Anda di halaman 1dari 10

ISU TERKINI MANAJEMEN KESEHATAN

RANGKUMAN METODE PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERDASARKAN


KASUS
Disusun Oleh Kelompok 5:
Haida Meythania Utami

25010113140281

Dhita Ayu Fauziah

25010113130282

Berta Yurezka

25010113130283

Anggika Yelzi Pratiwi

25010113140285

Hanifah Iskhia Dilla

25010113130286

Riska Triafriyani Putri

25010113140287

Nuralmasdini Winnaputri

25010113140288

Vinidia Pertiwi

25010113140290

Annisa Retno Arum

25010113140291

Bhakti Chrisna P

25010113130317

Kelas D 2013/Semester V/Pada hari Kamis 09.30-12.00

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015

A. Metode CARL (Capability, Accessability, Readiness, and Leverage)

Metode CARL merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan


untuk menentukan prioritas masalah jika data yang tersedia adalah data
kualitatif. Metode ini dilakukan dengan menentukan skor atas criteria
tertentu, seperti kemampuan (capability), kemudahan (accessibility),
kesiapan (readiness), serta pengungkit (leverage). Semakin besar skor
semakin besar masalahnya, sehingga semakin tinggi letaknya pada
urutan prioritas. Penggunaan metode CARL untuk menetapkan prioritas
masalah dilakukan apabila pengelola program menghadapi hambatan
keterbatasan dalam menyelesaikan maslah. Penggunaan metode ini
menekankan pada kemampuan pengelola program.
Tidak semua masalah kesehatan akan mampu diatasi oleh
Puskesmas maupun Dinas Kesehatan Kabupaten. Untuk itu perlu
dilakukan penentuan prioritas masalah dengan menggunakan salah satu
dari berbagai cara yang biasanya digunakan. Salah satu cara yang
biasanya digunakan adalah Metode CARL.
Metode CARL merupakan metode yang cukup baru di kesehatan.
Metode CARL juga didasarkan pada serangkaian kriteria yang harus
diberi skor 0-10. Kriteria CARL tersebut mempunyai arti:
C = Capability yaitu ketersediaan sumber daya (dana, sarana dan
prasarana)
A = Accesibility yaitu kemudahan, masalah yang ada mudah diatasi atau
tidak. Kemudahan dapat didasarkan pada ketersediaan metode/ cara/
teknologi serta penunjang seperti peraturan atau juklak.
R = Readiness yaitu kesiapan dari tenaga pelaksana maupun kesiapan
sasaran, seperti keahlian atau kemampuan dan motivasi
L = Leverage yaitu seberapa besar pengaruh kriteria yang satu dengan
yang
lain dalam pemecahan masalah yang dibahas.

Setelah masalah atau alternatif pemecahan masalah diidentifikasi,


kemudian dibuat tabel kriteria CARL dan diisi skornya. Bila ada beberapa
pendapat tentang nilai skor yang diambil adalah rerata. Nilai total
merupakan hasil perkalian: C x A x R x L. Contoh pemakain metode
CARL adalah sebagai berikut:

Nilai total merupakan hasil perkalian C x A x R x L, urutan ranking atau


prioritas adalah nilai tertinggi sampai nilai terendah.
Kelebihan metode CARL

Dengan masalah (solusi) yang relatif banyak, bisa ditentukan peringkat


atas masing-masing masalah sehingga bisa diperoleh prioritas masalah.
Kekurangan metode CARL :

Penentuan skor sangat subyektif, sehingga sulit untuk distandarisasi.

Penilaian atas masing-masing kriteria terhadap yang di skor perlu


kesepakatan agar diperoleh hasil yang maksimal dalam penentuan
peringkat.

Obyektifitas

hasil

peringkat

masalah

(solusi)

kurang

bisa

dipertanggungjawabkan karena penentuan skor atas kriteria yang ada.


B. Force Field Analysis

Force field analysis berguna untuk mempelajari situasi yang memerlukan


perubahan. Selama proses perubahan pasti akan terdapat dua kekuatan yang
saling bertentangan, yaitu kekuatan yang mendukung dan kekuatan yang
menolak. Kekuatan yang mendukung perubahan (driving forces) adalah
kekuatan yang terus menekan dan mempunyai inisiatif untuk melakukan
perubahan. Sedangkan kekuatan yang menolak perubahan (restraining forces)

adalah kekuatan yang menolak adanya perubahan dengan menahan atau


mengurangi krekuatan yang mendukung perubahan. Pada saat perubahan
terjadi, kekuatan kekuatan tersebut saling menekan dan pada akhirnya kekuatan
yang mendukung akan semakin banyak dan kekuatan yang menolak akan
semakin sedikit. Perubahan dapat berhasil jika kekuatan pendorong perubahan
lebih besar daripada kekuatan penghambat yang menolak perubahan.
Force Field Analysis adalah suatu teknik untuk mengidentifikasi secara
nyata dan menganalisis kekuatan yang mempengaruhi situasi permasalahan,
sehingga

dapat

merencanakan

perubahan

mengidentifikasi dan menganalisis kekuatan

yang

positif.

