Anda di halaman 1dari 28

Anemia Defisiensi Besi

Friska J K
102015247

Skenario
Ny.

30

tahun

datang

ke

poliklinik UKRIDA KU: Lemas


sejak 1 bulan lalu.

Rumusan masalah
Ny. A 30 tahun dgn KU lemas sejak 1
bulan lalu

Mind
Mapping

Anamnesis
Identitas
KU
RPS
RPD : RA, Keganasan, penyakit ginjal kronis
RPK:, talasemia, dan anemia hemolitik
R.obat
R.menstruasi

Adakah Lelah, malaise, sesak


napas,

nyeri

dada,

kecukupan
kandungan

mata

berkunang-kunang,

yang

atau

Apakah
muncul

tersebut

mendadak

cerna

Adakah
seimbang
pernah

diet

yang

atau

menderita

tidak

darah

berupa

kehilangan

dengan
tanda

dari

saluran

tinja

gelap,

rektal,

muntah

peny

Adakah sumber perdarahan

darah

menstruasi

berlebihan. frekuensi dan durasi

riwayat

kronis

lain?

gejala

butiran kopi.

bertahap?

dan

dan

pendarahan

Adakah

konsisten

kehilangan

gejala

Fe.

malabsorpsi

tanpa gejala

makanan

menstruasi, serta pembalut.

Apakah ada rasa ingin memakan


bahan yang tidak lazim seperti
es, dan sebagainya.

Pemeriksaan Fisik
umum

Pemeriksaan lain

Keadaan umum:

Inspeksi: konjungtiva anemis,

Tampak sakit ringan,


pucat.
Kesadaran: Kompos
mentis

stomatitis angularis, atrofi papil


lidah , koilonikia yaitu kelainan pada
kuku

Palpasi : Abdomen splenomegali pada pasien ADB


yang berat, persisten dan ADB yang

Tanda-tanda vital:
dalam batas normal.

tidak diterapi.

Auskultasi:

Thoraks - murmur

sistolik dengan atau tanpa


pembesaran jantung

Pemeriksaan
Penunjang

Pemeriksaan Hematologi

Kadar Hb & Ht = menurun


Leukosit
= normal/menurun
Trombosit
= normal/meningkat
LED
= meningkat
Retikulosit
= normal
sediaan hapus darah & pemeriksaan
sumsum tulang
= eritrosit mikrositik
hiprokrom,
anisositosis,
poilositosis, sel pensil
Nilai Eritrosit Rata-rata
(MCV, MCH, MCHC)

Pemeriksaan Kimia Darah


Pemeriksaan Besi Serum (BS): kadar
besi serum yang terikat transferin
(Fisiologis/Patologis)
Daya Ikat Besi Total (TIBC):
(Fisiologis/Patologis)
Saturasi Transferin: perssentase
transferin yang berikatan dengan
besi
Kadar Feritin Serum (indikator awal)
Pemeriksaan Sumsum Tulang

Hasil Laboratorium pada Anemia


Defisiensi Besi

Diagnosis Kerja : Anemia


Def. Besi

suatu anemia yang timbul akibat berkurangnya penyediaan besi


dalam proses eritropoesis.

gangguan absorpsi besi, perdarahan menahun, kebutuhan yang


meningkat, serta asupan nutrisi yang kurang

menyebabkan cadangan besi menjadi kosong (depleted iron store)

pembentukan hemoglobin berkurang sehingga pasien akan tampak


lemas dan pucat.

Untuk menegakan diagnois dilakukan berdasrkan pemeriksaan fisik


dan gejala klinis serta pemeriksaan penunjang yang tepat

Dd: Thalasemia minor

kelompok herediter

gangguan sintesis rantai polipeptida komponen protein pada hemoglobin.

Gambaran klinis : hepatomegali dan spenomegali.

Thalasemia : eritrosit meski sudah anemia ringan dan mikrositosis

ADB jumlah eritrosit sejajar dgn penurunan kadar Hb dan MCV.

Cara mudah: MCV/jumlah eritrosit, bila nilainya <13 menunjukkan


talasemia minor sedangkan bila >13 merupakan ADB.

Pada talasemia minor didapatkan basophilic stippling, peningkatan kadar


bilirubin plasma dan peningkatan kadar HbA2.

Dd: Anemia Penyakit


Kronik
penyakit kronik yang berhubungan dengan anemia.
Inflamasi kronis disebabkan oleh infeksi (abses paru,
pneumonia, TB paru) dan penyakit bukan infeksi (a
rheumatoid arthritis, SLE, sarkoidosis, penyakit Crohn).
Penyakit keganasan (limfoma, karsinoma, dan sarcoma)
anemia

pada

penyakit

kronis

disebabkan

oleh

terganggunya mobilisasi besi dan makrofah oleh transferin.

DD: Anemia Sideroblastik

ketidakmampuan menggunakan Fe dalam sintesis hemoglobin


meskipun simpanan besi tersedia dalam jumlah memadai.

Anemia tipe ini dapat bersifat herediter atau didapat (akuisita).

Anemia tipe herediterresponsif dengan pemberian piridoksin (vitB6)

gejala umum (sindroma anemia) yang lebih nyata, disebabkan


pewarisan akibat kromosom X.

anemia sideroblastik tipe akuisita akibat zat toksik seperti alcohol


dan isoniazid. Penyakit lain seperti atritis rematoid , SLE, multiple
myeloma, tuberculosis.

