ANGGOTA KELOMPOK
Marsella Fitriasari
Marlina Winda P.
Kathina Deswi A.
Alvinda Latifatul
Roha Fakhri N.I.
Rahma Arga D.
Witri Rochaeni
H
Nurti
Dwi W
Anik
Mukarromah
Aldi Bachtiar P.
Nani
Yuniawati
Elys Octaviana
Neva Melinda
M
S. Wanda Nurussofa
Hanny Ummu
IHani Rahmania
Nur Afifa
Nicky Pratiwi Y
Melvy Rosalina
R.
EPIDEMIOLOGI
Global Emergency-1993
DUNIA-1/3 populasi dunia di jangkiti penyakit TB
7-8 juta orang jatuh sakit akibat TB setiap tahun
2-3 juta orang mati akibat TB setiap tahun
100,000 kanak-kanak mati akibat TB setiap tahun
APAKAH ITU
TUBERKULOSIS/TB?
Tuberkulosis adalah penyakit menu lar langsung yang
disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, yang
sebagian besar (80% ) menyerang paru-paru.
Mycobacterium tuberculosis termasuk basil gram positif,
berbentuk batang, dinding selnya mengandung komplek
lipida-glikolipida serta lilin (wax) yang sulit ditembus
zat kimia.
APAKAH ITU
TUBERKULOSIS/TB?
Umumnya Mycobacterium tuberculosis menyerang paru
dan sebagian kecil organ tubuh lain. Kuman ini
mempunyai sifat khusus, yakni tahan terhadap asam
pada pewarnaan, hal ini dipakai untuk identifikasi
dahak secara mikroskopis. Sehingga disebut sebagai
Basil Tahan Asam (BTA). Mycobacterium tuberculosis
cepat mati dengan matahari langsung, tetapi dapat
bertahan hidup pada tempat yang gelap dan lembab.
Dalam jaringan tubuh, kuman dapat dormant
(tertidur sampai beberapa tahun).
TB timbul
berdasarkan kemampuannya untuk memperbanyak
diri di dalam sel-sel fagosit.
PATOGENESIS
Sumber penularan adalah penderita TB
BTA positif pada waktu batuk atau bersin,
penderita menyebarkan kuman ke udara
dalam bentuk droplet (percikan dahak).
Droplet yang mengandung kuman dapat
bertahan di udara pada suhu
kamar
selama
beberapa
jam.
Orang
dapat
terinfeksi kalau droplet tersebut terhirup
kedalam
saluran
pernafasan.
Jadi
penularan
TB tidak terjadi melalui
perlengkapan makan,
baju, dan perlen
gkapan tidur.
PATOGENESIS
Setelah kuman TB masuk ke dalam tubuh
manusia me lalui pernafasan, kuman TB
tersebut dapat menyebar dari paru kebag
ian
tubuh
lainnya,
melalui
sistem
peredaran darah, sistem saluran limfe,
saluran nafas, atau penyebaran langsung
ke bagian-bagian tubuh lainnya. Daya
penularan
dari seorang penderita
ditentukan oleh banyaknya kuman yang
dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi
derajat positif hasil pemeriksaan dahak,
makin menular penderita
tersebut. Bila
hasil pemeriksaan dahak negatif (tidak
terlihat kuman), maka penderi ta tersebut
dianggap tidak menular. Kemungkinan
seseorang terinfeksi TB ditentukan oleh
konsentrasi droplet dalam
GEJALA KLINIS
Gejala TB pada orang dewasa umumnya
penderita meng alami batuk dan berdahak
terus-menerus selama 3 minggu
atau
lebih, batuk
darah atau pernah batuk
darah. Adapun gejala-gejala lain dari TB p
ada orang dewasa adalah sesak nafas dan
nyeri dada, bada n lemah, nafsu makan
dan berat badan menurun, rasa kurang
enak badan (malaise), be rkeringat malam,
wala upun tanpa kegiatan, demam meriang
lebih dari sebulan.
PENGOBATAN
STANDART
RESEP
GANJIL
R/
GENAP
R/
RESEP
GANJIL
R/
GENAP
R/
TERAPI FARMAKOLOGI
ISONIAZID [H]
FARMAKODINAMIK
Menghambat sintesis dinding sel dari basil
tuberkulose. Obat ni biasanya diresepkan
bersama agen antituberkulose lainnya.
Mula kerja dan waktu untuk mencapai
kadar puncak untuk pemakaian oeal dan
intramuscular dari isoniazid adalah sama.
Neuropati perifer merupakan reaksi yang
merugikan isoniazid; sehingga piridoksin,
vitamin B6 biasanya dipakai bersama
isoniazid untuk menguragi kemungkinan
terjadinya neuropati
ISONIAZID [H]
FARMAKOKINETIK
cepat dan
lengkap;
dapat
lambat
dengan
makan
Adsorbsi
secara
luas
diseluruh
tubuh
dan
cairan
termasuk CNF;
melintasi
plasenta;
Distribu
melalui ASI
1-2
jam
urine (7595%);
feses;
saliva
si
T MAX
Ikatan
protein
EKSRESI
asilator cepat: 30
100 menit;
asilator lambat:
2-5 jam; dapat
diperpanjang
dengan
gangguan hati
atau
ginjal berat
T1/2
eliminas
i
ISONIAZID [H]
MEKANISME KERJA
Menghambat pembentukan asam mikolat,
suatu komponen esensial dinding sel
mikobateri
ISONIAZID [H]
KOMPOSISI
isoniazid
Sumber : (ISO Vol 50 hal. 179)
INDIKASI
Tuberculosis dalam kombinasi dengan
obat laiinya; profilaksis
Sumber : BNF 61 hal: 364
ISONIAZID [H]
KONTRAINDIKASI
penyakit hati yang diinduksi obat
Sumber : BNF 61 hal: 364
ISONIAZID [H]
DOSIS
DEWASA: PO / IM 5 mg / kg / hari sebagai
dosis harian tunggal (max 300 mg /
hari).
BAYI & ANAK: PO / IM 10 sampai 20 mg / kg/
hari dalam dosis harian
tunggal (max 300 mg / hari).
ISONIAZID [H]
EFEK SAMPING
mual, muntah, sembelit, mulut kering; neuritis perifer
dengan dosis tinggi (pyridoxine profilaksis, lihat catatan
di atas), neuritis optik, kejang, episode psikotik, vertigo;
Reaksi hipersensitivitas termasuk demam, sindrom
Stevens-Johnson, purpura; kelainan darah termasuk
agranulositosis, anemia hemolitik, anemia aplastik;
hepatitis (terutama di atas usia 35 tahun); pankreatitis;
pneumonitis interstisial; sindrom lupus eritematosus
sistemik seperti, pellagra, hyperreflexia, kesulitan
dengan berkemih, hiperglikemia, dan ginekomastia
dilaporkan; gangguan pendengaran dan tinnitus (pada
pasien dengan stadium akhir gagal ginjal).
ISONIAZID [H]
PERHATIAN
Kehamilan : Keselamatan belum ditentukan
Menyusui : diekskresikan dalam ASI.
Gangguan Hati : gejala umum yang terjadi adalah
hepatotoksisitas termasuk anoreksia, mual,
muntah, kelelahan, malaise dan lemah.
ISONIAZID [H]
INTERAKSI
OBAT
Garam aluminium: Dapat mengurangi absorpsi dari isoniazid
oral; dapat diberikan isoniazid 1 sampai 3 jam sebelum
pemberian garam aluminium.
Carbamazepine: dapat mengakibatkan keracunan dari
carbamazepine atau hepatotoksisitas pada isoniazid. Dengan
Memantau konsentrasi carbamazepin dan fungsi hati.
Disulfiram: Dapat mengakibatkan peningkatan efek pada CNS
(misalnya, kesulitan koordinasi, kebingungan, mudah marah,
agresif).
