LARUTAN
Di alam bebas hampir tidak ditemukan zat cair murni 100 %.
Hampir semua cairan yang ada di bumi berbentuk campuran.
Komponen larutan:
1. Solute (Zat terlarut)
2. Solven (Zat pelarut)
7 Macam Larutan
• Berdasarkan wujud zat terlarut dan pelarut, larutan dapat
dibagi atas 7 macam yaitu:
1 sendok/5
gram gula
3 sendok/15
gram gula
Rumus:
M= Molaritas (M)
n= Jumlah mol (mol)
V= Volume larutan (liter)
Contoh soal:
Dari ilustrasi gambar diatas. Tentukan
molaritas dari kedua larutan gula diatas! Jika
larutan yang terbentuk sebanyak 200 mL!
Penyelesaian:
Gelas A: M = n/V
= 5/192 x 1/0,2 = 0,13 M
Gelas B: M = n/V
= 15/192 x 1/0,2 = 0,39 M
Tentukan molaritas larutan H2SO4 25 % yang
mempunyai massa jenis 1,178 g mL-1. (massa larutan = 100 g)
Jawab
25 % massa H2SO4 (Mr H2SO4 : 98) dengan massa jenis 1,178.
Misalkan massa larutan = 100 g.
25 % massa H2SO4 =
atau
m = molalitas (m)
n = mol zat terlarut (mol)
p= massa pelarut (gram)
1. Berapa molalitas larutan yang dibuat dari 5,85 gram
NaCl dilarutkan dalam 500 gram air?
Jawab:
5,85 gram NaCl dalam 500 gram air
Contoh Soal
2. Tentukan molalitas larutan glukosa (C6H12O6) 6 %.
Jawab:
Larutan glukosa 6 % mengandung arti bahwa setiap 100 gram
larutan massa glukosa = 6 gram dan massa air 94 gram
m=
Fraksi Mol (Χ)
Fraksi mol adalah perbandingan mol salah satu komponen
(jumlah mol zat pelarut atau jumlah mol zat terlarut) dengan
jumlah mol semua komponen.
Misal dalam larutan hanya mengandung 2 komponen, yaitu zat B
sebagai zat terlarut dan A sebagai pelarut, maka fraksi mol A
disimbolkan χA dan χB untuk fraksi mol zat terlarut.
Massa etanol =
Parts per millon (ppm) adalah miligram zat terlarut dalam tiap
kg larutan.
Satuan ini sering dipakai untuk konsentrasi zat yang sangat kecil
dalam larutan gas, cair atau padat.
Jawab:
0,015 g = 15 mg
2 liter air = 2 kg
Konsentrasi CuSO4 = 15/2 ppm = 7,5 ppm
Kelarutan
Walaupun suatu zat bisa larut dalam pelarut cair, tetapi jumlah
yang dapat larut selalu terbatas. Batas itu disebut KELARUTAN.
Apakah itu
KELARUTAN
s = n/V
di mana,
s = kelarutan
n = jumlah mol dalam zat terlarut
V = volume larutan (dalam liter)
Contoh :
Dalam 100 mL larutan jenuhnya terdapat 0,1435 mg AgCl.
Nyatakanlah kelarutan garam itu dalam mol/liter. (Ar Cl =35,5 Ag
= 108).
Penyelesaian:
Jumlah mol zat terlarut,
n = 0,1435 x 10-3 gr/143,5 grmol-1 = 1 x 10-6 mol
Kelarutan,
s = n/V
= 1 x 10-6 mol /0,1L
= 1 x 10-5 molL-1
FAKTOR-FAKTOR PENENTU KELARUTAN
•Pengaruh Jenis Zat pada Kelarutan
Zat-zat dengan struktur kimia yang mirip umumnya dapat saling bercampur
dengan baik, sedangkan zat-zat yang struktur kimianya berbeda umumnya
kurang dapat saling bercampur (like dissolves like).
Senyawa yang bersifat polar akan mudah larut dalam pelarut polar, sedangkan
senyawa nonpolar akan mudah larut dalam pelarut nonpolar.
Contoh: alkohol dan air bercampur sempurna (completely miscible), air dan
eter bercampur sebagian (partially miscible), sedangkan minyak dan air tidak
bercampur (completely immiscible).
•Pengaruh Temperatur pada Kelarutan
Pada umumnya zat padat kelarutannya lebih besar pada temperatur yang lebih
tinggi
Beberapa zat padat yang kelarutannya berkurang pada temperatur yang lebih
tinggi, misalnya natrium sulfat dan serium sulfat.
•Pengaruh tekanan pada kelarutan
Perubahan tekanan pengaruhnya kecil terhadap kelarutan zat cair atau padat.
Perubahan tekanan sebesar 500 atm hanya merubah kelarutan NaCl sekitar 2,3 %
dan NH4Cl sekitar 5,1 %
Menurut hukum Henry (William Henry: 1774-1836) massa gas yang melarut dalam
sejumlah tertentu cairan (pelarutnya) berbanding lurus dengan tekanan yang
dilakukan oleh gas itu (tekanan partial), yang berada dalam kesetimbangan dengan
larutan itu
Contohnya kelarutan oksigen dalam air bertambah menjadi 5 kali jika tekanan
partial-nya dinaikkan 5 kali. Hukum ini tidak berlaku untuk gas yang bereaksi
dengan pelarut, misalnya HCl atau NH3 dalam air.