Kita

dapat

dan kelemahan sebagaimana

peluang dan hambatan eksternal untuk mengembangkan strategi dengan


menggunakan teknik force field. Force field analysis (analisis medan daya)
dikembangkan oleh Kurt Lewin (1951) dan secara luas digunakan untuk
menginformasikan pengambilan keputusan, terutama dalam perencanaan dan
pelaksanaan program manajemen perubahan dalam organisasi. Analisis ini
adalah metode yang kuat untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif dari
kekuatan-kekuatan yang berbeda yang bekerja pada isu perubahan organisasi
yang potensial, serta digunakan pula untuk menilai sumber dan kekuatan
mereka.
Tujuan analisis diatas adalah membuat suatu kerangka kerja yang
mendorong suatu organisasi ataupun individu untuk melakukan hal-hal penting
seperti berikut:
a. Berpikir sebelum merencanakan
b. Mempertimbangkan langkah-langkah apa yang harus diambil untuk
menghadapi ganjalan yang tidak mau berubah
c. Membantu manajemen dalam melakukan pembenahan/ perubahan
d. Menganalisis tingkat kekuatan-kekuatan yang bertentangan satu sama
lain.
Diagram Force Field merupakan model yang dibangun di atas ide bahwa
forces mengarahkan dan mengekang perubahan. Forces meliputi personal,
kebiasaan, budaya, dan sikap. Diagram Force Field dapat digunakan pada
semua level; personal, proyek, organisasi, jaringan untuk memvisualisasikan.
Diagram ini menolong penggunanya untuk menggambarkan tug-of-war (tarik-

tambang) antara forces yang ada disekitar. Biasanya, ada perubahan rencana
yang digambarkan di atas, dan pada dua kolom di bawahnya. Forces yang
mengarahkan didata pada kolom sebelah kiri, dan yang menghambat forces
dalam kolom sebelah kanan. Panah-panah digambar melalui pertengahan.
Panah yang lebih panjang mengindikasikan forces yang lebih kuat. Idenya
adalah untuk memahami, dan untuk membuat eksplisit, semua forces yang
terlibat dalam suatu isu yang diberikan.
Analisis medan daya (force field analysis) merupakan pengembangan
alamiah

dari problem

tree

analysis

yang

digunakan

untuk membantu

mengidentifikasi tujuan suatu perubahan kebijakan. Sasaran utama dari analisis


ini adalah untuk menemukan cara untuk mengurangi kekuatan penghambat dan
mencari peluang untuk mendapatkan keuntungan dari kekuatan pendorong.
Kelebihan dari force field analysis adalah:
1. Bisa memberikan masukan tentang bagaimana melakukan suatu
perubahan dengan baik, karena dilakukan dengan menganalisis faktor
yang mendorong dan menghambat terjadinya perubahan.
2. Dengan mendaftar faktor-faktor yang mendorong dan menghambat
perubahan, maka bisa diketahui dengan jelas tentang apa yang harus
dilakukan, serta bisa diketahui dengan baik faktor mana yang dapat
dikontrol, dan faktor mana yang berada di luar kendali.
Kekurangan dari force field analysis adalah
1. Dalam penyusunan perencanaan peserta sering kali mengalami kesulitan
karena rencana yang dibuat tidak realistis. Kegiatan yang direncanakan
tidak mempertimbangkan beban kerja atau jangka waktu.
2. Pelaksanaannya tergantung dari peserta FFA, jika kurang kompeten atau
pun kurang memahami keadaan organisasi, maka hasilnya akan menjadi
kurang akurat (tidak respresntatif dari keadaan sebenarnya).
3. Sulit dilaksanakan jika peserta tidak aktif.
FFA paling tepat dikerjakan oleh suatu kelompok kecil yang terdiri dari
enam hingga delapan orang, dengan menggunakan flip chart atau overhead
transparansi sehingga semua peserta dapat melihat proses pembahasan yang
berlangsung.