Enfluran: dapat mengakibatkan gagal ginjal, meningkatkan
output dalam asetilator secara cepat. Memantau fungsi ginjal.
Hydantoins: Dapat meningkatkan kadar hydantoin serum.
Rifampisin: Dapat meningkatkan resiko hepatotoksik.
ISONIAZID [H]
KIE
RIFAMPISIN
RIFAMPISIN [R]
FARMAKODINAMIK
Rifampisin terutama aktif terhadap sel
yang
sedang
bertumbuh.
Kerjanya
menghambat
DNA-dependent
RNA
polymerase.
Rifampisin dapat menghambat sintesis
RNA
mitokondria
mamalia
tetapi
diperlukan kadar yang lebih tinggi dari
kadar untuk penghambatan pada kuman.
Sumber : (DIH Ed.17 hal.
6190
RIFAMPISIN [R]
FARMAKOKINETIK
oral:
diabsorpsi
seluruhnya;
makanan dapat
menunda atau
sedikit
menurunkan
waktu puncak.
Adsorbsi
sangat
lipofilik,
melalui
barier darah
otak dengan
baik
Distribu
si
oral:
2-4
jam
T MAX
80%
Metabolisme
: hati,
mengalami
resirkulasi
enterohepati
kIkatan
protein
3-4 jam ;
diperpanjang
dengan
kerusakan
ginjal; penyakit
ginjal tingkat
akhir
: 1,8-11
T1/2
jam.
eliminas
i
RIFAMPISIN [R]
MEKANISME KERJA
Menghambat
RNA
polimerasi dependent DNA
sehingga
menghambat
produksi RNA
RIFAMPISIN [R]
KOMPOSISI
Rifampicin 450 mg
Rifampicin 600 mg
Sumber ; A to Z Drug Facts
INDIKASI
Untuk pengobatan tuberkulosa dalam
kombinasi dengan antituberkulosa lain.
Untuk pengobatan lepra, digunakan
dalam
kombinasi
dengan
senyawa
Sumber ; A to Z Drug Facts
leprotik lain.
RIFAMPISIN [R]
KONTRAINDIKASI
Penderita yang
hipersensitif terhadap obat
ini.
Penderita jaundice, porfiria
Sumber : DIH 17th Edition
RIFAMPISIN [R]
DOSIS
Sebaiknya obat diminum 30 menit-1 jam sebelum
makan atau 2 jam sesudah makan. Diberikan
dalam dosis tunggal .
Tuberkulosa :
RIFAMPISIN [R]
EFEK SAMPING
Gangguan gastrointestinal dan
gangguan fungsi hati.
Pernah dilaporkan timbulnya ikterus,
purpura, reaksi kepekaan kulit.
Trombositopenia, leukopenia.
Dapat terjadi abdominal distress
(ketidaknyamanan pada perut) dan pernah
dilaporkan terjadinya kolitis pseudo membran
RIFAMPISIN [R]
PERHATIAN
PERHATIAN
Rifampicin menyebabkan warna urin, feses, air mata, air ludah, keringat
menjadi kemerah-merahan terutama pada permulaan pengobatan,
sehingga perlu diberitahukan sebelumnya kepada pasien.
RIFAMPISIN [R]
KIE
PIRAZINAMID [Z]
PIRAZINAMID
[Z]
FARMAKODINAMIK
Pirazinamid didalam tubuh dihidrolisis oleh
enzim
pirazinamidase
menjadi
asam
pirazionat
yang
aktif
sebagai
tuberkulostatik hanya pada media yang
bersifat asam.
Secara
in
vitro
pertumbuhan
kuman
tuberkulosis
dalam
monosit
dihambat
sempurna pada kadar pirazinamid 12,5
g/ml. mekanisme kerja obat ini belum
diketahui.
