilam diperoleh dari hasil
penyulingan (hidrodestilasi) daun dan
tangkai tanaman nilam.
Kandungan senyawa minyak nilam,
antara lain benzaldehid (2,3%), kariofilen
(17,29%), a-patchoulien (28,28%),
Buenesen (11,76%) dan patchouli alkohol
(40,04%).
TEKNOLOGI PROSES
Pemanenan
Harus tepat waktu pemanenan dan cara penanganannya.
Pengeringan
Pengeringan daun dalam tempat teduh atau sebagian
teduh akan menurunkan jumlah minyak yang hilang
Ekstraksi
Minyak atsiri diekstrak dengan beberapa metode dan
metode-metode tersebut dipilih berdasarkan jenis dari
bahan pertanian yang digunakan dan minyak apa yang
diekstrak
Penyaringan
Penyimpanan
Minyak sebaiknya disimpan dalam botol kaca yang gelap
atau tangki stainless steel.
Destilasi/penyulingan
Destilasi merubah cairan yang
mudah menguap menjadi uap
dan kemudian
mengkondensasi uap kembali
menjadi cairan.
Expression Extraction
Dalam metode ini tidak ada
panas yang terlibat. Minyak
dirubah dari bahan dengan
tekanan mekanik yang besar.
Proses Budidadaya
Nilam
Penyuling
an Daun
Nilam
Pemulsaan :
memperbaiki kondisi
lingkungan tumbuh
menurunkan suhu
tanah
sumber hara
Kompos
bahan pembuatan
dupa dan obat
nyamuk bakar
bahan pembuatan
dupa dan obat
nyamuk bakar
TERIMA
KASIH