Studi Kasus
Kesehatan Ibu dan Anak merupakan masalah yang hingga saat ini masih
diupayakan untuk dikurangi. Beberapa penyebab dari kematian ibu diantaranya
adalah perdarahan, infeksi, eklampsia dan lain-lain. Sedangkan penyebab
kematian bayi diantaranya adalah BBLR, asfiksia, pneumonia, diare, gizi buruk
dan lain-lain.
Tingginya angka kematian ibu dapat menunjukkan masih rendahnya
kualitas pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator
keberhasilan derajat kesehatan suatu wilayah. Untuk itu pemerintah berupaya
bahu membahu membuat berbagai strategi untuk akselerasi menurunkan AKI.
Berdasarkan pada berita online Tempo 06 Mei 2015, penyebab angka kematian
ibu tertinggi di Jawa Tengah disebabkan oleh melahirkan di usia remaja. Solusi
yang dapat dilakukan untuk menurukan angka kematian ibu akibat kelahiran di
usia remaja diantaranya adalah:
a. Konseling remaja
b. Penyuluhan kespro sejak dini

c. Penegasan kebijakan pemerintah


d. Peningkatan pendidikan wanita
e. Pencerdasan orang tua

a. Berikut ini merupakan uji kelayakan solusi menggunakan CARL :


Ketentuan pemberian nilai :
Nilai 1 : Paling bermasalah (mutlak)
Nilai 2 : Sangat menjadi masalah
Nilai 3 : Cukup menjadi masalah
Nilai 4 : Tidak menjadi masalah
Nilai 5 : Sangat tidak menjadi masalah
C

Nilai

Rank

Solusi 1

180

Solusi 2

36

Solusi 3

10

Solusi 4

Solusi 5

108

Keterangan :
Solusi 1

: Konseling pada remaja usia SMP dan SMA

Solusi 2

: Penyuluhan kesehatan reproduksi sejak dini

Solusi 3

: Penegasan kebijakan pemerintah

Solusi 4

: Peningkatan pendidikan wanita

Solusi 5

: Pencerahan orang tua

Kesimpulan :
Dari analisis solusi diatas sesuai dengan metode CARL, maka solusi tepat yang
akan digunakan untuk menanggulangi serta mencegah timbulnya Angka

Kematian Ibu di Semarang adalah dengan melakukan Konseling pada remaja


usia SMP dan SMA. Konseling ini akan dilakukan di seluruh sekolah di daerah
semarang, serta di luar sekolah seperti didaerah pemukiman terpencil yang
sebagian besar remajanya tidak mengikuti pendidikan di bangku sekolah,
dengan mengirimkan konselor-konselor kesehatan ke daerah-daerah terpencil
tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kepada
remaja-remaja di kota Semarang mengenai kesehatan reproduksi guna
mengurangi tingginya Angka Kematian Ibu.
b. Berikut ini merupakan uji kelayakan solusi menggunakan analisis medan
daya (force field analysis):
1. Tujuan:

konseling

remaja

usia

SMP/SMA

untuk

meningkatkan

pengetahuan tentang kesehatan reproduksi guna menurunkan AKI.


2. Identifikasi kekuatan pendorong dan penghambat
-

Pendorong
a. Niat/Motivasi remaja
b. Dukungan dari pihak sekolah
c. Tersedia fasilitas untuk konseling
d. Komunikasi lebih efektif

Penghambat
a. Rasa malu
b. Jumlah SDM konselor yang berkompeten masih kurang
c. Dana terbatas
Faktor Pendorong

Niat/Motivasi remaja
Dukungan

dari

pihak

Skor

Skor

Rasa malu

Jumlah SDM konselor yang

sekolah
Tersedia

Faktor Penghambat

berkompeten masih kurang


fasilitas

untuk

Dana terbatas

Total

10

konseling
Komunikasi lebih efektif

Total

16

Ketentuan pemberian nilai :


Nilai 1 : Paling mendorong/menghambat
Nilai 2 : Sangat mendorong/menghambat
Nilai 3 : Cukup mendorong/menghambat
Nilai 4 : Tidak mendorong/menghambat
Nilai 5 : Sangat tidak mendorong/menghambat
Berdasarkan uji kelayakan dengan force field analysis (analisis medan
daya) mengenai solusi konseling remaja, scoring dari faktor pendorong dan
faktor penghambat gerakan tersebut, hasilnya adalah lebih besar pada faktor
pendorongnya. Lebih besarnya faktor pendorong menandakan lebih mudahnya
solusi tersebut diterapkan dalam lingkungan masyarakat dan memberikan
dampak yang besar dalam meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi
remaja guna menurunkan Angka Kematian Ibu.

DAFTAR PUSTAKA

Supriyanto dan Damayanti. 2007. Perencanaan dan Evaluasi. Surabaya:


Airlangga University Press
http://www.budidarma.com/2011/06/menetapkan-prioritas-masalah.html
http://pep-dinkes.blogspot.co.id/2010/09/penentuan-prioritas-masalah.html

Anda mungkin juga menyukai