Pirazinamid bersifat bakteriostatik atau
Sumber :mycobacterium
DIH Ed.17 hal.2744
bakterisidal
terhadap
tuberculosis, tergantung pada konsentrasi
obat dicapai pada tempat infeksi
PIRAZINAMID
[Z]
FARMAKOKINETIK
diserap
seluruh
nya
Adsorbsi
luas
ke
jaringan
tubuh
dan
termasuk
hati,
paruparu,CSF.
50%
Metabolis
me di
hati
Sampa
i 2 jam
urine (4%
sebagai
obat
tak
berubah)
Distribu
si
T MAX
Ikatan
protein
EKSRESI
9-10
jam
T1/2
eliminas
i
PIRAZINAMID
[Z]
MEKANISME KERJA
Pirazinamid
diubah
menjadi
asam
pirazinoat yang aktif pada kondisi asam di
dalam lisosom makrofag
PIRAZINAMID
[Z]
KOMPOSISI
Pirazinamid 500 mg, 625 mg
Sumber : ISO vol 47 (hal: 184)
INDIKASI
Pengobatan awal TB aktif pada orang
dewasa dan anak-anak tertentu apabila
dikombinasikan dengan agen anti TBC
lainnya.
Sumber ; A to Z Drug Facts
PIRAZINAMID
[Z]
KONTRAINDIKASI
serangan akut gout
Sumber : BNF 70 HAL 507
Hipersensitivitas terhadap pirazinamid
atau komponen lain dalam formulasi;
gout akut; kerusakan hati berat
Sumber : DIH 17th Edition
PIRAZINAMID
[Z]
DOSIS
DEWASA: PO 15 sampai 30 mg / kg satu
kali / hari (maksimal 2 gm / hari) atau
50 sampai 70 mg / kg 2 kali / minggu
(maksimal 4 gm / dosis).
ANAK: PO 15 sampai 30 mg / kg sekali
sehari (maksimal 2 gm / hari).
PIRAZINAMID
[Z]
EFEK SAMPING
Anoreksia.
arthralgia.
disuria.
demam.
hepatomegali. hepatotoksisitas. ikterus. Hati
kegagalan.
mual.
fotosensitifitas.
ruam.
Sideroblastic
anemia.
splenomegali.
Sumber : BNF 70 HAL 507
trombositopenia. Muntah.
PERHATIAN
Diabetes . Gout
Sumber : BNF 70 HAL 507
PIRAZINAMID
[Z]
INTERAKSI
OBAT
Siklosporin: pyrazinamide menurunkan konsentrasi
plasma siklosporin
Rifampin: pyrazinamide meningkatkan efek hepatotoksik
dari rifampin pada pasien yang mendapat terapi
rifampin selama 2 bulan
Probenesid: probenesid memblok ekskresi pyarzinamide
Zidovudine: obat ini menurunkan konsentrasi plasma
pyrazinamide
Sumber : (martindale 36 hal 321 dan DIH )
PIRAZINAMID
[Z]
CARA
PENGGUNAAN
Pirazinamid
sebaiknya
diminum
bersamaan
dengan makanan atau
sesudah makan.
PIRAZINAMID
[Z]
KIE PIRAZINAMID
ETAMBUTOL [E]
ETAMBUTOL [E]
FARMAKODINAMIK
Menghambat sintesis dinding sel dari basil
tuberkulose.
Obat
ni
biasanya
diresepkan
bersama agen antituberkulose lainnya. Mula kerja
dan waktu untuk mencapai kadar puncak untuk
pemakaian oeal dan intramuscular dari isoniazid
adalah sama.
Neuropati
perifer
merupakan
reaksi
yang
merugikan isoniazid; sehingga piridoksin, vitamin
B6 biasanya dipakai bersama isoniazid untuk
menguragi kemungkinan terjadinya neuropati
Sumber : DIH Ed.17 hal.2744
ETAMBUTOL [E]
FARMAKOKINETIK
~80
%
Adsorbsi
secara
luas
diseluruh
tubuh,
terpusat
di
ginjal,
paruparu,
saliva
dan sel darah
Distribu
merah.
20-30%
2-4
jam
urine (~50%)
dan
feses
(20%)
sebagai obat
tak berubah.
si
T MAX
Metabolisme
: hati (20%)
menjadi
metabolit
inaktif
Ikatan
protein
EKSRESI
2,5-3,6 jam;
penyakit
renal tingkat
akhir: 7-15
jam
T1/2
eliminas
i
ETAMBUTOL [E]
MEKANISME KERJA
Menghambat arabinosil transferase
mikobakteri, yang berperan dalam
reaksi polimerisasi arabinoglikan,
suatu komponen esensial dinding sel
mikobakteri
ETAMBUTOL [E]
KOMPOSISI
ethambutol 250mg; 500 mg
Sumber : (ISO INDONESIA VOL. 46; 192)
INDIKASI
pengobatan pada infeksi jamur kronis, penyakit
gatal,penyakit kurap, kandidiasis kulit, dan
panu (A TO Z DRUG FACTS)
ETAMBUTOL [E]
KONTRAINDIKASI
Hipersensitivitas terhadap etambutol atau komponen
dari formulasi; neuritis optik; menggunakan pada
anak-anak, pasien tidak sadar, atau pasien lain yang
mungkin tidak dapat membedakan dan melaporkan
perubahan visual
Sumber : (DRUG INFORMATION HANDBOOK, 17TH ED)
ETAMBUTOL [E]
DOSIS
DEWASA & ANAK: topikal Terapkan jumlah yang
cukup untuk menutupi daerah yang terkena sekali
sehari. Perlakukan panu, tinea cruris dan tinea
corporis selama 2 minggu dan tinea pedis selama 1 mo.
ETAMBUTOL [E]
EFEK SAMPING
Neuritis retrobulber disertai menurunnya penglihatan,
skotoma sentral, buta warna hijau merah. Ruam alergi.
Gangguan saluran cerna. Jaundise dan neuritis prifer.
Efek SSP, hiperurikemia
Sumber : (PEDOMAN PRAKTIS OBAT INDONESIA; 297)
ETAMBUTOL [E]
PERHATIAN
Kategori C. Laktasi: belum ditentukan
Sumber : (A TO Z DRUG FACTS)
Memasuki ASI / penggunaan hati-hati (AAP menganggap
kompatibel) . Payudara-Feeding produsen ConsiderationsThe
menyarankan gunakan selama menyusui hanya jika manfaat
bagi ibu lebih besar daripada risiko yang mungkin untuk bayi.
Beberapa referensi menunjukkan bahwa paparan bayi yang
rendah dan tidak menghasilkan toksisitas, dan menyusui tidak
perlu berkecil hati. Referensi lain menyarankan jika
menyusui, memantau bayi untuk ruam, malaise, mual, atau
muntah. (DRUG INFORMATION HANDBOOK, 17TH ED)
gangguan ginjal berat, gout, menurunkan penglihatan
(PEDOMAN PRAKTIS OBAT INDONESIA; 297)
ETAMBUTOL [E]
INTERAKSI
OBAT
Dengan alumunium hidroksida akan
menurunkan absorpsi dari ethambutol
Sumber : (DRUG INFORMATION HANDBOOK, 17TH ED)
ETAMBUTOL [E]
KIE
STREPTOMISIN
[S]
STREPTOMISIN [S]
FARMAKODINAMIK
Streptomisin adalah sintesis protein inhibitor. Ia mengikat ke
protein S12 dari subunit 30S ribosom bakteri, campur dengan
pengikat formil-methionyl-tRNA ke subunit 30S. Hal ini untuk
mencegah inisiasi sintesis protein, mengganggu permeabilitas
membran dan menyebabkan kematian sel-sel mikroba.
Manusia struktural ribosom berbeda dari bakteri, sehingga
memungkinkan selektivitas antibiotik ini untuk bakteri. Namun
pada konsentrasi rendah streptomisin hanya menghambat
pertumbuhan bakteri, hal ini dilakukan oleh ribosom untuk
membujuk prokariotik mRNA salah membaca.
STREPTOMISIN [S]
FARMAKOKINETIK
Oral : absopsi
kurang baik
I.M
:
Adiabsorpsi
seluruhnya
Adsorbsi
untuk
cairan
ekstraseluler
termasuk serum,
abses,
asites,
perikardial,
sinovial, limfatik
dan
cairan
peritoneal;
Distribu
kurang baik
34%
I.M:
sampai
1jam
urine
(90%
sebagai
obat
tak berubah);
feses,
saliva,
keringat
dan
air mata (<1%)
si
T MAX
Ikatan
protein
EKSRESI
eliminas
i
STREPTOMISIN [S]
MEKANISME KERJA
Mencegah sintesis protein bakteri
dengan mengikat subunit S12
ribosom
STREPTOMISIN [S]
KOMPOSISI
Streptomycin Sulfat 1 g ; 5g/vial
Sumber : ISO Vol. 49 Hal. 176
INDIKASI
Bagian dari terapi kombinasi TB aktif; digunakan dalam
kombinasi dengan agen lain untuk pengobatan streptokokus
atau enterococcal endokarditis, infeksi mikobakteri, wabah,
tularemia, dan brucellosis
STREPTOMISIN [S]
KONTRAINDIKASI
Hipersensitivitas terhadap streptomisin
atau komponen lain dalam formulasi;
kehamilan
STREPTOMISIN [S]
DOSIS
Dosis: Dewasa (IM)
Terapi harian: 15 mg / kg / hari (maksimum: 1 g)
Sumber : DIH 17th Edition
Terapi yang diawasi langsung (DOT), dua kali seminggu: 25-30 mg / kg
(maksimum: 1,5 g)
Terapi yang diawasi langsung (DOT), 3 kali / minggu: 25-30 mg / kg
(maksimum: 1,5 g)
Dosis: Dewasa (IV)
7 - 15 mg / kg sebagai infus intravena lebih dari 30-60 menit
Dosis: Pediatric (IM)
Terapi harian: 20-40 mg / kg / hari (maksimum: 1 g / hari)
Terapi yang diawasi langsung (DOT), dua kali seminggu: 25-30 mg / kg
(maksimum: 1,5 g)
Terapi yang diawasi langsung DOT, 3 kali / minggu: 25-30 mg / kg
(maksimum: 1,5 g)
Sumber : Martindale 36th Editon page 334
STREPTOMISIN [S]
EFEK SAMPING
Ototoksik, nefrotoksik, Gangguan fungsi hati, Hipotensi,
Neurotoksisitas, mengantuk, sakit kepala, Kulit ruam,
Sumber : Martindale 36th Editon page 334
Mual, muntah, anemia, kelemahan, tremor, Kesulitan
bernapas
Sumber : DIH 17th Edition
STREPTOMISIN [S]
PERHATIAN
Superinfeksi: berkepanjangan
penggunaan dapat mengakibatkan
superinfeksi jamur atau bakteri
Kehamilan
Laktasi : Tidak dianjurkan karena
terdistribusi dalam ASI
Sumber : DIH 17th Edition
STREPTOMISIN [S]
Meningkaatka
n
toksisitas
obat
I
N
T
E
R
A
K
S
I
Diuretik lemah
Vancomycin
Cisplatin
Amphotericin B
MENURUNKAN
KADAR OBAT
Penicilline
Menghambat
ekskresi obat NSAID
O
B
A
T
STREPTOMISIN [S]
KIE
Secara
umum,
makin
lama
terapi
dengan
streptomisin, makin meningkat resistensi yang
berlangsung satu bulan, namun setelah 4 bulan
kuman tidak sensitif lagi.
Peda pengobatan jangka lama dapat tejadi resistensi
kuman
terhadap
penggunaan
bersamaan
streptomisin dengan antituberkulosis lain
Efek samping kadang sakit kepala sebentar, reaksi
anafilaktik, agranulositosis, anemia aplastik, demam
obat. Efek kecil sekitar parestesi di muka terutama
disekitar mulut serta rasa kesemutan ditangan.
Dianjurkan
untuk
melakukan
pemeriksaan
audiometrik basal dan berkala.
Farmakologi dan Terapi ed 5 UI,hal. 619-620
VITAMIN B6
VITAMIN B6
FARMAKODINAMIK
Pemberian piridoksin secara oral dan
parental
tidak
menunjukkn
efek
farmakodinamik yang nyata. Dosis sangat
besaryaitu 3-4g/kgBB menyebabkan kejang
dan kematian pada hewan coba, tetapi dosis
kurang dari umumnya tidakmenimbulkan
efek yang jelas. Piridoksal fosfat dalam
tubuh merupakan koenzim yang berperan
penting dalam metabolisme berbagai asam
amino,
diantaranya
dekarboksilasi,
transminasi, dan raseminasi
triptofan,
asamSumber: DIH
Ed.17 hal.
6011
asam amini yang bersulfur dan asam amino
hidroksida.
VITAMIN B6
FARMAKOKINETIK
Absorpsi : enteral, parenteral:
diabsorpsi seluruhnya.
Metabolisme: melalui 4- pyridoxic
acid
(bentuk aktif) dan
metabolit
lainnya.
Waktu paruh eliminasi: 15-20 hari
Ekskresi: urine
Sumber: DIH Ed.17 hal. 6011
VITAMIN B6
MEKANISME KERJA
Vitamin B6 merupakan koenzim yang
berperan penting dalam metabolisme
berbagai asam amino, diantaranya
dekarboksilasi,
transminasi,
dan
raseminasi
triptofan,
asma-asam
amino bersulfur dan asam amino
hidroksida
Sumber : Katzung, cetakan 2014
VITAMIN B6
KOMPOSISI
Vit B6 10mg; 25mg
pyridoxine Hcl
10mg/tab
Sumber : ISO VOL. 48 HAL. 587
INDIKASI
pencegahan dan pengobatan pada defisiensi vitamin
B6 , kejang tergantung pyridoxine pada bayi
off label: Treatment dan profilaksis toksisitas
neurologis (misalnya, kejang, koma) terkait dengan
isoniazid, hidrazin, dan Gyromitrin mengandung jamur
(morel palsu) overdosis / toksisitas
VITAMIN B6
KONTRAINDIKASI
Hipersensitif
pyridoxine atau
dalam formula
terhadap
komponen
VITAMIN B6
DOSIS
Dewasa:
Rekomendasi dosis harian
(RDA): Laki-laki: 1.7-2.0 mg
Perempuan : 1.4-1.6 mg
Defisiensi:
Oral: 10-20 mg/hari
selama 3 minggu
Sumber : Drug Information Handbook 17th
edition
VITAMIN B6
EFEK SAMPING
Sakit kepala, kejang (berikut
dosis IV sangat besar), asidosis,
mual, Neuropati , paresthesia,
reaksi alergi
Sumber : Drug Information Handbook 17th
edition
PERHATIAN
Kehamilan kategori A,
laktasi, dan pada anak-anak
Sumber : A to Z drug facts
VITAMIN B6
INTERAKSI OBAT
Barbiturat =
meningkatkan
metabolisme
Barbiturate
Levodopa = menurunkan kerja
Levodopa
Fenitoin =
meningkatkan
metabolisme
Fenitoin
DRP
MACAM DRP
PENYELESAIAN
MISSED DOSE
MISSED DOSE
E
MISSED DOSE
STREPTOMISIN
Jika belum mendekati dosis berikutnya,
segeralah meminum obat
Lewati dosis jika hampir waktu
untuk dosis berikutnya.
Anda tidak harus menggunakan dua
dosis pada saat yang sama.
Jika Anda melewatkan lebih dari satu
dosis, hubungi dokter Anda untuk
petunjuk