Diferensial Diagnosis Anemia Defisiensi Besi

Anemia Defisiensi

Anemia akibat

besi

penyakit kronik

Ringan sampai berat

Ringan

MCV

Menurun

Menurun/N

Menurun

Menurun/N

MCH

Menurun

Menurun/N

Menurun

Menurun/N

Besi serum

Menurun < 30

Menurun <50

Normal/

Normal/

TIBC

Meningkat >360

Menurun < 300

Normal/

Normal/

Saturasi

Menurun <15%

Menurun/N 10-

Meningkat >20%

Meningkat >20%

Derajat

Trait Thalassemia

Anemia sideroblastik

Ringan

Ringan sampai berat

anemia

transferin

20%

Besi sumsum Negative

Positif

Positif kuat

Positif dgn ring sideroblast

Meningkat

Meningkat

Normal

Normal

Menurun <20g/l

Normal 20-200

Meningkat >50 g/l

Meningkat >50 g/l

Hb A2 meningkat

tulang
Protoporfirin
eritrosit
Ferritin
serum
Elektroforesi
s Hb

g/l /
N

Algoritme pendekatan diagnosis pasien dengan anemia hipokrom mikrositer

Epidemiologi

ADB merupakan jenis anemia yang paling sering ditemukan terutama di negara berkembang.

Terutama mengenai bayi, anak sekolah, ibu hamil dan menyusui

Tingginya prevalensi ADB pada wanita hamil disebabkan oleh karena rendahnya tingkat
pendidikan masyarakat, minimnya kepatuhan ibu untuk meminum pil besi pada saat kehamilan.

Faktor resiko
Wanita menstruasi
Wanita menyusui/hamil
Bayi, anak-anak dan remaja

Orang dgn konsumsi Fe rendah,.


jarang makan

daging dan telur

selama bertahun-tahun.

Menderita penyakit maag, Colon


cancer
Penggunaan
panjang

aspirin

jangka

Etilogi

karena rendahnya masukan besi

gangguan

absorbsi:

kehilangan besi akibat pendarahan


menahun

gastrektomi,

kolitis kronik

Saluran

cerna

Faktor nutrisi : akibat kurangnya besi

pemakaian

total dalam makanan

kanker

Kebutuhan

besi

salisilat

lambung,

tukak

peptik,

atau

NSAID,

kanker

kolon,

divertikulosis, hemoroid, dan infeksi

meningkat:

cacing tambang

prematuritas, masa pertumbuhan, dan


kehamilan

Saluran

genitalia

perempuan

monorrhagia atau metrorhagia

Saluran kemih : hematuria

Saluran napas : hemoptoe

Gejala Klinis
Umum

Khas

Hb: turun 7-8 g/dl

Koilonychias

Lemah,lesu, cepat lelah

Atrofi papil lidah

mata berkunang-kunang

Stomatitis angularis

telinga mendenging

Disfagia

Atrofi mukosa gaster akhloridia


(asam lambung tidak terbentuk)

Patofisiologi

TATALAKSANA
Terapi Besi Oral:

ferrous sulphat: DOC karena efektif, murah, dan aman. Dosis : 3x200 mg

Manfaat: proses eritropoiesis.

Cara pemberian: sebaiknya saat lambung kosong,

Efek samping: gangguan GIT (mual, muntah, dan konstipasi)


u/ mencegah dikaukan dgn menurunkan dosisnya.

Pengobatan dilakukan selama 6-12 bulan sampai kadar Hb normal.

Pencegahan: pemberian dosis pemeliharaan sebesar 100-200 mg.

Preparat besi dgn


injeksi
Bila terjadi intoleransi dengan
pemberian oral, gangguan
pencernaan, atau kepatuhan
pasien untuk minum obat yang
rendah.
Preparat : iron dextran kompleks
50 mg besi/ml,
efek samping : reaksi anafilaktik,
mual, muntah, dan nyeri perut.

Pengobatan lain
Diet (Makanan protein yang
berasal dari hewan.
Konsumsi vitamin C absorpsi
besi. dosis : 3x100 mg

Transfusi darah
penyakit jantung anemik dengan
ancaman payah jantung.
gejala simptomatik pusing yang
mencolok
Wanita hamil trimester akhir atau
preoperasi

Prognosis

Prognosis baik apabila penyebab anemianya hanya karena


kekurangan besi saja dan diketahui penyebabnya

Terapi adekuat. Gejala anemia dan menifestasi klinis lannya akan


membaik

Komplikasi
Anemia ringan : konsentrasi & daya tahan tubuh
<<
Anemia berat : gagal jantung
Anemia pd ibu hamil : abortus, premature
Anemia pd anak : kecerdasan & perkembangan
koordinasi mental/motorik <<

Pencegahan

pendidikan

kesehatan

pemberantasan

infeksi

cacing

tambang

pemberian supplement besi untuk profilaksis pada yang


rentan mengalami ADB

fortifikasi bahan makanan agar dapat memenuhi kebutuhan


tubuh akan besi.

Kesimpulan

Anemia

defisiensi

besi

(ADB)

adalah

anemia

yang

timbul

akibat

berkurangnya penyediaan besi untuk eritropoeisis, karena cadangan besi


kosong (depleted iron store) yang mengakibatkan pembentukan haemoglobin
berkurang.

ADB ditandai oleh anemia hipokromik mikrositer dan hasil laboratorium


menunjukkan cadangan besi kosong.

Untuk diagnosis harus dicari penyakit dasar yang menyebabkan anemia


defisiensi besi yang dialami pasien.

Preparat besi oral merupakan terapi pilihan utama

Perubahan dalam diet dan sanitasi lingkungan penting untuk membantu


proses penyembuhan dan sekaligus sebagai langkah pencegahan.

THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai