HUKUM AGRARIA
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA
SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2011/2012
PROGRAM EKSTENSI
PERSYARATAN PERKULIAHAN
Wajib hadir tepat waktu, disetiap perkuliahan (tatap muka)
Toleransi : 25 % dari tatap muka (termasuk ijin, sakit, dan
lain-lainnya).
Perserta yang kehadirannya dalam perkuliahan kurang dari
75 % dari tatap muka, TIDAK DIIJINKAN MENGIKUTI UJIAN
AKHIR SEMESTER.
Wajib menggunakan pakaian sopan dan rapih (kemeja
blouse, atau kaos berkerah) dan menggunakan sepatu.
A. BUKU WAJIB
1.
C. KOMPONEN PENILAIAN
hasil)
2. Ujian Akhir Semester
(Open peraturan)
3. Kehadiran (absensi)
4. Tugas (assignment)
dari tugas yang
:
:
:
80%
TOPIK
MATERI
Perkenalan
B. Garis-garis Besar
Perkembangan Hukum
Tanah di Indonesia
MINGGU
KE
TOPIK
II
III
IV
MATERI
3. Hukum Tanah Nasional (Hukum
Tanah Baru
1. Fungsi UUPA
2. Tujuan UUPA
3. Hubungan Fungsionil UUPA sebagai
HTN
4. Konsepsi Hukum Tanah Nasional
1.
2.
3.
Pengertian
Macam Hak Penguasaan atas Tanah
Uraian Hak Atas Tanah
a. Hak Milik/Perwakafan
b. Hak Guna Usaha
MINGGU
KE
TOPIK
VI
f. Hak Sewa
g. Hak Gadai
h. Hak Usaha Bagi Hasil
i. Hak Menumpang
E. Landreform di Indonesia
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Landasan Hukum Landreform
4. Program Landreform
KULIAH UMUM
KULIAH UMUM
VII
VIII
MATERI
1. Fungsi Tanah
2. Tata cara Memperoleh Tanah yang
Diperlukan
a. Permohonan Hak
b. Perjanjian dengan Pemilik Tanah
MINGGU
KE
TOPIK
IX
MATERI
c. Pemindahan Hak
d. Pelepasan Hak
e. Pencabutan Hak
G. Pendaftaran Tanah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
MINGGU KE
XI
TOPIK
H. Tanah Sebagai Jaminan
Hutang
MATERI
1.
2.
3.
4.
5.
XII
1.
2.
3.
4.
5.
6.
XIII.
XIV.
RESPONSI
RESPONSI
UJIAN AKHIR SEMESTER
PENGERTIAN AGRARIA
DALAM UUPA
Pengertian agraria meliputi bumi, air
dan kekayaan alam yang terkandung
di dalamnya.
Hukum Tanah
Hukum Air
Hukum Pertambangan
Hukum Perikanan
Hukum Penguasaan Atas Tenaga dan Unsurunsur Dalam Ruang Angkasa (bukan Space
Law)
HUKUM AGRARIA
LUAS
SEMPIT
OBYEK
RUANG
LINGKUP
Hukum Tanah
Hukum Air
Hukum Perikanan
Hukum Kehutanan
Hukum atas Tenaga dan
Unsur-unsur dalam Ruang
Angkasa (bukan Space
Law)
Hukum Tanah
8.
Perangkat Hukum
Tanah Barat
Perangkat
Hukum
Tanah Adat
Kaedahkaedahnya
Kaedahkaedahnya
Tertulis
Buku II BW
Buku III BW
Tidak tertulis
Hk. Kebiasaan
(Belanda
Kuno)
Buku IV BW
Pra BW (seb. 1848)
Tertulis
Diciptakan :
-Pemr. HB
-Perm. Swaparja
(Hk. Tanah
Swapraja)
Tidak tertulis
Sebagai hukum
yang berlaku
dikalangan
orang Indonesia
asli (Bumiputra)
Ketentu
an
Pokok
Hukum
Tanah
Adat
DUALISTIS
Hukum
Tanah Barat
PLURALISTIS
Hukum Tanah Antar
Golongan
Ketentua
n
Pelengka
p
Hukum Tanah
Administrasi
Hukum Tanah
Swapraja
Tanah Hak
Indonesia
STATUS
TANAH DI
INDONESIA
SEBELUM
UUPA
Sudah didaftar
Tanah Hak
Barat
Tertulis
Mis. Overschrijvings
Ord. Stbl. 1834-27
HUKUM
BELANDA
KUNO
Tidak
tertulis
Peraturan
tentang
sewa
menyewa tanah partikelir,
mis.
Zaman
VOC
dulu
sebagian tanah di Jakarta
adalah milik partikelir yang
disewakan
untuk
mendirikan
bangunan.
Lembaga ini diatur menurut
hukum
kebiasaan
dan
dikenal
sebagai
Bataviasche Grondhuur
SESUDA
H 1848
Tanah
Daerah
Swapraj
a
Tanah
Hak
Eigendo
m
Tanah Hak
Barat
lainnya
Tanah Hak
Adat
Tanah
Kosong
Sebagai Pemilik
Hak-hak Perorangan :
- Hak Eigendom
- Hak Erfpacht
- Hak Opstal
- Hak Gebruik
- Hak Sewa
Sebagai Penguasa
Hak-hak Indonesia:
Hak Milik Adat
Hak
Opstal
Hak
Opstal
Hak
Erfpacht
Hak
Hak
Sewa
Perjanj
Tanah
Hak
Eigendom
Tanah
Hak
Domein
Hak
Perjanj
Erfpacht
Hak
Sewa
Hak
Gebruik
Gebruik
Melalui Jual Beli
Hak Eigendom
Unsur Kepunyaan
Unsur
Kekuasaan
Kepala Adat
Hak-hak Perorangan:
(Hak-hak atas Tanah)
Primer : Hak Milik Adat
Hak Pakai
Sekunder : Hak Gadai
Hak Usaha BH
Magersari, Sewa
Unsur Kepunyaan
Unsur
Kekuasaan
Hak Menguasai
Negara (Ps. 2)
Primer :
Hak-hak Perorangan:
(Hak-hak atas Tanah)
Hak Milik
Hak Pakai
Hak Guna Usaha
Hak Guna Bangunan
KEDUDUKAN
HUKUM
Terpencar dalam
berbagai hukum:
- Hk. Tanah Barat Adm.
Perdata
- Hk. Tanah Adat Adm.
Perdata
- Hk. Tanah Administrasi
- Hk. Tanah Swapraja
- Hk. Tanah Antar
Golongan
SESUDAH UUPA
(Sesudah 24 Sept.
1960)
Satu Obyek
Satu Sistimatika
KEDUDUKAN
NEGARA
Badan Penguasa
KEDUDUKAN HAK
Hak-hak Barat
Hak-hak Adat
Hak-hak Swapraja