Anda di halaman 1dari 19

Angina Pektoris

Ela Julisni Molita Sari


1201087

Defenisi
Angina pektoris adalah suatu sindroma kronis dimana

klien mendapat serangan sakit dada yang khas yaitu


seperti ditekan, atau terasa berat di dada yang seringkali
menjalar ke lengan sebelah kiri yang timbul pada waktu
aktifitas dan segera hilang bila aktifitas berhenti. (Prof.
Dr. H.M. Sjaifoellah Noer, 1996)

Angina pektoris adalah nyeri dada yang ditimbulkan

karena iskemik miokard dan bersifat sementara atau


reversibel.

Epidemiologi
Penyakit

jantung

negara-negara

koroner

barat,

dan

merupakan
insidens

penyebab
penyakit

utama

di

tersebut

di

indonesia juga meningkat.


Penyakit ini lebih banyak menyerang kaum pria dari pada
wanita dengan rasio 4:1.
Pada pria berusia dibawah 40 tahun rasionya 8 : 1, sedangkan
pria berumur diatas 70 tahun rasionya 1 : 1.
Insiden tertinggi terdapat pada pria dengan umur 50-60 tahun,
sedangkan pada wanita insiden tertinggi dengan umur 60-70
tahun.

Etiologi
Berkurangnya aliran darah ke arteri koronaria,
sehingga terjadi ketidakseimbangan antara suplai
oksigen ke myocardium dan kebutuhan oksigen.
Adanya kerusakan endotel . Dikarenakan kerusakan
pada endothelium, lemak, kolesterol, dan berbagai
substan lainnya terdeposit pada dinding pembuluh
darah.
Anemi berat
penderita
anemia darahnya sedikit
mengikat
oksigen makanya sel otot jantung kekurangan
oksigen.

Faktor penyebab lain :


Latihan fisik
meningkatkan kebutuhan oksigen jantung.
Udara dingin
mengakibatkan kontriksi, peningkatan tekanan
darah serta peningkatan kebutuhan oksigen
jantung.
Makanan berat
meningkatkan
aliran
darah
ke
daerah
mesentrikus sehingga mengurangi ketersediaan
darah untuk jantung.
Stres atau emosi
menyebabkan pelepasan adrenalin sehingga
kontraktilitas jantung meningkat

Faktor Resiko
Tidak
dapat
diubah :
Usia
Jenis kelamin
Riwayat keluarga
Ras

Dapat diubah :
Peningkatan
lipid
serum
Hipertensi
Merokok
Gangguan toleransi
glukosa
Diet tinggi lemak
jenuh
Gaya hidup
Sterss psikologik

Diagnosa
GEJALA KLINIK
Nyeri dada yang khas
perasaan dada tertekan, sukar bernafas,
tercekik atau merasa terbakar.
Lokalisasi nyeri
menjalar ke leher, tenggorokan, daerah
anatara tulang skapula, daerah rahang
ataupun lengan.
Dapat pula terjadi palpitasi, keringat
dingin, pusing atau hampir pingsan.

.
.
.
PEMERIKSAAN
FISIK
Auskultasi
pasien dengan riwayat angina pektoris
biasanya normal atau hanya terdengar bunyi
jantung keempat.
Stigmata hiperlipidemia
merupaka tanda pada psien berusia muda.
Tekanan darah sistemik
terjadi peningkatan tekanan darah.
Denyut nadi
Tekanan vena

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan darah rutin
Pemeriksaan faktor resiko
koroner
EKG (elektrokardiogram)
Foto toraks

Gradasi berat nyeri dada menurut CCS (Canadian


Cardivaskular Society) :
Kelas I
- nyeri dada timbul pada latihan berat
- melakukan pekerjaan sehari-hari tidak timbul
Kelas II
- mengalami
sehari-hari.

keterbatasan

ringan

pada

aktivitas

Kelas III
- mengalami keterbatasan berat pada aktivitas seharihari.
Kelas IV
- angina timbul saat istirahat sekalipun.

Klasifikasi angina
1. Angina Pektoris
ialah nyeri dada yang menyertai
iskemia miokardium, yang terjadi
ketika aliran darah koroner tidak
memadai untuk mensuplai oksigen
yang dibutuhkan.
Terbagi dua, yaitu :
angina pektoris stabil
angina pektoris tidak stabil

Angina pektoris
stabil
Disebut juga angina klasik
Terjadi
jika
arteri
koroner
yang
arterosklerotik tidak dapat berdilatasi
untuk meningkatkan alirannya sewaktu
kebutuhan oksigen.
Pencetus terjadinya nyeri : kegiatan fisik,
emosi berlebih.
hilang dengan istirahat
Gejala
bersifat
reversible
dan
tidak
progresif
Sakit dada 15 menit

Angina pektoris tidak stabil

Terjadi akibat arterosklerosis koroner, yang


ditandai oleh trombus yang tumbuh dan
mudah mengalami spasme.
Serangan lebih lama dengan frekuensi >
3xsehari
Hanya hilang sebagian dengan nitrat
sublingual
Nyeri dada lebih berat dan lama
Timbul saat istiraht atau aktivitas minimal
Nyeri disertai sesak nafas, mual, muntah
dan kadang-kadang keringat dingin.

2. Angina Varian ( Prinzmetal )


- akibat penurunan suplai oksigen
darah ke miokard secara tiba-tiba.
- ditandai dengan spasme/kejang
arteria koroner, pembuluh darah
menyempit dan terjadi vasokontriksi.
- sering timbul pada saat istirahat
ataupun tidur.

Patofisiologi

Mekanisme
timbulnya
angina
pektoris
didasarkan
pada
ketidakadekuatan suplai oksigen
ke
sel-sel
miokardium yang
diakibatkan karena kekakuan
arteri dan penyempitan lumen
arteri koroner (arteriosklerosis
koroner).

Sewaktu
beban
kerja
suatu
jaringan
meningkat,
maka
kebutuhan
oksigen
meningkat.
Apabila kebutuhan meningkat pada jantung
yang sehat maka arteri koroner berdilatasi
dan mengalir lebih banyak darah dan
oksigen ke otot jantung.
Namun apabila arteri koroner mengalami
kekakuan
atau
menyempit
akibat
arteriosklerosis dan tidak dapat berdilatasi
sebagai
respon
terhadap
kebutuhan
peningkatan oksigen, maka mulai terjadi
iskemik miokardium (kekurangan suplai
darah).

Berkurangnya
kadar
oksigen
memaksa
miokardium mengubah metabolisme yang
bersifat aerobik menjadi metabolisme yang
anaerobik.
Metabolisme anaerobik dengan perantaraan
lintasan glikolitik jauh lebih tdak efisien apabila
dibandingkan dengan metabolisme aerobik
melalui fosforilasi oksidatif dan siklus Kreb.
Pembentukan
fosfat
berenergi
tinggi
mengalami penurunan yang cukup besar.
Hasil akhir metabolisme anaerobik ini, yaitu
asam laktat, akan tertimbun sehingga
mengurangi pH sel dan menimbulkan nyeri.

Komplikasi

Disritmia
(gangguan
jantung)
Gagal jantung kongestif
Tromboemboli
Perikarditis
Ruptur jantung
Aneurisme ventrikel

irama

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai