Regulasi gen
Pendahuluan
Regulasi gen pada sel prokariot
Ekspresi Gen
DNA transkripsi mRNA Inisiasi translasi Elongasi Terminasi
Protein
Sebagian ekspresi gen dikendalikan pada tingkat transkripsi. Gen dibedakan menjadi: 1. Gen struktural atau cistron, gen yang mengkode protein (enzim) 2. Gen pengatur, gen yang mengkode protein yang fungsinya sebagai pengendali ekspresi gen struktural.
Sel-sel dari organisme yang sama, yang mestinya mempunyai genotip atau gen-gen yang sama ternyata tidak selalu mempunyai fenotip yang sama.
Contoh: Pada seekor amoeba tidak bisa dicampuradukkan dengan sel E.coli. Fenotip dari tanaman jagung berbeda jauh dengan fenotip pohon oak. Manusia yang berbeda, antara lain kembar identik, biasanya dapat segera dikenali.
Fenotip-fenotip yang berbeda ini adalah hasil dari gen dan format gen (alel) yang berbeda di dalam genom berbagai organisme dan individu yang beraneka ragam macamnya. Walaupun demikian, semua sel tersebut mengandung seperangkat gen yang sama. Semuanya diproduksi oleh satu sel tunggal, seperti zigot yang direproduksi secara seksual pada spesies, sepenuhnya lewat pembelahan mitosis yang seimbang.
Adanya perbedaan fenotip pada sel-sel organisme dengan gen yang sama terjadi karena gen-gen tersebut dikendalikan atau ada regulasinya Regulasi gen adalah suatu pengendalian penampakan dari suatu gen untuk memunculkan fenotip dari suatu genotip
Membuat sel menjadi lebih efisien di dalam melakukan proses ekspresi genetik.
Sistem operon
Sistem Operon adalah sebuah system yang mengatur dan mengendalikan jalannya ekspresi gen yang melibatkan aktivitas suatu gen regulator. Secara umum dikenal 2 sistem pengendalian ekspresi genetik, yaitu pengendalian positif dan pengendalian negatif.
Operon dapat diaktifkan oleh produk ekspresi gen regulator. Protein represor berikatan dengan DNA pada daerah operator.
Operon dinonaktifkan oleh produk ekspresi gen regulator. Protein represor tidak berikatan dengan DNA pada daerah operator
Aktivator
Repressor
2. Glukosa sudah benar-benar habis sel akan mengaktifkan sistem operon laktosa (proses induksi) . Laktosa diubah menjadi allolaktosa dengan bantuan enzim beta galaktosida induser
1.
2.
bakteri E. coli ditumbuhkan dalam medium yang mengandung sumber karbon glukosa dan IPTG (isopropil thiogalaktosida). IPTG (isopropil thiogalaktosida) strukturnya mirip dengan laktosa sehingga dapat berfungsi sebagai induser operon laktosa.
1. Pada saat triptofan tidak tersedia, gen trp hanya menghasilkan represor yang tidak mampu menempel pada daerah operator sehingga RNA polimerase dapat melakukan transkripsi. 2. pada saat triptofan ada, represor yang dikode oleh trpR akan berikatan dengan molekul triptofan (korepresor) sehingga represor dapat menempel pada daerah promoter operon trp RNA polimerase tidak dapat melakukan transkripsi.
Regulasi transkripsi
Translasi mRNA menjadi rantai polipeptida Pemrosesan rantai polipeptida menjadi protein-protein fungsional
Regulasi Translasi
Pada eukariot, sejumlah gen teregulasi secara terkoordinasi walaupun terletak pada kromosomkromosom yang berbeda
Regulasi koordinat terjadi melalui set protein yang disebut faktor transkripsi
Regulasi Transkripsi
Faktor transkripsi adalah protein yang berperan di dalam pengaturan ekspresi suatu gen.
Gen-gen pada genom yang berbeda mengkode set protein dan memberikan respons terhadap sinyal/ kombinasi sinyal yang disebut regulasi gen kombinatoris
Gen eukariotik mengandung intron yang berselang-seling dengan ekson (daerah pengkode)
Transkrip primer dikonversi menjadi molekul mRNA melibatkan eksisi intron dan splicing ekson sehingga mengarahkan pada terbentuknya mRNA yang berbeda, sehingga produk protein yang dihasilkan setelah translasi juga berbeda.
Tipe regulasi ini dinamakan alternatif splicing yang berperan dalam proses perkembangan, misalnya penentuan jenis kelamin pada lalat buah dan produksi imunoglobulin pada mamalia.
Satu gen dapat mengkode 2 polipeptida Jalur splicing tergantung tahap perkembangan atau jenis jaringan
Splicing alternatif
Regulasi translasi
Mengubah waktu paruh atau stabilitas RNA Kontrol inisiasi dan laju translasi
Modifikasi protein setelah translasi
Ekor poli-A
Daerah pengkode